Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Ilmu Kesehatan dan Penelitian Vol.10;

Masalah 1; Januari 2020 Website:
www.ijhsr.org ISSN:
Artikel Penelitian Asli 2249-9571

Efek Psikologis Kemoterapi Yang Dialami Oleh

Pasien Didiagnosis Dengan Kanker Payudara dan Serviks
Menghadiri Perawatan Kanker Rumah Sakit Nasional Kenyatta
Tengah

Anastasia Bosire1, Irene Mageto2 ,Samuel Kimani2

1
Sekolah Ilmu Keperawatan, Universitas Nairobi, PO Box 19676-00200, Nairobi, Kenya.
2
Dosen Senior, Sekolah Ilmu Keperawatan, Universitas Nairobi, PO Box 19676-00200, Nairobi, Kenya.

Penulis Sesuai: Anastacia Bosire

ABSTRAK

Latar belakang: Kanker payudara dan serviks menyebabkan morbiditas dan mortalitas terkait kanker tertinggi di
kalangan wanita secara global. Kemoterapi dikaitkan dengan efek psikologis yang mempengaruhi kepatuhan pasien
terhadap pengobatan. Di Kenya tidak ada penelitian yang secara khusus memusatkan perhatian pada efek psikologis
kemoterapi pada pasien yang didiagnosis menderita kanker payudara dan leher rahim.
Tujuan: Untuk mengetahui efek psikologis kemoterapi pada pasien yang didiagnosis kanker payudara atau serviks.

Metodologi: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional yang melibatkan metode pengumpulan data kuantitatif dan
kualitatif untuk mengeksplorasi efek psikologis dari kemoterapi. Data kuantitatif dikumpulkan dari 157 peserta yang
diambil sampelnya secara sistematis. Selain itu, dua diskusi kelompok terarah diadakan oleh peserta yang dipilih
secara purposive. Data kuantitatif dianalisis menggunakan SPSS versi 23.0 sedangkan informasi naratif terkait dari
FGD dikelompokkan bersama dan kemudian dianalisis menggunakan analisis isi. Izin untuk melakukan penelitian
diperoleh dari Kenyatta National Hospital/University of Nairobi Ethics and Research Committee (KNH/UON ERC).

Hasil: Persentase tertinggi (31,2%) partisipan berusia antara 41-50 tahun. Sebagian besar (66,9%) menikah dan
bergantung pada suami mereka (45,9%) untuk dukungan sosial. Hanya (22,9%) yang bekerja formal dan mayoritas
(73,2%) berpenghasilan di bawah 20.000 ksh per bulan. Efek psikologis yang dialami para peserta antara lain;
perubahan citra tubuh (65,6%), kecemasan (79%), harga diri rendah (63,1%), kesepian (55,4%) dan kesedihan
(51,6%). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa usia, status ekonomi dan sesi kemoterapi sebelumnya memiliki
hubungan yang signifikan dengan efek psikologis.

Kesimpulan: kemoterapi kanker dikaitkan dengan banyak efek psikologis yang diperparah dengan peningkatan sesi
kemoterapi dan pendapatan bulanan yang rendah.

Kata kunci: Kemoterapi, kanker payudara dan serviks, efek psikologis.

PERKENALAN kanker sedangkan kanker serviks menempati urutan

Di antara semua kanker di Afrika sub-
Sahara, kanker reproduksi memiliki morbiditas dan
mortalitas tertinggi dan kanker payudara menempati
urutan teratas di antara wanita sementara kanker
[1] Di
prostat memiliki tingkat tertinggi pada pria.
Kenya, data dari registri Nairobi menunjukkan bahwa
di antara wanita, kanker payudara adalah yang
paling umum terhitung 23% dari semua
kedua dengan 21,1% kanker. [2] Kemoterapi tetap
menjadi salah satu modalitas pengobatan utama
untuk kanker payudara dan serviks di seluruh dunia
dan dikaitkan dengan hasil yang lebih baik di negara
maju tetapi hal yang sama tidak dapat dikatakan
untuk negara berkembang terutama karena masalah
kepatuhan pengobatan yang dikaitkan dengan
banyak faktor termasuk

Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Kesehatan (www.ijhsr.org) 166

