Anda di halaman 1dari 18

Nama : Yunita Lestari, S.ST., M.K.

M
TTL: Berora, 20 Februari 1992
2013: Lulus D3 Kebidanan STIKES Achmad Yani Yogyakarta
2014 : Bekerja di BPS Sri Yuliastuti di Bantul, Yogyakarta
2014 : Melanjutkan studi pendidikan D IV di STIKES ‘Aisyiyah Yogarakarta
2015 : Lulus pendidikan D IV
2016 : Bekerja di RS H.L Manambai Abdulkadir dan bekerja di STIKES Griya Husada sebagai dosen
tidak tetap
2017 : Melanjutkan kuliah di UHAMKA (Univ. Prof. DR.Hamka Jakarta), dan lulus pada tahun 2019.
2019-2022 : Menjabat sebagai Ketua Program Studi D3 Kebidanan
2022-saat ini : Menjabat sebagai Wakil Ketua II STIKES GHS sumbawa
SOSIALISASI SADARI SEBAGAI
LANGKAH AWAL PENCEGAHAN
KANKER PAYUDARA PADA REMAJA
PUTRI SMA SEKABUPATEN SUMBAWA

STIKES GRIYA HUSADA SUMBAWA


SUMBAWA BESAR
Sumbawa Besar, 10 Juni 2022
Kanker payudara merupakan masalah kesehatan dan penyebab
kematian pada wanita di seluruh dunia. Kanker payudara di
seluruh dunia lebih dari 508.000 wanita meninggal tahun 2011
karena kanker payudara (WHO, 2013).
Kanker atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel/jaringan yang tidak
terkendali, terus bertumbuh/bertambah, immortal (tidak dapat mati).
Payudara merupakan tempat nomor satu tumbuhnya kanker pada
wanita (American Cancer Society, 2017; Kemenkes RI, 2014)
Menurut (WHO, 2016) kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan
persentase kasus baru yang tertinggi. Jumlah penderita kanker payudara
meningkat sebesar 1,7 juta perempuan dari sebelumnya 6,3 juta yang terdiagnosa
hidup dengan kanker payudara pada 5 tahun terakhir

Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia, KPD menempati


urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. (Data Kanker di
Indonesia Tahun 2010, menurut data Histopatologik ; Badan Registrasi Kanker
Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Yayasan Kanker
Indonesia (YKI)
SADARI
Periksa payudara sendiri atau SADARI hingga saat ini
merupakan cara deteksi dini kanker payudara yang cukup
efektif. SADARI mudah dilakukan dan bisa diterapkan
kepada semua usia, baik remaja dan wanita dewasa. Dengan
melakukan SADARI yang benar dan rutin, sebanyak 80
persen kanker payudara bisa ditemukan
Waktu pelaksanaan yang tepat untuk melakukan SADARI
yaitu hari ke 7 sampai 10 terhitung sejak hari pertama
menstruasi atau pada saat payudara lemas dan tidak
keras/bengkak.
Jenis-jenis Kanker Payudara
a. Carcinoma In Situ (in SIGH-to) Merupakan tahap awal kanker, yang ditandai
dengan munculnya sel kanker pada jaringan tubuh. Pada kanker payudara,
tahap ini ditndai dengan adanya sel kanker pada saluran susu atau lobus yang
belum menyebar pada jaringan lemak di payudara.
b. Ductal carcinoma in situ (DCIS) Merupakan jenis kanker payudara yang tidak bebahaya. Pada
tahap ini, dapat disembuhkan dan dianjurkkan melakukan pemeriksaan mamografi.
c. Lobulus carcinomain situ (LCIS) Pada tahap ini sel kanker berada pada kelenjar susu, tetapi
belum menyebar pada dinding lobulus. Adanya LCIS ini mengingatkan risiko wanita terkena
kanker payudara, dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan klinis.
D. Infiltrating (invasive) ductal carcinoma (IDC) Merupakan karekter payudraa
pada umumnya, yang dimulai pada saluran susu, melakui dinding saluran, dan
menyerang jaraingan lemak payudara. Dari sini sel kanker dapat menyebar
kebagian tubuh yang lain. IDC merupakan tipe kanker payuudara yang banyak
menyerang sekitar 80% penderita menderita jenis kanker ini.
E. Infiltrating (invasive) lobular carcinoma (IC) Kanker ini bermula pada kelenjar susu atau
lobus, yang menyerang bagian tubuh lain. Sebanyak 10% kanker yag menyerang adalah jenis ini.
Tanda dan Gejala yang nampak pada penderita kanker payudara:

1. Adanya benjolan pada payudara yang tidak dapat digerakkan dari dasar/
jaringan sekitar, pada awalnya tidak terasa sakit atau nyeri sehingga kurang
mendapat perhatian dari penderita.
2. Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara
3. Semakin lama benjolan semakin besar.
4. Payudara mulai mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul
pembengkakan.
5. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun telah
diobati , serta puting susu seperti koreng atau eskim dan tertarik kedalam.
6. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk.
7. Keluar cairan, darah merah kehitam-hitama atua nanah dari puting susu pada
wanita yang sedang tidak hamil dan tidak sedang menyusui.
8. Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
9. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain.
10. Keadaan umum penderita buruk.
Penentuan lokasi tumor dibedakan menjadi empat
kuadran dari 1 daerah sentral, sebagai berikut:
Kuadran lateral (pinggir) atas merupakan lokasi yang peling seirng
terkena (44%)
Kuadran lateraal bawah sekitar 16% )
Kuadran medial (tengah) sekitar 15% )
Kuadran medial bawah merupakan lokasi yang paling jarang terkena
(4%)
Daerah sentral adalah sekitar puting susu (areola) sekitar 21%
Pencegahan kanker
Berdasarkan program pengendalian kanker payudara, kanker payudara dapat
dicegah dengan menggunakan:
Pencegaha Primer Pencegahan primer dapat dilakukan dengan cara promosi dan
edukasi pola hidup sehat, menghindari faktor risiko kanker payudara.
Pencegahan Sekunder Pencegahan secara sekunder dapat dilakukan dengan cara
rutin melakukan SADARI, pemeriksaan klinis payudara, USG, mammografi.
Pencegahan Tersier Pencegahan tersier dengan melakukan perawatan dirumah
sakit secara paliatif
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai