Anda di halaman 1dari 14

SOAL PEMBAHASAN

PRAKIKUM MEKANISASI PERTANIAN


TAHUN 2017/2018
Acara 3. Pengenalan Alat Tanam (Rice Transplanter)

1. Apa yang dimaksud dengan Transplanter menurut literatur! (abstrak dari literatur

disertakan)

ABSTRACT

In Indonesia rice transplanting is the most widely used system by farmer in rice cultivation wich

require 25- 30% of total manpower. Optimizing mechanical transplanting system is an alternative

to overcome manpower shortage. The objective of this study is to evaluate the performance of

jarwo transplanter in orther to improve its efficiency. The experiment was conducted at

Sidomulyo village, Kapuas regency, Central Kalimantan in dry season 2015 (April-September).

Seedling to be used in this experiment was prepared using dapog method. Uniformity of planting,

planting depth, the number of seedling embedded, and field capacity of the machine were

oberved to determine the performance of jarwo transplanter. Results indicated that forward speed

of 2.02 km/hour and planting width of 80 cm (4 rows), the effective field capacity was 6.28

hours/ha. Uniformity of planting achieved 98,08% with an average number of seedlings was 3 to

4 seedling/hole and planting depth of 4.2 cm. There was 2.12 of holes without seedlings and

0.15% of floating seedlings. Application of Indo Jarwo Transplanter in the tidal swampland can

overcome manpower shortages. Key word : transplanter, jarwo, tidal swampland, rice

ABSTRAK

Hingga saat ini sebagian besar penanaman padi yang dilakukan petani di Indonesia menggunakan

cara tanam pindah (96%) yang membutuhkan tenaga kerja yang relatif besar mencapai 25 - 30%

dari total tenaga produksi, sehingga dapat mempengaruhi produksi beras nasional. Alternatif

dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja adalah dengan mengoptimalkan sistem tanam bibit

padi secara mekanik. Tujuan dari pengujian penggunaan mesin transplanter jarwo ini untuk

mempelajari dan mengevaluasi kinerja mesin transplanter jarwo agar dapat meningkatkan

efisiensi. Metode yang digunakan adalah penanaman bibit langsung menggunakan semaian

sistem dapog. Pengujian mesintransplanter jarwo dilaksanakan di desa Sidomulyo, Kabupaten


Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah pada Musim Kemarau 2015. Parameter pengujian adalah

kinerja mesin transplanter jarwo yang meliputi keseragaman tanam, kedalaman tanam dan

jumlah bibit tertanam serta kapasitas kerja. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan

kecepatan maju mesin 2,02 km/jam pada lebar tanam 80 cm (4 baris), kapasitas efektif untuk

mengerjakan satu hektar sawah sebesar 6,28 jam. Keseragaman tanam mencapai 98,08% dengan

jumlah bibit tertanam tiap lubang berkisar 3-4 batang/lobang dan kedalaman tanam adalah 4,2

cm, sedangkan jumlah lobang tidak ada tanaman 2,12% dan bibit mengambang 0,15%.

Penggunaan Transplanter Jarwo di lahan pasang surut dapat mengatasi keterbatasan tenaga kerja

tanam. Kata Kunci : transplanter, jajar legowo, rawa pasang surut, padi

http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JTP/article/viewFile/1582/1433

Transplanter Jarwo adalah mesin penanam padi yang digunakan pada areal tanah sawah kondisi

siap tanam untuk menanam bibit padi dari hasil semaian yang menggunakan tray atau dapog

dengan umur bibit sekitar 15 hari atau ketinggian bibit tertentu. Mesin tanam ini dirancang agar

dapat beroperasi pada lahan berlumpur (puddle) dengan kedalaman kurang dari 40 cm. Oleh

karena itu mesin ini dirancang ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung (Taufik, 2010).

DAPUS ; Taufik. 2010. Mesin Transplanter untuk Pilot Project UPJA Center Efisiensikan

Waktu Tanam.Dinas Pertanian TanamanPangan dan Hortikultura ProvinsiKalimantan

Selatan.

2. Sebut dan jelaskan bagian-bagian utama Transplanter dan fungsi kerjanya (disertai

gambar)! Ini aku pake gambar kamu tri wkwk sama kaya acc an aku~
3. Jelaskan prinsip kerja Transplanter beserta cara pengoperasiannya!

