1. Apa yang dimaksud dengan Transplanter menurut literatur! (abstrak dari literatur
disertakan)
ABSTRACT
In Indonesia rice transplanting is the most widely used system by farmer in rice cultivation wich
require 25- 30% of total manpower. Optimizing mechanical transplanting system is an alternative
to overcome manpower shortage. The objective of this study is to evaluate the performance of
jarwo transplanter in orther to improve its efficiency. The experiment was conducted at
Sidomulyo village, Kapuas regency, Central Kalimantan in dry season 2015 (April-September).
Seedling to be used in this experiment was prepared using dapog method. Uniformity of planting,
planting depth, the number of seedling embedded, and field capacity of the machine were
oberved to determine the performance of jarwo transplanter. Results indicated that forward speed
of 2.02 km/hour and planting width of 80 cm (4 rows), the effective field capacity was 6.28
hours/ha. Uniformity of planting achieved 98,08% with an average number of seedlings was 3 to
4 seedling/hole and planting depth of 4.2 cm. There was 2.12 of holes without seedlings and
0.15% of floating seedlings. Application of Indo Jarwo Transplanter in the tidal swampland can
overcome manpower shortages. Key word : transplanter, jarwo, tidal swampland, rice
ABSTRAK
Hingga saat ini sebagian besar penanaman padi yang dilakukan petani di Indonesia menggunakan
cara tanam pindah (96%) yang membutuhkan tenaga kerja yang relatif besar mencapai 25 - 30%
dari total tenaga produksi, sehingga dapat mempengaruhi produksi beras nasional. Alternatif
dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja adalah dengan mengoptimalkan sistem tanam bibit
padi secara mekanik. Tujuan dari pengujian penggunaan mesin transplanter jarwo ini untuk
mempelajari dan mengevaluasi kinerja mesin transplanter jarwo agar dapat meningkatkan
efisiensi. Metode yang digunakan adalah penanaman bibit langsung menggunakan semaian
kinerja mesin transplanter jarwo yang meliputi keseragaman tanam, kedalaman tanam dan
jumlah bibit tertanam serta kapasitas kerja. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan
kecepatan maju mesin 2,02 km/jam pada lebar tanam 80 cm (4 baris), kapasitas efektif untuk
mengerjakan satu hektar sawah sebesar 6,28 jam. Keseragaman tanam mencapai 98,08% dengan
jumlah bibit tertanam tiap lubang berkisar 3-4 batang/lobang dan kedalaman tanam adalah 4,2
cm, sedangkan jumlah lobang tidak ada tanaman 2,12% dan bibit mengambang 0,15%.
Penggunaan Transplanter Jarwo di lahan pasang surut dapat mengatasi keterbatasan tenaga kerja
tanam. Kata Kunci : transplanter, jajar legowo, rawa pasang surut, padi
http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JTP/article/viewFile/1582/1433
Transplanter Jarwo adalah mesin penanam padi yang digunakan pada areal tanah sawah kondisi
siap tanam untuk menanam bibit padi dari hasil semaian yang menggunakan tray atau dapog
dengan umur bibit sekitar 15 hari atau ketinggian bibit tertentu. Mesin tanam ini dirancang agar
dapat beroperasi pada lahan berlumpur (puddle) dengan kedalaman kurang dari 40 cm. Oleh
karena itu mesin ini dirancang ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung (Taufik, 2010).
DAPUS ; Taufik. 2010. Mesin Transplanter untuk Pilot Project UPJA Center Efisiensikan
Selatan.
2. Sebut dan jelaskan bagian-bagian utama Transplanter dan fungsi kerjanya (disertai
gambar)! Ini aku pake gambar kamu tri wkwk sama kaya acc an aku~
3. Jelaskan prinsip kerja Transplanter beserta cara pengoperasiannya!
Prinsip kerja dari transplenter (alat tanam padi) yaitu bibit padi yang telah disemai pada
areal khusus dengan umur tertentu diambil dari tumpukan kemudian dibenamkan dalam
lumpur yang telah diolah dan siap tanam, dengan memasukan tray ke dalam meja
penanam bibit lalu tekan oprasikan mesin dengan menekan tombol capit untuk
menjalankannya. Tanaman otomatis akan tertanam. Transplenter ini dijalankan dengan
cara didorong atau maju.
Rice transplanter adalah inovasi teknologi mesin tanam pindah bibit pada tanaman padi. Mesin
Rice Transplantar berpeluang dapat mempercepat waktu tanam bibit padi dan mengatasi
kelangkaan tenaga kerja tanam bibit padi pada daerah-daerah tertentu.
Beberapa keunggulan rice transplanter diantaranya:
1. Produktivitas tanam cukup tinggi 5 – 6 jam/ha atau 1 ha per hari,
2. Jarak tanam dalam barisan dapat diatur dengan ukuran 12, 14,16, 18, 21 cm,
3. Penanaman yang presisi (akurat),
4. Tingkat kedalaman tanam dapat diatur dari 0,7 cm hingga 3,7 cm (5 level kedalaman),
5. Jumlah tanaman dalam satu lubang berkisar 2 – 4 tanaman per lubang dan
6. Jarak dan kedalaman tanam seragam sehingga pertumbuhan dapat optimal dan seragam.
Disamping mempunyai keunggulan, ada beberapa kelemahan rice transplanter diantaranya:
1. Jarak antar barisan (gawangan 30 cm) tidak dapat diubah,
2. Tidak bisa dioperasionalkan pada kedalaman sawah lebih dari 40 cm,
3. Untuk membawa mesin ke sawah, diperlukan alat angkut,
4. Perlu bibit dengan persyaratan khusus dan
5. Harga masih relatif mahal.
Bila dilhat dari jenis sumber tenaga untuk menggerakkan mesin, terdapat tiga jenis mesin tanam
bibit yaitu alat tanam yang dioperasikan secara manual, mesin tanam yang digerakkan oleh traktor
dan mesin tanam yang memiliki sumber tenaga atau enjin sendiri. Mesin yang diproduksi oleh
IRRI atau beberapa produksi China adalah tipe manual. Semua jenis mesin produksi Jepang dan
beberapa produksi China adalah memiliki sumber tenaga sendiri. Mesin yang digerakkan oleh
traktor, sebelumnya diproduksi di Jepang, tetapi belakangan ini sudah jarang dipergunakan.
1. Periksa Bahan Bakar, apakah cukup atau kurang bila kurang sebaiknya ditambah dengan
menggunakan bahan bakar murni dan berkualitas.
2. Periksa kondisi oli mesin dan transmisi, bila kurang sebaiknya ditambah dan bila sudah kotor/
hitam dan daya lumas kurang sebainya dilakukan penggantian dengan oli baru yang berkualitas.
3. Periksa apakah ada kebocoran oli, bahan bakar dan seal-seal pada hidrolik, bila terdapat kebocoran
segera diadakan perbaikan.
4. Periksa kelengkapan peralatan lainnya yang menunjang dalam proses pengoperasian.
5. Cek kembali kemungkinan baut-baut yang longgar.
1. Jelaskan yang dimaksud UPT dan penjelasan mengerucut kepada UPT balai benih padi
UPT merupakan Unit Pelaksana Teknis mekanisasi pertanian yang berfungsi untuk
menyelenggarakan pengujian, pemberdayaan masyarakat penggunaan alat mesin
pertanian dan pembinaan kepada kontak bengkel dan petani penggunaan alat mesin
pertanian yang lebih difokuskan kepada bidang mekanisasi pertanian.
2. Penjelasan pada soal nomor satu, kemudian dilanjutkan dengan menyebutkan,
menjelaskan/mendeskripsikan alat dan mesin pertanian yang ada di UPT balai benih padi
Pada kunjungan ke UPT Balai Benih Padi dan Palawija terdapat banyak alat mesin pertanian, mulai dari
mesin pengelolah tanah sampai mesin pemanenan diantaranya : power mower, cultivator, rotavator,
tranplenter, power tiller, transplenter duduk, traktor roda 4, power sprayer, combain harvester, rice mill
unit, dan circulating grain dryer.
Power mower merupakan alat yang digunakan untuk membantu menyiangi gulma dan
membersihkan gulma dengan cara mencabiknya yang ada pada lahan pertanian atau perkebunan.
Cultivator merupakan alat pertanian yang berfungsi sebagai mengaduk dan menghancurkan
gumpalan tanah yang besar, sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah) maupun setelah benih atau
bibit tertanam (untuk membunuh gulma). Berbeda dengan garu mengaduk sebagian besar permukaan
tanah, kultivator mengaduk tanah sebagian saja secara hati-hati sehingga tidak mengganggu tanaman
pertanian. Dan juga sebagai pemotong tanaman dengan cara memotong dibagian batang tanaman padi
kemudian menaruhnya di pinggir.
Rotavator merupakan alat mesin pertanian yang digunakan untuk melakuakan pengolahan tanah
pertama dan kedua. untuk pengolahan tanah pertama yaitun digunaka untuk memotong, mencacah dan
membolak-balikan tanah dan untuk pengolahan tanah kedua alat ini digunakan untuk merapihkan tanah,
menghilangkan tanaman pengganggu dan memperbaiki tata air.
Transplenter merupakan mesin penanam bibit padi modern dengan sistem penanaman padi
serentak dan di area khusus dengan umur tertentu. Pada dasarnya, fungsi mesin penanam yaitu
meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian
besar alat penanam menutup dengan tanah kembali. Sama halnya dengan transplenter duduk, hanya
berbeda pada kapasitas tanam dan tidak di dorong untuk menanamkan benih padi.
Power tiller merupakan alat mesin pertanian yang digunakan untuk membajak sawah atau
mengelola tanah dengan cara membajak. Mesin ini terdapat cakaryang berfungsi untuk mencabik cabik
tanah yang nantinya akan mempermudah dan mempercepat kerja mengolah tanah
Traktor adalah alat pertanian yang paling sering digunakan untuk melakukan pengolahan tanah
bagi pertanian Indonesia, Mesin traktor ini memiliki ukuran kecil dan ada juga yang berukuran besar.
Traktor memiliki 2 jenis yaitu traktor dengan roda rantai yang biasa digunakan pada kondisi tanah
berlumpur dan traktor dengan roda dua yang biasa digunakan pada kondisi tanah kering.
Power sprayer hidrolik merupakan salah satu alat pertanian yang berfungsi untuk mempermudah
penyemprotan yang tekanan didalamnya berasal dari kerja pompa terhadap bahan semprotan yang cair.
Combine harvester adalah alat pemanen padi yang dapat memotong bulir tanaman yang berdiri,
merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan. Dengan demikian waktu pemanen
lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan
jumlah tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional. Penggunaan alat ini
memerlukan investasi yang besar dan tenaga terlatih yang dapat mengoprasikan alat ini.
Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang
kompak dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat
dilakukan dalam satu kali proses (one pass process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas
giling kecil yaitu antara 0.2 hingga 1.0 ton/jam, walau mungkin sudah ada yang lebih besar
lagi. Mesin ini bila dilihat fisiknya menyerupai mesin tunggal dengan fungsi banyak, namun
sesungguhnya memang terdiri dari beberapa mesin yang disatukan dalam rancangan yang
kompak dan bekerja secara harmoni dengan tenaga penggerak tunggal.
3. Penjelasan alat dan mesin pertanian kemudian dikerucutkan lagi ke alat pra-panen
(dalam hal ini traktor) dan ketika panen (dalam hal ini Combain Harvester) dengan
menjelaskannya lebih detail seperti nama bagian dan fungsi bagian, jenis implemen yang
dapat digunakan, cara kerja alat, cara mengoperasikan, dan sebagainya yang disusun dari
DAPUS :
Ananto, EE, Sutrisno, Astanto dan Soentoro. 1993. Pengembangan alat dan mesin
pertanian menunjang sistem usahatani dan perbaikan pasca panen di lahan pasang
surut Sumatra Selatan. Badan Penelitian dan Pengembang- an Pertanian, Jakarta.
Friyatno, S, HP Rachman dan Supriyati. 2004. Kelembagaan jasa alat dan mesin
pertanian (Alsintan) Hal. 261285 dalam Prosiding Efisiensi dan Daya Saing
Usahatani Beberapa Komoditas Pertanian di Lahan Sawah. Saliem et al. (Eds.).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.
Simatupang, P, A Purwoto, EE Ananto dan J. Situmorang. 1995. Polapengembangan
mekanisasi pertanian di Indonesia. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian,
Bogor.
Adanya alat mesin pertnian adalah untuk mempermudah dan mengefesiensikan waktu untuk mengelola
pertanian dari pra-panen sampai dengan pasca panen. Salah satu alat mesin pertanian yang digunakan
ketika pra-panen adalah traktor, penggunaan traktor yang mempersingkat waktu persiapan tanah
sehingga intensitas tanam mening kat. Berdasarkan data Pemprov Jabar, traktor yang paling banyak
digunakan adalah traktor roda dua dengan daya < 15 PK. Pengolahan tanah dengan traktor mempercepat
dan menjamin keseragaman waktu tanam serta meningkatkan intensitas tanam sampai 20 % (Ananto et
al., 1993). Pada lahan sawah irigasi, bajak singkal pada traktor mampu mengolah tanah sedalam 17 cm,
menurunkan kekerasan tanah sebesar 0,37 kg cm 2 serta meningkatkan hasil padi sebesar 8,8 % dan 19,5
% dibandingkan dengan lahan yang diolah dengan ternak dan cangkul (Ananto, 1993). Namun
penggunaan traktor juga dapat menggeser tenaga kerja mencangkul sebesar 23 % per ha (Ananto, 1993).
Menurut Friyatno (2004) Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu:
1. Tenaga penggerak motor
2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
3. Tuas kendali.
Tenaga penggerak motor.
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang
menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp,
dengan menggunakan satu silinder.
Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut
pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk
memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan
lebih berat ke depan apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan
motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali
starter.
Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan motor diesel umumnya lebih
murah baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding
motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.
Tuas kendali/kontrol
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk
mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya
tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu
sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar
traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi
terbatas.
Tuas kendali yang sering ada pada traktor tangan adalah sebagai berikut:
a. Tuas persneleng utama
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada persneleng, sehingga perbandingan
kecepatan putar poros motor penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap
biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur.
Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Sebagai patokan
awal dapat digunakan sebagai berikut:
Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan
Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak
b. Tuas persneleng cepat lambat
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1
kecepatan mundur, biasanya traktor tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi
perneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi
(berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat, kemungkinan salah dalam
memilih posisi persneleng bisa dikurangi. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa Kecepatan lima
dan enam untuk menarik traler/gerobak
c. Tuas kopling utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas pada posisi
pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi
netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas
kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.
d. Tuas persneleng mesin rotary
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Biasanya ada dua
macam kecepatan dan satu netral. Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka
tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan
putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung)
e. Tuas persneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-masing ada di sebelah kanan dan
kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling
kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila
kopling kiri ditekan.
f. Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk berpegangnya operator. Stang kemudi
digunakan untuk membantu membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar
berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi. Stang kemudi juga digunakan
untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat
bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil
pengolahan tanah bisa lebih dalam.
g. Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini digunakan untuk
mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas
ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi “STOP”.
h. Tombol lampu dan bel
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel
diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor
traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
i. Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akanmenggerakkan penyangga depan. Apabila
tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya
mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator), maka untuk
menegakkan traktor diperlukan penyangga.
Menurut Situmorang (1995) Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel
sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol
dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding
dengan sistem start yang lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam
menghidupkan dan mematikan traktor tangan, beserta tujuannya.
1. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada
saat dihidupkan
2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup
banyak di ruang pembakaran.
5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang
pembakaran pada saat engkol
diputar.
6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali,
agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya
dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap
diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan
bentuk pengait engkol yang miring.
10. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan
dapat berjalan dengan baik
12. Traktor siap untuk dioperasikan
Combine merupakan alat mesin pertanian serbaguna dalam penanganan hasil pertanian,
berbagai macam jenis-jenis combine di keluarkan oleh Negara Jepang pada tahun 1997. pada
dasarnya combine merupakan alat mesin pertanian kompleks yang di pergunakan pada saat
pasca panen (pemanenan) di areal lahan yang luas dengan waktu yang relative singkat,
contohnya pada padi. Selain memotong combine dapat merontokkan padi secara langsung serta
mengarungkan padi dalam satu proses sekaligus.
Berikut beberapa fungsi dan cara pengoperasian alat dan mesin pertanian combine pada
areal lahan :
a. Reel : fungsinya, menarik/mengait batang tanaman padi dari posisi tegak kearah pisau
pemotong.
b. Auger dan konveyor kanvas : Fungsinya, mengumpulkan batang padi yang sudah terpotong
kearahtengah dimana terdapat konveyor kanvas. Konveyor kanvas ini selanjutnya membawa
padi ini ke bagian Perontokan.
c. Silinder perontok : Fungsinya merontokkan (melepaskan) butiran gabah dari malainya
gabahdari batang yang baru masuk. Gabah yang masih belum terpisah dari malainyayang masih
terkumpul dari hasil penyaringan dibawa kembali oleh konveyormangkok kebagian perontok
untuk dirontokkan kembali.
d. Unit pembersih/pemisah : Berfungsi untuk membersihkan padi yang telah rontok dari
potonganbatang, daun, malai dan benda asing lainnya. Proses pemisahan dan pembersihanini
berlangsung beberapa tahap penayaringan dan penampian.
e. Konveyor mangkok dan konveyor screw Konveyor mangkuk : berfungsi membawa bahan
(butiran gabah) ke bagianatas, sedangkan Konveyor screw membawa bahan (butiran gabah)
dalam arahhorizontal.
a. Menghidupkan combine
Combine menggunakan mesin yang bahan bakar diesel, dimana cara menghidupkannya dengan
sistem starter yang menggunakan arus DC (baterai). Sebelum menghidupkan pastikan dan
perhatikan transmisi utama, pengatur kecepatan, gas dalam keadaan netral dan tongkat kopling dalam
keadaanparking.Putar kunci kontak kekiri untuk pemanas busi pijar dan tunggu hingga lampu
padam. Kemudian langsung putar kekanan untuk On-kan dan start dimulai, jangan mengstarter
lebih dari 5 detik karena dapat mengakibatkan over-hot yang langsung merusak bagian-bagian
sistem tersebut.
c. Membelokkan combine
Sistem pembelokan pada combine hampir sama dengan sistem pembelokan pada traktor.
Namun sistem pembelokan combine lebih efektif dikarenakan pembelokan combine kearah kiri
dan kanan dapat dioperasikan langsung hanya dengan satu tongkat saja.
e. Menghentikan combine
Combine dapat dihentikan dengan cara perlahan-lahan, yakni cukup tarik tuas kopling keposisi
parking atau menginjak handle kopling kemudian off-kan semua sistem transmisi. Dikarenakan
combine dilengkapi dengan system pengereman hidraulik otomatis bukannya manual.
5. Indonesia memiliki tanah yang subur, tenaga kerja yang banyak, dan sumber daya alam
sudah semakin meluas, ditambah dukungan pemerintah dalam menyediakan ratusan alat
untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Namun dalam sisi lain, masih banyak
kendala seperti tidak siapnya masyarakat untuk menggunakan alat mesin pertanian,
semakin sedikitnya tenaga kerja yang diperlukan, serta dampak ikutan lainnya. Dari
terhadap masyarakat, serta buatlah satu kalimat penutup sebagai kesimpulan apakah