Anda di halaman 1dari 44

APLIKASI ALSINTAN MENUJU PERTANIAN

MAJU, MANDIRI & MODERN


Disampaikan Oleh : Darwis,SP
pada Bimtek Alsintan 18 Mei 2022
di Bapeltanbun NTB
OUTLINE
PENDAHULUAN

Kegiatan penanaman memerlukan


tenaga, waktu dan biaya yang cukup
tinggi, yakni mencapai lebih dari
50% dari total biaya produksi.
Kegiatan menanam padi dengan
cara manual baik tenaga kerja pria
maupun wanita memerlukan tenaga
sampai dengan 55 HOK (Abidin dan
Prastowo,1989).
3 MANFAAT PENGGUNAAN
ALSINTAN IJT

 Mengurangi Biaya Tanam

 Mempercepat waktu tanam

 Tanam yang seragam


Teknologi merupakan seluruh kemampuan,
peralatan dan tata kerja serta kelembagaan yang
diciptakan untuk bekerja secara lebih efektif dan
efisien
Iklim Alat/mesin

Proses pengolahan tanah, Produksi


saprodi penanaman, Pemeliharaan, (ton/ha)
dan pemanenan
SISTEM PRODUKSI
PERTANIAN
Tanah Air Irigasi Tenaga
Peranan Mekanisasi Pertanian
1. Mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan
efisiensi tenaga manusia
2. Mengurangi kerusakan produksi pertanian
3. Menurunkan ongkos produksi
4. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi
5. Meningkatkan taraf hidup petani
6. Memungkinkan pertumbuhan ekonomi
subsisten (kebutuhan keluarga) menjadi tipe
pertanian komersil (comercial farming)
7. Mempercepat transisi bentuk ekonomi
Indonesia dari sifat agraris menjadi sifat
industri dan dapat mendorong tahap tinggal landas
ALAT DAN MESIN PERTANIAN
SECARA GARIS BESAR (3 KELOMPOK)
1. Alat mesin pembukaan lahan
2. Alat mesin untuk produksi pertanian
- Alat mesin pengolahan tanah
- Alat mesin penanam
- Alat mesin pemeliharaan tanaman
- Alat mesin pemanen
3. Alat mesin processing hasil pertanian (pascapanen)
- Alat mesin pengering
- Alat mesin pembersih atau pemisah
- Alat mesin pengupas atau penyosoh atau reduksi
(Soekirno,1999).
ALAT PENANAM PADI (RICE TRANSPLANTER
DAN INDO JARWO TRANSPALTER)

(Indo Jarwo Transplanter) (rice transplanter)


LATAR BELAKANG
• Salah satu metode untuk meningkatkan produktivitas
padi yang telah direkomendasikan oleh Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian adalah jajar legowo 2:1.
Metode tersebut mampu menghasilkan jumlah populasi
tanaman 213.300 tanaman/hektar atau 33,31% lebih
banyak dibanding metode tanam tegel 25 cm x 25 cm,
dengan populasi tanaman hanya 160.000/ha. Melalui
Program diseminasi Inovasi teknologi jajar legowo di
setiap wilayah kerja BPTP se Indonesia, jajar legowo
telah diadopsi seluas 1.613.550 hektar.
Latar Belakang
• Rata-rata peningkatan produktivitas yang dicapai dengan
penerapan jajar legowo adalah sebesar 13,83%
dibanding dengan metode tanam tegel. Namun
demikian, menurut para petani yang menerapkan jajar
legowo, biaya tanam per hektar lebih tinggi dibanding
metode tanam tegel 25 x 25 cm. Dengan pertimbangan
berbagai hal diatas, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian merancang mesin tanam padi
jajar legowo 2:1 yang diberi nama Indo Jarwo
Transplanter 2:1.
• Mesin Indo Jarwo Transplanter disamping mempercepat
waktu dan menurunkan biaya tanam, mesin ini
diharapkan dapat mensubtitusi  masuknya mesin tanam
impor sistem tegel. Untuk menanam 1 ha bibit padi, satu
unit mesin tanam Indo Jarwo Transplanter  mempunyai
kemampuan setara dengan 20 tenaga kerja tanam.
Selain itu mesin tanam indo Jarwo Transplanter mampu
menurunkan biaya tanam dan sekaligus mempercepat
waktu tanam
INDO JARWO TRANSPLANTER

Digerakkan dengan tenaga sendiri (Self Propelled), menggunakan Sistem


Kerja Lengan Tanam Model Crank Type, dan dengan Sistem Pembibitan
menyatu antara Bibit dan Tanah Pesemaian (Mat Seedling)
1

7
Deskripsi Unit Nilai
Tipe
Spesifikasi Indo Jarwo Model Rice transplanter walking type
Logowo 2 : 1, 40 dan 20 cm

Transplanter Dimensi
Panjang
Lebar
mm
mm
2480
1700
Tinggi mm 860
Berat Kg 178
Jenis Motor bakar 4 tak
Daya kW (HP) 3,5 (4,6)
Motor
Putaran rpm 3600
penggerak BBM jenis Bensin premium
Konsumsi BBM (max) lt/jam 0,8
Jumlah alur unit 4
Antar baris tanam cm 20
Jarak tanam legowo cm 40
Dalam baris tanam cm 10/13/15
Transmisi 2 maju, 1 mundur
Jumlah unit 2
Roda
Diameter mm 625
Kecepatan km/jam 1,5 - 2,5
jam/ha 6 s/d 7
Kapasitas lapang
Unjuk kerja ha/jam 0,14 - 0,16
Jumlah bibit per rumpun tnm 2-5
Kedalaman tanam mm 30 - 60
Tipe pembibitan - Dengan tanah (dapog)
Tebal tanah pada bibit cm 2-3
Tinggi bibit mm 150 - 200
Umur bibit hari 15 - 20
Ukurankotak bibit (dapog) lebar
Syarat bibit
(cm) x panjang (cm) cm x cm 18 X 58
Kebutuhan bibit (dapog) per ha,
untuk sitem legowo kotak 300
Kepadatan benih per kotak dapog gram 90
kebutuhan benih per ha kg 27
Penyiapan lahan lumpur Pengolahan sempurna
Kedalaman lapisan keras
Syarat lahan (harpan), kedalaman kaki (foot
Jeda waktu pengolahan tanah
cm 25

terhadap hari penanaman hari 2


Tinggi genangan air di lahan max cm 3
SISTEM PERSEMAIAN
Jenis Persemaian
Persemaian Kering
- Biasa dilakukan di lahan sawah tadah hujan
- Penyiraman dilakukan dengan selang/gembor
- Dapat dilakukan di pekarangan rumah

600 mm

180 mm
PERSEMAIAN KERING
Bahan/media yang disiapkan untuk
pembuatan persemaian padi:
- Tanah
- Abu sekam/sekam padi
- Pupuk kandang
- Plastik
- Furadan
- Marshal/Plenum
- Kayu ukuran 2x3 cm
Persemaian Basah
- Biasa dilakukan di lahan dengan air tergenang
- Penyiraman dilakukan dengan menggenangi lahan persemaian
PERSEMAIAN BASAH
Bahan/media yang disiapkan untuk
pembuatan persemaian padi:
- Tanah
- Abu sekam/sekam padi
- Pupuk kandang
- Plastik
- Furadan
- Marshal/Plenum
Persemaian Dapog
- Disebut juga persemaian dalam kotak
- Dapog (bahasa Tagalog) adalah metode persemaian bibit padi sebelum dipindah
tanam (transplanting) pada sebuah nampan pembibitan. Nampan pembibitan dapat
ditaruh pada lahan di luar sawah (metode dapog kering) atau langsung ditaruh di lahan
sawah (metode dapog basah).
Keistimewaan Pembenihan Dapog
- Hemat lahan (bisa disusun vertikal)
- Bisa dilakukan dengan metode pembibitan
dapog kering/dapog basah
- Bisa dilakukan dengan menggunakan mesin
pembibitan
Persemaian Dapog Basah
Jenis Dapog
- Dapog Jajar Legowo (18 cm - Dapog plastik standar
x 58 cm x 3 cm) - Dapog plastik kayu (18
(28 cm x 58 cm x 3 cm) cm x 58 cm x 3 cm)

280 mm

580 mm
180 mm

580 mm
Penampakan Bibit Padi
Sistem Persemaian Basah

Desa Belanti Siam


Pulang Pisau
Penampakan Bibit Padi
Sistem Persemaian Basah
Persyaratan Operasional Indo
Jarwo Transplanter
Persyaratan Operasional Indo
Jarwo Transplanter
Persiapan Mesin Indo Jarwo Transplanter
Persiapan Mesin Indo Jarwo Transplanter
APLIKASI RICE TRANSPLANTER
DI NTB
PENGATURAN SEBELUM
TANAM
Jarak antar baris transplanter tetap/fix = 20 cm x 40 cm x 20 cm
Jarak tanam dalam baris diatur  10 – 21 cm

Jarak tanam padi


Antar baris Dalam baris Pupulasi padi
(cm) (cm) rumpun/ha
20-40-20 12 277,778
20-40-20 14 238,095
20-40-20 16 208,333
20-40-20 18 185,185
20-40-20 21 158,730
Fungsi Mesin Indo Jarwo Transplanter
1. Mesin tanam pindah bibit padi otomatis
2. Mesin adaptasi sistem tanam jajar legowo 2 : 1
3. Jarak tanam antar baris 20 cm, jarak legowo 40 cm, jarak dalam
baris 10 – 15 cm
Pengujian di Tamban Catur Kapuas (pasang surut)

Kebtuhan Jumlah Kebutuhan Jumlah


Waktu Operator Benih Bibit
(jam/Ha) (orang) (kg/Ha) tertanam/
lubang
6-7 2 20-25 2-3
Pengujian di Netampin Kabupaten Barito
Timur (Lahan Irigasi)
PERBANDINGAN BIAYA
No Parameter Tanam Manual Transplanter
1
Biaya penanaman semai s/d tanam

Kebutuhan benih 35 kg (Rp. 350.000) 20-25 (Rp. 250.000)


Biaya semai Rp. 150.000 Rp. 200.000
Tenaga semai 3 orang 2-3 orang
Perawatan Rp.150.000-Rp.200.000 Rp. 150.000 - Rp. 200.000
Upah cabut bibit Rp. 600.000 Tidak ada
Upah gulung dan angkut bibit Tidak ada Rp. 200.000 (1 orang)
Tenaga tanam 30 orang +5 pembantu 2 orang + penyulam
Biaya tanam Rp. 2.650.000 Rp. 200.000 + 200.000
2 Bahan bakar Tidak ada Rp. 50.000
3 Oli mesin dan oli hidrolik Tidak ada Rp. 65.000
4 Penyusutan alat Tidak ada Rp. 150.000
5 Kapasitas kerja 30 orang ((1 hari)/ha) 6-7 jam/ha
Jumlah biaya Rp. 3.950.000 Rp. 1.515.000
HASIL PRODUKSI PADI

Hasil panen padi dari aplikasi rice transplanter mencapai


rata-raa GKP 6,44 ton/ha atau rata-rata GKG 5,55 ton/ha.
Hasil panen padi menggunakan rice transplanter terjadi
peningkatan produksi berkisar 1,63 ton/ha, karena selama
ini dengan tanam Tandur Joget (cara petani) produksi padi
hanya bisa mencapai 5-5,3 ton/ha.
HASIL PRODUKSI PADI

Produksi padi GKG yang


dipanen menggunakan rice
trasnplanter adalah a) situ
bagendit = 4,99 ton/ha; b)
unsrat 2 = 5,56 ton/ha; c)
mekongga = 6,11 ton/ha ,
rarat-rata = 5,55 ton/ha
Hasil pengujian alat tanam
padi (rice transplanter) di
Desa Belanti Siam

Anda mungkin juga menyukai