Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 13

NICO NUUR HARTANTO 12201202


HELSA PUTRI NABILA 12201084
RONALDO ARDIAN PRATAMA 12201122
MUHAMMAD NURUL A 12201117
INFO
“TATA LAKSANA IMPOR”
MASZEH
TRANSAKSI IMPOR

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3


Pembongkaran Barang
Kedatangan Barang Impor Pengeluaran Barang Impor
Impor

Dibagi menjadi 2 yaitu


Tujuan Pengeluaran Barang
sebelum kedatangan dan saat KMK No. 112/KMK.4/2003
Impor
kedatangan

Jika terdapat kesalahan, Kepala Kantor Pabean Jangka waktu ditentukan 1. Impor untuk dipakai
atau pejabat yang ditunjuknya juga dapat paling lama 12 (dua belas) 2. Impor sementara
menangguhkan atau membatalkan persetujuan jam setelah selesai 3. Barang impor dieskspor
pembongkaran barang pembongkaran barang impor kembali
KETENTUAN UMUM IMPOR
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor
229/MPP/Kep/7/1997 tanggal 4 Juli 1997 tentang Ketentuan Umum di
Bidang Impor yang di dalamnya meliputi
❏ Impor hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan yang telah memiliki
API
❏ Barang Impor harus dalam keadaan baru
❏ Pengecualian: barang pindahan, barang impor sementara, barang
tertentu yang ditetapkan oleh menteri perdagangan
CARA PEMBAYARAN DALAM
KEGIATAN IMPOR

Setelah mendapat konfirmasi harga dan term perdagangan


(terms of trade) dari Pemasok dan total biaya pengiriman
(termasuk, bea masuk, pajak dan lain-lain) untuk sampainya
barang ke alamat yang dituju, maka dapat melakukan
pembayaran kepada Pemasok luar negeri dengan cara :

❏ Tranfer Bank
❏ Kartu Kredit
❏ Wesel Inkaso
❏ Letter Of Credit
❏ Open Account
THE BEST CHOICE
metode pembayaran ini paling sering digunakan
dalam transaksi impor karena memiliki risiko
yang seimbang bagi importir, pilihan yang tepat
untuk menjalankan proses kegiatan impor Letter of Credit (L/C)
LARTAS IMPOR
& ANTI DUMPING
Let's discuss it together
LARANGAN DAN PEMBATASAN
LARTAS barang yang dilarang dan/atau dibatasi impornya , diterbitkan oleh Kementerian atau lembaga pemerintah
non kementerian tingkat pusat, yang menetapkan peraturan LARTAS Impor dan menyampaikan peraturan tersebut
kepada Menteri Keuangan.

Berikut ini beberapa instansi yang menetapkan LARTAS :


1. Kementerian Perdagangan
2. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
3. Badan Karantina Pertanian (Karantina Hewan dan Tumbuhan)
4. BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
5. Kementerian Kesehatan

Pengecekan barang Larangan dan Pembatasan :


 Dilakukan sebelum melakukan impor, apakah barang yang akan diimpor termasuk dalam LARTAS apa tidak.
 Melalui website INSW di http://eservice.insw.go.id/ menu “Lartas Information”
CONTOH BARANG LARTAS

Produk Makanan Produk Kosmetika Produk Elektronik


harus memperoleh persetujuan harus memperoleh persetujuan hanya diperbolehkan maksimal
dengan mengajukan Ijin SAS dari BPOM berupa SKI (Surat 2 (dua) unit (Peraturan
(Special Access Scheme) dari Keterangan Impor) Mendag)
BPOM
Bab IV Bagian Pertama Pasal 18, Pasal 19 dan Pasal
20 UU 10/1995, namun Pasal 20 telah dihapus
berdasarkan UU 17/2006. Bab IV UU 17/2006

—Bea Masuk Antidumping


Pasal 1 angka 1 PP 34/2011
Tindakan Antidumping adalah tindakan yang
diambil pemerintah berupa pengenaan Bea Masuk
Antidumping terhadap Barang Dumping
BARANG DUMPING

Barang yang diimpor dengan tingkat


Harga Ekspor yang lebih rendah dari Nilai
Normalnya di negara pengekspor

untuk membuktikan adanya dumping terhadap suatu produk,


perlu membahas terlebih dahulu bahwa Bea Masuk
Antidumping dikenakan setelah dilakukan penyelidikan oleh
Komite Anti Dumping Indonesia (KADI)

Anda mungkin juga menyukai