Vol.10; Masalah 1; Januari 2020
Machine Translated by Google
Anastacia Bosire dkk. Efek psikologis kemoterapi dialami oleh pasien yang didiagnosis kanker payudara dan serviks
yang menghadiri pusat perawatan kanker rumah sakit nasional Kenyatta
[3,4]
efek psikologis kemoterapi Kemoterapi
seperti semua obat lain memiliki efek samping
dan penggunaannya meningkatkan kemungkinan
berkembangnya gangguan psikologis dan sosial
yang telah dikaitkan dengan kepatuhan pengobatan
yang kurang optimal dan hasil kesehatan yang
buruk [5] Penelitian
telah menunjukkan bahwa Kemoterapi
dikaitkan dengan banyak perubahan psikologis
efek. Dalam sebuah studi Taiwan di antara pasien
[6]
dengan kanker payudara dan leher rahim
menemukan bahwa efek psikologis kemoterapi
serupa di antara pasien dengan dua kanker dan
mereka termasuk penurunan harga diri, proyeksi
diri dalam hidup, gangguan fungsi kognitif,
kecemasan dan depresi.
[7]
Demikian pula dari sebuah penelitian di Turki,
ketegangan psikologis selama kemoterapi pada
pasien kanker payudara termasuk ketidakpastian,
perubahan citra tubuh, kesepian dan keadaan
emosi yang terganggu, ketakutan akan
kekambuhan kanker, kemarahan dan kesedihan.
Sementara studi tentang efek psikologis
yang terkait dengan kemoterapi didokumentasikan
di tempat lain di dunia, informasi ini sangat sedikit
di Kenya karena tantangan pendaftaran kanker.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui efek psikologis dari kemoterapi yang
dialami oleh pasien yang didiagnosis dengan
kanker payudara dan leher rahim di rumah sakit
Kenya.
Bahan dan metode
Pengaturan: Ini adalah studi cross sectional
deskriptif yang menggunakan metode pengumpulan
data campuran termasuk data kuantitatif dan
kualitatif. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit
Nasional Kenyatta yang merupakan rumah sakit
rujukan terbesar di Kenya yang menyediakan
perawatan kanker secara komprehensif.
Contoh: Pasien dewasa yang didiagnosis
menderita kanker payudara atau serviks yang
menerima kemoterapi sebagai pasien rawat jalan
di pusat pengobatan kanker, yang telah menerima
setidaknya satu sesi kemoterapi yang memberikan
persetujuan dan tidak terlalu sakit diminta untuk
berpartisipasi.
Selama masa studi 157 peserta yang dipilih
melalui sistematik
Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Kesehatan (www.ijhsr.org)
Vol.10; Masalah 1; Januari 2020
sampling menjawab kuesioner dan 10 peserta
yang dipilih secara purposive oleh perawat
penanggung jawab pusat perawatan mengikuti
diskusi kelompok terarah.
Prosedur dan Pengumpulan Data
Kuesioner
Kuesioner, dikembangkan oleh peneliti
dari skala penilaian gejala peringatan yang
dimodifikasi yang tidak memerlukan izin sebelum
digunakan. Kuesioner tersebut didiskusikan oleh
tim ahli onkologi sebelum digunakan dan digunakan
untuk mengumpulkan data efek samping yang
dialami pasien. Kuesioner terdiri dari data
sosiodemografi dan klinis peserta serta pertanyaan
tentang efek psikologis umum dari kemoterapi
yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Kuesioner
dikelola sendiri dan untuk peserta yang tidak bisa
membaca bahasa Kiswahili atau bahasa Inggris,
kuesioner diberikan oleh dua perawat yang dilatih
sebagai asisten peneliti. Pretest kuesioner
penelitian dilakukan di klinik rawat jalan di antara
16 pasien yang memiliki karakteristik yang sama
dengan populasi penelitian.
Diskusi kelompok fokus
Selain kriteria inklusi yang disajikan di
atas, peserta kelompok fokus dipilih oleh seorang
perawat yang bekerja di pusat pengobatan kanker.
Peserta potensial didekati dan diminta untuk
berpartisipasi dalam diskusi kelompok terfokus.
Diskusi kelompok fokus berguna saat
mengumpulkan data dari area yang belum
dijelajahi. Calon peserta ditanya tentang
persetujuan. 20 peserta bersedia untuk
berpartisipasi tetapi hanya 10 yang muncul pada
hari diskusi. Para peserta mendiskusikan
pengalaman mereka tentang efek psikologis dari
kemoterapi.
Pembahasan dipandu oleh penulis dengan
menggunakan panduan yang telah disiapkan oleh
penulis dan didiskusikan oleh tim ahli onkologi.
Pre-test alat dilakukan dalam diskusi kelompok
terarah dengan 3 pasien kanker payudara dan 3
pasien kanker serviks dari bangsal kanker. Dua
asisten peneliti
167
Machine Translated by Google

Anastacia Bosire dkk. Efek psikologis kemoterapi dialami oleh pasien yang didiagnosis kanker payudara dan serviks
yang menghadiri pusat perawatan kanker rumah sakit nasional Kenyatta

fasih dengan pengumpulan data kualitatif
dibantu selama diskusi kelompok fokus.
Salah satu asisten mencatat selama diskusi
sementara yang lain membantu merekam
diskusi. Diskusi yang direkam ditranskrip
secara verbatim dan diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris oleh penulis.
Analisis data
untuk melakukan penelitian diperoleh dari
manajemen Kenyatta National Hospital.
HASIL
Karakteristik Sosio Demografi peserta
Tabel 1: Karakteristik sosial demografis dan terkait kanker peserta.

