Anda di halaman 1dari 1

No Seri: /Selebaran/2015

Badan Pelaksana
Penyuluhan dan
Ketahanan

Mengenal Mesin Penyiang


Panngan
Kabupaten
Pasaman
Gulma Tanaman Padi Sawah

MANFAAT MESIN PENYIANG BERMOTOR


Penggunaan mesin penyiang bermotor (power weeder) merupakan salah satu alternatif, karena memiliki
keunggulan sebagai berikut :
Kapasitas kerja yang lebih besar (15 – 27jam perhektar)
Menekan biaya penyiangan.
Mengurangi waktu kerja sehingga kelelahan kerja dapat dihindari.
Mudah dan ringan, sehingga dapat dioperasikan oleh satu orang.

KEMAMPUAN MESIN PENYIANG BERMOTOR


Mesin penyiang ini dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menyiang gulma pada pertanaman padi
berumur antara 15 -40 hari dengan jarak antar baris 20 cm.
Spesifikasi mesin sebagai berikut :
Tipe : Walking type
Penggerak : 2 tak, 2 HP/6.5000 rpm, motor bensin .
Kapasitas kerja : a). satu arah : 0,067 ha/jam (15 jam/ha) untuk penyiangan membujur. b).dua arah :
0,037 ha/jam (27 jam /ha)
Kecepatan Jalan : 2 – 2,5 km/jam
Lebar Kerja : 2 baris X 20 cm atau 2 baris X 25 cm
Dimensi : -Panjang : 1.550 mm
- Lebar : 620 mm
- Tinggi : 960 mm
- Bobot : 21 kg

CARA MENGGUNAKAN MESIN

Baca buku petunjuk operasional secara seksama, Masukkan bensin campur dengan perbandingan 1 : 25
dan hidupkan mesin dan jalankan mesin; Tempatkanlah unit power weeder pada tengah-tengah alur
tanaman padi (cakar kiri dan kanan berada pada ruang kosong diantara alur tanaman padi ). Setelah
mesin jadi, kembalikan posisi tuas gas ke ideal (gas posisi rendah), Pada posisi ini putaran dari mesin
tidak diteruskan ke poros utama dan otomatis cakar penyiang tidak berputar. Hal ini dikarenakan pada
mesin terdapat kopling sistem sentrifugal, putaran dari mesin akan diteruskan bila rpm mesin cukup
tinggi. Dengan posisi operator di belakang mesin penyiang sambil memegang kedua stang, mulai atur
posisi gas menjadi tinggi sampai cakar penyiang berputar. Apabila kondisi lumpur cukup dalam dan
piringan cakar penyiang terbenam naikkan posisi cakar penyiang, dengan cara menekan stang ke bawah
(kaki pengapung sebagai bidang tumpu). Dengan menekan stang ke bawah dan kaki pengapung sebagai
bidang tumpu adakalanya mengakibatkan cakar berputar di tempat, karena kaki pengapung terbenam ke
dalam lumpur, bila hal ini terjadi maka stang sampai mesin penyiang dapat berjalan ke depan;
Mekanisme pengoperasian mesin penyiang padi sawah, sehingga dapat berjalan ke depan adalah
terjadinya slip pada pirinngan cakar penyiang (slip berkisar 50 -60 %), slip inilah yang mengakibatkan
lumpur padi sawah teraduk dan diharapkan gulma yang tumbuh di antara alur tanaman akan tercabut dan
tergulung.

Oleh Rudi Krisdianto,A.md

Anda mungkin juga menyukai