Anda di halaman 1dari 15

SISTEM BUDIDAYA IKAN

BUDIKDAMBER

DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN


KOTA SURAKARTA
PENDAHULUAN

BUDIKDAMBER

Merupakan sistem budidaya ikan dalam wadah ember. Lazim dilakukan di daerah
perkotaan (urban) dengan lahan terbatas dan dikombinasikan dengan budidaya sayuran.
Budikdamber bisa diterapkan untuk mengatasi solusi pangan masa depan. Berpeluang
meningkatkan kebutuhan akan protein hewani dan sayuran serta memudahkan
masyarakat mendapatkan ikan dan sayur dilingkungan tempat tinggal.
PERBEDAAN MINI MINA PONIK VS BUDIKDAMBER

Mini Mina Ponik Budikdamber


(Budidaya Ikan dalam Ember)
KEUNTUNGAN MINI MINA PONIK DAN BUDIKDAMBER

1. Menggunakan media yang kecil


2. Hemat air
3. Mudah dipindahkan
4. Tidak membutuhkan listrik
5. Panen ikan dan Sayuran
6. Modal sedikit
7. Alat dan bahan mudah ditemukan disekitar rumah
Jadi 3 M ( Murah, Mudah, Menghasilkan )
ALAT DAN BAHAN BUDIKDAMBER
1. Wadah budidaya
Budikdamber : wadah ember plastik
Ukuran ember -> volume 80 liter
2. Pot kecil / Gelas Plastik
3. Kawat
4. Tang
5. Benih ikan
Ikan yang cocok untuk budidaya dalam wadah kecil adalah lele dan patin.
Jumlah benih yang ditebar : lele 60 - 80 ekor (untuk volume air 80 liter) ukuran 5 -12 cm
ALAT DAN BAHAN

6. Bibit sayuran (kangkung, pak coy, seledri dll)


7. Air
8. Rockwool,kapas, akar pakis / media tanam lainnya
9. Pakan ikan (Sesuai umur ikan)
10. Probiotik
ALAT DAN BAHAN
PERSIAPAN MEDIA
1. Persiapkan wadah budidaya. Lubangi ember bagian atas sebagai
kontrol batas air. Bersihkan ember dengan air bersih. Kalau
menggunakan ember bekas harus dicuci dengan sabun atau
klorin.
2. Mengisi wadah budidaya dengan air yang telah diendapkan
terlebih dahulu selama 1-2 hari, kemudian ditambahkan
probiotik (opsional). Probiotik : 5 ml untuk 50 liter air
3. Menyiapkan gelas plastik yang telah dilubangi kemudian diisi
media tanamnya. Bibit sayur yang ditumbuhkan bisa di mulai
dari tebar benih dalam gelas plastik atau langsung mengambil
dari batang kangkung yang ada akarnya.
PERSIAPAN MEDIA

4. Masukkan benih ikan dalam media. Sebelum dimasukkan


wadah, benih ikan diaklimatisasi (menyamakan suhu dari
media transportasi ke media pemeliharaan) terlebih dahulu
untuk meminimalisir tingkat kematian.
5. Rangkai gelas plastik yang sudah berisi bibit tanaman sayur
yang ditumbuhkan pada wadah budidaya.
6. Letakkan wadah budidaya di tempat yang terkena sinar
matahari.
PERAWATAN
• Pemberian pakan sebaiknya 3-5% dari total bobot ikan (per hari) atau sekenyangnya
Contoh : Jumlah tebar 80 ekor, Berat benih ikan per ekor 25 gram
Jumlah pakan/hari : 25 x 80 x 5% = 100 gram
• Pemberian pakan dengan frekuensi 2-3 kali sehari secara teratur
• Jenis pakan : Ukuran benih 5 - < 12 cm pakan pf1000 ; Ukuran benih > 12 cm pakan
781-1, 781-2 sampai ukuran ikan akan panen
• Air dalam wadah budidaya atau ember juga bisa untuk menyiram tanaman lain yang
ada dipekarangan dikarenakan subur dan mengandung pupuk alami dari bakteri yang
terkandung dalam probiotik (bakteri bacillus sp) (jika menggunakan probiotik)
MANAJEMEN KUALITAS AIR

 Probiotik diberikan setiap 3 hari sekali untuk mengoptimalkan kinerja bakteri,


apabila air menjadi berbau akibat peningkatan amoniak maka pemberian
probiotik bisa 2 hari sekali. Dan ditingkatkan menjadi sehari sekali menjelang panen ikan.
 Perhatikan warna media dan nafsu makan ikan, jika media sudah berwarna coklat/keruh
dan mulai berbau serta nafsu makan ikan turun berarti perlu pergantian air.
 Jika menggunakan probiotik, air dapat diganti setelah 10 -14 hari. Pergantian air dapat
sebagian atau seluruhnya.
 Jika tidak menggunakan probiotik, air dapat diganti 1-2 hari sekali sebanyak 30%
PEMANENAN

 Panen Kangkung pertama 14-21 Hari sejak tanam


 Sisakan bagian bawah - tunas kangkung untuk
pertumbuhan kembali
 Panen Kangkung ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-
14 hari sekali
 Bisa bertahan 4 Bulan
 Panen Ikan lele dapat dilakukan dalam 2,5 - 3 bulan,
bila benih bagus dan pakan baik
 Tingkat bertahan hidup (survival rate) 40-100%
BUDIKDAMBER
BUDIKDAMBER

Anda mungkin juga menyukai