Analisis data dari kuesioner dilakukan Karakteristik Frekuensi %

untuk seluruh sampel dan tergantung pada Umur dalam
0,6
bagian kuesioner. Frekuensi keseluruhan tahun <20 21-30 1 13 8,3
efek psikologis dihitung sebagai frekuensi 31-40 46 29,3
41-50 49 31,2
dan proporsi peserta yang menyatakan 51-60 30 19,1
mereka mengalaminya. Uji korelasi Pearson >60 18 11,5
Status pernikahan
digunakan untuk menentukan hubungan
Lajang 19 12.1
antara efek psikologis dan faktor Telah menikah 105 66.9

sosiodemografi peserta. Statistik deskriptif Cerai 16 10.2

Janda 17 10.8
disajikan dalam teks naratif dan dalam bentuk Agama
tabel. Protestan 80 51,0
Katolik 55 35,0
Muslim 19 12,1
Yang lain 3 1,9

Data dari FGD dianalisis dengan Status kerja

Ya 58 36,1
analisis isi oleh penulis dan dua asisten TIDAK 99 63,9

dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Status pendapatan (ksh per bulan)

<20000 115 20000-40000 32 73,2
Transkrip dibaca dan kalimat yang relevan 20,4
dengan pertanyaan penelitian diidentifikasi. 40000-60000 7 4.5
>60000 3 1.9
2) Kalimat serupa kemudian dikelompokkan
Dukungan sosial
ke dalam kategori. Suami 72 45.9

3) Karakteristik sentral dari setiap kategori Anak-anak 52 33,1

Anggota keluarga 27 17,2
dikembangkan. Selama analisis, penulis dan Masyarakat 6 3,8
asisten masing-masing menganalisis transkrip Ketersediaan asuransi kesehatan
Ya 138 87.9
secara mandiri dan kemudian mereka No 19 12.1
mendiskusikan temuan bersama dalam rapat Stadium penyakit
Satu 1,3
dan mencapai kesepakatan atas temuan tersebut.
Dua 2 27,4
Pertimbangan etis Tiga 43 49,7

Calon peserta diinformasikan secara Empat 78 34 21,7

lisan dan tulisan bagi yang bisa membaca.
Para peserta diberitahu tentang tujuan
penelitian dan bahwa partisipasi bersifat
sukarela, kerahasiaan akan dijamin dan
mereka dapat menarik diri dari penelitian
kapan saja tanpa konsekuensi apa pun, dan
baik partisipasi maupun non-partisipasi tidak
akan mempengaruhi perawatan dan
perawatan mereka. Setelah itu informed
consent dicari dari mereka.
Persetujuan etis diterima dari Rumah Sakit
Kenyatta/Komite Penelitian dan Etika
Universitas Nairobi. Izin
Sesi Kemoterapi Sebelumnya Satu 24,2
38
Dua 51 32,5
Tiga 30 19,1
> Tiga 38 24,2
Tabel 1 di atas menunjukkan gambaran
karakteristik sosiodemografi partisipan.
Banyak (31,2%) dari peserta berusia antara
41-50 tahun, mayoritas (51,0%) dari mereka
beragama Protestan, dan sebagian besar
(66,9%) dari mereka sudah menikah. Sangat
sedikit (22,9%) dari peserta yang bekerja
formal dan mayoritas (73,2%) memiliki
pendapatan bulanan di bawah 20000kshs
tetapi mayoritas (63,9) memiliki

Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Kesehatan (www.ijhsr.org) 168

Vol.10; Masalah 1; Januari 2020
Machine Translated by Google

Anastacia Bosire dkk. Efek psikologis kemoterapi dialami oleh pasien yang didiagnosis kanker payudara dan serviks
yang menghadiri pusat perawatan kanker rumah sakit nasional Kenyatta

berhenti bekerja. Banyak (35,8%) peserta di tahap tiga (49,7%) dan tahap empat
memiliki 2-5 anak dan mereka mendapat (21,7%). Mayoritas (75,8%) peserta telah
dukungan sosial terutama dari suami mereka menghadiri setidaknya dua sesi kemoterapi
(45,9%), dengan persentase kecil didukung sebelumnya.
oleh anggota keluarga lain (17,2%), komunitas
(1,9%) dan dukungan gereja 1,9 %. Sebagian Karakteristik sosial demografi peserta FGD
besar (87,9%) peserta telah mendaftar ke Sebanyak 10 peserta mengikuti FGD.
Dana Asuransi Rumah Sakit Nasional yang Peserta tersebut diberi nomor identitas dan
membayar sebagian dari biaya pengobatan rinciannya ditunjukkan pada tabel 2 di bawah
mereka. Lebih dari separuh peserta datang ini
terlambat untuk perawatan

Tabel 2 Karakteristik Sosiodemografi Peserta FGD.

Peserta Umur dalam tahun Jenis Kelamin Status perkawinan Pekerjaan Jenis kanker Sesi Kemo sebelumnya Bisnis 2 Petani
P001 41 Perempuan Menikah Payudara 5 Pensiunan Pegawai
guru Payudara 3
P002 70 Janda Perempuan 3 Bisnis 4 Resepsionis 6 Bisnis Petani Penata
P003 60 Perempuan Menikah rambut
P004 54 Perempuan Menikah Serviks
P005 45 Perempuan Menikah Dada
P006 29 Lajang Wanita Dada
P007 39 Perempuan Menikah Serviks 2

P008 35 Perempuan Menikah Dada 3

P009 27 Perempuan Terpisah Serviks 4

P010 54 Perempuan Menikah Petani Dada 2

Sumber informasi diagnosis, manfaat pengobatan dan efek samping

Peserta mendapatkan informasi diagnosis kankernya dalam 1-6 bulan terakhir (46,5%), 6-12
bulan (24%) dan hanya 3,8% yang mendapatkan informasi dalam satu bulan terakhir. bulan.
Sebagian besar (45,9%) partisipan mendapat informasi pengobatan dan efek samping dari dokter
dan yang mendapat informasi dari perawat sebanyak 35,7%. Informasi tentang pengobatan
termasuk manfaat dari kemoterapi dimana sedikit lebih dari setengah (52,2%) dari peserta
mengatakan bahwa mereka telah menerima informasi ini. Mengenai informasi tentang efek
samping kemoterapi 59,9% mengatakan mereka diberi informasi ini. Hasil ini ditunjukkan pada
tabel 3 di bawah ini

Tabel 3: Sumber informasi tentang diagnosis, pengobatan dan efek samping Kategori
Variabel (bulan) Frekuensi (n) Persentase (%) <1 3,8 1-6 46,5 6-12 24,2 25,5
Waktu sejak diagnosis kanker 47,8 52,2 59,9
6
73 38
>12 40
Informasi tentang manfaat kemoterapi Ya 75
Tidak 82

Informasi efek samping kemoterapi Ya 94 63

TIDAK 40,1
Informan Perawat 56 35,7
Dokter 72 45,9
Konselor terlatih 18 11,5
Relatif 4,5
Yang lain 74 2,5

Efek psikologis kemoterapi yang dialami mengalami gejala psikologis. Temuan ini
partisipan Efek psikologis yang ditunjukkan pada tabel 4 di bawah
paling umum dialami partisipan adalah Analisis lebih lanjut dengan uji korelasi
kecemasan (79%) diikuti ketidakpuasan Pearson menunjukkan bahwa wanita yang
terhadap citra tubuh (65,6%) dan harga diri menikah cenderung mengalami lebih sedikit
rendah (63,1%). Kehilangan harapan adalah efek psikologis (r = -0,389). Tes yang sama
yang paling sedikit juga menunjukkan bahwa seiring dengan kemajuan pasien

Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Kesehatan (www.ijhsr.org) 169

Vol.10; Masalah 1; Januari 2020
Machine Translated by Google

Anastacia Bosire dkk. Efek psikologis kemoterapi dialami oleh pasien yang didiagnosis kanker payudara dan serviks
yang menghadiri pusat perawatan kanker rumah sakit nasional Kenyatta

lintasan pengobatan mereka lebih mungkin “Saya telah kehilangan banyak berat badan dan
mengalami efek psikologis (r = 0,51). Selain itu, saya sama sekali tidak
pasien berusia lebih kecil kemungkinannya untuk menyukai penampilan
menderita efek psikologis (r = - 0,300) saya….P007 Persepsi tentang penderitaan
yang mendalam Semua peserta menyatakan
rasa penderitaan yang mendalam dengan
Tabel 4: Efek psikologis yang dialami oleh pasien yang menerima pengobatan tersebut. Salah satu peserta (P004)
kemoterapi
Gejala Tidak mengatakan penderitaannya begitu besar
sehingga dia tidak
Berpengalaman (n)% Kesepian
(87)55,4 Harga diri rendah (99)63,1
ingin bahkan musuh terburuknya pun mengalami
Kesedihan (81)51,6 Kurang pengalaman seperti itu. Peserta lain menyatakan:
konsentrasi (66)42 Amnesia
(72)45,9 Proyeksi diri (77)49 “Kadang-kadang ketika saya perlu minum obat
Depresi (49)31,2 Kecemasan dan saya ingat efek sampingnya, saya menjadi
(124) 79 Citra tubuh negatif
sangat stres dan
(103)65.6 Kehilangan harapan
(34)21.7 bertanya-tanya kesalahan apa yang saya lakukan
berpengalaman (n) % (70)44,6di
(58)36,9
dunia(76)ini48,4 (91) 58 (85)pantas
sehingga 54,1 (80) 51 (108) 68,8 (33)ini”
menderita 21 (54)
P00834,4 (123)78,3

“Pengobatan untuk penyakit ini sangat buruk,

Hasil di atas didukung oleh temuan dari FGD.
Hasil diskusi kelompok terarah dikelompokkan
menjadi dua tema utama dan delapan subtema.
Tema Utama
Stres psikologis: lima subtema diidentifikasi di
bawah tema ini yang meliputi citra tubuh negatif,
kesepian, perubahan status emosional, efek
kognitif dan persepsi penderitaan yang luar biasa.
Strategi koping: tiga subtema diidentifikasi
termasuk doa, menemukan alasan untuk hidup,
dan proyeksi diri.
Tema 1: Stres Psikologis Citra
Tubuh Negatif Banyak
(6) peserta melaporkan bahwa mereka tidak
menyukai penampilan mereka. Tubuh mereka
telah berubah sejak mereka mulai menerima
kemoterapi. Mereka merasa tidak cantik lagi dan
ini mempengaruhi harga diri mereka seperti yang
ditunjukkan oleh contoh di bawah ini: “Lihat
betapa
kurusnya saya bahkan tidak bisa pergi ke gereja
untuk beribadah karena berat badan saya hilang
semua. Lihat kulitku sudah menghitam dan keras.
Saya memiliki kulit yang lembut dan saya
berwarna cokelat sekarang jelek… Saya tidak
tahan di depan orang-orang bahkan keluarga
saya untuk
memberi tahu mereka apa pun. P008 “..Warna
kulitku sudah berubah sekarang menjadi sangat
hitam dan kukuku yang tadinya indah menjadi warna yang lucu ah! P010.
saya tidak akan
mengharapkannya siapa saja yang terkena
penyakit ini sangat mengganggu psikologis
orang”.P007 “…Saya sangat menderita. Ketika
Anda berpikir untuk meminum obat dan
mengetahui bahwa Anda akan mengalami muntah
dan mual selama hampir
seminggu,
Anda menjadi sangat tertekan. Anda tidak akan
bisa makan dan Anda menjadi lebih kurus dan
jelek.”P009 Kesepian Sebagian besar peserta
menyatakan bahwa mereka ditinggalkan oleh
teman dan kerabat dan ini membuat mereka
merasa kesepian. Hal ini terkait dengan
penampilan mereka karena obat-obatan yang
mereka minum, kebutuhan keuangan untuk memenuhi biaya pengo
Beberapa pernyataan termasuk “Bagi
saya, saya kehilangan teman-teman saya…..Sampai
sekarang saya tidak punya teman. Teman-teman saya
adalah anak-anak saya dan mereka yang membantu
saya adalah saudara dan suami saya. Bahkan tidak ada
tetangga yang akan datang untuk memeriksa saya
bahkan ketika mereka tidak melihat saya keluar selama
seminggu untuk mengetahui bagaimana keadaan saya,
tidak ada yang seperti itu. Hanya ketika mereka melihat
saya di luar ketika mereka menyapa
saya dan menyelesaikannya seperti itu…”P003 “…
Teman-teman melarikan diri satu per satu, makanya
sebagian dari kita tidak memberitahu orang bahwa kita
sakit… yang lain melarikan diri
sementara yang lain berdiskusi dengan rendah
tones…”P002 “…Dalam keluarga kamu diasingkan
karena semua orang melihat kamu menghabiskan banyak uang. Anda akan

Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Kesehatan (www.ijhsr.org) 170

Vol.10; Masalah 1; Januari 2020
Machine Translated by Google

Anastacia Bosire dkk. Efek psikologis kemoterapi dialami oleh pasien yang didiagnosis kanker payudara dan serviks
yang menghadiri pusat perawatan kanker rumah sakit nasional Kenyatta

pergi dan yang lain merasa bahwa Anda melelahkan
mereka……..dan tetangga tidak ingin Anda datang
ke rumah mereka karena mereka melihat jika Anda
pergi ke rumah mereka, Anda akan mengganggu mereka” dari kemoterapi Peserta menyatakan beberapa efek
P005
“Saya mengalami masalah di sana-sini misalnya
punya teman kebanyakan meninggalkan saya. …
Bahkan saudara laki-laki dan perempuanku telah
meninggalkanku… Tidak ada teman yang memberikan
dukungan apapun. Siapa yang akan bergaul dengan
Anda dengan penyakit dan pengobatan ini?
Orang takut kamu terlihat seperti binatang” P007
Perubahan status emosi Partisipan
mengungkapkan perubahan status emosi yang
meliputi perasaan sedih, cemas, takut, marah dan
depresi. Beberapa ungkapan dikutip di bawah ini “…
Perasaan saya untuk anak-anak saya.
Saya takut jika saya mati sekarang apa yang akan
terjadi pada anak-anak saya.
Obat-obatan ini membuat saya semakin lemah. Saya
tidak tahu apa yang akan terjadi pada saya. Saya
bertanya-tanya apakah saya benar-benar akan
kembali bekerja dan menafkahi anak-anak saya atau
saya akan mati?” P010
“Izinkan saya mengatakan bahwa karena perlakuan
ini biasanya seseorang memiliki banyak pikiran dan
kesedihan karena kadang-kadang Anda melihat
Tuhan tidak adil kepada
Anda…” P001 “Sering kali Anda merasa stres.
Kamu tidak mau banyak bicara dengan orang yang
menurutmu ingin berbicara dengan orang membuat
penyakitnya semakin
parah…” P005 “Kamu tahu ketika kamu ditinggal
sendirian kamu mulai merasa memiliki stigma karena
kamu telah ditinggalkan. Saya biasanya merasa
sangat sedih dan saya kadang-kadang mencoba
pergi ke gereja untuk berbicara dengan orang hanya
untuk mengurangi stres.”P007 Efek kognitif
kognitif yang mereka alami sejak mulai menjalani
kemoterapi. Ini termasuk amnesia yang digambarkan
sebagai terlalu pelupa.
Perbedaan yang saya perhatikan banyak misalnya
Anda dapat merencanakan sesuatu dengan seseorang
tetapi ketika waktu itu tiba Anda menemukan bahwa
Anda lupa Anda tidak dapat mengingatnya dan Anda
bahkan dapat menaruh uang di suatu tempat Anda
mencarinya sampai Anda lelah….. sehingga masalah
lupa Saya memilikinya banyak dan karena pelupa
bahkan saat memasak Anda lupa dan mulai bertanya
pada diri sendiri apa yang belum saya masukkan ke
dalam makanan……P003 “Saya benar-benar memiliki
masalah
mengingat sesuatu dan saya tidak tahu apakah itu
karena obat atau usia saya ……. Saya benar-benar
melupakan banyak hal. Bahkan ketika saya mengatur
untuk melakukan sesuatu saya lupa dan hari berlalu
tanpa saya melakukan apa yang saya rencanakan”
P008 Efek kognitif lain yang dialami oleh peserta
adalah berkurangnya
konsentrasi yang dinyatakan sebagai tidak dapat
melakukan suatu kegiatan sampai akhir tanpa
teralihkan Jumlah peserta yang mengungkapkan
subtema tertentu dihitung dan hasilnya ditabulasikan
seperti
pada tabel 5 di bawah ini

