DIII Kebidanan
Kelompok II
Kresensiana burak
Molisti Geba
Latifah Hasibuan
Atonia Uteri
Atoniauteri adalah keadaan
lemahnya tonus/kontraksi rahim
yang menyebabkan uterus tidak
mampu menutup perdarahan
terbuka dari tempat implantasi
plasenta setelah bayi dan
plasenta lahir.
Penyebab
atonia uteri adalah
akibat dari partus lama, pembesaran uterus yang berlebihan pada
waktu hamil, multiparitas, anestesi yang dalam, serta anestesi
lumbal.
Atonia uteri juga dapat disebabkan karena salah penanganan kala
III persalinan. Kesalahan tersebut yaitu memijat uterus dan
mendorongnya kebawah dalam usaha melahirkan plasenta, yang
seharusnya belum terlepas dari dinding uterus.
Pencegahan Atonia Uteri
Plasenta adhesiva
Plasenta akreta
Plasenta inkreta
Plasenta inkarserata
Diagnosis Retensio Plasenta
Diagnosis awal dapat dicurigai dengan memeriksa kelengkapan plasenta yang telah keluar.
Kotiledon plasenta sewaktu lahir harus dihitung secara seksama untuk menghindari
tertinggalnya bagian plasenta.
Penanganan Retensio Plasenta
Prosedur pelaksanaan yang harus dilakukan
adalah membuang potongan plasenta yang
tersisa di dalam rahim. Segera setelah persalinan,
bagian yang tertinggal ini harus diambil secara
manual atau menggunakan instrumen untuk
membantu.
Kejadian gangguan koagulasi ini berkaitan dengan beberapa kondisi kehamilan lain seperti solusio plasenta, preeklamsia, septicemia dan sepsis intrauteri, kematian
janin lama, emboli air ketuban, tranfusi darah inkompatibel, aborsi dengan NaCl hipertonik dan gangguan koagulasi yang sudah diderita sebelumnya.
Penyebab yang potensial menimbulkan
gangguan koagulasi sudah dapat diantisipasi
sebelumnya sehingga persiapan untuk mencegah
terjasinya perdarahan postpartum dapat
dilakukan sebelumnya.
Patofisiologis
Volume plasma mengalami peningkatan hingga melebihi kadar total sel darah merah (red blood cell /
RBC), sehingga menimbulkan kesan penurunan konsentrasi hemoglobin dan penurunan jumlah hematokrit.
Peningkatan volume darah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perfusi uteroplasenta serta agar dapat menggantikan volume perdarahan yang akan terjadi pada
saat proses persalinan.
Fisiologi