Oleh :
Kelompok 5
Grace Jessica 1801094
Hazyka Lutica 1801095
Helda Febriyanti 1801096
Indah Putriana 1801097
Jessica Julia.G 1801098
Dosen Pengampu :
PEMBAHASAN
2.1. Anatomi
terbakar di ulu hati. Ini sering kali terjadi akibat makanan berlemak atau terlalu
yang menimbulkan rasa tidak enak, penuh dan nyeri di bagian perut dan tengah dada.
peringatan untuk tukak lambung. Sedangkan tukak lambung adalah luka atau lubang
pada lapisan lambung, bisa disebut juga kerusakan pada lapisan mukosa dinding
lambung. Tukak lambung adalah penyakit terusan dari penyakit maag yang tidak
Maag dapat disebabkan karena pola makan tidak teratur, sering mengonsumsi
makanan yang asam dan pedas berlebihan, adanya penyakit lain seperti gagal ginjal,
serangan bakteri (H. pylori), kafein, soda, cokelat. Pencetus utamanya adalah jadwal
makan yang tidak teratur membuat lambung sulit beradaptasi, dan dapat
mengakibatkan kelebihan asam. Serta mengiritasi dinding mukosa lambung. Lalu ada
stres yang dapat mengakibatkan peubahan hormonal yang merangsang sel untuk
berlebih, pedas, asam, gas, juga dapat memicu lambung merangsang produksi HCl.
Kebanyakan tukak lambung disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter
pylory, bukan makanan pedas, asam, atau stres. Infeksi bakteri H. pylori
melepaskan toksin dan enzim yang mengurangi efisiensi mukosa dalam melindungi
lapisan dinding mukosa pada traktus gastrointestinal. Sebagai respon terhadap infeksi
bakteri, tubuh memulai respon imun yang menyebabkan kerusakan lapisan dinding
mukosa dan ulserasi. Tukak lambung sering terjadi karena kerusakan pelindung
mukosa lambung, yang disebabkan oleh hipersekesi asam dari lambung yang lolos ke
duodenum karena buffer tidak cukup untuk menetralkan asam lambung, sfingter
Menurut WHO insiden maag di dunia sekitar 1,8-2,1 juta setiap tahunnya, di
Inggris 22%, Cina 31%, Jepang 14%, Kanada 35%, Prancis 29,5%. Pada Asia
Tenggara 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahun. Indonesia presentase sekitar
40,8%. Pada tahun 2011 di Jawa Timur mencapai 44,5% yaitu dengan jumlah 58.116
kejadian.
1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Prevalensi tukak lambung yang
yang secara substansial lebih tinggi dari populasi bagian barat sekitar 4,1% yang
bersifat asimtomatik.
Menurut DEPKES RI angka kejadian tukak lambung di beberapa kota di
Indonesia yang tertinggi mencapai 91,6% yaitu di kota Medan, lalu Surabaya 31,2%,
Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,3%, Aceh 31,7% dan
Penyebab utama tukak lambung adalah terinfeksi oleh H. pylori. Sekitar 30-
50% populasi diseluruh dunia terinfeksi oleh H. pylori. Prevalensi infeksi bakteri ini
mengalami infeksi H. pylori antara lain orang tua/lanjut usia, kondisi ekonomi kurang
mampu, penduduk migran dari daerah dengan prevalensi H. pylori yang tinggi,
Patofisiologi gastritis dimulai dari infeksi atau inflamasi pada lapisan mukosa
lambung, dan enzim pepsin. Asam lambung bertugas memecah makanan, dan enzim
pepsin mencerna protein. Lapisan mukosa lambung diliputi oleh lapisan tebal mukus
yang melindunginya dari cairan asam lambung yang dapat melumerkan dan mengikis
pepsin, dan zat-zat pelindung lainnya menjadi berkurang. Awalnya, pada fase akut,
infeksi atau inflamasi yang terjadi adalah sub-klinik pada kebanyakan penderita. Pada
fase ini terjadi erosi superfisial, di mana permukaan mukosa lambung menampakkan
eritema dan edema. Umumnya, gastritis fase ini beronset akut, dan cepat berakhir.
Inflamasi dapat menyeluruh (pan gastritis), atau sebagian lambung saja (antral
gastritis). Inflamasi dapat berupa nodul-nodul kecil, sebagai tanda akut atau subakut
gastritis, yang asal muasalnya belum jelas. Nodul inflamasi ini diperkirakan
Gastritis yang disebabkan oleh zat-zat dari luar, seperti NSAID, atau alkohol,
akan menginflamasi bagian bawah lambung daerah kurvatura mayor, hal ini
dikarenakan oleh gaya gravitasi. Efek jangka panjang zat-zat erosif eksternal tersebut
menjadi kronis. Namun, mekanisme terbesar terhadap inflamasi lambung ini adalah
seseorang yang menderita kondisi ini mengalami gastritis reaktif, atau gastropati
reaktif.
Gastritis reaktif dapat akut, kronik, erosif, dengan sedikit atau tidak terjadi
inflamasi. Pemicu terjadinya gastritis reaktif ini adalah obat NSAID seperti
dari usus kecil kembali ke lambung, reaksi stress. Gastritis reaktif yang terjadi
sebagai reaksi terhadap stres disebut sebagai Gastritis stres. Gastritis fase akut dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu gastritis erosif akut dan gastritis non-erosif.
Gastritis erosif akut dapat muncul dalam tiga bentuk, yaitu gastritis erosif
yang masih superfisial, yang sudah lebih dalam menginvasi lapisan mukosa lambung,
dan erosi hemoragik akut dimana erosi sudah mencapai vaskularisasi lambung
Helicobacter pylori. Gastritis non-erosif adalah gastritis fase akut yang terjadi dalam
waktu yang pendek, secara spontan organisme dapat dibasmi, infiltrat polimorfologis
teresolusi, dan gambaran mukosa gaster kembali normal. Hal ini terjadi pada sebagian
Dalam hal respon imun penderita gagal untuk mengatasi infeksi, maka secara
perlahan tapi pasti dalam jangka waktu 3-4 minggu akan terjadi pembentukan dan
akumulasi sel-sel inflamasi yang bersifat kronik. Keadaan ini dapat menggantikan
istilah gastritis netrofilik akut dengan gastritik kronik aktif, yang umumnya
Gastritis kronik dapat berlanjut menjadi berbagai tipe yang hanya dapat
dibedakan secara histologis, yaitu: Gastritis atrofik, Gastritis kronis aktif, Gastritis
atrofik dengan stadium lanjut, berhubungan dengan infeksi Helicobacter pylori kronik
mukosa lambung. Ukuran panjangnya 2,4-4 µm dan lebar 0,5-1 µm. Reservoir
utamanya adalah lambung manusia, khususnya di daerah antrum. Bersifat
kehidupan H. pylori di luar tubuh manusia tergantung pada suhu lingkungan. Pada
suhu 4o C, H. pylori masih dapat hidup dan dikultur dalam 20-25 hari, sedangkan
pada suhu 15oC selama 10– 15 hari dan pada 24oC hanya selama 6–10 jam. Hal ini
menunjukkan bahwa H. pylori mampu bertahan dengan lebih baik pada lingkungan
enzim seperti urease yang memungkinkan organisme tersebut untuk bertahan pada
infeksi H. pylori. Mukosa lambung terlindungi sangat baik dari infeksi bakteri,
namun H. pylori memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik terhadap
mukus, berenang dan orientasi spasial di dalam mukus, melekat pada sel epitel
lambung, menghindar dari respon imun, dan sebagai akibatnya terjadi kolonisasi
pertahanan penjamu, sistem imunitas dan mukosa gaster dengan berbagai faktor
menggunakan flagela, adesin, dan sebagainya (Tabel 2.1). Setelah merusak tautan
sel epitel, H. pylori dapat melewati dinding lambung dengan menghadapi respon
imun secara langsung yaitu neutrofil, limfosit, sel mast dan sel dendritik. Respon
seperti IL -8, IL-12, IL-6, IL-1β, IL-18, tumor-necrosis factor-α (TNF-α), dan IL-
pylori dan asam lambung merupakan dua hal yang menjadi dasar manifestasi klinis
infeksi H. pylori. Variasi antara respon imun penjamu dan adanya infeksi kronik
yang terkait H. pylori dan produksi asam lambung serta menentukan kepadatan dan
lokasi koloni H. pylori. Infeksi H. pylori saat bayi diperkirakan merupakan
pada masa anak-anak merupakan faktor penyebab gastritis antrum (sekresi asam
Antasida
Antihistamin H-2
Antimuskarinik
Defensive)
2.5.1. Antasida
mengurangi keasaman lambung dan karena pepsin tidak aktif dalam larutan pH
diatas 4,0 , maka bisa mengurangi aktivitas peptic. Kebanyajan antasida yang
hidroksida sebagai bagian yang penting, baik secara sendiri atau dalam
kombinasi.
a. Alumunium Hidroksida
Merupakan antasid non sistemik yang bekerja dengan mengikat ion H dalam
bentuk yang tidak larut. Jadi antasid ini tidak diserap. Obat ini dapat memiliki
b. Kalsium Karbonat
c. Magnesium Hidroksida
Efektivitasnya sama dengan Ca-karbonat. Efeknya cukup lama karena obat ini
sukar larut setelah bereaksi dengan HCl lambung sehingga obat ini berada lama
dalam lambung.Dalam usus, ion Mg dapat diserap sebanyak 5-10 % dan cepat
(efek pencahar). Bila terdapat kelainan ginjal, dapat terjadi retensi Mg sehingga
d. Natrium Bikarbonat
pengobatan. Obat ini kerjanya cepat dan sangat efektif dalam menurunkan asam
metabolic.
dengan dokter.
Tentang Antasida
Golongan Antasida
Kategori Obat bebas
Manfaat Menetralkan asam lambung
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Bagi ibu hamil dan menyusui, antasida tergolong aman
Kategori kehamilan dan selama penggunaannya masih sesuai dengan dosis yang
anjuran dokter.
Bentuk obat Suspensi, tablet dan kaplet kunyah
Peringatan:
jantung.
Hati-hati jika Anda tengah menjalankan diet rendah garam, memiliki tekanan
Dosis antasida (antacid) berbeda pada tiap orang, disesuaikan dengan kondisi
dan umur pasien. Ikuti keterangan yang ada di kemasan dan konsultasikan dengan
dokter terkait dosis yang tepat juga cara penggunaan obat secara lengkap.
Antasida tersedia dalam bentuk suspensi, serta tablet dan kaplet kunyah.
Untuk antasida bentuk tablet dan kaplet kunyah, konsumsi obat dengan
mengunyahnya terlebih dahulu sebelum ditelan, dan minum air putih setelahnya.
alat penakar obat sendiri, misalnya sendok makan.Hal itu dapat memengaruhi
Antasida, baik tablet dan kaplet kunyah, atau pun suspensi, digunakan ketika
gejala muncul atau terasa akan muncul. Umumnya, antasida dikonsumsi saat atau
segera setelah makan. Jika gejala tidak kunjung membaik, muncul reaksi alergi,
tertentu, di antaranya:
Efek samping antasida (antacid) jarang terjadi. Efek samping penggunaan obat
Diare
Perut kembung
Kram perut
Sembelit
Obat tersebut merupakan penghambat sekresi asam lambung yang kuat, baik oleh
histamine, gastrin, acetylcholine maupun oleh zat-zat lain. obat ini terbukti
dapat ,mengurangi lebih dari 90% sekresi asam lambung akibat rangsangan
kondisi dengan gejala-gejala utama berupa nyeri pada ulu hati, sensasi panas atau
terbakar di sekitar dada yang biasanya terjadi setelah makan dan bisa makin buruk
berikut ini:
Sakit maag
Tukak lambung
Ulkus duodenum
Sindom Zollinger-Ellison
histamin 2.Histamin 2 berperan dalam merangsang dan melepaskan zat asam pada
diturunkan.
Cimetidine
Famotidine
Ranitidine.
Peringatan:
- Meski tergolong aman bagi wanita hamil, menyusui, atau yang sedang
lansia.
asam lambung atau tes alergi kulit. Kedua hasil tes tersebut dapat terpengaruh
- Jika ingin menggunakan obat ini, hentikan kebiasaan merokok dan minum
minuman beralkohol.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lainnya, termasuk herba
kemungkinan obat ini dapat menimbulkan efek samping, tergantung dari kondisi
Sakit kepala
Ruam kulit
Lemas
Diare
Konstipasi
Pilek
Telinga berdenging
Susah tidur
informasi, penggunaan masing-masing jenis obat ini dilarang bagi kelompok usia
peringatan, atau interaksi dari masing-masing jenis obat antagonis H2, silahkan
CIMETIDIN
Merek Bentuk
Kondisi Dosis
dagang Obat
Cimetidine, Tablet 400 mg, 4 kali sehari atau
pemberian
Sindrom 300 - 400 mg, 4 kali sehari.
Ellison diperlukan
Dewasa: 300 mg tiap 6-8
Sindrom
jam yang disuntikkan
Zollinger-
Suntik selama 15-20 menit. Dosis
Ellison dan
maksimal 2400 mg per
ulkus duodenum
hari.
FAMOTIDINE
Merek Bentuk
Kondisi Dosis
dagang obat
Amocid, Tablet GERD Dewasa: 20 mg, 2 kali
Promag
Anak-anak usia 3 bulan-1
Double
tahun: 0,5 mg/kgBB, 2 kali
Action,
sehari
Tomaag
Anak-anak usia 1 tahun-
Double
remaja 16 tahun: 0,5
Action,
mg /kgBB, 2 kali sehari.
Ulmo 40
Dosis bisa ditingkatkan
hari.
RANITIDINE
Merek Bentuk
Kondisi Dosis
dagang obat
Acran, Dewasa: 150 mg 2 kali
per hari.
(intravena) secara
lambat.Kemudian
dilanjutkan dengan
pemberian 0,125-0,25
sehari.
Anak-anak: 1 mg/kgBB
infus.
tempat kerja dan bekerja langsung pada pompa asam (H/K ATPase) yang
proton atau disebut juga pompa asam ini terdapat dalam sel-sel parietal.Pompa
proton ini berlokasi di membrane apical sel parietal. Dalam proses ini, ion H
dipompa dari sel parietal kedalam lumen dan terjadi proses pertukaran dengan ion
K. Obat-obat golongan ini bekerja dengan cara memblok sekresi asam labmung
dengan cara menghambat H/K ATPase pump dalam membran sel parietal.
Omeprazol
Pantoprazol
Lansoprazol1
yang digunakan untuk menurunkan kadar asam lambung dan meredakan gejala
yang disebabkan oleh penyakit refluks asam lambung (GERD). Selain itu,
Esofagitis erosif
Tukak lambung
Ulkus duodenum
1
Sindrom Zollinger-Ellison, yaitu kondisi yang menyebabkan produksi asam
lambung meningkat
Penghambat pompa proton bekerja dengan cara menghambat sistem enzim yang
memproduksi dan melepaskan asam lambung. Enzim ini disebut juga dengan
Penghambat pompa proton terdiri atas beberapa jenis dan berbagai merek
Omeprazole
Esomeprazole
Lansoprazole
Pantoprazole
Rabeprazole
Peringatan:
memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau bahan-bahan yang terkandung di
dalamnya.
penyakit ginjal.
Beri tahu dokter jika sedang menderita kadar magnesium rendah dalam tubuh
(hipomagnesemia).
Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi penghambat pompa proton
Sakit kepala
Konstipasi
Diare
terjadi, yaitu:
Reaksi alergi, seperti gatal, ruam kulit, sulit bernapas, serta pembengkakan di
Sindrom Steven-Johnson.
Pankreatitis.
Eritema multiformis
Jika penghambat pompa proton digunakan dalam jangka waktu lama, kelompok
obat ini dapat menyebabkan kondisi berikut ini, meskipun sangat jarang terjadi:
Patah tulang di bagian lengan, panggul, atau tulang belakang, terutama bagi
penderita osteoporosis.
Pneumonia.
Serangan jantung.
Berikut ini adalah jenis obat yang termasuk ke dalam golongan obat
untuk asam lambung, dan 20 mg/hari setelah masa pemulihan esofagitis. Obat
Dewasa: 20-40 mg, sekali sehari, selama 4 minggu untuk ulkus duodenum, atau
8 minggu untuk tukak lambung. Dosis pemeliharaan adalah 10-20 mg/hari. Obat
Esofagitis erosif
hingga 12 bulan.
Dewasa: Dosis awal adalah 60 mg, sekali sehari, pada pagi hari. Dosis
pemeliharaan 20-120 mg/hari. Untuk dosis di atas 80 mg, dibagi menjadi 2 kali
konsumsi.
Esomeprazole
Dewasa: 40 mg, 1 kali sehari, selama 4 minggu. Dosis pemeliharaan GERD yang
Dewasa: 20 mg, 2 kali sehari selama 7 hari. Atau, 40 mg, 1 kali sehari,
selama 10 hari.
Sindrom Zollinger-Ellison
Lansoprazole
Dobrizol.
Dewasa: 15-30 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 4-8 minggu. Dosis
tubuh.
Anak usia 1-11 tahun BB ≤30 kg: 15 mg, 1 kali sehari pada pagi hari,
hingga 12 minggu.
Anak usia 1-11 tahun BB >30 kg: 30 mg, 1 kali sehari pada pagi hari,
hingga 12 minggu. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 30 mg, 2 kali sehari, jika
Anak usia 12-17 tahun: 15 mg, 1 kali sehari, selama hingga 8 minggu.
Dewasa: 30 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, hingga 4 minggu (untuk ulkus
Esofagitis erosif
Dewasa: 30 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama hingga 8 minggu. Dosis
Anak usia 1-11 tahun BB >30 kg: 30 mg, hingga 12 minggu. Dosis dapat
ditingkatkan menjadi 30 mg, 2 kali sehari, jika gejala masih dirasakan setelah 2
minggu.
Dewasa: 60 mg, 1 kali sehari pada pagi hari. Dosis pemeliharaan bisa diberikan
hingga lebih dari 120 mg/hari jika diperlukan. Untuk dosis di atas 120 mg, harus
Dewasa: 30 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 4-8 minggu.
Rabeprazole
Dewasa dan anak-anak ≥12 tahun: 20 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama
Dewasa: 20 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 4-8 minggu (untuk ulkus
Dewasa: 20 mg, 1 kali hari pada pagi hari, selama 4-8 minggu. Dosis
Sindrom Zollinger-Ellison
Dewasa: 60 mg, 1 kali sehari pada pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 120
mg per hari jika diperlukan. Untuk dosis di atas 100 mg, harus dibagi ke dalam 2
jadwal konsumsi.
Pantoprazole
Dewasa: 20-40 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 4 minggu. Lama
Anak-anak (≥5 tahun): Obat diminum 1 kali sehari pada pagi hari.
Dewasa: 40 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 2-4 minggu (untuk ulkus
Esofagitis erosif
Dewasa: 20-40 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 4 minggu. Lama
Anak-anak ≥5 tahun: 20 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 8 minggu
(untuk BB 15-40 kg). Atau, 40 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 8 minggu
Sindrom Zollinger-Ellison
Dewasa: 80 mg, 1 kali sehari pada pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 240
mg per hari jika diperlukan. Dosis di atas 80 mg harus dibagi ke dalam 2 kali
konsumsi.
ulcerogenik, tanpa menghambat sekresi atau mentralkan asam lambung. Jadi, obat
setraksat)
a. Analog Prostaglandin
Yang termasuk dalam golongan obat ini adalah misoprostol, obat golongan ini
H.
PGE menyebabkan hyperplasia mukosa lambung-duodenum, khususnya di
antrum, terutama memperpanjang daur hidup sel-sel epitel yang sehat, tanpa
b. Nonprostaglandin
Sukralfat
Sukralfat adalah garam alumunium dari sukrosa sulfat. Obat ini membutuhkan
suasana asam untuk aktivasi dan sebaiknya tidak diberikan bersama dengan
antasida, antagonis reseptor H2,dan PPI. obat ini membentuk pasta kental yang
secara selektif terikat pada ulkus sehingga secara langsung membentuk lapisan
Setraksat
di tepi ulkus dan di mukosa yang bebas ulkus.Obat ini juga meningkatkan