KELOMPOK 8
IRA OCTAVIA LUMBANRAJA (4202530007)
KHOPIPAH SIMATUPANG (4201230002)
LUSI AFRIANA MALAU (4203230034)
NURDINI ATIQAH (4202230001)
PENDAHULUAN
Definisi tentang integral secara modern dikemukakan oleh Riemann dengan gagasan pertamanya
adalah jumlah Riemann. Gagasan ini memunculkan kaitan antara integral tentu dengan luas daerah.
Secara umum, integral tentu menyatakan batasan luas daerah yang tercakup di antara kurva y = f(x) dan
sumbu-x dalam selang [a,b]. Dalam perumusan definisi Georg Friedrich Bernhard Riemann ini, kita
dituntun oleh gagasan yang dibahas dalam subbab sebelumnya. Gagasan pertama adalah jumlah
Riemann.
Jumlah Rieman dimisalkan dengan sebuah fungsi f yang didefinisikan pada interval tertutup [a,
b]. Fungsi ini bisa bernilai positif maupun negatif pada interval tersebut dan bahkan tidak perlu kontinu.
Misalkan suatu fungsi partisi P membagi interval [a, b] menjadi n interval-bagian (tidak perlu sama
panjang) dengan menggunakan titik-titik a = < < <..........< < = b dan mislakan = –
Pada tiap bagian interval-bagian [. ], ambil sebuah titik sebarang yang mungkin saja sebuah titik
ujung, kita sebut sebagi titik sampel untuk interval-bagia n ke –i.
CONTOH
1. Hitung jumlah Rieman untuk f(x) x2 + 1pada interval [-1, 2] dengan mengggunakann titik-
titik partisi berjarak sama -1 < -0,5 < 0 < 0.5 < 1 < 1,5 < 2 , dengan titik sampel x i berupa titik
tengah dari interval-bagian ke xi.
Penyelesaian :
Dalam kasus ini sebuah titik sampel i dengan sifat bahwai) < 0 akan mengarah ke
segiempat sepenuhnya berada dibawah sumbu –x dan hasil kali i)i akan negatif. Ini bermakna
bahwa kontribusi segiempat-segiempat yang demikian terhadap jumlah Rieman adalah
negatif.
2. Hitung jumlah Rieman Rp untuk f(x) = (x + 1)(x -2 )(x – 4) = x3 – 5x2 + 2x + 8
Pada interval [0, 5] dengan menggunakan partisi P dengan titik-titik partisi 0 < 1,
1< 2 < 3,2 < 4 < 5 dan titik-titik sampel yang berpadanan 1 = 0,5 ; 2 = 1,5 ; 3 = 2,5 ;4 =
3,6; dan 5 = 5
Penyelesaian :
= 23,9698
Definisi Integral Tentu Date:
Sekarang misalkan P, i, dan i memiliki makna seperti yang dibahas seperti diatas.
Tetapkan juga , disebut norma (norm) P, menyatakan panjang interval-bagian
yang terpanjang dari partisi P. Misalnya, dalam contoh 1, = 0,5 ; dalam contoh 2
= 3,2 – 2 = 1,2
Teorema A Integral Tentu
Misalkan f suatu fungsi yang didefinisikan pada interval tertutup [a, b]. Jika:
𝑛
lim
‖𝑃 ‖→ 0
∑ 𝑓 (𝑥𝑖 )∆ 𝑥𝑖
Ada, kita katakan f adalah terintegrasikan pada [a, b].
𝑖=1
Lebih lanjut , disebut integral tentu atau integral Riemann
f dari a ke b, kemudian diberikan oleh :
𝑏 𝑛
∫ 𝑓 ( 𝑥 ) 𝑑𝑥=‖lim
𝑃‖ →0
∑ 𝑓 (𝑥𝑖 )∆ 𝑥𝑖
𝑎 𝑖=1
. Secara umum , menyatakan luas bertanda daerah yang terkurung diantara
kurva y = f(x) dan sumbu x dalam interval [a, b], yang berarti tanda positif
dikaitkan untuk luas-luas daerah yang berada dibawah sumbu x.Dalam lambang:
= Aatas – Abawah
Maka , berpadanan terhadap setiap > 0 , terdapat suatu > 0 sedemikian rupa
sehingga :
Dalam definisi, kita, secara implisit mengasumsikan bahwa a < b ,Kita hilangkan
batsan itu dengan definisi berikut :
∫𝑓 ( 𝑥 ) 𝑑𝑥 =0
1
𝑏 𝑎
∫𝑓 ( 𝑥 ) 𝑑𝑥 =−∫ 𝑓 ( 𝑥 ) 𝑑𝑥 , 𝑎 >𝑏
2
𝑎 𝑏
Jadi :
3
Akhirnya ditunjukkan bahwa x adalah variabel boneka (dummy variable) dalam lambang
Teorema A Teorema keterintegrasian
Jika f terbatas pada [a, b] dan kontinu di sana kecuali pada sejumlah titik yang
berhingga, maka f terintegrasika pada [a, b]. Khususnya, jika f kontinu pada seluruh
interval [a, b], mka f terintegrasikan pada [a, b].
1. Fungsi polinomial
Contoh : 3. Hitung
Penyelesaian :
Partisikan interval [-2, 3] menjadi n interval-bagian yang sama, masing-
masing dengan panjang x = . Dalam tiap interval [ x i-1, xi] gunakan i = xi
sebagai titik sampel. Maka :
■ X0 = -2
Sehingga
X1 = -2 + x = -2
X2 = -2 + x = -2
X1 = -2 + x = -2 =
=5+
Xn = -2 + x = -2
Jadi f(xi) = xi + 3 = 1 + i,
Hitung
Dan
2
–8
Akibatnya,
Kita simpulkan bahwa
Misalnya,