Tataniaga Pertanian Bag 2 (NVD)
Tataniaga Pertanian Bag 2 (NVD)
PERTANIAN
(lanjutan)
OLEH : NOVINDRA
DEP. EKONOMI SUMBERDAYA &
LINGKUNGAN
Analisis Tataniaga Pertanian
Pendekatan Fungsi (The Functional Approach)
Pendekatan Kelembagaan (The Institutional
Approach)
Pendekatan sistem (input-output system,
power system, communications system dan the
behavioral system for adapting to internal and
external change)
Pendekatan S - C – P (structure-conduct-
performance Approach)
4
Pendekatan Structure-Conduct-Performance
SCP approach pendekatan organisasi pasar yang
mencakup atau mengkombinasikan semua aspek dari
sistem tataniaga yaitu S (market structure), C (market
conduct) dan P (market performance).
Market Structure dapat diartikan sebagai karakteristik dari
produk maupun institusi yang terlibat pada pasar tersebut
yang merupakan resultan atau saling mempengaruhi dari
market conduct (perilaku pasar) dan market performance
(keragaan pasar).
Market Structure dapat diartikan sebagai tipe atau jenis-
jenis pasar.
Lanjutan…
Market Conduct perilaku partisipan (pembeli dan
penjual), strategi atau reaksi yang dilakukan partisipan
pasar secara individu atau kelompok, dalam hubungan
kompetitif atau negosiasi terhadap partisipan lainnya
untuk mencapai tujuan pemasaran tertentu.
Misal : praktek-praktek bisnis yang dilakukan
produsen/ perusahaan dalam kebijakan penentuan
harga, promosi penjualan dan berbagai strategi
penjualan lainnya yang dilakukan untuk mencapai hasil
pasar yang spesifik.
Hubungan kompetitif (sebelum kesepakatan) dan
hubungan negosiatif (setelah ada kesepakatan) secara
aggregat diantara penjual dan pembeli dicerminkan
oleh Market Conduct.
Hubungan kompetitif diperlukan untuk
mengubah strategi produsen/perusahaan dalam
sistem pemasaran komoditas pendorong
untuk mencari biaya organisasi yang menurun,
pengembangan teknologi baru, produk baru atau
diferensiasi dan teknik-tekhnik dalam
pemasaran sehingga menghasilkan efisiensi
pemasaran atau kepuasan konsumen yang
maksimal.
Hubungan Kompetitif adalah Efisien !!!
Lanjutan…
Sr = derived supply
Sf = primary supply
Pr
Dr = primary demand
Pf
Df = derived demand
Qr,f Q
Sumber : Tomek dan Robinson (1990)
Definisi Marjin Tataniaga (Tomek &
Robinson, 1990) :
1. Perbedaan harga ditingkat konsumen (Pr)
dengan harga yang diterima petani (Pf)
M = Pr - Pf
2. Merupakan harga dari kumpulan jasa-jasa
pemasaran dan processing sebagai akibat
adanya aktivitas-aktivitas bisnis yg terjadi dlm
sistem pemasaran komoditas tersebut.
Derived demand sebagai permintaan turunan
dari primary demand yg merupakan permintaan
dari konsumen akhir.
Derived demand permintaan dari pedagang
perantara (grosir atau eceran) ataupun dari
perusahaan pengolah (processors) kepada petani.
Derived supply penawaran di tingkat pedagang
eceran yaitu merupakan penawaran turunan
dari penawaran di tingkat petani (primary
supply).
Margin Pemasaran (MM) juga berarti biaya-
biaya dan keuntungan perusahaan yg
terlibat dlm sistem pemasaran tersebut
Sehingga MM = C + ∏
C = biaya input pemasaran
∏ = keuntungan lembaga pemasaran
Elastisitas di tingkat petani ( Ef )
Elastisitas di tingkat konsumen ( Er ) dan
Elastisitas transmisi ( ET )
ET suatu ukuran seberapa jauh perubahan
harga di tingkat pasar eceran (Pr)
ditransmisikan ke perubahan harga di pasar
petani (Pf)
dPf/Pf
ET =------------
dPr/Pr
Untuk komoditas pertanian, umumnya nilai
ET antara 0 – 1
Nilai ET = 1 sistem pemasaran produk
tersebut efisien (pasar persaingan
sempurna)
Nilai dari MM VMM= (Pr – Pf)*Qr.f
1.00 A
0.75 B
0.50 A1 Dr
0.25 B
1
Df
0 3 6 Quantity