Anda di halaman 1dari 58

DASAR-DASAR

DIAGNOSTIK RADIOLOGI
Tujuan pembelajaran

• Memahami dasar-dasar pencitraan


radiologi terutama yang konvensional.
• Mengetahui macam-macam sinar, proses
terbentuknya dan sifat2nya
• Mengetahui efek biologik
Pendahuluan
• Radiologi = Ilmu Sinar  cabang ilmu kedokteran yg
menggunakan sinar2 (pengion atau non-pengion), baik
untuk diagnostik maupun untuk terapi
• Sinar pengion  sinar X atau sinar gamma
• Sinar non-pengion  Ultrasound (US) & Magnetic
Resonance Imaging ( MRI )
• Radiologi :  Diagnostik : - konvensional
- Imaging :CT,US, MRI,
Nuclear Medicine, DSA
 Terapi : kanker
Sejarah
• 8 Nov 1895 di Jerman --. Prof Wilheim Conrad
Roentgen menemukan “suatu jenis sinar baru”
selanjutnya disebut sinar X atau sinar Roentgen
 Penemuan besar abad 19 .
• 1896  Henri Becquerel  radioaktif uranium
• 1898  Madame Marie Curie  radioaktif radium
• Sampai sekarang ini Radiologi terus
berkembang, baik yang menggunakan sinar X
dan radioaktif maupun sumber radiasi
nonpengion, seperti US dan MRI
Macam-macam sinar
• Elektromagnetik  Sinar X
Sinar Gamma
- Sinar inframerah -
Sinar ultraviolet - Sinar
terlihat -
Gelombang radio
• Partikel - elektron
- proton
- dendron
- sinar 
- sinar 
RADIOAKTIVITAS

Disintegrasi spontan dari suatu inti


atom membentuk suatu nuklida yg
berbeda nomor atomnya. Disintegrasi
selalu disertai pelepasan sinar gamma
dan partikel alfa atau beta.
• Bahan radioaktif mempunyai waktu
paruh/half-life yaitu waktu yg
digunakan oleh atom-atom untuk
meluruh hingga tinggal setengahnya.
• Half-life dan energi sinar gamma dari
sejumlah bahan radioaktif yg dipakai
dalam dunia kedokteran
Nama Radioaktif Energi SinarGamma Half - life
( MeV )
- Radium-226 0.029-2.43 1620 Th
- Caesium-137 0.662 30 Th
- Cobalt- 60 1.17 & 1.33 5,3 Th
- Iridium-192 0.296 & 0.613 74 hari
- Iodine-131 0.364 & 0.637 8 hari
- Gold-198 0.411 2-7 hari
- Technetium-99m 0.140 6 jam
Interaksi Radiasi dengan Materi
• Absorbsi energi radiasi oleh
materi→attenuasi
• Energi melemah dan arah
berubah→scatter
1. Absorbsi Fotolistrik
2. Efek Compton
3. Pair Production
SINAR X
Pembangkit Sinar X, syaratnya :
1. Ada sumber elektron (listrik)
2. Gaya percepatan elektron
3. Ruang hampa udara
4. Alat pemusat berkas sinar (focusing cup)
5. Benda penghenti elektron
• Output tabung Roentgen, td:
- Sinar X ± 1%
- Panas ± 99%

• Jadi perlu sistem pendingin :


udara, air,minyak
Sifat-sifat Sinar X dan
Sinar Gamma

1. Mempunyai daya tembus (penetrating power)


karena panjang gelombang sangat pendek.
2. Atenuasi(perlemahan) sewaktu mengenai
bahan
3. Scatter (sinar hambur )
4. Efek Luminiscent (fluoresensi dan
phosphorescensi)
5. Efek fotografis
6. Keluar dari fokus sebagai garis lurus
dan memancar secara divergen
7. Ionisasi (ionizing effect)
8. Efek Biologik
Sinar Gamma

• Mirip sinar X, keduanya merupakan


sinar elektromagnetik, bersifat
mengionisasi materi/atom, memiliki
panjang gelombang yg pendek
sehingga daya tembusnya besar.
•Beberapa perbedaan :
Sinar X Sinar Gamma
1. Pembangkit Tabung Roentgen Radioisotop

2.Panjang Gelombang Heterogen Homogen

3. Pancaran Radiasi Terjadi bila pesawat Terus-menerus dan spontan


dinyalakan

4. Half-life Tidak ada Ada

5. Penggunaan Diagnostik dan Terapi dan diagnostik


Terapi
Teknik Pembuatan Foto
(Radiografi)
• Terdiri dari 2 tahap :
1. Pemotretan dlm ruang pesawat roentgen
2. Processing di kamar gelap
Pemotretan
Faktor2 yg berpengaruh terhadap kualitas gambar
a. Pengaturan data elektrik pesawat meliputi :
kV,mA, dan s (waktu)
b. Densitas dan kontras
• Densitas ad. kehitaman pd film.
Ditentukan oleh banyaknya sinar yg
terbentuk.
• Sinar X  ionisasi AgBr pd film  Ag+ &
Br-  reduksi menjadi Ag2O (kehitaman
film). Densitas dipengaruhi pula
kerapatan & nomor atom bahan.
• Kontras ad. perbedaan bagian2 yg hitam/
gelap dan putih/terang pd film.
C. Scatter/ sinar hambur

• Merupakan musuh utama pembuatan


radiografi. Scatter menyebabkan
kekaburan gambar & meningkatkan dosis
radiasi pd diri penderita.

