Anda di halaman 1dari 24

Overeksploitasi Dan

Akibatnya
Disusun Oleh:
Aditya Pratama Putra (1920801014)
Ita permatasari (1930801020)
Mia Audia (1930801029)
Sekar Lembayung (1920801007)

Dosen Pengampu:
Robiatun, M.Kes
Pengertian Overeksploitasi
Eksploitasi berlebihan atau overeksploitasi adalah proses pengambilan
sumber daya terbarukan sampai sumber daya tersebut menjadi
berkurang. Overeksploitasi dapat berujung pada kehancuran sumber
daya. Overkesploitasi terjadi pada sumber daya alam, misalnya tanaman
obat liar, padang rumpur, cadangan ikan, hutan dan cadangan air.
Berikut adalah contoh dari overeksploitasi ikan cod Atlantik sangat
dieksploitasi pada 1970-an dan 1980-an, berujung pada penurunan
populasinya pada 1992.
Ikan cod Atlantik sangat dieksploitasi pada 1970-an dan 1980-an,
berujung pada penurunan populasinya pada 1992
Dalam ekologi, overeksploitasi merupakan satu dari lima kegiatan utama yang
mengancam keanekaragaman hayati global. Para ekologis menggunakan istilah ini
untuk menggambarkan populasi yang dipanen sampai pada titik ketika
keberlanjutannya terganggu, mengingat tingkat kematian dan kapasitas
perkembangbiakan populasi tersebut. Ini dapat berakibat pada kepunahan di tingkat
populasi dan bahkan kepunahan seluruh spesies. Dalam biologi konservasi, istilah ini
digunakan dalam konteks mengenai kegiatan ekonomi manusia yang melibatkan
pengambilan sumber daya biologis, atau organisme, dalam jumlah besar lebih dari yang
dapat dihasilkan kembali. Istilah ini juga digunakan untuk menyatakan hal yang
berbeda dalam bidang perikanan, hidrologi, dan manajemen sumber daya alam.
Contoh kasus over eksploitasi 1

OVER EKSPLOITASI EKOSISTEM


Eksploitasi ekosistem secara besar–besaran akan menyebabkan
ketidakseimbangan lingkungan yang akhirnya akan berdampak pula pada
kelangsungan hidup manusia. Manusia mempunyai peranan penting
dalam pembentukan ekosistem dan perusakan ekosistem. Pengaruh
manusia dalam pembentukan ekosistem antara lain manusia membuat
ekosistem buatan misalnya persawahan, perkebunan, bendungan dan lain
– lain. Sedangkan pengaruh manusia dalam perusakan lingkungan antara
lain penebangan hutan, pencemaran lingkungan, eksploitasi sumber daya
alam secara besar–besaran dan lain–lain. 
Akibat dari eksploitasi tersebut antara lain sebagai berikut :

1.Terjadinya pencemaran tanah

2.Terjadinya pencemaran air

3.Terjadinya pencemaran udara

4.Punahnya berbagai spesies hewan, tumbuhan dan mikroorganisme

5.Suhu lingkungan meningkat

6.Terjadinya banjir, erosi dan tanah longsor.

7.Penyusutan Sumber Daya.

8.Pemanasan Global.

9.Lubang Ozon.

10.Hujan Asam.
Contoh kasus over eksploitasi 2
Over eksploitasi batubara
•Nilai ekspor pada tahun 2017 mencapai 17,9 miliar dollar AS dengan volume
319 juta ton. Belum lagi penjualan di dalam negeri. Dengan alasan demi
mendongkrak ekspor untuk menjinakkan defisit perdagangan luar negeri, tahun
lalu pemerintah menambah jatah ekspor sebesar 100 juta ton.
•Cadangan batu bara kita hanya 2,2 persen dari cadangan batu bara dunia. Jika
tingkat produksi seperti sekarang dan tidak ditemukan cadangan baru, cadangan
batu bara kita akan habis dalam 49 tahun. Dengan asumsi yang sama, cadangan
batu bara Amerika Serikat, Rusia, dan Australia yang merupakan top-3 dalam
hal cadangan, akan habis dalam waktu 300 tahun lebih. Pemilik cadangan
terbesar keempat, China, akan habis lebih cepat dari Indonesia.
Tabel persediaan batu bara didunia, pada tahun
2017
Contoh kasus over eksploitasi 3

OVER EKSPLOITASI SDM

Eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan pada era modern menyebabkan degradasi
lingkungan global. Permasalahan lingkungan yang dihadapi seperti deforestasi hutan,
kelangkaan air, pencemaran udara, dan perubahan iklim merujuk pada kegiatan manusia yang
mengutamakan pandangan anggapan antroposentrisme. Pada dasarnya kegiatan eksploitasi
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia, terutama kebutuhan ekonomi.
Dewasa ini, kemampuan berkembangnya industrialisasi dan perdagangan kemudian dijadikan
ukuran kemakmuran suatu negara seperti Amerika Serikat, Jepang dan China
Contoh kasus over eksploitasi 4

Over eksploitasi kekayaan laut Indonesia


• Peneliti Pusat Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (PMB-LIPI), Dedi Supriadi Adhuri,
menegaskan saat ini sudah terjadi over eksploitasi kekayaan laut
Indonesia.
• Kerentanan laut terhadap berbagai tekanan, termasuk eksploitasi,
terjadi di kelautan Indonesia. Di sekitar Selat Malaka dan Laut
Jawa, misalnya. Ditenggarai sudah menunjukkan gejala tangkap
lebih yang sudah berlangsung sejak tahun 1970 hingga 1980-an.
• Hasil kajian Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan yang sudah
di SK-an Menteri Kelautan dan Perikanan RI (No 45/Men/2011) bahkan
juga menunjukkan gejala tangkap sudah berlangsung di semua wilayah
pengelolaan perairan RI. Menurutnya, pengambilan hasil laut, baik itu
yang dilakukan secara tradisional tetap akan mempengaruhi stabilitas
sumber daya kelautan. Oleh sebab itu, tetap harus ada koreksi,
peningkatan kualitas dan usaha-usaha pemeliharaan terhadap praktek-
praktek pengelolaan berbasis komunitas.
• Secara umum, perubahan ekosistem Mangrove dalam kurun waktu 1999
sampai 2003, mencapai -34,61 persen (berkurang). Untuk terumbu karang
sekitar -8,15 persen.
DAMPAK OVER EKSPLOITASI
EKOSISTEM

Homeostatis: kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai


perubahan dalam system secara keseluruhan.
Over eksploitasi ekosistem menghasilkan pencemaran.
Pencemaran disebabkan oleh limbah. Pencemaran lingkungan
dapat diukur oleh parameter kualitas limbah yang digunakan
untuk mengetahui tingkat pencemaran yang sudah terjadi di
lingkungan. Yaitu:
1.BOD (Biochemical Oxygen Demand):
Ukuran kandungan oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme dalam air untuk menguraikan bahan organic
dalam air. BOD ditentukan dengan mengukur jumlah oksigen
yang terserap oleh limbah cair akibat adanya mikroorganisme
selama kurun waktu dan temperature tertentu. (biasanya 5 hari
dan dalam 20 derajat C). Nilai BOD diperoleh dari selisih
oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut akhir.
2.COD (Chemical Oxygen Demand):
Jumlah oksigen yang diperlukan agar buangan yang ada dalam
air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. Indicator ini
umumnya berguna pada limbah industri.
3.DO (Dissolved Oxygen):
Kadar oksigen yang terlarut dalam air. Penurunan DO dapat
diakibatkan oleh pencemaran air yang mengandung bahan
organic sehingga menyababkan organisme air terganggu. DO
penting dalam pengoperasian system saluran pembuangan
maupun pengolahan limbah.
4. pH
Ukuran keasaman dan kebasaan limbah. Air yang tercemar
memiliki pH antara 6,5- 7,5. di bawah itu, air bersifat asam.
Jika di atas itu, air bersifat basa. Perubahan pH air tergantung
pada polutan air tersebut.
HUKUM ORANG YANG MERUSAK LINGKUNGAN
1. Dalam Negeri

• Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tersebut diatur ketentuan


pidana sebagaimana yang dimaksudkan pada pasal 98 dan 99 yaitu
“Setiap orang yang dengan sengaja atau kelalaiannya melakukan :

1. Perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien,


baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3
(tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dengan denda paling
sedikit Rp. 3.000.000.000,00 (Tiga Miliar Rupiah) dan paling banyak Rp.
10.000.000.000.00 (Sepuluh Miliar Rupiah).
HUKUM ORANG YANG MERUSAK LINGKUNGAN
2. Perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku
mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air
laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
dan mengakibatkan orang luka dan/atau bahaya
kesehatan manusia dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 4 (Empat) tahun dan paling lama 12
(Dua Belas) tahun dengan denda paling sedikit Rp.
4.000.000.000,00 (Empat Miliar Rupiah) dan paling
banyak Rp. 12.000.000.000.00 (Dua Belas Miliar
Rupiah).
HUKUM ORANG YANG MERUSAK LINGKUNGAN
3. Perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku
mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut
atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup dan
mengakibatkan orang luka berat atau mati dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 5 (Lima) tahun
dan paling lama 15 (Lima Belas) tahun dengan denda
paling sedikit Rp. 5.000.000.000,00 (Lima Miliar
Rupiah) dan paling banyak Rp. 15.000.000.000.00
(Lima Belas Miliar Rupiah).
HUKUM ORANG YANG MERUSAK LINGKUNGAN
Sedangkan perbuatan yang dilarang terdapat pada pada pasal 100-111, dan
pasal 113-115 antara lain :

• Melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi atau baku mutu
gangguan

• Melepaskan dan/atau mengedarkan produk rekayasa genetik ke media


lingkungan hidup yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan atau izin lingkungan

• Melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin

• Menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan


HUKUM ORANG YANG MERUSAK LINGKUNGAN
• Melakukan dumping limbah dan/atau ke media lingkungan hidup tanpa
izin

• Memasukkan limbah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik


Indonesia

• Melakukan pembakaran lahan

• Melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan

• Menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal

• Pejabat pemberi izin lingkungan yang menerbitkan izin lingkungan tanpa


dilengkapi dan amdal UKL-UPL
HUKUM ORANG YANG MERUSAK LINGKUNGAN
• Pejabat pemberi izin usaha dan/atau kegiatan yang menerbitkan izin
usaha dan/atau kegiatan tanpa dilengkapi dengan izin lingkungan

• Memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi,


merusak informasi atau memberikan keterangan yang tidak benar yang
diperlukan dalam kaitannya dengan pengawasan dan penegakan hukum
yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

• Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang tidak melaksanakan


paksaan pemerintah

• Dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan


pelaksanaan tugas pejabat pengawas lingkungan hidup da/atau pejabat
penyidik pegawai negeri sipil.
HUKUM ORANG YANG MERUSAK LINGKUNGAN
2. DALAM ISLAM

• hukuman yang diberikan terhadap pelaku eksplotasi dan perusak lingkungan.


Dalam Alquran disebutkan bahwa pelaku perusakan lingkungan digandengkan
hukumannya dengan orang yang memerangi Allah dan Rasul- Nya

• ‫صلَّبُوا َأ ْو تـُقَطَّ َع َأ ْيدي ِه ْم َو ” َأ ْر ُجلُ ُه ْم‬


َ ُ‫ض فَساداً َأنْ يـُقَتَّلُوا َأ ْو ي‬ ‫َْأل‬ ُ ‫ون ا ََّ َو َر‬
ْ َ‫سولَهُ َو ي‬ َ َّ‫ِإن َّما َجزا ُء ال‬
ِ ‫في ا ْر‬ ِ ‫س َع ْو َن‬ َ ُ‫يح ا ِرب‬
ُ ‫ذين‬
‫َْأل‬
‫ذاب َعظي‬ ٌ ‫خ َر ِة َع‬ ِ ‫في اْآل‬ ِ ‫في ال ُّد ْنيا َو ل َُه ْم‬
ِ ‫ي‬ ٌ ‫خ ْز‬ ِ ‫ض ذلِ َك ل َُه ْم‬ِ ‫الف َأ ْو يـ ُ ْنفَ ْوا ِم َن ا ْر‬
ٍ ‫خ‬ ِ ْ‫ِمن‬
• Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan
membuat kerusakan di bumi, hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong
tangan dan kaki mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat
kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat
mereka mendapat azab yang besar”. (Al-Mā'idah/6: 33)
Kesimpulan
Dari beberapa uraian diatas, dapat kita simpulkan bagaimana situasi lingkungan kita
jika seandainya kita tidak merawat bumi kita ini dengan baik maka kita akan
menghadapi lebih banyak lagi bencana-bencana yang dapat merugikan kita semua
sebagai penduduk dimuka bumi ini. Saya berharap kita semua dapat berperan aktif
dalam menjaga keseimbangan lingkungan kita ini.

Melakukan eksploitasi lingkungan yang berimbas pada terjadinya kerusakan


lingkungan hukumnya adalah haram dan terlarang dalam Islam. Hukum ini selain
berdasarkan konsep maqâ shid, juga bisa dipahami langsung dari redaksi ayat yang
melarang berbuat kerusakan di muka bumi. Dalam Alquran secara tegas Allah
menyatakan,
ْ ‫ ِر ٌيب ِّم َن‬EE‫ً ا ِإ َّن َرح َْم َة ا َِّ َق‬E‫ ْوفًا َوطَ َمع‬E‫ َخ‬E‫وه‬
ِ ْ‫ل ُمح‬EE‫ا‬
k”‫ َين‬E ِ‫سن‬ ُ ‫ح َها َوا ْد ُع‬ ِ ْ‫َألر‬EE‫يا‬EEE‫ف‬
ِ ‫ َد ِإصْ َال‬E‫ـ َ ْع‬EEE‫ضب‬ ِ ‫وا‬ ْ ‫س ُد‬
ِ ‫ـ ُ ْف‬EEE‫ َو َال ت‬.
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik
Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat
Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan” QS. Al-A'raf Ayat 56.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai