\
OLEH KELOMPOK 5:
MARSIYAH
MAUDAHATIL HASANAH
MUTIARA DEWI
TABIATURROHMAH
1. DEFINISI MEDIA SOSIAL DAN PROFESIONALISME
2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dankeberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
2003 Berdirinya Linkedln, tak hanya berguna untuk bersosial, Linkedln juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah
Media Sosial makin berkembang.
2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial
yang user friendly.
2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki
anggota terbanyak.
2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status
atau yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007.
3. PERAN MEDIA SOSIAL
Menjalin silaturahmi yang sudah lama putus dengan teman lama atau kerabat lama
Menambah wawasan
Membangun Hubungan
Jangkauan Global
4. EFEK MEDIA SOSIAL TERHADAP PASIEN
Efek penggunaan media sosial terhadap para pasien secara umum dibagi menjadi dua, yaitu
pemberdayaan pasien dan efek yang lain. Pemberdayaan pasien adalah penemuan dan
pengembangan kapasitas inheren pasien untuk bertanggung jawab terhadap hidupnya
sendiri. Hal ini akan meningkatkan kondisi secara subjektif, psikologis, dan perbaikan
manajemen dan pengendalian diri, Walau demikian, terdapat empat efek lain
penggunaan media sosial oleh pasien. Keempat efek itu adalah berkurangnya
kondisi secara subjektif, hilangnya privasi, menjadi target promosi, dan kecanduan
media sosial.
5. EFEK MEDIA SOSIAL TERHADAP HUBUNGAN PASIEN DENGAN BIDAN
Terdapat empat macam efek penggunaan media sosial oleh pasien terhadap hubungan
antara pasien dan Bidan profesional. Keempatnya adalah Komunikasi yang makin sejajar,
hubungan yang lebih harmonis, dan interaksi yang suboptimal. Dengan penggunaan media
sosial, pasien merasa lebih percaya diri ketika berdiskusi dengan para bidan.
6. MEMAHAMI DASAR SOSIAL MEDIA BAGI TENAGA KESEHATAN
Jaga kehidupan pribadi dan kehidupan profesional anda terpisah secara online
Anda harus memastikan Anda melindungi identitas pribadi Anda secara online.
Lakukan dan Pikirkan baik-baik tentang informasi apa yang Anda ingin bagi tentang diri Anda secara
online
mengambil foto atau video di tempat kerja kecuali bagian dari persetujuan pelatihan profesional,
mengajar atau belajar
Hormati privasi pasien/ klien dan kerahasiaannya.media sosial adalah media terbuka,
Gunakan situs media sosial dan jejaring sosial untuk pengembangan profesional Anda
Berpikir sebelum Anda memposting - apakah yang anda posting tepat untuk media sosial
7. DEFINISI PROFESIONALISME BIDAN
Profesinalisme berarti memiliki sifat profesional yang dimiliki oleh seorang bidan. Bidan profesinal
termasuk rumpun kesehatan , untuk menjadi jabatan profesional memiliki 9 syarat bidan profesinal,
meliputi :
Ilmu sosial,budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika, kode etik, kebidanan yang membentuk dasar
dari asuhan yang berkualitas.
Keluarga berencana
Gangguan reproduksi
Kebidanan komunitas
8. CIRI-CIRI JABATAN PROFESIONAL BIDAN
a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis.
Suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lebih dalam dan luas serta
adanya pengetahuan yang khusus Terdapat 4 ciri utama profesi :
1. Pengetahuannya.
Sertifikasi (pendidikan)
Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap Kompetensi Bidan yang telah lulus
Uji Kompetensi untuk melakukan Praktik Kebidanan.
Registrasi (pendaftaran)
Lisensi (perizinan)
Lisensi praktik kebidanan merupakan proses administrasi yang dilakukan pemerintah dalam
mengeluarkan surat izin praktik yang diberikan kepada suatu tenaga profesi
Akreditasi (evaluasi)
Akreditasi atau pentauliahan adalah suatu bentuk pengakuan pemerintah terhadap suatu lembaga
pendidikan swasta
11. STANDAR PENAMPILAN DAN ETIKA KOMPETENSI YANG TERJAMIN
Menerima tanggungjawab
Memelihara kerja sama yang baik dengan staff kesehatan dan rumah sakit