(KAK)
REHAB GEDUNG KANTOR
PADA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN NGANJUK
TAHUN 2023
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum/TugasFungsi/Kebijakan
a. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
2. Gambaran Umum
Bangsa Indonesia adalah suatu bangsa yang mayoritas penduduknya
beragama Islam sehingga kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan dan informasi keagamaan juga sangat tinggi. Hal ini haruslah
disikapi serius oleh pemerintah dalam hal ini penyiapan infrastruktur dan
lainnya, Kementerian Agama yang membidangi penyelenggaraan pelayanan
di bidang keagamaan haruslah mampu berupaya menyiapkan sarana dan
prasarana yang memadai maupun fasilitas penunjang lainnya guna
mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat di bidang keagamaan
khususnya di Kabupaten Nganjuk.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk akan terus berupaya
untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dalam rangka
meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang keagamaan dengan
melakukan rehab gedung kantor pelayanan. Sebagaimana diketahui bahwa
ketersediaan sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan
kepercayaan masyarakat di bidang keagamaan haruslah mempertimbangkan
faktor keamanan, kenyamanan dan kepercayaan masyarakat, dimana saat
birokrasi haruslah lebih effisien dan efektif dalam pelayanan. Guna
meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam pelayanan dan peningkatan
kepuasan pelayanan keagamaan, maka diperlukan fasilitas yang memadai
antara lain adalah adanya gedung yang representatif dan nyaman. Rehab
Gedung Kantor ini menunjukkan suatu upaya kemajuan untuk menciptakan
pelayanan yang effisien, efektif serta menjamin kepercayaan dan
kenyamanan masyarakat yang dilayani. Konsep ini sebenarnya bukanlah hal
baru dalam system pelayanan, namun telah digunakan oleh beberapa
instansi pemerintah dalam menjamin kualitas pelayanan.
B. RELEVANSI RPJMN/RENSTRA/RKP
Saat ini, Organisasi Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk ditetapkan
melalui Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 756
Halaman 423 dan Halaman 597 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama, perubahan atas Peraturan Menteri Agama (PMA)
Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama. Dalam pemerintahan negara, Kementerian Agama
termasuk kementerian yang tidak diotonomikan, sehingga selain instansi pusat,
Kementerian Agama memiliki instansi vertikal yang terdapat di daerah, dan unit
pelaksana teknis (UPT). Berdasarkan (PMA) Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 756
halaman 365, susunan organisasi pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Nganjuk terdiri atas:
a) Sub Bagian Tata Usaha;
b) Seksi Pendidikan Agama Islam;
c) Seksi Pendidikan Madrasah;
d) Seksi Bimbingan Masyarakat Islam;
e) Penyelenggara Zakat Wakaf;
f) Seksi Pendidikan Pondok Pesantren;
g) Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh; dan
h) Kelompok Jabatan Fungsional
Sebagai wujud peningkatan kualitas kinerja pegawai dan pelayanan
publik, Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk telah melakukan beberapa
langkah reformasi birokrasi yang dimulai sejak tahun 2011 berdasarkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) di Lingkungan Instansi Pemerintah dan Instruksi Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pembangunan
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani di Lingkungan Kementerian Agama.
Langkah yang paling penting dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
lingkungan Kementerian Agama kabupaten Nganjuk yaitu dengan memenuhi
tuntutan Sembilan Program Mikro Reformasi Birokrasi sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Menpan dan RB Nomor 31 Tahun 2012 yang terdiri dari
Manajemen Perubahan, Penataan Peraturan Perundang-undangan, Penataan
dan Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem
Manajemen SDM Aparatur, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas
Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, serta Monitoring dan
Evaluasi. Dalam implementasinya, sepanjang tahun 2015 sampai dengan tahun
2019, Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk telah melakukan beberapa hal
dalam pencapaian Program Mikro Reformasi Birokrasi, antara lain:
1) Pembentukan tim manajemen perubahan;
2) Sosialisasi manajemen perubahan di lingkungan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Nganjuk;
3) Penyusunan standar operasional prosedur (SOP) untuk seluruh unit
organisasi dan unit kerja;
4) Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja;
5) Pelaksanaan sistem assesment pegawai;
6) Pembangunan database pegawai;
7) Penetapan iku, peningkatan nilai LAKIP, dan penerapan monitoring
pelaksanaan anggaran secara elektronik (e-MPA);
8) Melakukan analisis jabatan yang menghasilkan peta jabatan, uraian jabatan
dan informasi beban kerja.
Hal ini diperlukan untuk pembahasan atau validasi peringkat jabatan
dan harga jabatan dengan Kementerian PAN dan RB, dan BKN. Sebagai wujud
dari Reformasi Birokrasi itu pula, Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Nganjuk telah melaksanakan Launching Pelayanan terpadu Satu Pintu (PTSP)
pada tanggal 6 Maret 2020 yang diresmikan langsung oleh Bapak Dr. H. Ahmad
Zayadi, M. Pd. selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur
saat itu. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi (PERMENPANRB) Nomor 10 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Instansi
Pemerintah. Pada tahun 2021, Penilaian Mandiri Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Nganjuk memperoleh nilai 70%, yang saat ini terus dilakukan
berbagai upaya dalam meningkatkan menilaian menuju ZI.
C. TUJUAN
Tujuan Rehab Gedung Kantor adalah mewujudkan pelayanan publik
yang efektif dan efisien serta terjaminnya keamanan, kenyamanan dan
kepercayaan masyarakat.
Metode Pelaksanaan
1. Menyusun pedoman Rehab Gedung Kantor;
2. Menyusun grand desain melalui konsultan perencana;
3. Menetapkan panitia Rehab Gedung Kantor melalui Surat Keputusan Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk;
4. Melakukan survey Rehab Gedung Kantor yang mempertimbangan faktor
lingkungan, perencanaan, kemudahan akses dengan masyarakat yang
dilayani, serta potensi penerimaan negara bukan pajak.
5. Pengadaan penyedia jasa pelaksana rehab;
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Rehab Gedung Kantor dilaksanakan dengan fase sebagai berikut:
1. Persiapan yang dilakukan oleh Panitia Rehab Gedung Kantor yang ditetapkan
melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Nganjuk;
2. Pelaksanaan pekerjaan, yang meliputi proses penunjukan langsung,
penandatangan kontrak, dan pelaksanaan pekerjaan;
3. Pengawasan dilakukan secara bersama oleh konsultan pengawas dan
pengawas internal;
4. Pengendalian pekerjaan;
5. Pemeliharaan;
6. Serah terima terima pekerjaan;
7. Pelaporan.
H. JADWAL PELAKSANAAN
Tahun 2023
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penetapan Panitia
Proses Pemilihan jasa
2
konsultan Pengawas
Proses pemilihan jasa
3
pelaksana konstruksi
Pelaksanaan Rehab
4
Gedung Kantor
5 Serah terima gedung
6 Masa pemeliharaan
7 Pelaporan