Anda di halaman 1dari 17

ATRAUMATIC

CARE
Hospitalisasi
 Suatu proses yang menyebabkan anak di
rawat di ruang perawatan.

 Hospitalisasi mengharuskan kemampuan


anak untuk beradaptasi terhadap
lingkungan dimana anak dirawat.
Dampak hospitalisasi
 Separation anxiety: anak usia 6-4 tahun
berisiko paling tinggi: awalnya protes,
cengeng, menolak staf RS, sampai
akhirnya mampu beradaptasi dengan
lingkungan RS, staf RS dan tidak terlalu
peduli dengan perpisahan orangtua
 Loss : anak kehilangan kebebasan
bergaul dengan teman-teman karena
harus dirawat, anak harus patuh
terhadap prosedur tindakan yang harus
dilakukan
 Fear : ketakutan berdasarkan karakteristik
usia
 Bayi takut suara nyaring, pergerakan yang
mendadak, hilangnya dukungan fisik dan
emosional.
 Bayi yang lebih besar takut perpisahan, orang
asing dan ketinggian.
 Todler takut kegelapan, kesendirian,
beberapa binatang dan alat.
 Prasekolah : takut mutilasi, sesuatu yang
tidak dikenal dan perpisahan.
 Usia sekolah: takut terluka, takut meninggal,
situasi yang tidak aman, kehilangan
kekuasaan, kehilangan orangtua dan sesuatu
yang terkait sekolah.
 Adolesent: kehilangan hubungan dengan
teman, kemampuan fisik, kematian dalam
keluarga
Hasil penelitian terkait
 Hal yang paling ditakutkan: jarum dan
penusukan (Rice, 1993).
 Usia sekolah: perpisahan dengan
keluarga, tusukan jarum, tinggal di RS
dalam waktu yang lama, informasi
tentang sesuatu hal yang jelek tentang
kondisinya (Hart & Bossert, 1994).
Dampak hospitalisasi yang lama
 Gangguan parenting
 Gangguan pertumbuhan anak: rasa
saling percaya, keterikatan anak dan
keluarga
 Adaptasi terhadap lingkungan rumah
kembali
 Masalah keuangan

Developmental care dan discharge


planning
PENGERTIAN (Atraumatic Care)
Suatu kegiatan terapeutic care dalam
mensetting personel dengan cara
menggunakan intervensi yang mengurangi
dan menghilangkan pengalaman stress
psikologi dan fisik di dalam sistem
pelayanan kesehatan
TUJUAN ATRAUMATIC CARE

 Mencegah atau mengurangi keterpisahan


orangtua/keluarga dengan anak
 Meningkatkan kepekaan kontrol
 Mencegah dan mengurangi adanya rasa
nyeri dan cedera
BEBERAPA PROSEDUR TIND. KEP.
& APLIKASI ATRAUMATIC CARE

 Pemberian Obat Parenteral


 Pemberian Obat Topikal
 Pemberian Obat Oral
 Prosedur Pengambilan Sampel Untuk
Pemeriksaan
Atraumatik care
 Hospitalisasi menimbulkan stres fisik
dan psikologis

 Atraumatik care
 Melakukan intervensi dengan
meminimalkan gangguan fisik dan
psikis terkait dengan berbagai prosedur
dan lingkungan baru.
Intervensi keperawatan yang
atraumatik care
 Aspek psikologis : selalu menerangkan
apa yang terjadi, jangan menjanjikan tidak
sakit pada saat dilakukan prosedur apabila
prosedur menyakitkan, melibatkan
keluarga.

 Aspek lingkungan : buat suasana


lingkungan yang tidak menyakitkan
 Restrain : gunakan seminimal mungkin
 Sakit : jangan menunda pemberian
obat setelah operasi
 Operasi : hospital tour
 Penjahitan luka : gunakan anestesi lokal,
gunakan jarum kecil, penutup luka sesuai
besarnya luka
 Pengambilan darah : seminimal mungkin,
gunakan krim anestesi 1 jam sebe
lumnya, pilih lanset yang tepat.
 Injeksi : IM gunakan krim anestesi, pilih

jarum yang kecil, pilih tempat


penusukan yang ototnya besar,
bila memungkinkan ganti oral.
KESIMPULAN
 Atraumatic care : suatu usaha untuk
memberi petunjuk guna mencapai tujuan;
mengurangi kecemasan perpisahan,
peningkatan kontrol yg baik, mengurangi
rasa nyeri/sakit & cedera pd prosedur2 tind.
Terima Kasih

Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai