Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN MEDIA SOSIAL DAN PROFESIONALISME DALAM PELAYANAN KESEHATAN

\
OLEH KELOMPOK 5:
MARSIYAH
MAUDAHATIL HASANAH
MUTIARA DEWI
TABIATURROHMAH
1. DEFINISI MEDIA SOSIAL DAN PROFESIONALISME

 Media sosial adalah sebuah media online,


dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual.Blog,
jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan
oleh masyarakat di seluruh dunia.
2. PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL
 1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat
elektronik , ataupun mengunggah dan mengunduh Perangkat lunak
 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan penyewaan penyimpanan data - data website agar halaman
website tersebut bisa di akses dari mana saja,
 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang
juga merupakan situs jejaring
 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya
sendiri. sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun.

 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dankeberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.

 2003 Berdirinya Linkedln, tak hanya berguna untuk bersosial, Linkedln juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah
Media Sosial makin berkembang.

 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial
yang user friendly.

 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki
anggota terbanyak.

 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status
atau yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.

 2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007.
3. PERAN MEDIA SOSIAL

 Sebagai sarana diskusi dengan jangkauan yang luas

 Media untuk bertukar informasi

 Sebagai sarana hiburan

 Sebagai sarana berkomunikasi

 Mempererat pertemanan dengan teman satu sekolah, atau teman kuliah

 Menjalin silaturahmi yang sudah lama putus dengan teman lama atau kerabat lama

 Mendapat banyak informasi terbaru

 Mengisi waktu luang

 Menambah wawasan

 Tempat pembelajaran online

 Mendengarkan dan Belajar

 Membangun Hubungan

 Jangkauan Global
4. EFEK MEDIA SOSIAL TERHADAP PASIEN

 Efek penggunaan media sosial terhadap para pasien secara umum dibagi menjadi dua, yaitu
pemberdayaan pasien dan efek yang lain. Pemberdayaan pasien adalah penemuan dan
pengembangan kapasitas inheren pasien untuk bertanggung jawab terhadap hidupnya
sendiri. Hal ini akan meningkatkan kondisi secara subjektif, psikologis, dan perbaikan
manajemen dan pengendalian diri, Walau demikian, terdapat empat efek lain
penggunaan media sosial oleh pasien. Keempat efek itu adalah berkurangnya
kondisi secara subjektif, hilangnya privasi, menjadi target promosi, dan kecanduan
media sosial.
5. EFEK MEDIA SOSIAL TERHADAP HUBUNGAN PASIEN DENGAN BIDAN
 Terdapat empat macam efek penggunaan media sosial oleh pasien terhadap hubungan
antara pasien dan Bidan profesional. Keempatnya adalah Komunikasi yang makin sejajar,
hubungan yang lebih harmonis, dan interaksi yang suboptimal. Dengan penggunaan media
sosial, pasien merasa lebih percaya diri ketika berdiskusi dengan para bidan.
6. MEMAHAMI DASAR SOSIAL MEDIA BAGI TENAGA KESEHATAN

 Jaga kehidupan pribadi dan kehidupan profesional anda terpisah secara online

 Anda harus memastikan Anda melindungi identitas pribadi Anda secara online.

 Lakukan dan Pikirkan baik-baik tentang informasi apa yang Anda ingin bagi tentang diri Anda secara
online

 Jangan menggunakan layanan anda atau menggunakan layanan orang lain.

 mengambil foto atau video di tempat kerja kecuali bagian dari persetujuan pelatihan profesional,
mengajar atau belajar

 melampiaskan atau menyampaikan keluhan secara online

 Hormati privasi pasien/ klien dan kerahasiaannya.media sosial adalah media terbuka,

 Gunakan situs media sosial dan jejaring sosial untuk pengembangan profesional Anda

 Berpikir sebelum Anda memposting - apakah yang anda posting tepat untuk media sosial
7. DEFINISI PROFESIONALISME BIDAN
Profesinalisme berarti memiliki sifat profesional yang dimiliki oleh seorang bidan. Bidan profesinal
termasuk rumpun kesehatan , untuk menjadi jabatan profesional memiliki 9 syarat bidan profesinal,
meliputi :

 Ilmu sosial,budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika, kode etik, kebidanan yang membentuk dasar
dari asuhan yang berkualitas.

 Asuhan ibu hamil

 Asuhan kebidanan ibu melahirkan

 Kebidanan asuhan ibu nifas menyusui

 Asuhan bayi lahir

 Asuhan pada bayi balita

 Keluarga berencana

 Gangguan reproduksi

 Kebidanan komunitas
8. CIRI-CIRI JABATAN PROFESIONAL BIDAN
a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis.

b. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan secara tenaga professional.

c. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat.

d. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas.

e. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah.

f. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah.

g. Memiliki kode etik bidan.

h. Memiliki etika bidan.

i. Memiliki standar pelayanan.

j. Memiliki standar praktik.


9. PROFESIONALISME BIDAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

 Suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lebih dalam dan luas serta
adanya pengetahuan yang khusus Terdapat 4 ciri utama profesi :

1. Pengetahuannya.

2. Kode etik profesi.

3. Terdapat otonomi penuh dalam pelayanan, pendidikan dan penilaian.

4. Memberikan pelayanan yang vital dan unik.


10. TAHAP PENCAPAIAN PROFESIONALISME BIDAN

 Sertifikasi (pendidikan)

Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap Kompetensi Bidan yang telah lulus
Uji Kompetensi untuk melakukan Praktik Kebidanan.

 Registrasi (pendaftaran)

Registrasi adalah proses pendaftaran, pendokumentasian dan pengakuan terhadap bidan,

 Lisensi (perizinan)

Lisensi praktik kebidanan merupakan proses administrasi yang dilakukan pemerintah dalam
mengeluarkan surat izin praktik yang diberikan kepada suatu tenaga profesi

 Akreditasi (evaluasi)

Akreditasi atau pentauliahan adalah suatu bentuk pengakuan pemerintah terhadap suatu lembaga
pendidikan swasta
11. STANDAR PENAMPILAN DAN ETIKA KOMPETENSI YANG TERJAMIN

 Yang penting bagaimana caranya memperkuat kesan profesional seorang bidan.

Seorang bidan yang profesional dituntut sikap profesionalismenya, antara lain :

1. Standar penampilan dan etika

2. Kompetensi yang terjamin

3. Pengetahuan yang luas

4. Pelatihan yang ekstensif


12. TANGGUNG JAWAB SEBAGAI BIDAN PROFESIONAL

 Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date,

 Mengenali batas-batas pengetahuan,

 Menerima tanggungjawab

 Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter, dan perawat)

 Memelihara kerja sama yang baik dengan staff kesehatan dan rumah sakit

 Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencangkup penilaian sejawat,

 Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktik

 Meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan

 Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita,


Tata Rara Iid marsya

Anda mungkin juga menyukai