Oleh :
Rosa Devitria, M. Si
Parameter Kualitas Air Secara
Fisika
3. Metode Visual
Prinsip
Membandingkan intensitas cahaya yang
dhamburkan oleh sampel dengan intenstas
cahaya oleh suspensi standar pembanding pada
kondisi yang sama
Alat : Tabung Nessler
Satuan adalah NTU
Zat Padat dalam Air
Zat padat adalah material tersuspensi atau terlarut dalam air
yang dapat mempengaruhi kualitas air. Zat padat merupakan
semua zat yang tinggal sebagai residu saat diuapkan pada
suhu 103 – 105 C.
Total zat padat dapat dibedakan menjadi 2 :
1. Total zat padat tersuspensi (total suspended solid /
TSS)
2. Total zat padat terlarut ( total dissolved solid /TDS ).
Tipe filter / penahan yang digunakan mempunyai ukuran lubang,
porositas, area dan ketebalan. Ukuran partikel dan jumlah
material yang tertahan pada filter adalah faktor utama yang
mempengaruhi pemisahan zat padat tersuspensi dari zat padat
terlarut
Total zat padat tersuspensi (total
suspended solid / TSS)
Total zat padat tersuspensi merupakan bagian dari total zat
padat yang tertahan oleh filter berupa mineral-mineral atau
senyawa
Air yang mempunyai zat padat tersuspensi tinggi secara
estetika tidak memuaskan untuk kegunaan tertentu misalnya
untuk mandi
Total zat padat terlarut ( total
dissolved solid /TDS )
Metoda Colorimetri
Prinsip
Membandingkan warna sampel air dengan larutan standar
yang terdiri dari berbagai macam konsentrasi, dengan
kondisi yang sama.
Rasa
Rasa merupakan salah satu rangsang kimia, hanya ada 4
rasa asli yaitu asam, manis, asin dan pahit. Garam anorganik
terlarut dari tembaga, besi, mangan, kalium, natrium dan
seng dapat diketahui dengan pengecap.
amina anyir
amoniak pesing
diamine busuk
merkuri organik
Air Raksa/ merkuri/ hidragyrum (Hg) (metil merkuri)
lebih berbahaya
Besi (Fe)
dialam terdapat sebagai hematit
menimbulkan warna kuning dan rasa logam kelat
pada air serta pengendapan/kerak pd pipa,
prtumbuhan bakteri besi, kekeruhan
Fe diperlukan tubuh tapi dlm jumlah yang
memadai, bila kelebihan dpt merusak dinding
usus, darah menjadi lebih gelap/ kehitaman
Flourida (F)
senyawa flour, dimana F merupakan halogen
reaktif.
flourida anorganik bersifat lebih toksik dan reaktif
kerucunan : flourosis gigi, gangguan pertumbuhan
rangka, cacat tulang
penggunaan flourida yg berlebihan berkorelasi dgn
kanker tulang
menjadi perhatian dokter gigi, peninjauan kembali
flouridasi air
Kadmium (Cd)
sumber pd industri alloy,
pemurnia Zn, pestisida, dll
sifatnya toksik shg tdk
diperlukan tubuh utk
pertumbuhan
keracunan mnyebabkan
gangguan spt flu dan tulang
menjadi lemah, fraktur
tulang dan gangguan ginjal
disebut penyakit "itai-itai"
sejarah di kota Toyama,
Jepang thn 1910
Kesadahan (CaCO3)
disebabkan mineral Calsium, magnesium, ferrum
dampak sulitnya sabun berbusa, pengendapan pada didinding pipa
Klorida (Cl)
senyawa halogen klor
digunakan sebagai desinfektan penyediaan air minum -->
karsinogenik yang berasal dari senyawa halogen-hidrocarbon (klor
dan benzena)
Diedrin
sbg insektisida
gangguan SSP,anoreksia, kanker, mutasi sel
kulit telur unggas menjadi tipis
Benzene
pelarut lemak
keracunan: erythema, bersifat narkotik dan anestetik pd SSP, hipo
atau hyperplasia sumsum tulang sgh mudah anemia, leukimia atau
kelainan darah lainnya
DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroetana)
pestisida yg pertama kali dibuat untuk pemberantasan malaria pd PD
II
DDT memiliki sifat larut dalam lemak. Karena itu, residunya terus
terbawa dalam rantai makanan, dan menumpuk dalam jaringan
lemak. Dari situ, sisa DDT mengalir melalui air susu ibu kepada
anaknya, baik pada manusia maupun pada binatang. Binatang
pemangsa mendapat timbunan sisa DDT dari binatang makanannya
Bahan kimia tersebut diantaranya silikat, bahan pewangi, bahan pewarna dan
fosfat serta Alkyl Benzene Sulfonat untuk bahan yang menghasilkan busa.
Efek samping berupa kerusakan kulit tangan, seperti kulit menjadi panas, kering,
retak-retak, melepuh dan kulit mudah terkelupas. Terkadang efek tersebut juga
menimbulkan gatal-gatal dan menjadikannya penyakit alergi.
Pemakaian deterjen secara besar-besaran dan dalam jangka waktu yang lama
bisa mencemari air tanah. Sehingga air minum yang dikonsumsi menjadi tidak
enak rasanya dan berbau tidak sedap. Konsumsi air minum yang tercemar limbah
deterjen bisa mencetus penyakit kanker. Pada proses terurainya deterjen
dihasilkan benzena.
Bila benzena bercampur dengan klor bisa menghasilkan zat klorobenzena yang
terbukti sangat bahaya karena bersifat karsinogenik. Bercampurnya klor dan
benzena bisa terjadi saat proses pengolahan air minum. Biasanya dalam proses
klorinasi digunakan zat kaporit yang digunakan untuk membunuh kuman. Padahal
di dalam kaporit terkandung unsur klor.
Parameter Kualitas Air Secara Mikrobiologi
Coliform Tinja
Belum Jumlah per 0 Bukan Air
100 mL Pipaan
Diperiksa
Parameter Kualitas Air Secara
Radioaktivitas
• Sinar Alpha, sifat:
Inti atom helium
Dalam medan magnet membelok ke kutub negatif, jadi sinar alfa bermuatan positif
Daya tembus kecil
Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya
Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan
ion yang bermuatan negatif disebut anion
Mengionkan adalah mengubah atom atau molekul dlm suatu zat atau benda menjadi ion
Parameter Satuan Kadar Maksimum
Yg Diperbolehkan
Aktivitas Alpha
(Gross Alpha Bg/L 0.1
Activity)
Aktivitas Beta
(Gross Beta Bg/L 1.0
Activity)
• Secara umum, efek yang ditimbulkan sinar
radioaktif tergantung Intensitas sinar, frekuensi
dan luasnya pemaparan.
• Misalnya:
1.Kerusakan sel
2.Perubahan komposisi genetik
3.kanker
4.Kematian
TERIMA KASIH