Anda di halaman 1dari 37

PERENCANAAN TINGKAT

PUSKESMAS
Oleh : dr. Siti Cholifah
PENGERTIAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang
tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.

Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan


rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang
dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dengan berdasarkan
skala prioritas sesuai dengan kemampuan anggaran, sarana
TUJUAN
• Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam upaya
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat.
• Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
setelah diterimanya alokasi sumber daya untuk
kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.
TAHAPAN :
Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4
tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap Analisa Situasi
3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
TAHAP PERSIAPAN :
• Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan
Tingkat Puskesmas yang anggotanya terdiri dari staf Puskesmas.
• Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman Perencanaan
Tingkat Puskesmas kepada tim agar dapat memahami pedoman
tersebut demi keberhasilan penyusunan Perencanaaan Tingkat
Puskesmas.
• Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, Dinas
Kesehatan Propinsi dan Departemen Kesehatan.
TIM PERENCANAAN PUSKESMAS
NGEMPIT
Ketua : dr. Siti Cholifah
Sekertaris : Indah Karyawati
Anggota : drg. Aries Lalu EF
Sri Windu Slamet H
Azis Subaidah
Dian CN Dwi Kurniati
Timbul Yasin
Wilujeng Isminanti Dianusvita
Meilani S Siswanto
Uswatun U Yuli Usia
TAHAP ANALISA SITUASI

 Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi


mengenai keadaan dan permasalahan yang dihadapi
Puskesmas melalui proses analisis terhadap data yang
dikumpulkan. Tim yang telah disusun oleh Kepala
Puskesmas melakukan pengumpulan data.
 Ada 2 (dua) kelompok data yang perlu dikumpulkan yaitu
data umum dan data khusus.
I. Data Umum:
Meliputi :
 Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan (Format-1). 
• Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlah desa/dusun/ RT/ RW, jarak desa dengan
Puskesmas, waktu tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat diperoleh di kantor Kelurahan/
Desa atau Kantor Kecamatan.
 Data Sumber Daya Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas Pembantu dan
Bidan di Desa), mencakup:
• Ketenagaan (Format - 2a)
• Obat dan bahan habis pakai (Format – 2b)
• Peralatan (Format – 2c)
• Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah (Pusat dan Daerah), masyarakat, dan
sumber lainnya (Format – 2d)
• Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah dinas, komputer, mesin tik, meubelair,
kendaraan(Format – 2e)
 Data Peran Serta Masyarakat (Format - 3)
Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi dan tokoh masyarakat. 
 Data Penduduk dan Sasaran Program ( Format - 4)
Data penduduk dan sasaran program mencakup : jumlah penduduk seluruhnya berdasarkan jenis
kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran program), sosio ekonomi pekerjaan, pendidikan, keluarga
miskin (persentase di tiap desa/ kelurahan). Data ini dapat diperoleh di kantor Kelurahan/ Desa,
Kantor Kecamatan, dan data estimasi sasaran di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
 Data sekolah ( Format - 5)
Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan setempat, mencakup jenis sekolah yang ada,
jumlah siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil, jumlah guru UKS , dll.
 Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas (Format- 6)
Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat, tempat pembuatan makanan/ minuman, tempat-
tempat umum , tempat pembuangan sampah, sarana air bersih, jamban keluarga dan sistem
pembuangan air limbah.
II. Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas)
 Status Kesehatan terdiri dari:
• Data kematian (Format -7),
• Kunjungan Kesakitan (Format - 8), 
• Pola Penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang ditemukan (Format - 9).
 Kejadian Luar Biasa (Format – 10), dapat dilihat pada Laporan W1 (Simpus).
 Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 (satu) tahun terakhir di tiap desa/
kelurahan, dapat dilihat dari Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (Format -
11).
 Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh Puskesmas atau pihak lain
(Format - 12). Survey Harapan dan Kebutuhan Masyarakat.
TAHAP PENYUSUNAN RUK
 RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut
disusun pada bulan Januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan
tahun sebelumnya (H-1), dan diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan
di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun berjalan (H).
 Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
• Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang
sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih
bermasalah.
• Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di
wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2
(dua) langkah :
1. Analisa Masalah
2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan.
ANALISA MASALAH
Melalui tahapan :
1) Identifikasi masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi
masalah dilaksanakan dengan
membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis program,
cakupan, mutu, ketersediaan sumber daya.
2) Menetapkan urutan prioritas masalah.
Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat memergunakan
berbagai macam metode seperti kriteria matriks (USG), MCUA, Hanlon,
CARL dsb. Penetapan penggunaan metode tersebut diserahkan kepada
masing-masing Puskesmas.
Contoh Kriteria matriks:
Masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai 1 – 5. Nilai semakin besar jika tingkat
urgensinya sangat mendesak, atau tingkat perkembangan dan tingkat keseriusan semakin
memprihatinkan apabila tidak diatasi. Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan tingkat
perkembangan (G) dan tingkat keseriusan (S). Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil
perkalian yang paling besar dari ketiga hal tersebut dan disusun dalam bentuk matriks.
3) Merumuskan masalah
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya,
berapa besar masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bila mana
masalah itu terjadi (what, who, when, where and how).
4) Mencari akar penyebab masalah
Mencari akar masalah dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan
metode:
 Diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan
karena digambarkan membentuk tulang ikan),
 Pohon masalah (problem trees) 
Contoh :

 Mencari penyebab masalah dengan menggunakan diagram sebab akibat dari Ishikawa

(fishbone).

