Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN BAB 3 KMD

Nina Sakinah X IPS


A. PENGERTIAN MUHAMMADIYAH
Persyarikatan Muhammadiyah sudah dikenal oleh masyarakat secara
luas sejak beberapa puluh tahun yang lalu, baik oleh masyarakat bangsa
Indonesia maupun oleh masyarakat internasional, khususnya dunia Islam.
1. Arti bahasa (Etimologis)
Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab (Muhammad saw) yaitu nama nabi dan rasul Allah
yang terakhir, kemudian mendapat tambahan ‘ya’ nisbah, yang artinya menjeniskan atau
menisbahkan. Jadi yang dimaksud muhammadiyah yaitu semua orang islam yang mengakui dan
meyaikini bahwa Nabi Muhammad saw adalah hamba dan pesuruh Allah swt yang terakhir.

2. Arti Istilah (Terminologi)


Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma'ruf nahi
munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada al-Qur'an dan al-Sunnah
yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330
Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di kota
Yogyakarta.
B. LATAR BELAKANG PENDIRIAN MUHAMMADIYAH
Masyarakat Indonesia sebelum lahirnya muhammadiyah adalah masyarakat terjajah yang jauh
dari nilai nilai islam yang sesungguhnya. Penjajahan bangsa Eropa ini membuat umat islam
menderita, baik dibidang ekonomi, budaya, pendidikan, politik, dan bidang lainnya. Dalam
bidang ekonomi, para penjajahan tidak henti hentinya menguras kekayaan pribumi secara paksa,
bahkan dengan kekerasan senjata.
C. MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang bertugas
melaksanakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar mempunyai cita-cita luhur, dengan
maksud dan tujuan yang mulia. Maksud dan tujuan adalah kompas yang mengarahkan gerak
organisasi, menentukan besar kecilnya kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah. Sejak didirikan
pada 18 November 1912, rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah telah mengalami banyak
perubahan, meski demikian bukan berarti isi dan jiwanya ikut berubah, karena rumusan rumusan
itu pada hakikatnya tetap sama.
D. BIOGRAFI K.H AHMAD DAHLAN
Andai saja pada tahun 1868 tidak lahir seorang bayi bernama Muhammad
Darwisy (ada literatur yang menulis nama Darwisy saja), Kampung Kauman
di sebelah barat Alun-alun Utara Yogyakarta itu boleh dibilang tak memiliki
keistimewaan lain, selain sebagai sebuah pemukiman di sekitar Masjid besar Yogyakarta.
Sejarah kemudian mencatat lain, dan Kauman pada
akhirnya menjadi sebuah nama besar sebagai kampung kelahiran seorang
Pahlawan Kemerdekaan Nasional Indonesia, Kiai HajiAhmad Dahlan, sang penganggas
lahirnya persyarikatan muhammadiyah pada 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan
dengan 18 November 1912.

E. AMAL USAHA MUHAMMADIYAH


Pengertian Amal Usaha Muhammadiyah Amal Usaha Muhammadiyah adalah
suatu usaha dan media dawah Persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan
Persyarikatan yakni menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Amal usaha Muhammadiyah meliputi 14 macam yaitu:

1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan


pengalaman, serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan
untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan amal shalih
lainnya.
4. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumber daya manusia agar berkemampuan tinggi
serta berakhlaq mulia.
5. Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan, mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, serta meningkatkan penelitian.
6. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas.
7. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
8. Memelihara, mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya alam dan lingkungan untuk
kesejahteraan.
9. Mengembangkan komunikasi, ukhuwah dan kerjasama dalam berbagai bidang dan kalangan
masyarakat dalam dan luar negeri.
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
11. Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai pelaku gerakan.
12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan gerakan.
13. Mengupayakan penegakkan hukum, keadilan dan kebenaran, serta meningkatkan pembelaan
terhadap masyarakat.
14. Usaha – usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai