Anda di halaman 1dari 25

Acara protein

Asepto Edi dan Ratna Jatiswara Dewi


Sampel yang Digunakan

Tepung tempe kedelai, kedelai mentah, kedelai rebus


Tujuan Praktikum

Mengetahui pengaruh pengolahan terhadap kecernaan atau


digestibilitas protein melalui analisa kecernaan protein secara in
vitro dengan Metode Mikro Kjeidahl pada tepung kedelai mentah,
tepung kedelai rebus, dan tepung tempe.
Sub acara protein

o Standardisasi HCl
o Uji Kadar Air
o Uji N Total dengan Mikro Kjeldahl
o Uji Daya Cerna Protein in Vitro
SUB ACARA 1

Standardisasi HCl
Standardisasi HCl
Bertujuan untuk mengetahui konsentrasi
sebenarnya dari larutan HCl yang digunakan.
Alat Bahan
 Timbangan analit  Na-Tetraborat 0,04 gram

 Gelas ukur 100 ml (1)  Akuades 25 ml

 Erlenmeyer 250 ml (4)  HCl 0,02 N

 Buret  Indikator BCG-MR 2 tetes

 Statif

 Pipet tetes (1)

 Gelas beker 250 ml (3)

 Spatula
Cara kerja
rumus
SUB ACARA 2

Uji Kadar Air


Thermogravimetri
Metode thermogravimetri merupakan metode
pemanasan langsung pada suhu tertentu dalam
penetapan kadar air suatu bahan pangan.
Alat Bahan
 Timbangan analit  Tepung kedelai mentah 2 gram

 Botol timbang (9)  Tepung kedelai rebus 2 gram

 Desikator  Tepung tempe 2 gram

 Oven

 Spatula

 Penjepit
Cara kerja
rumus
SUB ACARA 3

Uji N Total dengan Mikro


Kjeldahl
Mikro kjeldahl
Metode mikro kjeldahl bertujuan untuk
mengetahui kadar protein total berdasarkan
jumlah N (nitrogen) yang terkandung pada
bahan.
Alat Bahan
 Timbangan analit  Tepung kedelai mentah 100 miligram

 Kertas saring (10)  Tepung kedelai rebus 100 miligram

 Labu kjeldahl (10)  Tepung tempe 100 milligram

 Erlenmeyer 250 ml (10)  Katalisator K2SO4:HgO (20:1) 0,5


gram
 Gelas beker 500 ml (4)
 H2SO4 pekat 3 ml
 Kompor listrik
 Akuades
 Pipet ukur 5 ml (2)
 Na-Thiosulfat 20 ml
 Pipet tetes
 Asam borat 4% 5 ml
 Gelas ukur 25 ml (2)
 Indikator BCG-MR 2 tetes
 Pipet pump
 HCl 0,02 N
 Buret dan statif

 Alat distilasi
Cara kerja
rumus
SUB ACARA 4

Uji Daya Cerna Protein in Vitro


Metode tanaka
Analisis kecernaan protein secara in vitro
berujuan untuk mengetahui daya cerna protein
pada tubuh manusia.
Salah satu metode yang digunakan dalam uji
kecernaan protein secara in vitro yaitu Metode
Tanaka. Metode Tanaka adalah suatu metode
pengujian yang hanya menguji protein terlarut
yang telah dicerna oleh enzim pepsin
menggunakan larutan asam kuat (TCA), enzim
pepsin, dan sentrifugasi.
Alat Bahan
 Timbangan analit  Pipet pump  Tepung kedelai mentah 0,2 gram

 Erlenmeyer 250 ml (20)  Rak tabung reaksi  Tepung kedelai rebus 0,2 gram

 Waterbath shaker  Kompor listrik  Tepung tempe 0,2 gram

 Tabung sentrifugasi (10)  Gelas beker 500 ml (2)  Larutan walphole 0,2 N pH 2 9 ml

 Sentrifuge  Gelas beker 250 ml (2)  Enzim pepsin 2% 1 ml

 Tabung reaksi (10)  Alat distilasi  Akuades

 Corong  Larutan TCA 2% 5 ml

 Kertas saring whatmann no 41 (10)  H2SO4 pekat 3 ml

 Tabung kjeldahl besar (10)  Katalisator k2SO4:HgO (20:1) 0,7


gram
 Pipet ukur 10 ml
 Asam borat 4% 5 ml
 Pipet ukur 5 ml
 Indikator BCG MR 2 tetes
 Pipet ukur 1 ml
Cara kerja
rumus
Thank you

https://
drive.google.com/drive/folders/1jD8TdVKr7Qp
3K1iPwKHzxNRs2_R5fQ-g?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai