PELAYANAN SWAMEDIKASI
Swamedikasi
Pemilihan dan penggunaan obat-obatan
oleh individu, termasuk obat tradisional
untuk mengobati penyakit atau gejala
yang dapat dikenali sendiri,
WHO (1998)
Peningkatan Jumlah
Tempat pelayanan
Kefarmasian (Apotek)
3
Dampak Positif Swamedikasi
4
Dampak Negatif
•
Swamedikasi
Masyarakat meyakini pengobatan
swamedikasi dapat dilakukan untuk setiap
penyakit.
• Dapat menutupi diagnosis penyakit
serius
• Meningkatnya risiko interaksi dan reaksi
yang merugikan
10
Responsible Self
Medication
(WHO,1998)
Paham bahwa obat yang digunakan
aman, berkualitas dan berkhasiat
Alergi Kecacingan
Kriteria obat yang dapat
diserahkan tanpa resep
• Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita
hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65
tahun.
• Tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.
• Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
• Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya
tinggi di Indonesia.
• Memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
Permenkes No. 919/MENKES/PER/X/1993 tentang kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep
OWA (OBAT WAJIB APOTEK)
• Ketentuan penyerahan :
• Wajib melakukan pencatatan yang
benar tentang data pasien
• Memenuhi ketentuan jenis dan jumlah
yang boleh diberikan
• Wajib memberikan informasi yg benar
CONTOH-2
Skenario:
Seorang ibu muda (Ny. Galuh) datang ke
apotek dengan keluhan sakit gigi dan pusing.
Dia minta obat kepada farmasis untuk
mengatasi kondisinya.