Anda di halaman 1dari 18

DEMENSIA

FRONTOTEMPO
RAL
PENDAHULUAN
 FTD terjadi pada 5-15% pasien dengan demensia

 FTD terjadi dengan frekuensi yang sama pada laki-laki


maupun perempuan

 Usia onset biasanya antara 45 dan 65 tahun meskipun


dapat berkisar antara 21 hingga 81 tahun.

 Ada perburukan klinisopatologis progresif dengan


kematiandalam waktu 6-8 tahun.
 Riwayat keluarga FTD sekitar 40-50% dari kasus.
DEFINISI
 Frontotemporal dementia (demensia frontotemporal atau

FTD) adalah jenis demensia yang memengaruhi lobus


frontal dan temporal otak, yakni otak bagian depan dan
samping sehingga menimbulkan gangguan pada
kepribadian, perilaku, dan kemampuan berbahasa.
ETIOLOGI
 Belum diketahui secara pasti
 Namun, hasil pencitraan menunjukkan pasien yang mengidap penyakit ini akan
mengalami penyusutan ukuran lobus frontal dan temporal otak.
PATOFISIOLOGI

 Gambaran Histologi dan Imunohistokimia


KLASIFIKASI
FTD varian Perilaku.
Afasia progresif primer. 
Penurunan Fungsi Motorik Secara Progresif
1. DEMENSIA FRONTOTEMPORAL VARIAN
PERILAKU (BVFTD)
 Jugadisebut varian frontal frontotemporal
demensia (fvFTD) atau penyakit Pick
 Gangguan kepribadian / perilaku secara progresif.
 Gejala awal : perubahan kepribadian, tingkah laku,
emosi dan perubahan dalam mengambil
keputusan
 bvFTD adalah bentuk paling umum dari demensia
frontotemporal.
2. AFASIA PROGRESIF PRIMER
 Penurunan kemampuan mereka untuk menghasilkan ucapan.
 Pasien-pasien ini pertama-tama menjadi ragu-ragu dalam berbicara,
mulai berbicara lebih sedikit, dan akhirnya menjadi bisu.
 Mereka tidak dapat berkomunikasi dengan lancar.
 Mereka membuat berbicara lambat, kesulitan mengucapkan kata-kata,
atau bingung saat memproses struktur kalimat yang kompleks
3. PENURUNAN FUNGSI
MOTORIK SECARA PROGRESIF
Kesulitan Gerakan fisik, seperti berjabar tangan,
kesulitan berjalan, sering terjatuh, dan koordinasi
yang buruk
GEJALA FTD
1. Gejala Perilaku
a. Gangguan fungsi eksekutif
b. Perseverasi
c. Disinhibisi
d. Perubahan perilaku makan
e. Perubahan perilaku untuk menggunakan suatu benda
2. Gejala Bahasa
f. Afasia
g. Disartria
LANJUTAN…
3. Gejala Emosional
a. Apatis
b. Perubahan emosional
c. Perubahan sosial-interpersonal
d. Perubahan insight

4. Gejala Motorik
e. Distonia
f. Kelainan berjalan
g. tremor
KRITERIA DIAGNOSTIK
 Menurut Mc Khan dkk :

1. Perubahan perilaku dan berkurangnya kemampuan kognistuf dengan manifestasi :


a. Perubahan perilaku berupa kesulitan dalam mengatur perilaku, sehingga respon yang
diberikan tidak sesuai
b. Gangguan fungsi bahasa dengan karakteristik kesuliltan mengeks presikan kata-kata,
kesulitan menamai obyek, dan gangguan pemahaman kata dan kalimat.
2. Gejala yang terjadi pada poin 1, harus dapat menyebabkan kelainan dalam bersosialisasi atau
mengganggu fungsi okupasi, dan terlihat penurunan fungsi dari sebelumnya.
3. Gejala tersebut terjadi secara kronik progresif.
LANJUTAN..
4. Gejala pada poin 1 bukan disebabkan oleh kelainan atau penyakit sistem saraf maupun sistemik lainnya.
5. Penurunan fungsi tidak terjadi saat pasien mengalami delirium.
6. Kelainan tersebut bukan disebabkan oleh gangguan psikiatri.

Kriteria tambahan dapat membantu dalam menegakkan diagnosis atau mengeliminasi kemungkinan penyakit lain:
1. Onset sebelum usia 65 tahun.
2. Memperlihatkan gejala penyakit motor neuron.
3. Gejala dan tanda motorik sama dengan sindrom kortikobasal dan PSP,antara lain:
a. Penamaan terganggu
b. Penurunan kemampuan motorikberbicara
c. Penurunan kemampuan tata bahasa, seperti berkurangnya kemampuan mendeskripsikan gambar secara lisan
maupun tulisan. Pasien dapat juga mengalami gangguan pemahaman kompleks.T
LANJUTAN…

Terdapat kriteria lain yang dikembangkan oleh Rascovsky dkk,


yaitu:
1. Possible DFTvb
2. Probable DFTvb
3. Definite DFTvb
TATALAKSANA
1. Medikamentosa
Obat antidepresi golongan SSRI
Antipsikotik dosis rendah

2. Nonmedikamentosa
a. Manajemen masalah perilaku
b. Manajemen masalah Bahasa
c. Manajemen masalah gerak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai