Anda di halaman 1dari 18

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI

PADA PRE-EKLAMPSIA BERAT PASIEN RAWAT INAP


DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL PERIODE
JANUARI – DESEMBER 2010

Disusun oleh :
YESSI WINAHYU NOVITASARI
05023003
LATAR BELAKANG
 Hipertensi pada kehamilan merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan
mortalitas ibu dan janin.

 Pre-eklampsia merupakan gangguan kehamilan dengan tiga tanda utama yaitu hipertensi
, proteinuria, dan edema.

 Insiden pre-eklampsia di Yogyakarta adalah 7,9% dari seluruh persalinan dan 25%
kematian ibu adalah karena eklampsia.

 Pre-eklampsia dapat diperberat dengan faktor resiko yang menyertai ibu seperti usia ibu
hamil, status gravida ibu hamil, riwayat hipertensi, kehamilan ganda, dan lain-lain.

 Pengobatan pada ibu hamil harus memberikan manfaat bagi ibu dan janin dengan
memperhatikan prinsip-prinsip farmakoterapi yang rasional.

 Ketepatan terapi sangat diperlukan dalam penanganan pre-eklampsia berat tujuannya


untuk meminimalkan komplikasi, menghindari kemungkinan kematian ibu dan janin.
IDENTIFIKASI MASALAH
 Prevalensi ibu hamil penderita pre-eklampsia berat di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Periode Januari- Desember 2010

 Mengetahui faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian


pre-eklampsia berat pada ibu hamil.

 Gambaran penggunaan obat pada pasien ibu hamil penderita


pre- eklampsia berat di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

 Perlunya penanganan khusus pada pasien hamil penderita pre-


eklampsia berat di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
RUMUSAN MASALAH
 Apa sajakah faktor resiko pada ibu hamil yang mempengaruhi
terjadinya pre-eklampsia berat?
 Apakah obat antihipertensi yang sering digunakan pada pasien
pre-eklampsia berat pasien rawat inapdi RSUD Panembahan
Senopati Bantul periode Januari-Desember 2010?
 Bagaimana ketepatan penggunaan obat antihipertensi pada pasien
pre-eklampsia berat pasien rawat inap di RSUD Panembahan
Senopati Bantul periode Januari-Desember 2010 dilihat dari
indikasi, obat yang digunakan, kondisi pasien serta dosis obat?
 Berapa rata-rata jenis obat yang digunakan pada pasien pre-
eklampsia berat perhari?
TUJUAN PENELITIAN
 Mengetahui faktor resiko yang dapat mempengaruhi terjadinya pre-eklampsia
berat pada ibu hamil.

 Mengetahui obat antihipertensi yang sering digunakan pada pre-eklampsia


berat di RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Januari-Desember 2010

 Mengevaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pre-eklampsia berat di


RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Januari-Desember 2010 dilihat
dari tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis.

 Mengetahui rata-rata jenis obat yang digunakan pasien pre-eklampsia berat


perhari.
METODE PENELITIAN
1. RANCANGAN PENELITIAN
 Deskriptif non eksperimental yang bersifat retrospektif
2. Bahan dan alat
 Bahan :

data rekam medis pasien ibu hamil dengan diagnosa PEB yang
menjalani rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul
periode Januari-Desember 2010
 Alat :
Lembar pengumpulan data
3. POPULASI DAN SAMPEL
populasi : pasien ibu hamil dengan diagnosa hipertensi yang menjalani
rawat ianap di RSUD Panembahan Senopati Bantul periode
Januari-Desember 2010.
Sampel : pasien ibu hamil dengan diagnosa utama pre-eklampsia
berat yang mendapatkan terapi antihipertensi dan
menjalani rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Periode Januari-Desember 2010
4. Metode Pengambilan Data
 Pengambilan data (sampel) secara non-probabilitas sampling dengan teknik
accidental sampling
 Sumber data : rekam medis pasien ibu hamil dengan diagnosa PEB yang
menjalani rawat inap di RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Januari-
Desember 2010
DEFINISI OPERASIONAL
 Rumah Sakit adalah RSUD Panembahan Senopati Bantul
 Pre-eklampsia berat adalah kondisi spesifik pada kehamilan dengan tanda
hipertensi ≥160/110 mmHg, proteinuria ≥ 5 gram/24 jam (≥+1)
 Pasien adalah ibu hamil yang menjalani rawat inap dengan diagnosa PEB di
RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Januari-Desember 2010
 Rekam medis adalah dokumen yang berisi demografi pasien, tanggal masuk
dan keluar rumah sakit, catatan anamnesa, diagnosa, hasil pemeriksaan fisik
dan penunjang, catatan penatalaksanaan terapi pasien, nama dan paraf dokter
 Umur ibu hamil adalah umur ibu hamil ketika didiagnosa PEB dihitung sejak
lahir sampai penelitianberlangsung yang dilihat dari rekam medis.
 Gravida adalah jumlah kehamilan yang dialami ibu hamil dengan diagnosa
PEB dihitung sejak hamil pertama sampai penelitian berlangsung.
 Lama rawat adalah lama pasien dirawat inap dan mendapatkan terapi di RSUD
Panembahan Senopati Bantul dihitung mulai dari tanggal masuk hingga tanggal
keluar rumah sakit
LANJUTAN……..

 Tepat indikasi adalah ketepatan keputusan pemberian obat antihipertensi


berdasarkan kondisi pasien yang dilihat dari hasil pemeriksaan tekanan darah
pasien dibandingkan dengan standar

 Tepat obat adalah ketepatan pemilihan obat antihipertensi berdasarkan


diagnosis yang tertulis dalam rekam medis dibandingkan dengan standar

 Tepat pasien adalah ketepatan pemilihan obat antihipertensi yang dipandang


perlu berdasarkan keadaan pasien yang tertera pada rekam medis atau
adatidaknya kontraindikasi pada pasien secara individu berdasrkan standar
yang digunakan.

 Rata-rata jenis obat yang digunakan pasien perhari adalah jumlah jenis obat
yang diberikan kepada pasien dibagi dengan lama perawatan pasien
HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian di RSUD Panembahan Senopati Bantul diperoleh sebanyak 43 pasien
yang di diagnosa Pre-eklampsia Berat
Gambaran Umum Pasien
1. Distribusi Pasien PEB Berdasarkan Umur
Usia Jumlah Kasus Persentase

< 20 1 2,3%

20-35 29 67,4%
>35 13 30,2%

2. Distsribusi Pasien PEB Berdasarkan Status Gravida

Gravida Jumlah Kasus Persentase

1 16 37,2%

≥2 27 62,8%
Faktor Resiko PEB :

1. Umur Ibu hamil


- resikoumur < 20 tahun dan > 35 tahun
- alasan : belum mempunyai kematangan fisik dan mental,
penurunan fungsi organ, penurunan kondisi fisik, adanya resiko
hipertensi yang semakin meningkat di usia > 35 tahun

2. Status Gravida Ibu Hamil


lebih beresiko pada primigravida dan multigravida, karena :
- mekanisme imunologi disamping endokrin dan genetik, juga karena
pembentukan blocking antibodi terhadap antigen plasenta belum
sempurna
- faktor lain yang berpengaruh adalah riwayat hipertensi dan pre-
eklampsia pada
kehamilan sebelumnya
OBAT ANTIHIPERTENSI YANG DIGUNAKAN PADA PENANGANAN PEB

No. Golongan Obat Nama Obat Jumlah Kasus Persentase


1. Kalsium Kanal Bloker Nifedipin 42 97,67%
2. Adrenolitik Sentral Metildopa 7 16,28%
3. ACE Inhibitor Kaptoptril 6 13,95%
4. Loop Diuretik Furosemid 3 6,98%
EVALUASI ANTIHIPERTENSI YANG DIGUNAKAN PADA PENANGANAN PEB

 1. Tepat Indikasi
Evaluasi Jumlah Kasus
Tepat Indikasi 43 kasus (100%)
Tidak Tepat Indikasi 0 kasus (0%)
 2. Tepat Pasien

Evaluasi Jumlah Kasus


Tepat Pasien 35 kasus (81,40%)
Tidak Tepat Pasien 8 kasus (18,60%)
 3. Tepat Obat

Evaluasi Jumlah Kasus


Tepat Obat 34 kasus (79,07%)
Tidak Tepat Obat 9 kasus (20,93%)
4. Tepat dosis

Evaluasi Jumlah Kasus


Tepat Dosis 43 kasus (100%)
Tidak Tepat Dosis 0 kasus (0%)

5. Rata-rata penggunaan Jenis Obat Perhari


* Pasien mendapatkan obat rata-rata sebanyak 5 jenis obat perhari
KESIMPULAN
 Faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya pre-eklampsia berat di RSUD
Panembahan Senopati Bantul tahun 2010 adalah usia ibu hamil yaitu usia < 20 tahun
dan > 35 tahun serta status garvida ibu.

 Obat yang sering diberikan kepada pasien pre-eklampsia berat di RSUD Panembahan
Senopati Bantul tahun 2010 adalah Nifedipin.

 Kesesuaian penggunaan Obat antihipertensi berdasarkan standar JNC 7 adalah 100%


tepat indikasi; 35 kasus (81,40%) tepat pasien; 34 kasus (79,07%) tepat obat dan 100%
kasus tepat dosis. Pada evaluasi ketidaktepatan penggunaan obat diperoleh 8 kasus
(18,60%) tidak tepat pasien dan 9 kasus (21,93%) tidak tepat obat.
 Penggunaan jenis obat setiap kasus perhari berkisar antara 3-10 jenis obat, dengan rata-
rata penggunaan obat perhari adalah 5 jenis obat.
SARAN
 Penulisan pada rekam medis agar lebih lengkap, teratur, dan terbaca sehingga
memudahkan penelitian

 Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor penggunaan obat


yang tidak tepat.

 Perlu dilakukan penelitian mengenai analisis penggunaan obat lebih lanjut


dengan metode prospektif
TINDAK LANJUT
 Ibu hamil baik yang primigravida ataupu multigravida sebaiknya
secara teratur melakukan pemeriksaan antenatal untuk mendeteksi
adanya pre-eklampsia berat lebih dini sehingga dapat dilakukan
pencegahan.
 Petugas kesehatan memberikan konseling dan penyuluhan serta
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada ibu hamil
agar pengetahuan ibu hamil bertambah dan kesehatan terjamin.
 Pengobatan pada ibu hamil sebaiknya juga mempertimbangkan
keselamatan ibu dan janin yang dikandung
TERIMA
KASIH……………..

Anda mungkin juga menyukai