Anda di halaman 1dari 17

PATOFISIOLOGI

GANGGUAN SISTEM
PENCERNAAN
Kelompok 3

• Alfi Fadlul Ulum (P27903121100)

• Ambita Winardianti (P27903121102)

• Nabila Zahra (P27903121124)

• Risma Widyasari (P27903121138)


Penyakit Pencernaan
.
Penyakit pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang terjadi pada sistem pencernaan tubuh mulai dari mulut
hingga anus. Penyakit yang sering kali kita anggap ringan akan berdampak fatal apabila kita tidak mengerti diagnosanya
dan cara penanganan yang tepat. Penyakit pencernaan ini termasuk tergolong penyakit besar karna terjadi pada organ
mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar dan rektum.

Presentasi kasus-kasus penyakit yang berdampak pada gangguan saluran pencernaan mulai mengalami
peningkatan. Kecukupan nutrisi tubuh berpengaruh besar terhadap produktivitas dan hal itu sangat berkaitan erat dengan
fungsi kerja saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang berfungsi secara optimal akan mampu memaksimalkan nilai
pemanfaatan ransum melalui proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Kerugian utama adanya gangguan pada organ
dan saluran pencernaan tentunya berupa terganggunya penyerapan nutrisi.
Beberapa macam penyakit gangguan pencernaan
adalah sebagai berikut :

1. Candidiasis Oral
Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh
candida. kandida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut,
mikroorganisme ini menapai 40 – 60 % dari populasi (Silverman S,
2001).
Terdapat lima spesies kandida yaitu:

1. kandida albikans,
2. kandida tropikalis,
3. Kandida glabrata,
4. Kandida krusei dan
5. Kandida parapsilosis.
FAKTOR YANG MENYEBAKAN TERJADINYA
KANDIDIASIS

1. Pengguna protesa
2. Serostomia (sjogren syndrome),
3. Penggunaan radio therapy,
4. Obat – obatan sitotoksis,
5. Konsentrasi gula dalam darah (diabetes),
6. Penggunaan antibiotik atau kortikosteroid,
7. Penyakit keganasan (neoplasma),
8. Kehamilan,
9. Defisiensi nutrisi,
10. Penyakit kelainan darah, dan
11. Penderita immuno supresi (AIDS).
KLASIFIKASI PENYAKIT KANDIDIASIS

1. Akut pseudomembran kandidiasis (thrush)

2. Kronis hiperplastik kandidiasis

3. Kronis atrofik kandidiasis (denture stomatitis)

4. Akut Atrofik Kandidiasis

5. Angular Sheilitis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Langsung
Bahan pemeriksaan dapat diambil dengan beberapa cara yaitu usapan (swab)
atau kerokan (scraping) lesi pada mukosa atau kulit. Juga dapat digunakan darah,
sputum dan urine.

b. Pemeriksaan Biakan Selain


pemeriksaan mikroskopis.dapat dilakukan kultur dengan menggunakan agar
sabouraud`s atau eosinmethylene blue pada suhu 37 % C, hasilnya akan terbentuk
koloni dalam waktu 24 – 48 jam.

PENGOBATAN
Kandidiasis pada rongga mulut umumnya ditanggulangi dengan menggunakan obat
antijamur,dengan memperhatikan factor predisposisinya atau penyakit yang
menyertainya,hal tersebut berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan atau
penyembuhan.
2. PEPTIC ULCER (ASAM LAMBUNG)

Lambung merupakan salah satu organ pencernaan yang memiliki bentuk


menyerupai huruf J. Letaknya di sebelah kiri perut bagian atas dengan ukuran yang
berbeda pada setiap orang. Organ ini memiliki dua saluran pada kedua ujungnya.
Bagian ujung atas terhubung dengan kerongkongan atau esophagus, sementara itu
pada ujung bawah tersambung dengan usus.
JENIS-JENIS GANGGUAN LAMBUNG

a. Gastroesophageal reflux (GERD).


b. Gastritis.
c. Ganstroparesis.
d. Dispesia.
3. COLITIS (RADANG USUS)

Kolitis adalah penyakit peradangan pada lapisan usus besar. Peradangan


yang mengganggu system pencernaan ini bisa disebabkan oleh infeksi, penyakit
tertentu yang menyerang fungsi usus, atau reaksi alergi. Peradngan yang terjadi pada
usus besar menyebabkan pembentukan luka berlubang yang disertai dengan
berbagai gejala menyakitkan.
FAKTOR PENYEBAB KOLITIS

1. Infeksi virus, bakteri, atau parasite


2. Iskemik
3. Inflammatory bowel disease (IBD)
4. Kolitis mikroskopik
5. Akibat alergi
KOMPLIKASI PADA RADANG USUS

1. Perforasi usus
2. Kolitis fulminan
3. Toxic megacolon
4. Kanker usus
4. PERITONITIS

Peronitis adalah peradangan pada peritoneum, yaitu selaput tipis yang


membatasi dinding perut bagian dalam dan organ-organ perut. Peradangan ini
umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Jika tidak ditangani, infeksi
pada peritonitis dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Berdasarkan asal infeksinya, peritonitis dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Peritonitis primer (spontan)
2. Peritonitis sekunder
FAKTOR PENYEBAB PERITONITIS

Peritonitis primer paling sering terjadi karena sirosis hati yang disertai
penumpukan cairan di rongga perut (asites). Namun, kondisi lain yang juga dapat
menyebabkan asites, seperti gagal jantung atau gagal ginjal, turut bisa menyebabkan
peritonitis primer. Sedangkan peritonitis sekunder biasanya terjadi karena adanya
robekan atau ubang sauran pencernaan.
GEJALA PERITONITIS

1. Nyeri perut yang terasa ketika disentuh


2. Perut kembung
3. Mual dan muntah
5. Demam
6. Lemas
7. Nafsu makan menurun
8. Terus menerus merasa haus
9. Diare
10. Sembelit dan tidak bisa buang gas
11. Jumlah urine yang keluar sedikit
12. Jantung berdebar.
KESIMPULAN

Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna segala macam makanan dan


minuman yang masuk ke tubuh kita meaui serangkaian proses pencernaan.
Makanan yang awalnya dalam bentuk kasar diubah menjadi bentuk yang lebih
halus dengan bantuan gigi dan enzim. Gangguan pada sistem pencernaan,
penyebab terjadinya gangguan atau kelainan pada sistem pencernaan makanan
dapat diakibatkan oleh beberapa hal, seperti pola makan yang salah, kurang
mengonsumsi sayuran, gaya hidup yang tidak sehat, dan lain sebagainya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai