DARURAT TENTANG
KERACUNAN MAKANAN
KELOMPOK 5
Reski mardana (17.053)
Sri vidyanti S. Moha (17.
Rosmita dihuma (17.054)
Ridho rifaldo (17.052)
Latar belakang
CT-Scan
Osmolalitas Serum
Uji Fungsi
Penatalaksanaan
• Pertolongan pertama keracunan makanan yang dapat dilakukan
adalah dengan mengupayakan penderita untuk memuntahkan
makanan yang telah dikonsumsi penderita. Cara yang bisa
dilakukan untuk merangsang muntahan adalah dengan
memberikan minuman susu. Selain itu, cara yang bisa
dilakukan adalah dengan meminum segelas air yang telah
dicampur dengan satu sendok teh garam dan berikan minuman
teh pekat (Junaidi, 2011).
Penatalaksanaan umum kedaruratan
keracunan
1). Penatalaksanaan Kegawatan
Faktor infeksi
Faktor malabsorbsi
Faktor makanan
Klasifikasi Gastro Enteritis Dehidrasi
Dehidrasi ringan
Dehidrasi Sedang
Dehidrasi Berat
Manifestasi Klinis
• 1. Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi semakin sering
• 2. Muntah (umumnya tidak lama)
• 3. Demam (mungkin ada, mungkin tidak)
• 4. Kram abdomen, tenesmus
• 5. Membrane mukosa kering
• 6. Fontanel cekung (bayi)
• 7. Berat badan menurun
• 8. Malaise
(Cecyly, Betz.2002)
Patofisiologi
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus
( Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk ), Bakteri atau
toksin ( Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia,
dan lainnya ), parasit ( Biardia Lambia, Cryptosporidium ) .
Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada
sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana
merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada
Gastroenteritis akut.
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Tinja
• Pemeriksaan Darah
• Kadar ureum dan kreatinin darah untuk mengetahui faal ginjal.
• Doudenal Intubation
Penatalaksanaan Medis
1) Cairan per oral.
2) Cairan parenteral.
3) Obat-obatan.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Pengkajian
• Pengkajian Primer
• Pengkajian Sekunder
Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d sekresi yang tertah
2) Ketidakefektifan pola napas b/d abnormalitas metabolik atau ketidak
seimbangan asam basa
3) Penurunan curah jantung b/d adanya distritmia jantung yang disebapkan
oleh penurunan kadar kalium darah
Intervensi
Intervensi yang diberikan pada saat keadaan gawat
darurat berdasarkan Primary Assesment (ABCDE)
• Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d sekresi yang tertahan
• Buka jalan nafas,gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
• Kaji adanya penyumbatan jalan napas seperti air ludah, muntahan, dan secret
• Pasien dimiringkan ke kanan untuk mencegah aspirasi ludah atau muntahan
• Lidah dijaga agar tidak menghalangi jalan nafas atau tergigit.
• Siapkan alat bantu untuk menolong jalan napas jika perlu
• Auskultasi suara nafas
• Monitor TD,nadi,suhu, dan RR
• Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Ketidakefektifan pola napas b/d abnormalitas metabolik atau ketidak
seimbangan asam basa
• Kaji respiratory rate
• Kaji saturasi oksigen
• Berikan oksigen jika ada hypoksia untuk mempertahankan saturasi
• Auskultasi suara napas
• Monitor status oksigen pasien
Penurunan curah jantung b/d adanya
distritmia jantung yang disebapkan oleh
penurunan kadar kalium darah
• Penurunan curah jantung b/d adanya distritmia jantung yang disebapkan
oleh penurunan kadar kalium darah
• Pasang infuse, berikan ciaran jika pasien dehidrasi
KESIMPULAN
• Gastroenteritis dehidrasi adalah peradangan pada lambung, usus halus dan usus besar
dengan berbagai kodisi patologis dari saluran gastrointestinal dengan manifestasi
diare dengan atau disertai muntah, serta ketidaknyamanan abdomen yang bisa juga
mengakibatkan dehidrasi karena banyaknya cairan yang keluar karena gangguan
tersebut.
• Penyebabnya terjadi karena faktor –faktor yaitu faktor infeksi, faktor malabsorbsi,
factor makanan dan factor psikologis.
• Gastroenteritis /Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit, mengakibatkan
pasien menderita dehidrasi asidosis, bila masih berlanjut akan terjadi asidosis
metabolic, gangguan sirkulasi darah dan pasien jatuh dalam keadaan renjatan (syok).