Prinsip kerja dari transplenter (alat tanam padi) yaitu bibit padi yang telah disemai pada
areal khusus dengan umur tertentu diambil dari tumpukan kemudian dibenamkan dalam
lumpur yang telah diolah dan siap tanam, dengan memasukan tray ke dalam meja
penanam bibit lalu tekan oprasikan mesin dengan menekan tombol capit untuk
menjalankannya. Tanaman otomatis akan tertanam. Transplenter ini dijalankan dengan
cara didorong atau maju.

Sebelum melakukan pengoperasian alat penanam tentunya kita mempersiapkan bibitnya


terlebih dahulu dan pada saat akan digunakan sebaiknya dilakukan pengecekan kondisi
peralatan
1. Periksa Bahan Bakar, apakah cukup atau kurang bila kurang sebaiknya ditambah dengan
menggunakan bahan bakar murni dan berkualitas.
2. Periksa kondisi oli mesin dan transmisi, bila kurang sebaiknya ditambah dan bila sudah kotor/
hitam dan daya lumas kurang sebainya dilakukan penggantian dengan oli baru yang berkualitas.
3. Periksa apakah ada kebocoran oli, bahan bakar dan seal-seal pada hidrolik, bila terdapat kebocoran
segera diadakan perbaikan.
4. Periksa kelengkapan peralatan lainnya yang menunjang dalam proses pengoperasian.
5. Cek kembali kemungkinan baut-baut yang longgar.
6. Pastikan posisi tuas operasi pada posisi netral semua/ lock
7. Putar saklar on/ off tempatkan tuas kopling utama pada posisi mati.
8. Tarik chooke bila diperlukan.
9. Starter mesin dengan menarik tali starter
10. Panaskan mesin lebih kurang 5 menit agar semua bagian-bagian yang bergerak dapat terlumasi
dengan baik
11. Atur posisi ketinggian mesin sesuai dengan kondisi lapangan
12. Tarik tuas kopling utama pada posisi nyala maka mesin penanam akan bergerak.
13. Pada saat di lahan sawah pastikan posisi awal untuk dilakukan penanaman bibit padi.
14. Tempatkan bibit padi pada rak penampung dan meja penanam (tray).
15. Tentukan jumlah banyaknya bibit yang akan diambil, jarak tanam (perubahan jarak tanam
dilakukan dengan mengganti gigi/ gear pada kotak yang tersedia, namun pada tipe tertentu tidak
diperlukan cukup dengan menggeser posisi perpindahan jarak tanam), kedalaman tanam bibit dan
ketinggian alat sesuai dengan kondisi sawah.
16. Atur gas sesuai kebutuhan
17. Tempatkan posisi kopling utama pada posisi nyala maka mesin penanam akan bergerak.
18. Atur kelurusan dan keseimbangan kanan dan kiri.
19. Jika ingin berhenti tarik kopling utama ke posisi mati, maka alat akan berhenti.

4. Sebut dan jelaskan perbedaan Tranplanter dengan alat penanaman lainnya!


5. Sebutkan kekurangan dan kelebihan Transplanter!
6. Sebutkan dan jelaskan macam-macam Transplanter !
Gabungan jawaban 4 5 6
Secara umum ada dua jenis mesin taman bibit padi, dibedakan berdasarkan cara
penyemaian dan persiapan bibit padinya. Yang pertama, yaitu mesin yang memakai bibit
yang ditanam /disemai di lahan (Washed root seedling). Mesin ini memiliki kelebihan
yaitu dapat dipergunakan tanpa harus mengubah cara persemaian bibit yang biasa di
lakukan secara tradisional sebelumnya. Namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk
mengambil bibit cukup lama, sehingga kapasitas kerja total mesin menjadi kecil.
Persemaian harus dilakukan pada kotak persemaian bermedia tanah. Penyemaian bibit
dengan cara ini (menggunakan mesin) dapat memberikan keseragaman pada bibit dan
dapat diproduksi dalam jumlah besar. Mesin transplenter ini dapat bekerja lebih cepat,
akurat dan stabil.

Rice transplanter adalah inovasi teknologi mesin tanam pindah bibit pada tanaman padi. Mesin
Rice Transplantar berpeluang dapat mempercepat waktu tanam bibit padi dan mengatasi
kelangkaan tenaga kerja tanam bibit padi pada daerah-daerah tertentu.
Beberapa keunggulan rice transplanter diantaranya:
1. Produktivitas tanam cukup tinggi 5 – 6 jam/ha atau 1 ha per hari,
2. Jarak tanam dalam barisan dapat diatur dengan ukuran 12, 14,16, 18, 21 cm,
3. Penanaman yang presisi (akurat),
4. Tingkat kedalaman tanam dapat diatur dari 0,7 cm hingga 3,7 cm (5 level kedalaman),
5. Jumlah tanaman dalam satu lubang berkisar 2 – 4 tanaman per lubang dan
6. Jarak dan kedalaman tanam seragam sehingga pertumbuhan dapat optimal dan seragam.
Disamping mempunyai keunggulan, ada beberapa kelemahan rice transplanter diantaranya:
1. Jarak antar barisan (gawangan 30 cm) tidak dapat diubah,
2. Tidak bisa dioperasionalkan pada kedalaman sawah lebih dari 40 cm,
3. Untuk membawa mesin ke sawah, diperlukan alat angkut,
4. Perlu bibit dengan persyaratan khusus dan
5. Harga masih relatif mahal.

Bila dilhat dari jenis sumber tenaga untuk menggerakkan mesin, terdapat tiga jenis mesin tanam
bibit yaitu alat tanam yang dioperasikan secara manual, mesin tanam yang digerakkan oleh traktor
dan mesin tanam yang memiliki sumber tenaga atau enjin sendiri. Mesin yang diproduksi oleh
IRRI atau beberapa produksi China adalah tipe manual. Semua jenis mesin produksi Jepang dan
beberapa produksi China adalah memiliki sumber tenaga sendiri. Mesin yang digerakkan oleh
traktor, sebelumnya diproduksi di Jepang, tetapi belakangan ini sudah jarang dipergunakan.

7. Jelaskan cara perawatan dari Transplanter itu sendiri!

1. Periksa Bahan Bakar, apakah cukup atau kurang bila kurang sebaiknya ditambah dengan
menggunakan bahan bakar murni dan berkualitas.
2. Periksa kondisi oli mesin dan transmisi, bila kurang sebaiknya ditambah dan bila sudah kotor/
hitam dan daya lumas kurang sebainya dilakukan penggantian dengan oli baru yang berkualitas.
3. Periksa apakah ada kebocoran oli, bahan bakar dan seal-seal pada hidrolik, bila terdapat kebocoran
segera diadakan perbaikan.
4. Periksa kelengkapan peralatan lainnya yang menunjang dalam proses pengoperasian.
5. Cek kembali kemungkinan baut-baut yang longgar.

Acara 4. Kunjungan ke UPT Balai Benih Padi dan Palawija Banjarnegara

1. Jelaskan yang dimaksud UPT dan penjelasan mengerucut kepada UPT balai benih padi

dan palawija Banjarnegara. Penjelasan diambil dari literatur yang valid.

UPT merupakan Unit Pelaksana Teknis mekanisasi pertanian yang berfungsi untuk
menyelenggarakan pengujian, pemberdayaan masyarakat penggunaan alat mesin
pertanian dan pembinaan kepada kontak bengkel dan petani penggunaan alat mesin
pertanian yang lebih difokuskan kepada bidang mekanisasi pertanian.
2. Penjelasan pada soal nomor satu, kemudian dilanjutkan dengan menyebutkan,

menjelaskan/mendeskripsikan alat dan mesin pertanian yang ada di UPT balai benih padi

dan palawija Banjarnegara.

Pada kunjungan ke UPT Balai Benih Padi dan Palawija terdapat banyak alat mesin pertanian, mulai dari
mesin pengelolah tanah sampai mesin pemanenan diantaranya : power mower, cultivator, rotavator,
tranplenter, power tiller, transplenter duduk, traktor roda 4, power sprayer, combain harvester, rice mill
unit, dan circulating grain dryer.
Power mower merupakan alat yang digunakan untuk membantu menyiangi gulma dan
membersihkan gulma dengan cara mencabiknya yang ada pada lahan pertanian atau perkebunan.
Cultivator merupakan alat pertanian yang berfungsi sebagai mengaduk dan menghancurkan
gumpalan tanah yang besar, sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah) maupun setelah benih atau
bibit tertanam (untuk membunuh gulma). Berbeda dengan garu mengaduk sebagian besar permukaan
tanah, kultivator mengaduk tanah sebagian saja secara hati-hati sehingga tidak mengganggu tanaman
pertanian. Dan juga sebagai pemotong tanaman dengan cara memotong dibagian batang tanaman padi
kemudian menaruhnya di pinggir.
Rotavator merupakan alat mesin pertanian yang digunakan untuk melakuakan pengolahan tanah
pertama dan kedua. untuk pengolahan tanah pertama yaitun digunaka untuk memotong, mencacah dan
membolak-balikan tanah dan untuk pengolahan tanah kedua alat ini digunakan untuk merapihkan tanah,
menghilangkan tanaman pengganggu dan memperbaiki tata air.
Transplenter merupakan mesin penanam bibit padi modern dengan sistem penanaman padi
serentak dan di area khusus dengan umur tertentu. Pada dasarnya, fungsi mesin penanam yaitu
meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian
besar alat penanam menutup dengan tanah kembali. Sama halnya dengan transplenter duduk, hanya
berbeda pada kapasitas tanam dan tidak di dorong untuk menanamkan benih padi.
Power tiller merupakan alat mesin pertanian yang digunakan untuk membajak sawah atau
mengelola tanah dengan cara membajak. Mesin ini terdapat cakaryang berfungsi untuk mencabik cabik
tanah yang nantinya akan mempermudah dan mempercepat kerja mengolah tanah
Traktor adalah alat pertanian yang paling sering digunakan untuk melakukan pengolahan tanah
bagi pertanian Indonesia, Mesin traktor ini memiliki ukuran kecil dan ada juga yang berukuran besar.
Traktor memiliki 2 jenis yaitu traktor dengan roda rantai yang biasa digunakan pada kondisi tanah
berlumpur dan traktor dengan roda dua yang biasa digunakan pada kondisi tanah kering.
Power sprayer hidrolik merupakan salah satu alat pertanian yang berfungsi untuk mempermudah
penyemprotan yang tekanan didalamnya berasal dari kerja pompa terhadap bahan semprotan yang cair.
Combine harvester adalah alat pemanen padi yang dapat memotong bulir tanaman yang berdiri,
merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan. Dengan demikian waktu pemanen
lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan
jumlah tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional. Penggunaan alat ini
memerlukan investasi yang besar dan tenaga terlatih yang dapat mengoprasikan alat ini.
Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang
kompak dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat
dilakukan dalam satu kali proses (one pass process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas
giling kecil yaitu antara 0.2 hingga 1.0 ton/jam, walau mungkin sudah ada yang lebih besar
lagi. Mesin ini bila dilihat fisiknya menyerupai mesin tunggal dengan fungsi banyak, namun
sesungguhnya memang terdiri dari beberapa mesin yang disatukan dalam rancangan yang
kompak dan bekerja secara harmoni dengan tenaga penggerak tunggal.

3. Penjelasan alat dan mesin pertanian kemudian dikerucutkan lagi ke alat pra-panen

(dalam hal ini traktor) dan ketika panen (dalam hal ini Combain Harvester) dengan
menjelaskannya lebih detail seperti nama bagian dan fungsi bagian, jenis implemen yang

dapat digunakan, cara kerja alat, cara mengoperasikan, dan sebagainya yang disusun dari

sumber yang valid.

DAPUS :

Ananto, EE, Sutrisno, Astanto dan Soentoro. 1993. Pengembangan alat dan mesin
pertanian menunjang sistem usahatani dan perbaikan pasca panen di lahan pasang
surut Sumatra Selatan. Badan Penelitian dan Pengembang- an Pertanian, Jakarta.
Friyatno, S, HP Rachman dan Supriyati. 2004. Kelembagaan jasa alat dan mesin
pertanian (Alsintan) Hal. 261285 dalam Prosiding Efisiensi dan Daya Saing
Usahatani Beberapa Komoditas Pertanian di Lahan Sawah. Saliem et al. (Eds.).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.
Simatupang, P, A Purwoto, EE Ananto dan J. Situmorang. 1995. Polapengembangan
mekanisasi pertanian di Indonesia. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian,
Bogor.

Ciptohadijoyo, S. 1999. Alat dan Mesin Pertanian. Fakultas Teknologi PertanianUniversitas


Gadjah Mada, Jogjakarta.

Departemen Pertanian. 1993.Pasca Panen Padi. Badan Pendidikan dan LatihanPertanian.

Irwanto, A.K. 1983. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Fakultas TeknologiPertanian, Institut


Pertanian Bogor, Bogor

Adanya alat mesin pertnian adalah untuk mempermudah dan mengefesiensikan waktu untuk mengelola
pertanian dari pra-panen sampai dengan pasca panen. Salah satu alat mesin pertanian yang digunakan
ketika pra-panen adalah traktor, penggunaan traktor yang mempersingkat waktu persiapan tanah
sehingga intensitas tanam mening kat. Berdasarkan data Pemprov Jabar, traktor yang paling banyak
digunakan adalah traktor roda dua dengan daya < 15 PK. Pengolahan tanah dengan traktor mempercepat
dan menjamin keseragaman waktu tanam serta meningkatkan intensitas tanam sampai 20 % (Ananto et
al., 1993). Pada lahan sawah irigasi, bajak singkal pada traktor mampu mengolah tanah sedalam 17 cm,
menurunkan kekerasan tanah sebesar 0,37 kg cm 2 serta meningkatkan hasil padi sebesar 8,8 % dan 19,5
% dibandingkan dengan lahan yang diolah dengan ternak dan cangkul (Ananto, 1993). Namun
penggunaan traktor juga dapat menggeser tenaga kerja mencangkul sebesar 23 % per ha (Ananto, 1993).

Menurut Friyatno (2004) Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu:
1. Tenaga penggerak motor
2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
3. Tuas kendali.
Tenaga penggerak motor.
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang
menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp,
dengan menggunakan satu silinder.
Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut
pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk
memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan
lebih berat ke depan apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan
motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali
starter.
Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan motor diesel umumnya lebih
murah baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding
motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal.

Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)


Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor
lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut
pengencang.
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang
bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi
persneleng, rantai dan sebagainya.
Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-belt ke kopling utama.
Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan
poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur
kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi dan rantai ke
mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral,
maka tenaga motor tidakdisalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun
kondisi motor penggerak dihidupkan.
Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi terletak di bawah gigi
persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan
kiri. Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan
poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga
sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran
poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor
tangan, yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi
untuk transportasi.danmengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk
mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan
untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan
mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan
tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat menahan
beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor.
Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar samping. Standar
samping khusus digunakan untuk pemasangan roda. Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan
roda dari poros dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.
Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai. Pemasangan roda ini tidak boleh
terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah
harus menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga
pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa lubang. Poros yang
panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar
juga akan menjaga keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring. Sedang
lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan slip atau
lepas pada saat pengoperasian.

Tuas kendali/kontrol
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk
mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya
tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu
sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar
traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi
terbatas.
Tuas kendali yang sering ada pada traktor tangan adalah sebagai berikut:
a. Tuas persneleng utama
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada persneleng, sehingga perbandingan
kecepatan putar poros motor penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap
biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur.
Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Sebagai patokan
awal dapat digunakan sebagai berikut:
Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan
Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak
b.  Tuas persneleng cepat lambat
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1
kecepatan mundur, biasanya traktor tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi
perneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi
(berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat, kemungkinan salah dalam
memilih posisi persneleng bisa dikurangi. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa Kecepatan lima
dan enam untuk menarik traler/gerobak
c. Tuas kopling utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas pada posisi
pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi
netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas
kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.
d. Tuas persneleng mesin rotary
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Biasanya ada dua
macam kecepatan dan satu netral. Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka
tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan
putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung)
e. Tuas persneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-masing ada di sebelah kanan dan
kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling
kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila
kopling kiri ditekan.
f. Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk berpegangnya operator. Stang kemudi
digunakan untuk membantu membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar
berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi. Stang kemudi juga digunakan
untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat
bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil
pengolahan tanah bisa lebih dalam.
g. Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini digunakan untuk
mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas
ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi “STOP”.
h. Tombol lampu dan bel
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel
diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor
traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
i. Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akanmenggerakkan penyangga depan. Apabila
tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya
mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator), maka untuk
menegakkan traktor diperlukan penyangga.

Menurut Situmorang (1995) Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel
sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol
dimaksudkan agar traktor tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding
dengan sistem start yang lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam
menghidupkan dan mematikan traktor tangan, beserta tujuannya.

Menghidupkan traktor tangan :

1. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada
saat dihidupkan
2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup
banyak di ruang pembakaran.
5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang
pembakaran pada saat engkol 
diputar.
6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali,
agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya
dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap
diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan
bentuk pengait engkol yang miring.
10. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan
dapat berjalan dengan baik
12. Traktor siap untuk dioperasikan

Mematikan traktor tangan:

1. Lepaskan beban motor


2. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 2-3 menit.
3. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan
bakar ke ruang pembakaran.
4. Tutup kran bahan bakar

Combine merupakan alat mesin pertanian serbaguna dalam penanganan hasil pertanian,
berbagai macam jenis-jenis combine di keluarkan oleh Negara Jepang pada tahun 1997. pada
dasarnya combine merupakan alat mesin pertanian  kompleks yang di pergunakan pada saat
pasca panen (pemanenan) di areal lahan yang luas dengan waktu yang relative singkat,
contohnya pada padi. Selain memotong combine dapat merontokkan padi secara langsung serta
mengarungkan padi dalam satu proses sekaligus.
            Berikut beberapa fungsi dan cara pengoperasian alat dan mesin pertanian combine pada
areal lahan :

1.      Fungsi bagian-bagian combine

a.       Reel : fungsinya, menarik/mengait batang tanaman padi dari posisi tegak kearah pisau
pemotong.
b.      Auger dan konveyor kanvas : Fungsinya, mengumpulkan batang padi yang sudah terpotong
kearahtengah dimana terdapat konveyor kanvas. Konveyor kanvas ini selanjutnya membawa
padi ini ke bagian Perontokan.
c.       Silinder perontok : Fungsinya merontokkan (melepaskan) butiran gabah dari malainya
gabahdari batang yang baru masuk. Gabah yang masih belum terpisah dari malainyayang masih
terkumpul dari hasil penyaringan dibawa kembali oleh konveyormangkok kebagian perontok
untuk dirontokkan kembali.
d.      Unit pembersih/pemisah : Berfungsi untuk membersihkan padi yang telah rontok dari
potonganbatang, daun, malai dan benda asing lainnya. Proses pemisahan dan pembersihanini
berlangsung beberapa tahap penayaringan dan penampian.
e.       Konveyor mangkok dan konveyor screw Konveyor mangkuk : berfungsi membawa bahan
(butiran gabah) ke bagianatas, sedangkan Konveyor screw membawa bahan (butiran gabah)
dalam arahhorizontal.

2.      Cara mengoperasikan Combine

a.      Menghidupkan combine
Combine menggunakan mesin yang bahan bakar diesel, dimana cara menghidupkannya dengan
sistem starter yang menggunakan arus DC (baterai). Sebelum menghidupkan pastikan dan
perhatikan transmisi utama, pengatur kecepatan, gas dalam keadaan netral dan tongkat kopling dalam
keadaanparking.Putar kunci kontak kekiri untuk pemanas busi pijar dan tunggu hingga lampu
padam. Kemudian langsung putar kekanan untuk On-kan dan start dimulai, jangan mengstarter
lebih dari 5 detik karena dapat mengakibatkan over-hot yang langsung merusak bagian-bagian
sistem tersebut.

b.      Memajukan/ menjalankan dan memundurkan combine


Combine dapat bergerak maju jika mesin penggeraknya hidup,kemudian masukkan gigi
transmisi utama dengan kecepatan low, netral, high dan deep dengan porseneling maju 1,2 dan
3 dan mundur R. Pastikan pandangan operator/ pengemudi luruske depan atau mengontrol
semua sistemnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak diinginkan atau menimbulkan kecelakaan.