• Karena itu perlu usaha2 untuk


mengurangi scatter, dgn jalan :
1. Mencegah scatter mencapai penderita
 Conus  berfungsi mengurangi
pembentukan sinar hambur, tebuat dari
besi / aluminium
 Diafragma (Collimator)
Terpasang pd pesawat roentgen,
berfungsi mengatur luas lap. Dan
mencegah diteruskannya sinar hambur
yg terbentuk antara tabung roentgen
dgn diafragma
2. Mencegah scatter mencapai film
 Kompressi
Alat yg digunakan u/ mempertipis tebal
obyek shg lintasan sinar jauh lebih pendek
& scatter menjadi minimal
 Perbesar jarak obyek dgn film
Sinar hambur kurang yg mencapai film,
tetapi menimbulkan kekaburan gambar &
magnifikasi
F i l t e r
Untuk menahan sinar2 hambur yg energinya
sudah lemah
G r i d
Inilah yg paling populer digunakan.
Merupakan lapisan2 tipis dari timbal &
lapisan2 dari bahan radiolusen seperti
kayuatau plastik. Lapisan timbal ada yg
bersusun miring disebut Lysholm,
ditempatkan langsung & tidak bergerak
diatas kaset (stationaary grid). Grid vertikal
digerakkan o/ motor listrik (moving grid) atau
Potter-Bucky diaphragma.
d. Focal Spot/ Target
makin kecil, makin tajam gambar, tetapi daya
tahannya kurang terutama terhadap panas yg
terbentuk.
e. Jarak
terdiri 2 hal yaitu : 1. Kekaburan geometris
2. Hk.kuadrat terbalik
Kekaburan geometris dpt dikurangi dgn :
 Focal spot lebih kecil
 Jarak obyek-film diperkecil (paling utama)
 Jarak focus-obyek diperbesar
f. Intensifying Screen
Lembaran penguat yg terdiri dari
bahan yg dpt berphosphorescensi seperti
Ca-Wolframat, Barium Sulfat timbal, Zink
Sulfida. Terletak didepan & dibelakang
film didalam kaset.
Keuntungannya  mengurangi kekuatan
sinar X yg diperlukan & dosis radiasi
terhadap penderita.
Kelemahan  gbr relatif lebih kabur
g. Bagian tubuh yg difoto
Obyek yg tipis seperti ekstremitas
hanya perlu kV rendah & tidak perlu
grid. Obyek yg tebak seperti kepala,
abdomen, perlu kV tinggi & grid.
h. Posisi penderita
Posisi yg umum adalah :
PA : posterior-anterior, maksudnya
sinar X lebih dulu
mengenai bagian tubuh posterior
lalu menembus ke anterior.
AP : Anterio-posterior  kebalikannya
Lateral kiri : film di kiri penderita, sinar dari
kanan
Lateral kanan : kebalikannya
Oblik : arah sinar membentuk sudut
terhdp bidang transversal tubuh.
Dikenal RAO,LAO,RPO & LPO
Dekubitus : RLD & LLD
i. Film
Film roentgen td 7 lapisan yg tebal seluruhnya <
2 mm. Lap
1 & 7  lap.pelindung dr pengaruh
mekanik Lap 2 & 6
 emulsi yg td gelatin & butir Ag Br
yg sensitif terhdp sinar X & sinar biasa Lap 3 &
5  perekat emulsi pd bahan dasar Lap 4
 bahan dasar td cellulose acetat atau polyester
yg transparan & kebiruan-biruan.
Dari besarnya butiran AgBr dikenal 3 macam film
: film dgn butiran AgBr kasar, sedang & halus.
• Dikenal pula :
1. Film nonscreen  AgBr lebih tebal
2. Film Screen  AgBr lebih tipis
Waktu Ekspos

Pada anak2 yg tidak kooperatif &


cenderung bergerak, waktu ekspos harus
dibuat sesingkat mungkin,karena itu mA-
nya dinaikkan agar mencapai mAs yg
optimal .
Processing di kamar gelap
Kamar gelap berfungsi untuk :
 Pencucian film
 Penyimpanan film
 Pengisian & pengeluaran film dari kaset

Processing film dpt dilakukan dgn :

 Mesin otomatis

 Manual

Film yg sudah terekspos sinar X telah


mengandung bayangan latent yg belum terlihat,
sehingga perlu processing/pencucian di kamar
gelap.
• Cairan pembangkit (Developer)
mengandung :
Developing agent-Phenidon  berfungsi
merubah Ag+ menjadi Ag2O (hitam)
Natrium Sulfida  preservative agent
Natrium karbonat  aktifator/akselerator
Kalium Bromida  restrainer
Lamanya dlm larutan  kl. 5 menit
• Fixer (Larutan penetap), berisi :
Natrium Thiosulfat  Clearing agent
Natrium Sulfida  preservative agent
Akuin  tawas
Asam asetat  acidifier
Fungsinya :
- menghentikan kerja proses developer
- membersihkan AgBr yg tdk kena sinar X
Lamanya : 2 kali waktu developer

Sebelum film ke fixer, hrs dibilas air mengalir


kl.30 detik. Dari fixer film direndam di air kl 30-
60 menit. Selanjutnya dikeringkan
• Bayangan dasar Radiografi
1. Hiperradiolusen  udara bebas
2. Radiolusen  paru, lemak
3. Intermediate  soft tissue, jantung,
hepar
4. Radiopak  Ca-density, Bone density
5. Hiperradiopak  metal density

USG  Echo
CT  Dense
MRI  Intense
Nuklir  Hot, Cold
Efek Biologik Radiasi

• Disebabkan efek ionisasi sinar X atau sinar


radioaktif.
• Sinar X atau gamma yg mengenai bahan
biologik akan menyebabkan :
Proses fisika  fisiko-kimiawi  biokimiawi
 efek biologik
• Efek radiasi pengion pada manusia ;
a) Efek cepat (early,immediate) ;
1. Acute radiation synd:-Haematologic
synd -gastrointestinal
synd -CNS synd
2. Local tissue damage: a. Skin
b. Gonads
c. Extremities
3. Haematologic depression
4. Cytognetic damage
b) Efek lambat (delayed, latent)
1. Leukemia
2. Malignitas lain spt : tulang, paru, tiroid
3. Local tissue damage : kulit,gonad, mata
4. Life-span shortening
5. Genetic damage

c) Efek pada fetus


1. Leukemia
2. Kematian prenatal
3. Kematian neonatal
4. Malformasi kongenital
• Dapat juga dibedakan atas :
Efek somatic & efek genetic
Efek stokhastik (nondeterministik) dan
efek nonstokhastik (deterministik)
Stokhastik  tdk mengenal dosis ambang,
manifest setelah masa tenang yg lama.
Keparahan tdk tergantung dosis . Tidak
terdpt penyembuhan spontan
Contoh : leukemia, kanker (somatic) dan
penyakit keturunan (genetic)
Non stokhastik  Ada dosis ambang
Manifestasinya cepat
Keparahan tergantung dosis
Contoh : luka bakar, sterilitas, katarak (somatic)

PROTEKSI RADIASI
Dilakukan terhdp : 1. Penderita
2. Pekerja radiasi
3. Masyarakat umum/sekitar
• Prinsip utama Proteksi :
1. Waktu  tekan sesingkat mungkin waktu
ekspos, dosis radiasi yg diterima
berbanding lurus dgn lamanya radiasi
2. Jarak  perlebar jarak antara sumber
radiasi dgn org yg diekspos. Penurunan
dosis mengikuti hukum kuadrat terbalik
3. Alat2 pelindung radiasi  antara sumber
radiasi dgn org yg terekspos. Mis : sarung
tangan, apron yg ada lapisan Pb
• Maximum Permissible Dose (MPD)
adalah dosis maksimum yg diperbolehkan.
Dosis untuk SELURUH TUBUH bagi
petugas ditentukan oleh formula berikut :
MPD = 5 (N-18) rem
dimana N  umur
rem ( roentgent equivalent man)
Tabel MPD berbagai kalangan

Kelompok MPD
Petugas Radiasi
Tahunan 5 rem/th
(N – 18 ) rem
Jangka Panjang 15 rem/th
Kulit 75 rem/th
Tangan 30 rem/th
Lengan 15 rem/th
Organ lainnya 0,5 rem/th
Wanita hamil 0,1 rem/th
Mahasiswa/siswa
Populasi umum 0,17 rem/th
Genetik 0,17 rem/th
somatik
• DOSIMETRI
Rad = Roentgent absorbed dose (dipakai
pada radioterapi)
Rem = Roentgent equivalent man (dipakai
pada proteksi radiasi)

1 Rad ad. absorbsi enegi dari sinar


pengion sebesar 100 erg/ gr
1 Rem ad. aatuan dari berbagai tipe radiasi
yg menghasilkan efek biologik yg sama
pd manusia yg terjadi akibat absorbsi 1
Roentgent sinar X atau gamma. Jadi
mempehitungkan RBE
RBE = Relative Biological Effectiveness ad.
Perbandingan dosis sinar X 250 kV dgn
dosis radiasi lain yg memberikan efek
biologik yg sama

Anda mungkin juga menyukai