SANITASI TPM
PENDAHULUAN
RUANG LINGKUP
Persyaratan lokasi dan bangunan, meliputi :
Halaman, konstruksi, tata ruang, lantai, dinding, atap, langit-langit,
pintu, jendela, ventilasi, pencahayaan, ruangan pengolahan,
tempat cuci alat dan bahan makanan, tempat cuci tangan,
air bersih, jamban dan peturasan, kamar mandi, tempat sampah,
locker, dan cara pembersihan dan pemeliharaannya
LOKASI
PERALATAN VENTILASI
-Exhauster fan dan kipas angin
-Dibersihkan setiap minggu dg lar pembersih d
lap kering
-AC
-Dilakukan olah ahlinya
KESIMPULAN
• TPM memiliki potensi utk menimbulkan
gangguan kesehatan
• Telur
• Hasil Unggas
• Daging Sapi, Babi, Kambing
• Ikan, Udang
• Protein Kedelai
Produk Pangan yang Berpotensi Menjadi Berbahaya
Daging : Sapi,
Kambing, Babi Ikan Produk Tumbuhan
dll yang telah
Susu dan hasil
dimasak, Nasi,
olahnya Kacang-kacangan
dan sayuran
Telur
Kerang-kerangan
Produk Unggas
Dan Produk
Pangan Laut Lainnya
Bom waktu keracunan pangan:
perkembangbiakan mikroba yang sangat cepat
waktu
1. Salmonella
• Bakteri Gram negatif berbentuk batang, tidak
membentuk spora
• Penyebab salmonellosis
• Ditemukan pada telur mentah, daging dan sayuran
mentah
• Pencegahan: menjaga higiene ternak juga
memasak produk ternak dengan baik
• Tidak mengkonsumsi telur mentah
2. Shigella
• Bakteri Gram-negatif , tdk membentuk spora
• menghasilkan toksin yang disebut sebagai toksin shiga
• suhu pertumbuhan antara 10 – 45oC dan pH optimum 6
– 8 serta peka terhadap panas
• Ditemukan air, susu dan daging dan pangan siap saji yg
tdk dimasak spt salad
• Pencemaran dari proses pembuatan pangan yang tidak
menerapkan praktek higiene personal yang baik
• Bakteri Gram negatif dan bersifat halofilik (tahan garam
tinggi)
• bakteri ini juga sering mengkontaminasi air kotor
• Dijumpai pada makanan laut seperti kerang, tiram,
kepiting, dll
• Pencegahan: memasak dengan pemanasan yang cukup
makanan laut
• Hindari mengkonsumsi makanan laut yang mentah
4. Staphylococcus aureus
• Flora normal pada manusia (kulit dan hidung)
• merupakan salah satu penyebab umum pada keracunan makanan
• tidak berbahaya namun akan berkembang biak dg pesat jika dalam makanan
• Menghasilkan enterotoksin
• Keberadaannya sering dijumpai pada produk bakeri, kue, mayonais
• Kontaminasi berasal dari praktek sanitasi pekerja yang kurang baik
• Pencegahan: lakukan praktek sanitasi pada pekerja dan peralatan
pengolahan
• pastikan makanan berada di luar zona bahaya dengan mendinginkan
sesegera mungkin
5. Bacillus cereus
• Bakteri aerob Gram positif, motil
• Membentuk spora yang tahan panas
• Suhu optimum pertumbuhan berkisar antara 35 – 40
oC.
