Anda di halaman 1dari 17

Anggota Kelompok?

Akbar Fanreza Andre Van Battu Don Afrid Immanuel Indana Zulfa Add Others
Wicaksono

Muhammad Agung Muhammad Akbar Muhammad Fellix Ronald Ivan Add Others
Faishal Kayan Geraldo

MANAGE PRESENTER
FAKTA – FAKTA DASAR MENGENAI KEGIATAN EKSPOR
INDONESIA

1. Nilai ekspor Indonesia September 2021 mencapai US$20,60 miliar atau turun 3,84 persen dibanding ekspor
Agustus 2021. Dibanding September 2020 nilai ekspor naik sebesar 47,64 persen.
2. Ekspor nonmigas September 2021 mencapai US$19,67 miliar, turun 3,38 persen dibanding Agustus 2021,
namun naik 48,03 persen dibanding ekspor nonmigas September 2020.
3. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–September 2021 mencapai US$164,29 miliar atau naik
40,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai
US$155,46 miliar atau naik 39,84 persen.
4. Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–September 2021 berasal dari Jawa
Barat dengan nilai US$24,67 miliar (15,02 persen), diikuti Jawa Timur US$16,93 miliar (10,31 persen) dan
Kalimantan Timur US$16,11 miliar (9,80 persen).
5. Indonesia adalah negara pengekspor bahan mentah nikel terbesar dunia. Namun telah berhenti mengekapor
bahan mentah tersebut.
topic HOM TV SHOWS MOVIES MY LIST

E
KETENTUAN, PROSEDUR,
SERTA PEMBAYARAN
EKSPOR
Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia ke daerah pabean negara lain.

PLAY i MORE INFO


Syarat Menjadi Eksportir

Untuk menjadi Perusahaan ekspor harus memenuhi ketentuan-


ketentuan
1. Badan Hukum,sebagai berikut:
dalam bentuk : 3. Mempunyai salah satu izin yang dikeluarkan oleh
● CV (Commanditaire Vennotschap) Pemerintah seperti:
● Firma • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Dinas
● PT (Perseroan Terbatas) Perdagangan
● Persero (Perusahaan Perseroan) • Surat Izin Industri dari Dinas Perindustrian
● Perum (Perusahaan Umum) • Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri
● Perjan (Perusahaan Jawatan) (PMDN) atau Penanaman Modal Asing (PMA)
● Koperasi yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi
2. Memiliki NPWP (Nomor Wajib Pajak) Penanaman Modal (BKPM)
Klasifikasi Eksportir
a. Eksportir Produsen,
b. Eksportir Bukan Produsen,
Sebagai Eksportir, untuk memperoleh legalitas setidaknya memenuhi persyaratan yang ditetapkan, yaitu:
• Mengisi formulir isian yang disediakan oleh Dinas Perindag di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau Propinsi,
dan Instansi teknis yang terkait.
• Memiliki Izin Usaha Industri
• Uhuyyyy
Memiliki NPWP
• Memberikan Laporan realisasi ekspor kepada Dinas Perindag atau instansi dan pejabat yang ditunjuk (secara
berkala setiap tiga bulan) yang disyahkan oleh Bank Devisa dengan melampirkan surat pernyataan
Kepabeanan
Beberapa barang yang terkena Bea keluar
adalah:
● Kulit: 15 - 25% nilai invoice
Pajak ekspor ini dihitung berdasarkan harga patokan ● Kayu yang sudah diolah (minimal menjadi
ekspor (HPE) dan harga patokan ekspor ini ditetapkan kayu kaso): 2 - 5% nilai invoice
oleh Menteri Perdagangan dalam bentuk peraturan ● Biji kakao: 0 - 15% nilai invoice, kecuali
Menteri Perdagangan yang berlaku untuk suatu periode kakao yang diolah (minimal fermentasi)
tertentu dengan memerhatikan pertimbangan Menteri adalah bebas Bea Keluar
Teknis dan asosiasi terkait. HPE ini berpedoman pada ● Kelapa Sawit (CPO) dan produk turunannya:
harga rata-rata internasional dan atau harga harga rata- 0 - USD 245/MT
rata FOB di beberapa pelabuhan di Indonesia. ● Olahan mineral logam: 0 - 10% nilai invoice
Besarnya Bea Keluar ini tergantung dari
pengolahan barang tersebut. Jadi semakin
diolah produknya, maka Bea Keluarnya akan
semakin kecil.
Prosedur Kepabeanan untuk
Proses Ekspor Barang

1. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan terlebih dahulu


ke kantor pabean dengan mengisi dokumen pemberitahuan
ekspor barang (PEB)
2. Pendaftaran PEB disertai dengan Nomor Induk Perusahaan
(NIPER) dan dilengkapi dokumen pelengkap. PEB disampaikan
paling cepat 7 hari sebelum tanggal perkiraan ekspor dan paling
lambat sebelum barang ekspor masuk Kawasan Pabean.
Dokumen
Invoicepelengkap pabean:
 dan Packing List
 Bukti Bayar PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak)
 Bukti Bayar Bea Keluar (dalam hal barang ekspor dikenai Bea
Keluar)
 Dokumen dari intansi teknis terkait (dalam hal barang
ekspor terkena ketentuan larangan dan/atau pembatasan)
Kegiatan Ekspor
● Bea dan Cukai yang ada dilapangan biasanya akan
• Pemeriksaan Dokumen ekspor di department meminta dokumen BC 2.3 dan BC 4.0. BC 2.3 yaitu
procurement: Shipping Request, Proforma invoice, packing Pemberitahuan Impor Barang PDKB.
List, dan B/L (Bill of Lading) yang dikirimkan oleh ● Setelah itu selesai selanjutnya dokumen tersebut dibawa
marketing. kebagian Bea Cukai untuk memperoleh nomor
pengepakan dan nomor segel dari barang yang akan
• Departemen PPC (Production Preparation Control)
diekspor, melakukan pengemasan (packaging),
kemudian mengeluarkan Tailor Made Work Order pengemasan dilakukan oleh perusahaan sendiri tanpa
(TMWO). bantuan perusahaan pengiriman atau kurir.
• Selanjutnya dikirim dokumen proforma Invoice oleh ● Selanjutnya dikumen BC 2.3 dan Dokumen BC 3.0
departemen Procuremen ke Departemen MPIC (Material diserahkan kepada Freight Forwarder dan selanjutnya
Planning Inventory Control) untuk pengambilan barang akan menerbitkan Air Way Bill (surat muatan udara).
● Memantau pegiriman dengan Air Way Bill (surat muatan
yang akan di ekspor, sebelum pembuatan. Selanjutnya
udara), fungsi daipada AWB ini untuk mengetahui kapan
pembuatan dokumen BC. 3.0 (PEB) Pemberitahuan
tanggal keberangkatan, tanggal transit , dan tanggal
Ekspor Barang dengan berkoordinasi langsung kepada rencana tiba di Consignee (penerima).
Bea Cukai yang ada dilapangan dan melalui sistem PEB , ● Setelah dokumen tersebut diterima oleh Buyer maka pihak
Bea Cukai yang ada dilapangan diartikan sebagai Buyer menstransfer uang tersebut kepada perusahaan
pengawas PDKB (Pengusaha Di Kawasan Berikat). melalui bank yang sudah ditunjuk oleh perusahaan.
● Kegiatan Ekspor Selesai
Metode Pembayaran Ekspor
 Metode L/C
 Advance Payment (Pembayaran Di Muka)
 Open Account (Rekening Terbuka)
 Consignment (Konsinyasi)
 Documents Against Payment (D/P)
 Documents Against Acceptance (D/A)
More like this
topic HOM TV SHOWS MOVIES MY LIST

PENDANAAN
EKSPOR
PLAY i MORE INFO
1. Pre-shipment Financing

Pembiayaan ini tediri dari dua jenis, yaitu:


a. Import for Export Purpose
b. Export Working Capital
-Transaksional
-Non Transaksional
2. Post-shipment Financing

Terdapat beberapa macam tipe untuk pembiayaan ini, yaitu:


1. Export Receivables Negotiation
2. Export Receivables Discounting
3. Forfaiting
4. Factoring
5. Banker Acceptance
Institusi Pembiayaan
2021 16+ 1 Season HD
Di dalam kegiatan ekspor terdapat institusi pembiayaan yang dapat membantu eksportir dalam hal pembiayaan,
seperti :

 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia


 PT. Asuransi Ekspor Indonesia

More like this


Dukungan Pemerintah Terhadap
Ekspor
Penting bagi pemerintah bagaimana kita bisa memacu ekspor namun juga
bagaimana kita mengurangi impor. pemerintah telah mengeluarkan kebijakan
konkrit yang dapat membantu menggairahkan ekspor di indonesia berupa kebijakan
fiskal dengan meniadakan pungutan perpajakan pada industri pengolahan barang
bertujuan ekspor. Tujuan Ekspor (KITE) bagi perusahaan industri, serta Pusat
Logistik Berikat untuk supply bahan baku kepada perusahaan industri.
Lembaga Pembiayaan Ekspor lndonesia (LPEI) memberikan pembiayaan
ekspor dan jasa konsultansi. Hal ini sebagai solusi terhadap kebutuhan ekspor
Indonesia, serta meningkatkan kemampuan pelaku usaha. Pada masa Presiden RI
Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada tanggal
20 Agustus 2007 menyepakati adanya kemitraan ekonomi antara Indonesia dengan
Jepang melalui penandatanganan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement
(IJEPA). Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) merupakan
kesepakatan perdagangan bebas dalam bingkai kesepakatan kerjasama ekonomi
secara bilateral yang pertama kali Indonesia lakukan dengan negara mitra.

Anda mungkin juga menyukai