Anda di halaman 1dari 9

NAMA : NURUL FIQTRA

NIM : 105721114419
KELAS : FM 19C
MATA KULIAH : TEKNIK ANALISA
LAPORAN KEUANGAN
FINAL TEKNIK ANALISA LAPORAN
KEUANGAN
Jika rekan melakukan investor dan akan
menanamkan modal ke perusahaan “X”
silahkan buat analisis NPL dan pilihkan
metode lain.
ANALISIS NPL
Non Performing Loan (NPL) merupakan cara untuk mengukur besar kecilnya
persentase kredit bermasalah pada suatu bank yang akibat dari
ketidaklancaran dasabah dalam melakukan pembayaran angsuran.
Penyebab Terjadinya Non Performing Loan (NPL) di Indonesia

Adanya unsur yang tidak diinginkan atau tidak dapat diprediksi diawal misalnya terjadi
bencana yang menyebabkan debitur kehilangan harta bendanya sehingga tidak dapat
membayar angsuran kepada bank.
Analisis yang dilakukan oleh bank kurang tepat yang menyebabkan kurang mengetahui apa
yang akan terjadi pada kondisi debitur dimasa mendatang .
Adanya kolusi antara pejabat bank dengan debitur sehingga pihak bank memberikan kredit
yang seharusnya tidak dapat diberikan
Karakter dari debitur. Apabila debitur tidak disiplin dalam menggunakan pinjaman, maka
bisa dipastikan akan ada masalah terkait pelunasan kredit tersebut. Seringkali, pihak bank
juga melihat adanya konflik internal dalam manajemen sebuah badan usaha debitur yang
berujung pada kredit macet.
Faktor-faktor lain. Seperti proyek yang tidak selesai pada waktunya, perubahan kebijakan
yang berdampak pada badan usaha debitur, high leverage, dan
turunnya sales serta demand dari bisnis debitur juga tidak boleh luput dari perhatian pihak
bank. Lewat identifikasi penyebab kredit bermasalah ini, seorang banker pun dapat lebih
tanggap dalam menyusun rencana
 
restrukturisasi bila diperlukan.
Faktor yang mempengaruhi NPL

 1. Faktor Internal Bank


 2. Faktor Internal Debitur
 3. Faktor Eksternal Non Bank dan Debitur
 
Rumus NPL Sesuai Aturan
Bank Indonesia (BI)
 Cara untuk menghitung persentase NPL dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
NPL = [ :] x 100%
Data Not Performing Loan (NPL)
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk
Perode 2010-2019
Tahun Kredit bermasalah Total kredit NPL % Kriteria

2010 Rp. 6.865.709 RP.246.964.238 2.78 Baik

2011 RP.6.522.422 RP.283.583.198 2.30 Baik

2012 RP.6.203.863 RP.384.227.188 1.78 Sangat Baik

2013 RP. 6.654.494 RP.430.617.872 1.55 Sangat Baik

2014 RP.8.271.125 RP.490.402.708 1.69 Sangat Baik

2015 RP.11.267.382 RP.558.436.016 2.02 Baik

2016 RP.12.882.913 RP.635.291.221 2.03 Baik

2017 RP.14.862.646 RP.708.001.045 2.10 Baik


2018 RP.17.232.672 RP.804.338.433 2.14 Baik

2019 RP. 23. 773.591 RP.907.388.986 2.62 Baik


Kesimpulan
 Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada  Dari hasil perhitungan di
tahun 2010 dan 2011 NPL berada pada posisi
atas maka dapat pula kita
baik karena nilai NPL ˃ dari 2 yaitu 2,78% dan
2,3%. Namun, pada tahun 2012-2014 berasa simpulkan bahwa NON
pada posisi yangsangat baik karena nilai NPL ˂ PERFORMING LOAN
dari 2% yaitu 1,78% pada tahun 2012, 1,55%
(NPL) pada Bank BRI
pada tahun 2013,, dan 1,69% pada tahun 2014.
Sementara itu pada tahun 2015-2019 terjadi
berada di bawah standar
perubahan posisi yaitu kembali pada posisi Baik kriteria yang di tetapkan
karena nilai NPL˃ dari 2% yaitu 2,02% pada 5% di katakana baik.
tahun 2015, 2,03 % pada tahun 2016, 2,1 pada
tahun 2017, 2,14 % pada tahun 2018, dan pada
tahun 2019 NPL mencapai nilai 2,62%.

Anda mungkin juga menyukai