• Ditemukan pada makanan nasi, daging, kentang
tumbuk, tunas sayuran, dan makanan yang
mengandung pati
• Pencegahan:
⁻ pemasakan secukupnya
⁻ Pendinginan cepat sampai suhu < 10 oC
⁻ produk pangan yang akan disimpan panas, harus
dipertahankan suhunya di atas 60oC
• Gram negatif berbentuk batang dan berflagella
• mikroorganisme indikator kontaminasi fekal
• Terdapat beberapa jenis, O157:H7 paling berbahaya
• Terdapat pada makanan yang tidak dimasak dengan
cukup, terutama makanan siap saji
• Pencegahan: pastikan memasak makanan dengan
matang saempurna, lakukan praktek sanitasi yang baik
• Bakteri Gram-negatif tumbuh optimum pertumbuhan
adalah 30 oC
• Ditemukan pada tempe bongkrek dari limbah ampas
kelapa & kedelai
• memproduksi dua senyawa beracun dalam tempe
bongkrek yaitu asam bongkrek (tidak berwarna) dan
toksoflavin (kuning)
• Pencegahan: menyimpan segera semua pangan yang
cepat rusak dalam lemari pendingin
• Bakteri Gram positif pembentuk spora tahan panas bersifat
anaerob
• spora bersifat resisten terhadap suhu pemanasan normal
dan dapat bertahan hidup dalam pengeringan dan
pembekuan
• Menghasilkan toksin berbahaya penyebab botulism
• Tidak tahan asam tinggi
• sering ditemukan bakteri dalam makanan kaleng
• Pencegahan: pemanasan yang cukup pada produk
makanan kaleng
9. Clostridium Perfringens
• Bakteri Gram-positif , batang dan non motil
• jenis bakteri yang sangat mudah dan cepat
berkembang dan akan menimbulkan gangguan
kesehatan bila jumlahnya di dalam tubuh sangat
banyak
• Sumber kontaminasinya daging, olahan daging serta
saus yang terbuat dari kaldu (gravy)
• disebut bakteri dapur karena banyak kejadian luar
biasa terjadi karena sisa makanan tertinggal lama pada
tempat pengolah atau suhu ruang
10. Campylobacter jejuni
• Bakteri Gram negatif berbentuk batang
• Terdapat pada pangan dari produk ternak, susu
tak terpasteurisasi juga air yang tak terklorinasi
• Pencegahan: pemasakan daging dengan cukup
serta tidak mengkonsumsi susu mentah
11. Listeria monocytogenes
Pisahkan pangan
mentah dari pangan
2 matang
Masaklah dengan
benar
3
Jagalah pangan
pada suhu
4
aman
Gunakan air dan
5 bahan baku yang
Jagalah Kebersihan
Cucilah tangan dengan seksama
menggunakan sabun dan air
bersih sebelum memasak,
menyiapkan pangan atau
menyentuh pangan
Cucilah tangan sesudah dari toilet
Cuci dan sanitasi seluruh
permukaan yang kontak dengan
pangan dan alat untuk
pengolahan pangan
Jagalah area dapur dan pangan
dari serangga, hama dan
binatang lainnya
Mengapa?
Mikroba patogen tersebar luas di tanah, air, hewan dan
manusia. Mikroba ini terbawa oleh pangan serta peralatan
masak dan makan, sehingga dapat mencemari pangan dan
menyebabkan penyakit
Pisahkan pangan mentah
dari pangan matang
Pisahkan daging sapi, daging
unggas, dan pangan hasil laut
dengan pangan lainnya
Gunakan peralatan yang terpisah
seperti pisau dan talenan untuk
mengolah pangan mentah
Simpan pangan dalam wadah
untuk menghindari kontak antara
pangan mentah dan pangan
matang
Mengapa ?
Cairan yang berasal dari pangan mentah seperti daging sapi,
daging unggas, dan pangan hasil laut dapat mengandung
mikroba patogen yang dapat mencemari pangan lainnya selama
pengolahan dan penyimpanan
Masaklah dengan benar
Masaklah pangan dengan benar terutama
daging sapi, daging unggas, telur dan pangan
hasil laut
Rebuslah pangan, seperti sup sampai mendidih
dan usahakan agar suhu internalnya mencapai
700C untuk daging.
Jika tdk ada termometer untuk daging,
gunakan indikator warna pastikan cairannya
bening dan dagingnya tdk berwarna merah
muda.
Panaskan kembali pangan matang sampai
panasnya menyeluruh
Mengapa ?
Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba patogen. Pangan
yang dimasak dengan suhu internal 700C dapat memberikan kepastian pangan
aman untuk dikonsumsi. Pangan yang benar-benar harus diperhatikan adalah
daging, terutama daging cincang, daging panggang utuh dan potongan daging
besar.
Jagalah pangan pada suhu aman
Jangan membiarkan pangan pada
suhu ruang lebih dari 2 jam
Simpan segera semua pangan yang
cepat rusak dalam lemari pendingin
(sebaiknya disimpan di bawah suhu
40C)
Pertahankan suhu pangan lebih dari
600C sebelum disajikan
Jangan menyimpan pangan terlalu
lama dalam lemari pendingin
Jangan biarkan pangan beku
mencair pada suhu ruang
Mengapa ?
Mikroba mudah berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang.
Dengan menjaga suhu dibawah 40C atau diatas 600C, pertumbuhan
mikroba lebih lambat atau terhenti.
Gunakan air dan bahan baku
yang aman
Gunakan air yang aman atau beri
perlakuan agar air aman
Pilihlah pangan segar dan bermutu
Pilihlah cara pengolahan yang
menghasilkan pangan yang aman,
seperti susu yang sudah
dipasteurisasi
Cucilah buah-buahan atau sayuran,
terutama yang dimakan mentah
Jangan mengkonsumsi pangan yang
sudah kedaluwarsa
Mengapa ?
Bahan baku termasuk air dan es dapat terkontaminasi oleh mikroba
patogen dan bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk dari pangan
yang rusak dan berjamur. Memilih bahan baku dan memberikan perlakuan
sederhana seperti mencuci dan mengupas kulitnya dapat mengurangi
risiko.