Anda di halaman 1dari 19

OMICRON COVID-19

VARIANT Ba.4 Ba. 5


Epidemiologi Klinis

Oleh : RAIDATUL SAKINAH M.NUR, S.KM.,


M.KES (MARS)
Our Team
 URFAN (B1B119057)
 ELSA PRATIWI MALIMBONG (B1B119058)
 DHEMELSI LUKAS (B1B119059)
 MARIANA YOLAN SAPUTRI (B1B119060)
 RAHMAT SUBARKAH (B1B119061)
 RESKY (B1B119036)
 JESY JULIA REZA (B1B119046)
TABLE OF CONTENTS
01 Apa itu Omicron BA.4
dan BA.5 ?
02
Bagaimana identifikasi penyakit
Omicron BA.4 dan BA.5?

03 Apa saja langkah pencegahan 04


penyakit Omicron BA.4 dan
BA.5? Apa saja langkah pencegahan
penyakit Omicron BA.4 dan BA.5?
Corona Virus Disease-19 (COVID-19) menyebar
Introduction
dengan sangat cepat hingga menjadi penyakit
pandemi yang menyebabkan peningkatan angka
kematian selama dua tahun terakhir. Permasalahan
Covid-19 masih belum teratasi secara tuntas hingga
sampai saat ini. Ditandai dengan munculnya Covid-19
varian Omicron diakhir tahun 2021.
Baru-baru ini, para peneliti di Afrika Selatan telah
mengidentifikasi dua garis keturunan yang mengubah
permainan dari varian Omicron yang disebut BA.4 dan BA.5,
yang mencerminkan kemunculan dan evolusi Omicron yang
berkelanjutan, dan karena itu kebangkitan kembali kasus
COVID-19 terlihat lagi di Afrika Selatan. Garis keturunan BA.4
dan BA.5 pertama kali terdeteksi dari spesimen yang
dikumpulkan pada bulan Januari dan Februari 2022 di Afrika
Selatan. Sejak itu, garis keturunan ini juga telah ditemukan di
bagian lain dunia dan sekarang telah terdeteksi di banyak
negara termasuk Indonesia
01
ABOUT THE
OMICRON COVID-19
VARIANT Ba.4 Ba. 5
Omicron adalah varian terbaru virus corona yang juga
menyebabkan penyakit Covid-19. Varian ini menyebar
lebih cepat dari varian Covid-19 lainnya, namun dengan
gejala yang lebih ringan atau cenderung tidak bergejala.
Omricon BA.4 dan BA.5 merupakan mutasi dari virus
sebelumnya sehingga munculnya varian baru.

Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Kasus


pertama Omicron ini di temukan di Bali dengan 4 kasus, yang
terdiri dari satu orang positif BA.4 yang merupakan seorang
WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta sudah divaksin
dua kali. Sisanya yaitu 3 orang kasus positif BA.5. Mereka
merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan
The Global for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23 sampai 28
Mei.
KARAKTERISTIK
OMICRON VARIAN BA.4 BA.5

1. Kemungkinan
2. Memiliki penurunan
menyebar lebih cepat
kemampuan terhadap
dibanding BA.1 dan
terapi antibodi
BA.2.
monoklonal

3. Tidak ada indikasi


4. Memiliki
sebabkan kesakitan
kemungkinn lolos dari
lebih parah
perlindungan
kekebalan
GEJALA
OMICRON VARIAN BA.4 BA.5
1. Badan pegal
2. Pilek/ hidung tersumbat
3. Sakit tenggorokan dan batuk

4. Sesak Napas
5. Demam
6. Mual dan muntah

6. Diare

Sementara itu, jika termasuk kategori pasien, gejalanya


tidak berbeda dengan ciri-ciri Covid-19, diantaranya
merasakan keluhan seperti hilangnya indra perasa,
penciuman, hingga sesak napas.
PENCEGAHAN DI MASYARAKAT
OMICRON BA.4 & BA.5

Perlu meningkatkan kewaspadaan namun masyarakat tidak


perlu panik, melainkan harus disiplin dalam cuci tangan,
menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi
kerumunan, dan menjaga pola hidup sehat dan bersih.
Untuk menyikapi hal tersebut perlu meningkatkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk terus
berperan aktif dalam pencegahan penyebaran Covid-19. 
PENCEGAHAN DI RUMAH SAKIT
OMICRON VARIAN BA.4 BA.5
Langkah pertama yang dilakukan untuk menangani lonjakan
COVID-19 varian Omicron di rumah sakit rujukan adalah
dengan membentuk suatu tim yang nantinya bertugas dalam
penyusunan strategi rumah sakit dan koordinasi. Strategi yang
akan dibahas pertama adalah strategi yang dapat diterapkan
rumah sakit rujukan dalam memutus rantai penularan di antara
staf rumah sakit, baik staf tenaga kesehatan maupun tenaga
non-kesehatan, yaitu dengan menggunakan strategi 3T.
Kemudian, berkaitan dengan upaya penurunan angka penularan
COVID-19 varian Omicron di antara pasien dan pengunjung
rumah sakit rujukan, diperlukan strategi berupa penggunaan
teknologi telemedicine untuk menekan kunjungan dan
telethermography untuk menekan kerumunan dan menjaga
jarak fisik selama skrining suhu tubuh. Terakhir, upaya untuk
menekan penularan COVID-19 varian Omicron dengan
pengelolaan sampah medis yang baik.  
KEBIJAKAN DARI PENYAKIT OMICRON
KEBIJAKAN OMICRON

Pemerintah telah menetapkan berbagai


kebijakan dalam rangka pencegahan dan
Kebijakan dari Penyakit Omicron
pengendalian Corona Virus Disease 2019
yaitu terdapat dalam Surat Edaran
(COVID-19). Kebijakan yang ditetapkan
Nomor Hk.02.01/Menkes/18/2022
pemerintah menyesuaikan dengan
Tentang Pencegahan Dan
perkembangan kasus COVID-19 yang terjadi
Pengendalian Kasus Covid-19
di Indonesia, termasuk dengan munculnya
Varian Omicron (B.1.1.529)
satu Varian of Concern (VoC) virus SARS-
CoV 2, yang diberi nama varian Omicron
(B.1.1.529).
NEXT

Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan


dukungan dan kerja sama pemerintah pusat, pemerintah
daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, sumber daya
manusia kesehatan, dan para pemangku kepentingan
terkait dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
kasus COVID-19 varian Omicron (B.1.1.529) serta
memberikan acuan langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh pemerintah daerah dalam melaksanakan
pencegahan dan pengendalian kasus COVID-19 varian
Omicron.
DEFINISI KASUS VARIAN OMICRON
(B.1.1.529)

Kasus Probable varian Omicron (B.1.1.529) adalah kasus


konfirmasi COVID19 dengan hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan positif S-Gene Target Failure
(SGTF) atau uji deteksi Single Nucleotide Polymorphism
(SNP) berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR)
mengarah ke varian Omicron.

Kasus konfirmasi varian Omicron (B.1.1.529) adalah kasus


konfirmasi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan
sekuensing positif Omicron SARS-CoV2.
PEMERIKSAAN

Dalam melakukan deteksi varian Omicron (B.1.1.529)


perlu memastikan semua spesimen kasus konfirmasi
COVID-19 diperiksa dengan ketentuan:

Bagi laboratorium yang Bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang


melakukan pemeriksaan Nucleic melakukan pemeriksaan dengan Rapid
Acid Amplification Test (NAAT) Diagnostic Test Antigen (RDT-Ag), maka
termasuk pemeriksaan RT-PCR. melakukan pengambilan spesimen ulang
untuk dikirim ke laboratorium rujukan
yang dapat mendeteksi SGTF.
PELACAKAN & KARANTINA

Setiap kasus konfirmasi COVID-19 baik


varian Omicron (B.1.1.529) maupun varian
lainnya harus segera dilakukan pelacakan
kontak. Ketentuan pelacakan kontak dan
karantina varian Omicron pada prinsipnya
sama dengan varian lainnya mengacu pada
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/4641/2020 tentang
Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan,
Pelacakan, Karantina, dan Isolasi Dalam
Rangka Percepatan Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019
(COVID-19).
ISOLASI

Kasus probable dan konfirmasi varian Omicron


(B.1.1.529.) baik yang bergejala (simptomatik)
maupun tidak bergejala (asimptomatik)
melakukan isolasi.
PENCATATAN & PELAPORAN
Dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan pencatatan
dan pelaporan serta berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam upaya
pencegahan dan pengendalian COVID-19 varian Omicron (B.1.1.529) maupun varian
lainnya.
Pencatatan dan pelaporan kasus COVID-19 baik untuk
varian Omicron (B.1.1.529) maupun varian lainnya
dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Allrecord
TC-19, termasuk pencatatan dan pelaporan hasil
pemeriksaan SGTF dan WGS.

Kondisi perawatan pasien di Rumah Sakit wajib


dilaporkan melalui website RS Online
THANKS

Anda mungkin juga menyukai