Materi Revitalisasi Kua Kunci Pelayanan Prima Kua Kecamatan
Materi Revitalisasi Kua Kunci Pelayanan Prima Kua Kecamatan
TA H U N 2 0 2 2
Oleh
HAMDI, SE.AK, M.PdI
Perencana Kankemenag Kab. Kerinci
REVITALISASI KUA KUNCI LAYANAN PRIMA
KUA KECAMATAN
2
Prolog
Kantor Urusan Agama Kecamatan adalah sebagai perpanjangan tangan Kantor
Kementerian Agama yang memiliki beberapa layanan yang tidak semua diketahui
masyarakat, Kantor Urusan Agama Kecamatan tidak memilki akses yang dapat digunakan
menyebabkan banyak waktu yang terbuang sia-sia. tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
merancang dan membangun sistem informasi pelayanan publik secara online pada Kantor
Urusan Agama sehingga proses pelayanan dapat dilakukan dengan cepat dan mampu
3
FUNGSI KUA
Berdasarkan PMA No. 34 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan
Agama Kecamatan, KUA Kecamatan menyelenggarakan fungsi: (1) pelaksanaan
pelayanan, pengawasan, pencatatan, dan pelaporan nikah dan rujuk; (2) penyusunan
statistik layanan dan bimbingan masyarakat Islam; (3) pengelolaan dokumentasi dan
sistem informasi manajemen KUA Kecamatan; (4) pelayanan bimbingan keluarga
sakinah; (5) pelayanan bimbingan kemasjidan; (6) pelayanan bimbingan hisab rukyat; (7)
pelayanan bimbingan dan penerangan agama Islam; (8) pelayanan bimbingan zakat dan
wakaf; dan (9) pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KUA Kecamatan.
Dari 9 (Sembilan) fungsi tersebut, ada 6 (enam) yang secara langsung berhubungan
dengan pelayanan keagamaan kepada masyarakat yaitu: (1) pelaksanaan pelayanan,
pengawasan, pencatatan, dan pelaporan nikah dan rujuk; (2) pelayanan bimbingan
Keluarga Sakinah; (3) pelayanan bimbingan kemasjidan; (4) pelayanan bimbingan hisab
rukyat; (5) pelayanan bimbingan dan penerangan agama Islam; dan (6) pelayanan
bimbingan zakat dan wakaf.
4
Angka Kepuasan layanan sebesar 77,28.
Nilai 77,28 tersebut menggambarkan
bahwa persepsi masyarakat terhadap
layanan pencatatan nikah di KUA secara
keseluruhan sudah baik. Namun
demikian masih ada beberapa
komponen yang dianggap belum
sempurna, yaitu:
penanganan pengaduan karena
lambatnya respon yang dilakukan dan
komponen fasilitas sarana dan
prasarana, yang mencakup: luas area
parkir, tersedianya kotak saran atau
bentuk lainnya, kebersihan toilet, dan
kenyamanan ruang tunggu.
5
6
7
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, di Indonesia terdapat 7.230
kecamatan yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota pada Juni 2021.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 666 kecamatan terdapat di provinsi Jawa Timur
yang tersebar di 38 kabupaten/kota.
8
9
Untuk memenuhi standar mutu layanan KUA, Kementerian Agama telah
membangun 836 gedung balai nikah dan asrama haji melalui Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN). Selain itu dikembangkan pelayanan KUA berbasis
sistem informasi yang berupa data publik aktif dan pasif, untuk meningkatkan
tingkat keterjangkauan informasi. Salah satunya adalah Sistem Informasi
Manajemen Nikah (SIMKAH) yang diintegrasikan dengan Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAK) Kementerian Dalam Negeri, sehingga dapat
dihindari terjadinya duplikasi data peristiwa nikah.
10
Latar Belakang
Praktek penyelenggaraan pelayanan publik adalah salah satu perwujudan dari fungsi
aparatur negara sebagai abdi masyarakat di samping sebagai abdi negara. Idealnya
pelayanan publik harus diberikan secara baik guna mencapai kepuasan masyarakat.
Pemenuhan kepentingan dan kebutuhan masyarakat sangat menentukan bagi kelangsungan
dan tegaknya sistem pemerintahan.
11
Sekitar 7,08 persen gedung KUA sudah rusak berat dan 1.149 KUA belum memiliki
gedung sendiri. Sehingga pelayanan KUA di gedung tersebut belum berjalan
optimal. Kualitas sumber daya manusia pendukungnya terbatas;
Berdasarkan pembahasan di atas, maka hal-hal yang perlu dilakukan dalam peningkatan
kualitas pelayanan kehidupan agama ke depan lebih difokuskan kepada:
(1) digitalisasi layanan keagamaan agar mudah diakses;
(2) peningkatan kualitas sarana prasarana KUA dan dukungan operasionalnya;
(3) peningkatan penyediaan dan pendistribusian kitab suci yang tepat sasaran;
(4) pengembangan organisasi dan sistem tata kelola kelembagaan untuk mendukung layanan
produk halal;
(5) pengembangan organisasi dan sistem tata kelola kelembagaan untuk mendukung layanan
produk halal.
12
ROADMAP SARANA DAN PRASARANA KUA TAHUN 2021-2026
(SIMULASI C.2 - TANAH DAN BANGUNAN)
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KERINCI
KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) RENCANA AKSI 2021 RENCANA AKSI 2022 RENCANA AKSI 2023 RENCANA AKSI 2024 RENCANA AKSI 2025 RENCANA AKSI 2026
No. KUA Kode KUA Tipologi 2021 Tahun SBSN Rencana Aksi Unit Cost (Rp) Rencana Aksi Unit Cost (Rp) Rencana Aksi Unit Cost (Rp) Rencana Aksi Unit Cost (Rp) Rencana Aksi Unit Cost (Rp) Rencana Aksi Unit Cost (Rp) TOTAL BIAYA
1 Air Hangat 1501051 C Bukan SBSN - - - - - - -
13
14
15
Sebarang Personil KUA Kecamatan dalam Kab. Kerinci
automatic adjustment :
penyesuaian otomatis untuk menggantikan kebijakan rofocusing anggaran
yang membuat Kementerian dan Lembaga tidak dapat bekerja dengan
baik di tahun sebelumnya.
setiap Kementerian dan Lembaga untuk memilih program yang paling
tidak prioritas sehingga bisa menyisihkan 5 persen dari anggaran mereka
untuk tidak disalurkan terburu-buru
22
23
Teknologi informasi didefinisikan sebagai
pengembangan aplikasi dan teknologi berbasis
komunikasi untuk memproses, penyajian, mengelola
data, dan informasi. Teknologi informasi mempunyai
pengertian luas meliputi segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, dan
pengelolaan informasi. Teknologi informasi pada
dasarnya merupakan seperangkat peralatan yang
saling berkaitan satu sama lain dalam membantu
memudahkan kerja manusia.
24
KRITERIA LAYANAN
PRIMA
PADA KUA KECAMATAN
25
RELEVAN
MUDAH
AKURAT
DI AKSES
KRITERIA
LAYANA
N
LENGKA
AMAN
P
UPDATE
D
26
TUJUAN
REVITALISASI KUA
27
MENINGKATKAN KUALITAS UMAT BERAGAMA
28
PROGRAM
REVITALISASI KUA
29
Program revitalisasi KUA Kecamatan
berfokus pada tiga hal yakni
Perbaikan infrastruktur KUA Perbaikan infrastruktur KUA meliputi perbaikan
sarana dan prasarana pendukung, perbaikan tata kelola serta pengembangan
jenis layanan dan bimbingan, dan sistem data dan informasi yang terpadu
Perluasan cakupan layanan KUA Perluasan cakupan layanan KUA meliputi
konsultasi keluarga, bimbingan perkawinan, bina paham keagamaan,
pengukuran dan penentuan arah kiblat, penerbitan Akta Ikrar Wakaf, dan
konsultasi hukum Islam, serta beberapa layanan lain terkait layanan
kehidupan umat beragama;
Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM KUA meliputi bimbingan teknis bagi
penghulu maupun penyuluh agama Islam dan peningkatan kapasitas SDM
melalui pelatihan dan pengoperasian perangkat berbasis IT.
30
PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN
31
PUSAKA SAKINAH
BIMBINGAN PERKAWINAN,
BERKAH BELAJAR
RAHASIA NIKAH
RELASI HARMONIS, EKONOMI
KELUARGA
KONSULTASI,
PENYELESAIAN KASIS
KOMPAK MEDIASI,
PENDAMPINGAN,
DAN ADVOKASI
PERSELISIHAN, PERCERAIAN,
KDRT, KAWIN ANAK, dsb..
LAYANAN
BERSAMA PENCEGAHAN KAWIN ANAK,
LESTARI KETAHANAN
KELUARGA
KESEHATAN REPRODUKSI, GIZI
KELUARGA, dsb..
INDONESIA 32
TRANSFORMASI
ORIENTASI PADA KEBUTUHAN
Formalistik MASYARAKAT
33
34
Jenis Layanan Online pada
Kantor Urusan Agama
1. Sistem Informasi dan Manajemen Nikah (SIMKAH)
Kemudahan penggunaan, karena formulir isian untuk membuat akta nikah, buku nikah dan
kartu nikah sudah terisi secara otomatis hanya dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Dilengkapi fitur untuk mencetak kartu nikah dan survey kepuasaan masyarakat
Tersedianya menu layanan pendaftaran nikah yang mudah diakses secara online
36
2. Bimbingan Perkawinan (BIMWIN) berbasis Web
37
b. Program BIMWIN ditentukan oleh bagaimana strategi komunikasi
39
4. Sistem Informasi Wakaf (SIWAK)
Sistem Informasi Wakaf atau disebut dengan SIWAK merupakan salah satu layanan tentang data wakaf di
seluruh Indonesia.
Salah satu upaya strategis yang di lakukan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama adalah
mengembangkan pemetaan wakaf melalui sistem informasi wakaf (SIWAK), sehingga mendapatkan hasil
yang positif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi ummat Islam. Dalam kaitan ini, Pemerintah terus
berupaya agar pengelolaan wakaf mempunyai legalitas yang kuat. Disamping itu, sebagai langkah ke depan
perlu dikembangkan suatu sistem pengelolaan dan pengembangan wakaf yang sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan yang terjadi, serta garis kebijakan pemerintah. Pengadaan referensi wakaf yang disusun oleh
Direktorat Pemberdayaan wakaf tak lain merupakan bagian dari upaya mendorong pemberdayaan wakaf
dalam melaksanakan pemetaan wakaf melalui sisten informasi wakaf sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman dewasa ini.
40
5. Sistem Informasi Kepenghuluan (SIK)
41
6. Sistem Informasi Hisab Ruhyat Indonesia (SIHAT)
Sistem Informasi Hisab Ruhyat Indonesia atau SIHAT, Aplikasi ini bisa diakses secara
online dan merupakan aplikasi yang memberikan layanan jadwal waktu sholat di seluruh
Indonesia. Dengan aplikasi ini, masyarakat bisa menikmati layanan jadwal sholat dalam
format html, excel atau pdf kemudian bisa didownload secara gratis.
42
Pelayanan Berbasis Digitalisasi
Terdapat 17 layanan aplikasi berbasis digitalisasi atau layanan secara online
dalam Sistem Informasi Bimas Islam (SIMBI) Kementerian Agama RI.
Kantor Urusan Agama (KUA) adalah unit kerja terdepan kemenag yang
melaksanakan sebagian tugas pemerintah di bidang Agama Islam, di wilayah
Kecamatan (KMA No.517/2001 dan PMA No.11/2007). Dikatakan sebagai unit
kerja terdepan, karena KUA secara langsung berhadapan dengan masyarakat.
Fakta sejarah juga menunjukan kelahiran KUA hanya berselang sepuluh bulan
dari kelahiran Depag. Sekali lagi, ini menunjukan peran KUA sangat strategis,
bila dilihat dari keberadannya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,
terutama yang memerlukan pelayanan Bidang Urusan Agama Islam (Urais)
43
KUA tidak sekedar melakukan pengawasan dan pencatatan
nikah/rujuk saja, tetapi juga melaksanakan tugas-tugas
lainnya seperti mengurus dan membina tempat ibadah umat
Islam (masjid, langgar/mushalla) membina pengamalan
agama Islam, zakat, wakaf, baitul mal dan ibadah sosial,
pangan halal, kemitraan umat Islam kependudukan serta
pengembangan keluarga sakinah, sesuai kebijakan Dirjen
Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
44
Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (SIMBI) merupakan sistem
informasi yang dikembangkan Kementerian Agama guna meningkatkan
kulitas pelayanan yang optimal, tidak bersifat seadanya, masyarakat
akan bisa melihat informasi yang cepat, lengkap, akurat dan terbaru.
Dalam rangka meningkatkan kualitas ketersediaan informasi dan data
yang lengkap dan akurat, mengingat prasyarat informasi publik yang
harus kredibel, tentu saja harus juga didukung oleh operator yang
handal. Karena para operator ini yang bertugas untuk mengelola Aplikasi
SIMBI dalam menyajikan data dan informasi secara lengkap dan
akuntabel.
45
DESAIN INTERIOR
PENCANANGAN REVITALISASI KUA
46
DESAIN INTERIOR
PENCANANGAN REVITALISASI KUA
47
DESAIN INTERIOR
PENCANANGAN REVITALISASI KUA
48
Terima
Kasih
MODERASI UNTUK KEBERSAMAAN UMAT