Definisi pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 : a. pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai; dan b. pelayanan farmasi klinik. A. pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai mencakup : a. Perencanaan b. Permintaan c. Penyimpanan d. Ditribusi e. Pengendalian obat f. Administrasi a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Sediaan Farmasi
dan BMHP untuk menentukan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas. Selain itu, perencanaan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional dan meningkatkan efisiensi penggunaan obat.. b. Permintaan Tujuan untuk permintaan obat adalah, memenuhi kebutuhan obat di masing masing unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya. Sumber penyedian obat pukesmas berasal dari dinas kesehatan kabupaten/kota dan dari dana JKN, obat yang diperkenalkan untuk disediakan dipukesmas adalah obat esensial 1. Kegiatan rutin a. Permintaan rutin b. Permintaan khusus 2. Menentukan jumlah permintaan obat 3. Cara menghitung kebutuhan obat SO = SK + WK + WT + SP Kebutuhan = SO-SS c. Pernerimaan
Permintaan adalah salah satu kegiatan dalam
penerimaan obat-obatan yang diserhakan oleh unit pengelolaan yang lebih tinggi kepada unit pengelola dibawahnya. Tujaun penerimaan obat agara obat diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh pukesmas d. Penyimpanan
Penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap sediaan farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang), ter hindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu sediaan farmasi yang tersedia di Puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. e. Distribusi Pendistribusian sediaan farmasi dan bahan medishabis pakai merupakan kegiatan pengeluaran danpenyerahan sediaan farmasi dan bahan medis habispakai secara merata dan teratur untuk Memenuhi kebutuhan sub unit pelayanankesehatan dan jaringannya. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhansediaan farmasi sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerjaPuskesmas denganjenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat. Sub-sub unit di Puskesmas mon geudong dan jaringannya antara lain sebagai berikut : • Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan Puskesmas (Ruang Farmasi,IGD) • Puskesmas pembantu (Pustu) : pusong lama,pusong baru,keude aceh, sp IV f. Pengendalian Tujuan pengendalian agar tidak terjadinya kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar, pengendalian persedian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/ kekosongan obat unit pelayanan kesehatan dasar. • Lanjutan.... 1. Pengendalian persedian Untuk melakukan pengendalian persdian diperlukan pengamatan terhadap stok kerja stok penanganan, waktu dan sisa stok yang seharusnya ada pada waktu kedatangan obat atau kalau kemungkinan memesan, maka dapat di hitung jumlah obat dipesan (Q) dengan rumus beriku : Q = SK + SP = (WT x D)-SS • Lanjutan.... 2. Pengendalian Penggunaan Tujuan pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas pelayanan obat dan meningkatkan efesiensi pemanfaatan dana obat. 3. Penanganan obat hilang, Obat rusak dan kadaluarsa a. Penangan obat hilang Tujuan sebagai bukti pertanggung jawaban kepala pukesmas sehingga diketahui persediaan obat saat itu. Kejadiaan obat hilang dapat terjadi karena adanya peristiwa pencurian obat tempat penyimpanan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab b. Penanganan obat rusak/kadaluwarsa Tujuan melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat rusak/kadaluwarsa g. Administrasi Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh rangkaian kegiatan dalam pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai, baik sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit pelayanan lainnya. B. Pelayanan farmasi klinik 1. Pengkajian resep Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi persyaratan yang meliputi persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis
2. Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat,
3. Koseling, Tujuan dilakukannya konseling adalah memberikan
pemahaman yang tepat mengenai obat kepada pasien/keluarga pasien dengan tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan obat, efek samping, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan obat. 4. Visite merupakan kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh apoteker kepada pasien rawat inap , boleh dilakukan secara mandiri atau bersama dokter,dan tim medis lainnya 5. MESO Monitoring efek samping obat merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat dan pasien yang memepunyai resiko tinggi mengalami efek samping obat
6. PTO ( pemantauan terapi obat)
Pemantauan terapi obat dimana apoteker memastikan pasien mendapatkan terapi yang yang efektif sehingga menimalisir efek samping obat tersebut biasa PTO dilakukan pada pasien yang mendapatkan lebih dari 5 jenis obat atau poli farmasi Kesimpulan • Pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan medis habis pakai di pukesmas Mon geudong sudah berjalan dengan baik sesuai dengan permenkes no.74 tahun 2016 tentang standara pelayanan di pukesmas. TERIMAKA KASIH