A. PENGERTIAN MUHAMMADIYAH Persyarikatan Muhammadiyah sudah dikenal oleh masyarakat secara luas sejak beberapa puluh tahun yang lalu, baik oleh masyarakat bangsa Indonesia maupun oleh masyarakat internasional, khususnya dunia Islam. 1. Arti bahasa (Etimologis) Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab (Muhammad saw) yaitu nama nabi dan rasul Allah yang terakhir, kemudian mendapat tambahan ‘ya’ nisbah, yang artinya menjeniskan atau menisbahkan. Jadi yang dimaksud muhammadiyah yaitu semua orang islam yang mengakui dan meyaikini bahwa Nabi Muhammad saw adalah hamba dan pesuruh Allah swt yang terakhir.
2. Arti Istilah (Terminologi)
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma'ruf nahi munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada al-Qur'an dan al-Sunnah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di kota Yogyakarta. B. LATAR BELAKANG PENDIRIAN MUHAMMADIYAH Masyarakat Indonesia sebelum lahirnya muhammadiyah adalah masyarakat terjajah yang jauh dari nilai nilai islam yang sesungguhnya. Penjajahan bangsa Eropa ini membuat umat islam menderita, baik dibidang ekonomi, budaya, pendidikan, politik, dan bidang lainnya. Dalam bidang ekonomi, para penjajahan tidak henti hentinya menguras kekayaan pribumi secara paksa, bahkan dengan kekerasan senjata. C. MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang bertugas melaksanakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar mempunyai cita-cita luhur, dengan maksud dan tujuan yang mulia. Maksud dan tujuan adalah kompas yang mengarahkan gerak organisasi, menentukan besar kecilnya kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah. Sejak didirikan pada 18 November 1912, rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah telah mengalami banyak perubahan, meski demikian bukan berarti isi dan jiwanya ikut berubah, karena rumusan rumusan itu pada hakikatnya tetap sama. D. BIOGRAFI K.H AHMAD DAHLAN Andai saja pada tahun 1868 tidak lahir seorang bayi bernama Muhammad Darwisy (ada literatur yang menulis nama Darwisy saja), Kampung Kauman di sebelah barat Alun-alun Utara Yogyakarta itu boleh dibilang tak memiliki keistimewaan lain, selain sebagai sebuah pemukiman di sekitar Masjid besar Yogyakarta. Sejarah kemudian mencatat lain, dan Kauman pada akhirnya menjadi sebuah nama besar sebagai kampung kelahiran seorang Pahlawan Kemerdekaan Nasional Indonesia, Kiai HajiAhmad Dahlan, sang penganggas lahirnya persyarikatan muhammadiyah pada 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan dengan 18 November 1912.
E. AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
Pengertian Amal Usaha Muhammadiyah Amal Usaha Muhammadiyah adalah suatu usaha dan media dawah Persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan yakni menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Amal usaha Muhammadiyah meliputi 14 macam yaitu:
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan
pengalaman, serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan. 2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya. 3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan amal shalih lainnya. 4. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumber daya manusia agar berkemampuan tinggi serta berakhlaq mulia. 5. Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta meningkatkan penelitian. 6. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas. 7. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. 8. Memelihara, mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya alam dan lingkungan untuk kesejahteraan. 9. Mengembangkan komunikasi, ukhuwah dan kerjasama dalam berbagai bidang dan kalangan masyarakat dalam dan luar negeri. 10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 11. Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai pelaku gerakan. 12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan gerakan. 13. Mengupayakan penegakkan hukum, keadilan dan kebenaran, serta meningkatkan pembelaan terhadap masyarakat. 14. Usaha – usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah.