Anda di halaman 1dari 26

Pemeriksaan Laboratorium

Pada
Uji Kompatibilitas
untuk Transfusi Darah
dr.Rositha Ratna Wisesa, SpPK
Instalasi Laboratorium RS Pasar Minggu
Cirebon, 30 Maret 2022
Uji Kompatibilitas:
 Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
memastikan darah donor sesuai dengan darah
pasien, sehingga transfusi yang diberikan
bermanfaat, dengan risiko efek samping/reaksi
transfusi sangat minimal.
 Eritrosit donor yang dimasukkan ke dalam
peredaran darah pasien akan memiliki masa
hidup yang baik, serta tidak ada destruksi yang
berarti dari eritrosit pasien sendiri.
Transfusi

Memasukkan darah donor ke dalam

peredaran darah pasien.


Darah yang akan ditransfusikan
harus darah yang aman.
Darah aman

Bebas IMLTD

Cocok  uji kompatibilitas negatif

Risiko reaksi transfusi minimal


Uji Kompatibilitas
1. Identifikasi pasien.
2. Pengambilan contoh darah pasien.
3. Pemilihan unit darah donor yang sesuai.
4. Pemeriksaan Laboratorium.
Pemeriksaan Laboratorium Pada
Uji Kompatibilitas
- Sistem golongan darah > 30, semakin diperlukan uji
pretransfusi yang lebih sensitif untuk mengetahui
adanya ketidak cocokan.
- Dulu  hanya mencampur serum pasien dengan
eritrosit donor  kemudian diamati adanya lisis
eritrosit, aglutinasi atau keduanya. Hal ini sekarang
dikenal sebagai crossmatch major.
- Istilah “Uji Kompatibilitas” sering
tertukar-tukar dengan crossmatch,
padahal keduanya sangat berbeda.
Pemeriksaan Laboratorium Pada
Uji Kompatibilitas
Pemeriksaan gol darah ABO/Rh
Skrining antibodi*
Reaksi silang (Crossmatch/Xm)
Pemeriksaan Laboratorium Pada
Uji Kompatibilitas
Pemeriksaan gol darah ABO/Rh
Skrining antibodi*
Reaksi silang (Crossmatch/Xm)
Pemeriksaan Pada Laborato- Pada Laborato-
rium yg lengkap rium yg belum
lengkap
Golongan darah Dilakukan Dilakukan
sistem ABO dan Rh
Skrining Antibodi Dilakukan Belum dilakukan
Crossmatch Hanya crossmatch Crossmatch mayor
mayor (Immediate Crossmatch minor
Spin/IS) Coomb’s Test
MASALAH TINDAKAN

Diskrepansi golongan darah. Berikan darah dengan


crossmatch negatif.

Golongan darah O Bombay Harus diberikan darah


golongan O Bombay juga.
Rhesus lemah (weak D) Sebagai pasien, weak Du
harus dianggap Rh (-),
namun sbg donor dianggap
Rh(+).
Skrining Antibodi
Antibodi:
Protein (immunoglobulin) yang terdapat di
dalam serum/plasma.

Akibat reaksi sistem imun tubuh terhadap


benda asing (antigen gol.darah lain) yg
masuk ke dalam tubuh.
Anti Bodi • Anti A
Gol • Anti B
Darah • Anti AB Sudah
• Anti H
ABO rutin
diperiksa
Anti Bodi • Anti D
• Dan antibody lain
di Bank
Gol Darah.
Darah Rh
Selain antibodi ABO dan Rhesus, antibodi apalagi
yang perlu diskrining?

Clinically significant unexpected antibody (0,3-2%)


Antibodi sistem golongan darah
yang lain (>> 30 sistem golongan
darah
Antibodi patogen (bakteri)
Autoantibodi
Antibodi
Sistem Golongan Darah yang Lain
Sistem Golongan Darah Antibodi Yang Diperiksa
Rhesus D, C, E, c, e
MNS M, N, S, s
P P
Lewis Le(a), Le (b)
Kell K, k
Duffy Fy(a), Fy(b)
Jk Jk(b)
Crossmatch
Final cek kompatibilitas
antara darah pasien dan
donor.
Fungsi Dapat mendeteksi adanya
crossmatch antibody dalam serum yg
dapat bereaksi dengan
eritrosit donor yang sesuai
yang tidak ada dalam sel
skrining.
Crossmatch (Xm) 
laboratorium yang belum
skrining antibodi
Xm Mayor: antara eritrosit donor dengan serum pasien.

Xm Minor: antara eritrosit pasien dengan serum


donor.

Xm biasanya dilakukan pada transfusi yang


menggunakan komponen eritrosit (PRC, WRC).
Interpretasi Hasil Pemeriksaan
Lab Uji Kompatibilitas
1. Tentukan hasil golongan darah pasien (tidak
bermasalah atau bermasalah.

2. Tentukan apa golongan darah donor yang mungkin


sesuai dengan darah pasien.

3. Berdasarkan hasil no 2, lakukan Xm


Golongan Darah Pasien
1. Jelas dapat ditentukan  langsung lakukan
crossmatch dengan darah donor yang sama. Bila
darah donor yang sama tidak tersedia, tentukan
golongan darah apa yang mungkin dapat diterima
pasien.

2. Tidak dapat ditentukan (dikrepansi)  tentukan


golongan darah apa uang mungkin sesuai untuk
pasien.
Kesesuaian
golongan darah pasien dan donor
Gol.darah pasien Gol.darah donor yg mungkin
dapat diterima pasien
A A, O
B B, O
AB AB, A (WRC), B (WRC)
O O
Rh (+) Rh (+), Rh (-)
Rh (-) Rh (-)
Setelah golongan darah donor yang sesuai
dapat ditentukan, lakukan crossmatch 
hasilnya ...
NO MAYOR MINOR TINDAKAN
1 (-) (-) Darah donor dapat diberikan
2 (+) (+) Lakukan pemeriksaan Auto Control (AC)
3 (+) (-) Lakukan pemeriksaan Auto Control (AC)
4 (-) (+) Lakukan pemeriksaan Auto Control (AC)
KEADAAN Xm My Xm Mn AC Tindakan
1 (+) (+) (+) 1
2 (+) (+) (-) 2
3 (+) (-) (+) 3
4 (+) (-) (-) 4
5 (-) (+) (+) 5
6 (-) (+) (-) 6
KEADAAN Xm My Xm Mn AC Tindakan
1 (+) (+) (+) 1

Darah boleh diberikan bila derajat positivitas


crossmatch mayor, lebih kecil dari derajat
autocontrol.
Contoh:
Xm My Xm Mn AC Pemberian darah donor
+2 +1 +3 Boleh diberikan
+2 +1 +1 Tidak boleh diberikan
Rangkuman Uji Kompatibilitas
- Untuk memberikan darah yang aman untuk pasien.
- Langkah2 penting:
- Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rh dari pasien dan donor.
- Skrining antibody donor dan pasien
- Bila pasien memiliki unexpected antibody pilih unit darah donor
yang sesuai.
- Lakukan crossmatch major
- Formulir2 dan label harus diisi dengan teliti dan benar.
Kalau Auto Control (-) :
1. Xm My (+) dan Xm Mn (+) : darah tidak
boleh diberikan  cari donor lain.
2. Xm My (-) dan Xm Mn (+1): Hb pasien di
bawah 6, harus segera transfusi dan
tidak/belum ada donor lain, boleh berikan
WRC dengan premedikasi dan pengawasan

ketat (dalam 15 menit pertama, pasien


harus ditunggu dan Tensi, Nadi, Respirasi,
Sekian dan terima
kasih
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai