Cyclophyllidea
Cacing Pita (Cestoda)
Parasit pada manusia dan binatang
Cacing pita dewasa hidup di dalam Tractus digestivus
vertebrata
Larva hidup dalam jaringan vertebrata
Siklus hidup :
- Membutuhkan Hospes Perantara
- Tanpa Hospes Perantara
Cacing ini hermaprodit
Struktur cacing: skoleks, leher, strobila
Genus Taenia
1. Taenia saginata (c.pita sapi)
• Manusia sebagai Hospes Definitif
• Sapi dan hewan herbivora sebagai Hospes
Perantara
2. Taenia solium (c.pita babi)
• Manusia sebagai Hospes Definitif
• Babi sebagai Hospes Perantara
T.Saginata (Daur Hidup)
• Gravid segment→Anus, Tinja
- Telur keluar dari proglotid infektif
Dalam jaringan :- Cysticercus bovis (larva)
12-15 minggu
Larva dalam otot mengalami degenerasi dan kalsifikasi bila
tidak termakan HD.
- Cysticercus →Termakan HD →Usus halus →Scolex (8-10
minggu)
- Pada HD dapat hidup selama 25 tahun
Epidemiologi
• Infeksi termakan daging sapi/kerbau
mengandung Cysticercus bovis
• Sapi memakan rumput yang terkontaminasi
• Telur dapat hidup 8 minggu pada tanah
berumput
Patologi
• Gejala klinis tidak spesifik
• Gangguan pencernaan
• Merasa sakit di daerah epigastrium (hulu hati),
perut
• Merasa gelisah, vertigo
• Gangguan selera makan
• Diare ringan
T.Solium (Daur Hidup)
• Gravid segmen dan telur termakan HP (babi)
• Di dalam usus embrio keluar dari telur,
menembus dinding usus → pembuluh darah
→ Cysticercus cellulosa
• Larva Cysticercus cellulosa terbentuk setelah
4-12 minggu ,tertelan telur
• Manusia terinfeksi melalui makanan →
terkontaminasi telur
• Auto infeksi → telur dari gravid → diproses
oleh cairan pencernaan → embrio → organ-
organ tubuh melalui aliran darah
Tertelan telur sewaktu penderita muntah
• Termakan Cysticercus melalui daging yang
tidak matang dimasak
Epidemiologi
• Tertelan Cysticercus cellulosa melalui
makanan
• Tertelan telur
• Kebiasaan membuang tinja, defekasi
sembarangan
Patologi
• Peradangan mukosa usus
• Nyeri ulu hati, mual, sakit kepala,konstipasi
• Cysticercus → mata, jaringan otak, otot
jantung, hati, paru-paru, dan rongga perut
• Cysticercus jarang mengalami kalsifikasi →
reaksi jaringan mengakibatkan serangan
ayan/epilepsi
Diagnosis Taenia
• Telur di dalam tinja, hapusan daerah perianal
• Identifikasi Gravid
• Cysticercus pada otot → rontgen
• Scolex setelah pengobatan
• Pemeriksaan serologi
T.saginata
Telur: bulat, coklat, isi
telur Onchosphere
(Hexacanth
embryo), dinding
sel mempunyai garis-
garis
Scolex: 4 batil isap, rostelum
tidak berkait
Gravid segmen:1000-2000 ruas (5-10 m)
Uterus: 15-30 cabang lateral
P=16-20mm, L=5-7mm
T.solium
Telur: bulat, coklat, isi
telur Onchosphere
(Hexacanth
embryo), dinding
sel mempunyai garis-
garis
Scolex: 4 batil isap, rostelum
dengan 2 pasang kait
Gravid segmen:800-1000 segmen (3m)
Uterus : 6-12 cabang lateral
P=12mm, L=6mm
Telur cacing Taenia sp.
• Pencegahan:
Terapi → anjing, manusia dan hewan
herbivora
Personal hygine
Jangan kontak langsung dengan anjing yg
terinfeksi
Hymenolepis nana
Dwarft tape worm
Hymenolepis nana var fraterna
• Diagnosa Laboratorium:
Telur dalam tinja, scolex, dan proglotid
Patologi
• Iritasi di usus
• Diare
• Kurang nafsu makan
• Muntah
• Pusing
• Sakit kepala
• Insomia
Hymenolepis diminuta
Taenia diminuta (Rat tape worm)
• Morfologi dan sifat-sifat
Cacing dewasa hidup dalam usus muda tikus
Ukuran 30-60cm x 4mm
Proglotid 800-1000 ruas
Scolex bentuk gada
4 acetabula dan rostellum tanpa kait
Ruas gravid berbentuk trapesium
3 buah testis, ovarium multilobus, uterus berbentuk
kantong
• Telur: bundar, dinding sel 2 lapis, warna coklat
berisi oncosphere dengan 3 pasang kaitan
Siklus Hidup
• H.D: tikus, mencit,
manusia
• H.P: pinjal tikus
• Siklus hidup sama
dengan Hymenolepis
nana
• Cara penularan:
Manusia secara kebetulan tertelan pinjal atau
larva (cysticercoid) melalui
makanan/minuman dan tangan yang
terkontaminasi
• Diagnosa Laboratorium
Menemukan telur dalam tinja
Pseudophylidae
Diphilobothrium Latum
Dibothricephalus Latus=Taenia lata
• Morfologi dan sifat-sifat
Habitat di usus (jejunum/ileum)
P=3-10m
Proglotida 3000-4000
Warna kuning gading
Scolex: 2 bothria
Letak dorsoventral, berbentuk seperti kepala ular
Uterus menyerupai rozet (berlekuk-lekuk)
Porusgenetal letaknya ventral
Testis berbentuk folikel-folikel kecil tersebar merata bersama vitellaria
pada bagian ventral kanan kiri tubuh
Ovarium berlobus 2, simetris
• Telur: lonjong, warna kuning coklat
Dinding sel 1 lapis, operkulum pada salah satu
kutub.
Isi telur yolk cell
Siklus Hidup
• H.D: manusia, anjing dan
kucing
• H.P1: cyclops (diaptomus)
• H.P2: ikan air tawar
• Telur → tinja → menetas di
air → larva (coracidium) →
dimakan H.P1 → larva
procercoid → dimakan
H.P2 → plerocercoid →
dimakan H.D → tumbuh
menjadi dewasa
• Cara penularan:
Manusia memakan ikan air tawar
mentah/setengah matang mengandung
plerocercoid (sparganum)
• Diagnosa Laboratorium
Menemukan telur dalam tinja
Menemukan proglotida dalam tinja/muntahan
Patologi & Epidemiologi
• Patologi
Diare, nafsu makan tidak ada, perut tidak enak,
anemia hiperkrom makrositer → defisiensi vit B12,
cacing banyak → penyumbatan/obstruksi usus
• Epidemiologi
Negara pemakan ikan Salem mentah atau kurang
matang