Langkah-langkah :

Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan.

• Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk ke arah kepala ikan.

• Tetapkan kategori utama dari penyebab.

• Buat garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal.

• Lakukan “brainstorming” (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masing kategori.

• Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama yang lain.

• Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub penyebab dan

letakkan pada cabang yang lebih kecil.

• Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi (data) untuk menghilangkan

duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah, dll.


 Mencari penyebab masalah dengan menggunakan “pohon masalah (problem trees)”.
Langkah-langkah :
Tuliskan masalah pada kotak di puncak pohon masalah.
• Buat garis panah vertikal menuju kotak tersebut.
• Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada kotak di bawahnya
dengan arah panah menuju ke kotak masalah.
• Lakukan “brainstorming” (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masing
kategori.
• Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk ketegori utama
yang lain.
• Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub penyebab
dan letakkan pada kotak yang ada di bawahnya.
• Setelah semua pendapat tercatat, lakukan klarifikasi data untuk menghilangkan
duplikasi, tidak sesuai dengan masalah, dll.
5) Menetapkan cara-cara pemecahan masalah
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan dengan
kesepakatan di antara anggota tim. Bila tidak terjadi kesepakatan dapat
digunakan kriteria matriks. Untuk itu harus dicari alternatif pemecahan
masalahnya.
Alternatif metode cara pemecahan masalah :

 Analisis Medan Kekuatan

 Cost Benefit Analysis.

 Teori Tapisan Mc.Namara


PENYUSUNAN RUK

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan meliputi upaya kesehatan wajib, upaya


kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang, yang meliputi :
Kegiatan tahun yang akan datang (meliputi kegiatan rutin, sarana/prasarana,
operasional dan program hasil analisis masalah).
1) Kebutuhan Sumber Daya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada pada
tahun sekarang.
2) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke
dalam format RUK Puskesmas.
3) Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk matriks dengan memperhatikan
berbagai kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun
daerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan
informasi yang tersedia di Puskesmas.
Catatan :
• Kegiatan diisi dengan kegiatan dari paket program yang diusulkan dalam
upaya mencapai tujuan program.
• Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan program
• Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan
dicakup dalam kegiatan
• Target adalah jumlah bagian dari sasaran/ area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya dan target pasar serta pencapaian tahun lalu
• Besar biaya mengacu pada peraturan daerah yang ada
• Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta, masyarakat
atau pendapatan fungsional Puskesmas
PENYUSUNAN RPK
RPK disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan masukan dari masyarakat.
Penyesuaian ini dilakukan, oleh karena RPK yang disusun adalah persetujuan atas RUK tahun yang
lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan, adanya perubahan sasaran
kegiatan, tambahan anggaran (selain DAU) dan lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada
bulan Januari tahun berjalan, dalam forum Lokakarya Mini yang pertama.

Langkah-langkah penyusunan RPK adalah :


1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang
diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan serta sumber
4. daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
5. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas kesepakatan RPK
6. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.
• Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik untuk upaya kesehatan
wajib, upaya kesehatan pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun upaya
inovasi dilaksanakan secara bersama, terpadu dan terintegrasi. Hal ini sesuai
dengan azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu keterpaduan.
KETERANGAN :
Contoh tahapan kegiatan siklus manajemen Puskesmas (contoh untuk siklus tahun 2015, 2016, dan 2017) :
• Evaluasi kinerja Puskesmas tahun 2015 melalui Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP), dilaksanakan pada
Desember 2015
• Persiapan penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahun 2016 berdasarkan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) yang telah disetujui dan dibandingkan dengan hasil kinerja Puskesmas tahun 2015,
dilaksanakan pada Desember 2015
• Analisa situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
sebagai bahan penyusunan RUK tahun 2017 dan Rencana lima tahunan periode 2017 s.d 2021, dengan
pendekatan Top-Down dan Bottom-Up, dilaksanakan pada Minggu Kedua Januari 2016
• Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan Pertama, dilaksanakan pada Awal Januari 2016, Minggu keempat
Januari 2016
• Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), dilaksanakan pada Awal Minggu
pertama Februari 2016
• Lokmin Bulanan Kedua, dilaksanakan Awal Minggu pertama Februari 2016
• Lokmin Triwulan Pertama, dilaksanakan pada Akhir Minggu Pertama Februari 2016
• Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangmat), dilaksanakan pada Minggu kedua
Februari 2016
• Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota (Musrenbangkab/kota), dilaksanakan pada
Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai