Anda di halaman 1dari 16

SINTESIS NANOSELULOSA DARI LIMBAH HASIL PERTANIAN

DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI ASAM

Kurnia rimadhanti Ningtyas, S.T.P., M.Sc


Ir. M. Muslihudin, M.p
Ira Novita sari, S.Pd., m.Sc

Politeknik Negeri Lampung


PENDAHULUAN

Limbah hasil pertanian merupakan sumber serat yang sangat besar. Limbah
hasil pertanian banyak terdapat di Provinsi Lampung antara lain adalah
jerami padi dan jagung.

Luas panen padi di Provinsi lampung sebesar 707.266 Ha, dengan total
produksi sebesar 4,02 juta ton pada tahun 2016, dan meningkat menjadi
4,32 juta ton pada tahun 2017.

Produksi jagung pada tahun 2016 mencapai 1,72 juta dan naik menjadi 2,4
juta ton pada tahun 2017, sekaligus menempatkan Lampung di posisi ketiga
produsen jagung nasional dengan kontribusi 8,59%.
Kelimpahan limbah pertanian
di Indonesia khususnya
Provinsi Lampung tersebut
merupakan sumber selulosa
terbesar yang dapat Pemanfaatan limbah
dimanfaatkan. Limbah biomassa yang melimpah NANOSELULOSA
biomassa mengandung 32- harus dioptimalkan
76% selulosa, 17-35%
hemiselulosa, 15-18%, lignin,
dan 2-5% bahan lainnya.
Effendi, 2015 menyatakan Sintesis nanoselulosa dapat
dilakukan dengan tiga metode yaitu metode mekanik,
kimia, dan biologis

Metode kimia-mekanik menggabungkan prinsip kimia dan


mekanik untuk memproduksi nanoselulosa.

Metode sintesis yang digunakan pada penelitian ini


dengan variasi asam kuat HCl dengan konsentrasi 45%,
55%, dan 65%
Tujuan Penelitian

– Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis nanoselulosa dari


limbah hasil pertanian dengan berbagai konsentrasi asam untuk
menghasilkan selulosa dengan ukuran nano terbaik berkisar antara 1 –
100 nm.
Limbah
Hidrolisis Nanoselul
hasil (H2SO4) osa
pertanian

Delignifika
Selulosa
Analisa
si (NaOCl)
SEM
Metodologi Penelitian

Kontentrasi H2SO4 Kulit Jagung (J1) Jerami Padi (J2)


45% (H1) J1H1 J2H1
55% (H2) J1H2 J2H2
65% (H3) J1H3 J2H3
Pengamatan

– Nanoselulosa limbah hasil pertanian (jerami padi dan kulit jagung) yang diperoleh
dikarakterisasi dengan menggunakan SEM.
– Pengujian SEM ini memiliki fungsi untuk mengetahui morfologi, ukuran partikel, pori
serta bentuk partikel material dari nanoselulosa limbah jerami padi dan kulit jagung.
HASIL PENGAMATAN

Konsentrasi Bahan baku Serbuk kulit Serbuk Nanoselulosa


asam (g) jagung (g) selulosa (g) (g)

45 % 15 8,5781 4,4840 0,2002


55% 15 9,6707 5,7006 0,1020
65% 15 10,2598 1,7422 0,0905
Konsentrasi Bahan baku Serbuk jerami Serbuk Nanoselulosa
asam (g) padi (g) selulosa (g) (g)

45 % 15 6,3490 2,8215 1,3809


55% 15 7,5209 5,4141 0,2340
65% 15 7,6580 2,0157 0,1003
Ukuran
nanoselulosa limbah
jerami padi berkisar
antara 356,5 nm –
764,2 nm.
Ukuran
Analisa dengan nanoselulosa limbah
perbesaran 500x – kulit jagung berkisar
5000x antara 422,6 nm –
634,0 nm

Karakteristik
nanoselulosa
limbah hasil
pertanian
menggunakan
SEM
Kesimpulan

– Limbah hasil pertanian kulit jagung dan jerami padi merupakan bahan yang potensial
untuk dijadikan nanoselulosa karena memiliki kandungan selulosa sebesar 32-76%.
– Hidrolisis asam limbah hasil pertanian kulit jagung dan jerami padi menghasilkan
selulosa berukuran nano yang bervariasi.
– Variasi konsentrasi HCl yang digunakan yaitu 45%, 55%, dan 65% dengan ukuran
nanoselulosa berkisar antara 356,5 nm – 764,2 nm untuk limbah jerami padi, dan
422,6 nm – 634,0 nm untuk limbah kulit jagung
Saran

– Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai sintesis nanoselulosa dengan


menggunakan limbah hasil pertanian lainnya dan dengan metode ultrasonikasi,
sehingga dapat menghasilkan ukuran nanoselulosa yang optimal.
Terima Kasih

16

Anda mungkin juga menyukai