c.       Membelokkan combine
Sistem pembelokan pada combine hampir sama dengan sistem pembelokan pada traktor.
Namun sistem pembelokan combine lebih efektif dikarenakan pembelokan combine kearah kiri
dan kanan dapat dioperasikan langsung hanya dengan satu tongkat saja.

d.      Menghidupkan thresser, pisau pemotong pada combine


Sistem thresser pada combine sama dengan sistem thresser biasa
tapithresser pada combine dilengkapi dengan sistem transmisi pengatur kecepatan putaran.
Tarik tuas thresser,kemudian sesuaikan kecepatan putarannya biar kan padi dan jerami
dirontokkan selama 2-3 menit. Dan jika ingin memotong padi, tarik tuas pisau lalu sesuaikan
dengan kecepatan putarannya dan juga jarak pemotongannya.

e.       Menghentikan combine
Combine dapat dihentikan dengan cara perlahan-lahan, yakni cukup tarik tuas kopling keposisi
parking atau menginjak handle kopling kemudian off-kan semua sistem transmisi. Dikarenakan
combine dilengkapi dengan system pengereman hidraulik otomatis bukannya manual.

4. Jelaskan bagian-bagian dari RMU serta unit pengeringnya.


Rice milling unit (RMU) adalah jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang kompak dan mudah
dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses (one
pass process). Mesin ini bila dilihat fisiknya menyerupai mesin tunggal yang memiliki banyak fungsi, namun
sesungguhnya memang terdiri dari beberapa mesin yang disatukan dalam rancangan yang kompak dan
bekerja secara harmoni dengan tenaga penggerak tunggal. Di dalam RMU sesungguhnya terdapat bagian
mesin yang berfungsi memecah sekam atau mengupas gabah, bagian mesin yang berfungsi memisahkan
BPK dan gabah dari sekam lalu membuang sekamnya, bagian mesin yang berfungsi mengeluarkan gabah
yang belum terkupas untuk dikembalikan ke pengumpan, bagian mesin yang berfungsi menyosoh dan
mengumpulkan dedak, dan bagian mesin yang berfungsi melakukan pemutuan berdasarkan jenis fisik beras
(beras utuh, beras kepala, beras patah, dan beras menir).
Mesin penggiling padi yang sering dijumpai diantaranya:
1.      Mesin pemecah kulit/sekam atau pengupas kulit/sekam gabah kering giling (huller atau husker)
2.      Mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator)
3.      Mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher)
4.      Mesin pengayak bertingkat (sifter)
5.      Mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan dan penjahit karung)
Mesin pemecah sekam berfungsi untuk memecahkan dan melepaskan kulit gabah. Input bahan dari mesin
ini adalah gabah kering giling (GKG), yaitu gabah dengan kadar air sekitar 14% basis basah dan outputnya berupa
beras pecah kulit (BPK) yang berwarna putih kecoklatan (kusam) atau disebut juga brown rice. Mesin pemecah kulit
gabah yang banyak digunakan dewasa ini adalah mesin tipe rubber roll yang prinsip kerjanya memecah kulit gabah
dengan cara memberikan tenaga tarik akibat kecepatan putar yang berbeda dari dua silinder karet yang dipasang
berhadapan. Persentase gabah terkupas, beras patah, dan beras menir tergantung pada kerapatan dan kelenturan
silinder karet ini. Silinder yang telah mengeras atau yang terlalu rapat satu sama lain akan meningkatkan jumlah
beras patah dan beras menir, sedangkan jarak kedua silinder yang renggang akan menyebabkan persentase
gabah tidak terkupas meningkat. Biasanya gabah yang tidak terkupas akan dipisahkan dari beras pecah kulit dan
dimasukkan lagi ke dalam pengumpan hingga semuanya terkupas. Pekerjaan ini dilakukan menggunakan mesin
lain yang disebut mesin pemisah BPK dan gabah, atau secaram umum disebut pengayak.
Selanjutnya beras pecah kulit mengalami proses penyosohan yang dilakukan menggunakan mesin penyosoh
atau disebut juga mesin pemutih. Hasil dari proses penyosohan adalah beras putih yang siap dipasarkan
atau dimasak. Mesin penyosoh yang umum digunakan di Indonesia adalah mesin tipe friksi jetpeller. Beras
pecah kulit yang diumpankan ke dalam mesin ini didorong memasuki silinder dengan permukaan dalam tidak
rata dan pada bagian dalamnya terdapat silinder lain yang lebih kecil dan mempunyai permukaan luar yang
tidak rata serta berlubang-lubang. Beras pecah kulit akan berdesakan dan bergesekan dengan permukaan
silinder yang tidak rata sehingga lapisan kulit arinya (aleuron) yang berwarna kecoklatan terkikis. Kulit ari
yang terkikis ini menjadi serbuk dedak yang dapat menempel pada permukaan beras dan juga permukaan
dinding silinder, sehingga dapat menurunkan kapasitas penyosohan. Oleh karena itu mesin penyosoh
tipe jetpellerdilengkapi dengan hembusan udara yang kuat dari dalam silinder kecil yang berlubang-lubang,
sehingga mendorong dan melepaskan serbuk dedak dari permukaan beras dan dinding silinder untuk
mendapatkan beras putih yang bersih dan menjaga kapasitas giling tidak menurun. Selain itu hembusan
udara ini juga berfungsi untuk menjaga suhu beras tetap rendah selama proses penyosohan sehingga
penurunan mutu akibat perubahan kimia (menyebabkan cracking pada beras) yang disebabkan oleh panas
dapat dicegah.
  Beras putih hasil proses penyosohan kemudian perlu dipisahkan menurut kelompok mutunya yaitu beras utuh dan
beras kepala sebagai mutu terbaik, beras patah sebagai mutu kedua, dan beras menir sebagai mutu ketiga.
Pemisahan dilakukan menggunakan mesin pengayak bertingkat (sifter) atau silinder pemisah (silinder separator).
Ketiga macam mutu beras tadi akan dicampurkan kembali dengan perbandingan tertentu untuk menentukan harga
jual sebelum beras dikemas bila akan dipasarkan. Pengemasan umumnya menggunakan karung plastik berukuran
50 kg. Penimbangan dilakukan secara manual, demikian pula penutupan karung, dapat dilakukan secara manual
baik dengan atau pun tanpa bantuan alat penjahit portabel.
Dalam proses penggilingan gabah pertama-tama gabah dipanen pada tingkat kadar air sekitar 22% sampai
25% basis basah. Gabah dengan kadar air demikian tidak dapat langsung digiling karena kulitnya masih cukup
basah sehingga sukar pecah dan terkupas. Oleh karena itu gabah perlu dikeringkan hingga kadar airnya berkisar
14% basis basah, yang biasanya dilakukan melalui proses penjemuran. Pengeringan juga dapat dilakukan
menggunakan berbagai tipe alat pengering mekanis yang biasanya dioperasikan oleh penggilingan padi berskala
besar. Sebelum dilakukan penjemuran, gabah harus dipisahkan dari malainya dengan cara perontokan, agar
penjemuran dapat berlangsung lebih singkat dan dapat menghemat tempat penjemuran. 

5. Indonesia memiliki tanah yang subur, tenaga kerja yang banyak, dan sumber daya alam

yang memumpuni untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional. Sampai sekarang,


perkembangan Mekanisasi Pertanian sudah lebih maju, penggunaan alat mesin pertanian

sudah semakin meluas, ditambah dukungan pemerintah dalam menyediakan ratusan alat

mesin pertanian yang disebar ke beberapa kabupaten menunjukkan pemerintah serius

untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Namun dalam sisi lain, masih banyak

kendala seperti tidak siapnya masyarakat untuk menggunakan alat mesin pertanian,

semakin sedikitnya tenaga kerja yang diperlukan, serta dampak ikutan lainnya. Dari

penjelasan tersebut, analisislah pentingnya mekanisasi pertanian dan dampaknya

terhadap masyarakat, serta buatlah satu kalimat penutup sebagai kesimpulan apakah

Indonesia sudah pantas untuk diterapkan Mekanisasi Pertanian!

Anda mungkin juga menyukai