Tabel 5 Jumlah peserta yang mengungkapkan subtema yang diberikan

Tema Subtema Jumlah peserta (n=10) Persentase (%)
Stres akibat efek samping 9 90
Citra tubuh negatif 6 60
Stres psikologis Stres emosional 6 60
Efek kognitif5 50
Kesepian 4 40
Doa 7 70
Strategi mengatasi Menemukan alasan untuk hidup 4 40
Proyeksi diri3 30

DISKUSI Faktor sosial-demografi

Perkenalan
Kemoterapi sebagai salah satu modalitas
pengobatan utama untuk kanker dikaitkan dengan
banyak efek samping yang mempengaruhi psikologis
pasien
Sebagian besar (31-2%) dari peserta yang
direkrut untuk penelitian ini berusia paruh baya
dengan persentase tertinggi berkisar antara 41-50
tahun. Distribusi usia ini dikaitkan dengan fakta bahwa
kedua kanker tersebut

Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Kesehatan (www.ijhsr.org) 171

Vol.10; Masalah 1; Januari 2020
Machine Translated by Google
Anastacia Bosire dkk. Efek psikologis kemoterapi dialami oleh pasien yang didiagnosis kanker payudara dan serviks
yang menghadiri pusat perawatan kanker rumah sakit nasional Kenyatta
paling umum pada kelompok usia reproduksi ketika
hormon wanita paling aktif.
Temuan ini mirip dengan studi di India di mana
insiden tertinggi dari dua kanker ditemukan di antara
usia paruh baya [8] Temuan serupa juga pasien. [6]
Huang et yang menemukan bahwa diamati oleh
payudara al., usia48,89+/-
adalah rata-rata saat diagnosis kanker
8,53 sedangkan kanker serviks adalah 49,0+/-10,30
tahun.
Pasien menikah memperoleh dukungan
sosial dari pasangan mereka (45,9%) seperti yang
ditunjukkan dalam temuan penelitian dan ini
mengurangi kemungkinan mereka mengalami gejala
psikologis selama pengobatan dengan kemoterapi.
Dukungan sosial membantu pasien memilih
mekanisme koping yang positif dan mengurangi
kemungkinan mengalami stres emosional. Temuan
ini mirip dengan Kim et al. [9] yang menemukan
bahwa semakin banyak dan lebih baik dukungan
sosial yang dimiliki seseorang, semakin tinggi
kesempatan pasien untuk meningkatkan
kesejahteraan psikologisnya dengan memiliki
kemungkinan lebih tinggi untuk memilih strategi
koping aktif, lebih percaya diri, dan lebih banyak
kontrol atas situasinya. .
Sebagian besar (98%) peserta menganut
suatu agama dan menyatakan bahwa mereka
percaya kepada Tuhan dan memiliki keyakinan dan
harapan bahwa mereka akan menjadi lebih baik dan
ini juga terlihat dari rendahnya persentase tanggapan
tentang kehilangan harapan. Sebuah studi Amerika
[10] pada
Latin oleh Mesquita et al., koping religius
dan spiritual di antara pasien yang menerima
kemoterapi yang menemukan bahwa agama/
spiritualitas adalah cara penting untuk mengatasi
kanker dan pengobatannya.
Keyakinan bahwa mereka berpegang pada Yang
Mahatinggi membuat mereka terus menjalani
perawatan meskipun banyak efek samping dan
tantangan terkait kemoterapi lainnya.
Informasi tentang diagnosis dan pengobatan
Dokter dan perawat berperan besar dalam
menyampaikan informasi hingga paten sebagaimana
ditunjukkan dalam hasil penelitian ini. Para dokter
dan perawat akan menjadi saluran terbaik dalam
memberikan edukasi kepada pasien tentang efek
kemoterapi sebelum dan selama proses pengobatan.
Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Kesehatan (www.ijhsr.org)
Vol.10; Masalah 1; Januari 2020
Efek psikologis kemoterapi kanker
Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa efek samping
kemoterapi dapat menyebabkan masalah psikologis
yang mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
pasien. Kerontokan rambut yang disertai dengan
perubahan warna kulit dan penurunan berat badan
yang dialami peserta menyebabkan citra tubuh yang
terganggu dan harga diri yang rendah terutama di
kalangan peserta yang lebih muda seperti yang
dijelaskan dalam FGD. Ini karena peserta yang lebih
muda lebih mementingkan citra tubuh dan rasa
feminitas yang berkurang dengan alopecia dan
penurunan berat badan. Peserta FGD juga
menyatakan bahwa mereka pernah mengalami
kecemasan dan ketakutan akan kematian akibat
kanker atau pengobatan. Beberapa penelitian lain
[11,12] juga mencatat bahwa efek biologis yang
dialami oleh pasien kanker selama kemoterapi
dikaitkan dengan efek psikologis antara lain;
ketakutan akan kemoterapi, kesedihan terkait
kehilangan identitas diri, depresi, harga diri rendah
dan ketakutan akan kematian akibat penyakit atau
pengobatannya.
Dalam studi ini, self-projection diungkapkan
oleh peserta FGD dimana mereka mengatakan
bahwa mereka tidak memberitahu orang-orang
tentang penyakit mereka karena mereka menganggap
itu adalah “setan” dalam hidup mereka sementara
yang lain berpikir Tuhan telah menakdirkan mereka
untuk menderita seperti itu. Proyeksi diri adalah cara
negatif untuk mengatasi stres yang mengharuskan
perawat dan staf perawatan kesehatan lainnya
untuk menyadari dan mengembangkan cara
membantu pasien mengatasi stres secara positif.
Temuan ini sejalan dengan temuan sebuah studi di
Turki di antara pasien kanker payudara telah
menemukan cara untuk mengatasi beberapa dari
mereka menjadi negatif seperti mengisolasi diri
sehingga tidak ada yang terluka oleh mereka atau
ingin menanggung “hukuman sendiri”, yang
merupakan cara yang tidak sehat. dalam menghadapi emosi. [7]
Demikian pula sebuah penelitian di Afrika Selatan
melaporkan bahwa pasien lain hanya mengalami
efek samping secara diam-diam tanpa berkomunikasi
dengan siapa pun karena mereka mengira itu adalah
takdir mereka dan takut meminta bantuan dari
kerabat mereka. [13]
172
Machine Translated by Google

Anastacia Bosire dkk. Efek psikologis kemoterapi dialami oleh pasien yang didiagnosis kanker payudara dan serviks
yang menghadiri pusat perawatan kanker rumah sakit nasional Kenyatta

Kehilangan konsentrasi (42%) dan 2. Korir A, Okerosi N, Ronoh V, Mutuma G, Parkin M.

kehilangan ingatan (45,9%) merupakan
efek samping kognitif yang terkait dengan
kemoterapi untuk kanker payudara dan
kanker serviks yang diamati dalam
penelitian ini. Efek samping ini dilaporkan
selama FGD oleh peserta yang telah
menerima lebih dari tiga sesi kemoterapi
yang menyiratkan bahwa efek ini bisa jadi
akibat efek kumulatif dari obat sitotoksik dari waktu
Studi lain [14-16] menegaskan bahwa
banyak pasien yang menerima kemoterapi
mengeluhkan gangguan kognitif sekitar
tiga bulan setelah pengobatan dan setelah
pengobatan.
Insiden kanker di Nairobi, Kenya (2004-2008). Int
J Cancer [Internet].
1 November 2015 [dikutip 13 November 2018];
137(9): 2053–9. dari: Tersedia
http://doi.wiley.com/10.1002/
ijc.29674 3. Adisa AO, Lawal OO,
Adesunkanmi ARK.
Evaluasi kepatuhan pasien terhadap kemoterapi
untuk kanker payudara. Afrika J Heal Sci Sci.
2008;15(1):22–7.
keDS,
4. O'Neil waktu.
Keating NL, Dusengimana JM V,
Hategekimana V, Umwizera A, Mpunga T, dkk.
Kualitas Perawatan Kanker Payudara di Pusat
Kanker Pedesaan di Rwanda. J Glob Oncol
[Internet]. 2018;(4):1–11. Tersedia dari: http://
ascopubs.org/doi/10.1200/JGO.2016.0 08672

KESIMPULAN
Pasien yang terdiagnosis kanker
payudara dan leher rahim yang menjalani
kemoterapi di KNH mengalami efek
psikologis yang sebagian diantaranya
adalah akibat dari efek samping
pengobatan. Beberapa efek psikologis
termasuk kecemasan, rendah diri, amnesia
dan ketidakpuasan dengan citra tubuh.
Temuan dari penelitian ini telah
mengidentifikasi area dimana pasien perlu
dididik sebelum dan selama kemoterapi.
Studi ini juga mengidentifikasi area
penilaian oleh perawat selama kemoterapi
untuk mengidentifikasi apakah pasien
menderita efek psikologis dari kemoterapi
dan rencana untuk memberikan perawatan.
UCAPAN TERIMA KASIH Kami
berterima kasih kepada manajemen Rumah Sakit
Nasional Kenyatta yang mengizinkan kami melakukan
penelitian ini. Kami berterima kasih kepada para peserta
atas kerja sama mereka selama proses pengumpulan
data. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam proses
penelitian hingga selesainya penelitian ini.
REFERENSI 1.
Bray F, Ferlay J, Soerjomataram I, Siegel RL, Torre LA,
Jemal A. Statistik kanker global 2018: GLOBOCAN
memperkirakan kejadian dan kematian di seluruh
dunia untuk 36 kanker di 185 negara. CA Cancer J
Clinic [Internet]. 12 Sep 2018 [dikutip 13 November
2018]; Tersedia dari: http://doi.wiley.com/10.3322/
caac.21492
5. Wampaalu PB, Eriksson LE, Naamala A, Nabirye
RC, Wettergren L. Pengalaman pasien yang
menjalani kemoterapi - studi kualitatif terhadap
orang dewasa yang menghadiri Uganda Cancer
Institute. Ilmu Kesehatan Afr [Internet].
2016 Sep [dikutip 15 November 2018];16(3):744–9.
Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
27917 207
6. Huang HY, Tsai WC, Chou WY, Hung YC, Liu LC,
Huang KF, dkk. Kualitas hidup penyintas kanker
payudara dan serviks.
Kesehatan Wanita BMC [Internet]. 2017 [dikutip
2019 Jan 28];17(1):30. Tersedia dari: http://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28403 855
7. Günÿen NP, Inan Fÿ, Üstün B.
Pengalaman wanita Turki dengan kanker payudara
selama proses pengobatan dan memfasilitasi faktor
koping. Kanker Pac J Asia Sebelumnya.
2013;14(5):3143–9.
8. Takiar R. Sejarah Kesehatan Wanita.
2018;2(1):2–6.
9. Kim J, Jeong Yeob Han, Shaw B, McTavish F,
Gustafson D. Peran Dukungan Sosial dan Strategi
Mengatasi dalam Memprediksi Kesejahteraan
Emosional Pasien Kanker Payudara. J Health
Psychol [Internet]. 11 Mei 2010 [dikutip 8 Des
2018];15(4):543–52.
Tersedia dari: http://journals.sagepub.com/doi/
10.1177/13 59105309355338
10. Mesquita AC, Chaves É de CL, Avelino CCV,
Nogueira DA, Panzini RG, de Carvalho EC.
Penggunaan koping religius/spiritual pada pasien
kanker

Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Kesehatan (www.ijhsr.org) 173

Vol.10; Masalah 1; Januari 2020
Machine Translated by Google

Anastacia Bosire dkk. Efek psikologis kemoterapi dialami oleh pasien yang didiagnosis kanker payudara dan serviks
yang menghadiri pusat perawatan kanker rumah sakit nasional Kenyatta

menjalani pengobatan kemoterapi. Rev Lat https://www.dovepress.com/a-qualitative

Am Enfermagem [Internet]. 2010 [dikutip 5 Juli
2019];21(2):539–45. Tersedia dari: http://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23797 547
11. Ahmad SS, Reinius MA, Hatcher HM,
Ajithkumar T V. Kemoterapi antikanker pada
remaja dan dewasa muda: mengelola efek
samping jangka panjang. BMJ [Internet]. 7 Sep
2016 [dikutip 13 Nov 2018];354:i4567.
Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pubmed/27604 249
12. Suwankhong D, Liamputtong P. Pengalaman
fisik dan emosional kemoterapi: Sebuah studi
kualitatif pada wanita dengan kanker payudara
di Thailand Selatan. Kanker Asia Pasifik J
Sebelumnya [Internet]. 2018;19(2):521–8.
Tersedia dari: https://www.scopus.com/inward/
record.uri? eid=2-s2.0-
85042449731&doi=10.22034%2FAPJCP.2
018.19.2.521&partnerID=40&md5=f8781ed
41d12f84304f49f944067e1c9
13. Nies YH, Mhd Ali A, Abdullah N, Islahudin F,
Mohamed Shah N. Sebuah studi kualitatif di
antara pasien kanker payudara yang menjalani
kemoterapi: pengalaman dan efek samping.
Pasien Lebih Memilih Kepatuhan [Internet]. 28
Sep 2018 [dikutip 15 November 2018];Volume
12:1955–64. Tersedia dari:
study-anong-breast-cancer-patients-on
kemoterapi-exper-peer-reviewed-article PPA
14. Lindner OC, Phillips B, McCabe MG, Mayes A,
Wearden A, Varese F, dkk. Sebuah meta-
analisis gangguan kognitif setelah kemoterapi
kanker dewasa.
Neuropsikologi. 2014;28(5):726–40.
15. Bijker R, Duijts SFA, Smith SN, de Wildt
Liesveld R, Anema JR, Regeer BJ.
Gangguan Fungsional dan Hasil Terkait
Pekerjaan pada Korban Kanker Payudara:
Tinjauan Sistematis. J Occup Rehabilitasi
[Internet]. 2018 Sep [dikutip 13 November
2018];28(3):429–51. Tersedia dari: http://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29086 111
16. Ahles TA, Root JC, Ryan EL. Perubahan
kognitif terkait kanker dan pengobatan kanker:
Pembaruan tentang keadaan sains. J Clinic
Oncol. 2012;30(30):3675– 86.
Cara mengutip artikel ini: Bosire A, Mageto I,
Kimani S. Efek psikologis dari kemoterapi
dialami oleh pasien yang didiagnosis dengan
kanker payudara dan serviks yang menghadiri
pusat perawatan kanker rumah sakit nasional
Kenyatta. Int J Health Sci Res. 2020; 10(1):166-174.

******

Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Kesehatan (www.ijhsr.org) 174

Vol.10; Masalah 1; Januari 2020