PERPAJAKAN
TERKAIT PENGGUNAAN
APBD
1. Pendapatan Asli Desa (PAD) terdiri atas hasil usaha, hasil aset,
swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli
Desa;
2. Alokasi APBN, belanja transfer ke daerah/desa;
3. Bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah;
4. Alokasi Dana Desa (ADD), bagian dari dana perimbangan yang
diterima Kabupaten/Kota; paling sedikit 10% dari dana perimbangan
yang diterima Kabupaten/Kota dalam APBD setelah dikurangi Dana
Alokasi Khusus;
5. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota;
6. Hibah & sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ke-3; dan
7. Lain-lain pendapatan desa yang sah. 2
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Bendahara Desa wajib ber-NPWP;
Kewajiban perpajakan yang terkait :
√ PPh Pasal 21 atas pembayaran berupa honorarium,
upah atau sejenisnya;
√ PPh Pasal 22 atas belanja barang;
√ PPh Pasal 23 atas pembayaran Jasa;
√ Memungut PPN atas pembelian Barang Kena Pajak dan
Perolehan Jasa Kena Pajak;
√ PPh Pasal 4 ayat (2) atas Jasa Konstruksi dan Sewa
Tanah dan/atau Bangunan
√ Bea Meterai.
Membayar/Menyetor Pajak Terutang; dan
Menyampaikan Laporan Pajak Bulanan (SPT Masa).
3
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21
(PPh Pasal 21)
Juklak :
1. PP 80 Tahun 2010;
2. PER-16/PJ./2016;
4
PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
GAJI 24.000.000 Orang Pribadi Sendiri 54.000.000
TUNJANGAN 6.000.000 Status Kawin 4.500.000
JUMLAH BRUTO 30.000.000 Tiap Tanggungan 4.500.000
PENGURANG :
BIAYA JABATAN -
IURAN PENSIUN -
NETTO 30.000.000
PTKP 58.500.000
PENGHASILAN KENA PAJAK NIHIL
5
Skema Pengenaan PPh Pasal 21 selain PNS
(Bagian I)
Golongan Tarif
PPh Pasal 21
Gol. I dan II 0%
Gol. III
5%
Gol IV
15 %
50 % * Ph. Bruto *
TIDAK BERKESINAMBUNGAN
Tarif Pasal 17
3. Olahragawan;
6. Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik komputer dan sistem
aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial
serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan;
7. Agen iklan;
8. Pengawas dan pengelola proyek;
9. Pembawa pesanan/yang menemukan langganan/perantara;
10. Petugas penjaja barang dagangan;
11. Petugas dinas luar asuransi; dan/atau 9
Contoh Pemotongan PPh Pasal 21 atas honorarium yang
diterima oleh PNS :
Pemajakan :
► Karena Pak Maman PNS Golongan III maka Honornya
harus dipotong PPh Pasal 21 sebesar 5% dengan
Perhitungan sbb :
PPh Pasal 21 = Jumlah Honor * 5%
= Rp 2.000.000 * 5% = Rp 100.000
Honor bersih diterima Pak Maman,
= Rp 2.000.000 – 100.000 = Rp 1.900.000.
10
Contoh Pemotongan PPh Pasal 21 atas honorarium yang
diterima oleh SELAIN PNS :
Pemajakan :
► PPh Pasal 21 = Jumlah Honor * 5%
= Rp 1.500.000 * 5% = Rp 75.000
Honor bersih diterima Pak Erwin,
= Rp 1.500.000 – Rp 75.000 =Rp 1.425.000.
NAMUN, Pada hari ke-23 (dalam bulan yg sama), Badri telah menerima bayaran
= 200.000 * 23 = Rp4.600.000 (lebih dari 4,5 juta).
13
TARIF 1,5% DARI HARGA
PEMBELIAN BARANG TIDAK TERMASUK PPN
Dasar Hukum :
Peraturan Menteri Keuangan nomor 154/PMK.03/2010 dan perubahannya. 14
DIKECUALIKAN DARI
PEMUNGUTAN PPh PASAL 22
Pemajakan :
3% x Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
Pasal 22 = 3% x 3.000.000 = 90.000
16
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 23
(PPh Pasal 23)
Juklak :
1. PMK-141/PMK.03/2015.
17
TARIF DAN DASAR PEMOTONGAN
PASAL 23
HADIAH DAN
SEWA SELAIN TANAH
PENGHARGAAN,
BANGUNAN &
DEVIDEN, BUNGA
JASA LAINNYA
DAN ROYALTI
TARIF TARIF
15 % 2%
20
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 563/KMK.03/2003 PASAL 2 AYAT (2)
24
Dasar Hukum : UU PPN Pasal 4A ayat (3)
CONTOH PENGHITUNGAN PPN
Pemajakan :
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) x 10%
26
PASAL 4 AYAT (2)
27
28
NO OBYEK Tarif METERAI
1 Surat perjanjian & surat lainnya 6.000
untuk alat pembuktian
2 Akta notaris termasuk salinannya 6.000
3 Akta PPAT termasuk rangkapnya 6.000
4 Surat yg memuat nilai nominal 6.000
uang lebih dari 1 juta.
5 Risalah Lelang 6.000
6 Surat berharga bernilai lebih dari 6.000
Rp1 .000.000
7 Cek dan Bilyet Giro tanpa batas 3.000
8 Efek dengan harga nominal
•s/d Rp. 1 juta 3.000
•Lebih dari Rp. 1 juta 6.000
9 Dokumen sebagai alat pembuktian 6.000 Peraturan Pemerintah
10 Poin no 4 s/d 6 dengan nilai 3.000 Nomor 24 TAHUN 2000
nominal Rp250,000 s/d Rp. 1 juta
Peraturan Menkeu.
11 Sekumpulan efek dalam bentuk Nomor 65/PMK.03/2014
apapun s/d Rp. 1 juta 3.000 29
•Lebih dari Rp. 1 juta 6.000
KODE UNTUK PENGISIAN SSP (e-billing)
KODE JENIS
JENIS PAJAK KODE JENIS SETORAN
AKUN
30
JATUH TEMPO PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK
PELAPORAN PAJAK
JENIS PAJAK PENYETORAN PAJAK
(SPT MASA)
32
SANKSI ADMINISTRASI JIKA TIDAK
ATAU TERLAMBAT SETOR
Bunga 2% sebulan,
maksimal 24 bulan
dari pajak yang terutang
33
Terima
Kasih
34