Anda di halaman 1dari 6

1.

Secara umum, KHA Dahlan telah


mendalami Al-Qur’an dan As-Sunnah
sehingga dapat memahami Islam secara
luas, komperhensif dan mendalam.

2.Secara khusus keinginan kuat KHA


Dahlan agar ummat Islam betul-betul
beragama sesuai dengan Al-Qur’an dan
As-Sunnah, untuk mencapai keinginan
tersebut harus mewujudkan amalan Surat
Ali Imran ayat,104
YANG BERSIFAT INTERNAL
1. Ketidak murnian pengamalan Islam akibat tidak
dijadikannya Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai satu-
satunya dasar oleh sebagian besar umat Islam
Indonesia, dalam melaksanakan ajaran Islam, baik
dalam bidang aqidah, ibadah, akhlaq maupun
mu’amalah.
Lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam
belum mampu menyiapkan generasi yang siap
mengemban misi selaku “Khalifah Allah di bumi”.
YANG BERSIFAT EKSTERNAL

1.Semakin meningkatnya gerakan kristenisasi di Indonesia


2. Penetrasi Bangsa-bangsa Eropa, terutama bangsa Belanda di
Indonesia.
3. Pengaruh dari gerakan Pembaharuan dalam dunia Islam oleh
tokoh–tokoh Pembaharu dari Timur Tengah, mulai dari Ibnu
Taimiyah, 1263-1326, Ibnu Qoyyim al-Jauziyah, 1292-1352,
Muhammad bin Abdul Wahab, 1703-1783, Sayyid Jamaluddin
Al-Afghany, 1828-1896, Muhammad Abduh, 1849-1905,
Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, 1865-1935, sampai KHA
Dahlan, 1868-23 Februari 1923.
PENGERTIAN MUHAMMADIYAH

• Secara Etimologis, Muhammadiyah, dari bahasa


arab, “Muhammad”, yaitu nama Nabi Muhammad
Saw, kemudian mendapatkan “ya’ nisbiyah” yang
artinya menjeniskan. Muhammadiyah berarti
pengikut Nabi Muhammad Saw.
Secara Terminologis, Muhammadiyah adalah
“Gerakan Islam, Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar
dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur’an dan As-
Sunnah.” (AD M, Pasal. 4 ayat. 1).
Muhammadiyah didirikan oleh KHA Dahlan pada
tanggal, 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912 M di
Yogyakarta untuk jangka waktu tidak terbatas. (Pasal.
2, AD M).
MAKSUD DAN TUJUAN
SERTA USAHA MUHAMMADIYAH
• Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menjunjung
tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya. (AD M, Pasal: 6)
• USAHA:
1. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Muhammadiyah
melaksanakan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan
Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang
kehidupan.
2. Usaha untuk mewujudkan program, kegiatan, macam dan
penyelenggaraannya dalam bentuk amal usaha diatur
dalam ART.
3. Penentu kebijakan dan penanggung jawab amal usaha,
program dan kegiatan adalah Pimpinan Pusat. (Pasal: 7
AD)

Anda mungkin juga menyukai