Anda di halaman 1dari 32

PENGEMBANGAN MEDIA

PEMBELAJARAN BERBASIS
VIDEO PADA TEORI TEKNIK
PEMESINAN BUBUT SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
IKRORUL ADAM MESIN
5315145501 FAKULTAS TEKNIK
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Pada
Teori Teknik Pemesinan Bubut Sekolah Menengah Kejuruan

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Pentingnya peningkatan mutu pendidikan untuk menghasilkan sumber
daya manusia yang berkualitas
• Belum optimalnya perkembangan teknologi pembelajaran di Indonesia
• Dalam kegiatan Belajar Mengajar siswa dan guru diharapkan dapat
saling berinteraksi.
• Terdapatnya wabah corona yang mempengaruhi kegiatan belajar
mengajar di sekolah
• Mata pelajaran Pekerjaan Dasar Tekni Mesin berkaitan dengan
pengoperasian mesin-mesin
• Efek pembelajaran melalui daring, kebanyakan guru hanya
menggunakan metode bercerita atau dengan ceramah.
• Dibutuhkan pengembangan media pembelajaran yang dapat
menunjang keberlaangsungan proses belajar mengajar melalui daring.
Identifikasi masalah
• Tenaga pendidik belum menerapkan atau
memanfaatkan media pembelajaran dalam
bentuk video secara optimal dalam proses
pembelajaran.
• Peserta didik kesulitan memahami materi
pelajaran yang diberikan tenaga pendidik
dikarenakan media pembelajaran yang
digunakan belum maksimal.
Pembatasan Masalah
• Batasan ruang lingkup berupa pembuatan media
pembelajaran dalam bentuk video pembelajaran
pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut.
• Batasan materi yang dibahas penelitian ini
adalah mengenai kompetensi dasar
Mengidentifikasi Mesin Bubut.
• Penelitian ini menggunakan model
pengembangan Borg and Gall yang diadopsi oleh
Sugiyono.
Rumusan Masalah
• Bagaimana mengembangkan media
pembelajaran berbasis video pada mata
pelajaran pekerjaan dasar teknik mesin dengan
materi identifikasi mesin bubut pada siswa
Sekolah Menengah Kejuruan 56 Jakarta?
• Apakah pengembangan media pembelajaran
berbasis video pembelajaran dapat diterima
menurut penilaian ahli dan siswa di Sekolah
Menengah Kejuruan 56 Jakarta?
Tujuan Penelitian
• Mengembangkan video pembelajaran untuk
mata pelajaran Teknik Pemesinan bubut
dengan materi Identifikasi Mesin Bubut di
Sekolah Menengah Kejuruan 56 Jakarta.
• Mengetahui tingkat kelayakan video
pembelajaran pada mata pelajaran Teknik
Pemesinan Bubut dengan materi Identifikasi
Mesin Bubut di Sekolah Menengah Kejuruan
56 Jakarta.
Manfaat Penelitian
• Memberikan kontribusi pemikiran dalam pengembangan media
pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan khususnya pada mata
pelajaran Teknik Mesin Bubut.
• Dapat dijadikan referensi kegiatan penelitian pengembangan media
pembelajaran kepada mahasiswa yang ingin melakukan penelitian serupa.
• Mempermudah guru dalam kegiatan proses belajar mengajar pada materi
Identifikasi Mesin Bubut.
• Menambah referensi media pembelajaran yang dapat menunjang proses
belajar mengajar.
• Membantu dan mempermudah sisqa dalam memahami materi pelajaran
Teknik Pemesinan Bubut khususnya pada kompetensi dasar
Mengidentifikasi Mesin Bubut.
• Menambah minta belajar siswa dengan tampilan media pembelajaran yang
menarik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Sekolah Menengah Kejuruan
• Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah
bagian dari sistem pendidikan nasional yang
bertujuan mempersiapkan tenaga yang
memiliki keterampilan dan pengetahuan
sesuai dengan kebutuhan persyaratan
lapangan kerja dan mampu mengembangkan
potensi dirinya dalam mengadopsi dan
beradaptasi dengan perkembangan teknologi
(Wakhinuddin S, 2009).
Pembelajaran Proses Pemesisan
• Nolker (1983: 119) menjelaskan bahwa praktikum
adalah suatu kegiatan yang memberikan
keanekaragaman peluang untuk melakukan
penyelidikan dan percobaan keterampilan.
Berdasarkan pandangan ini berarti kegiatan
praktikum berorientasi pada tugastugas seperti
pemasangan dan perawatan alat, pengamatan,
perbaikan, serta pengujian hasil pemasangan atau
perbaikan, sehingga mereka akan memperoleh
wawasan dalam praktik kerja.
Mesin Bubut
• Mesin bubut (turning machine) adalah suatu
jenis mesin perkakas yang dalam proses
kerjanya bergerak memutar benda kerja dan
menggunakan mata pahat (tools) sebagai alat
untuk menyayat benda kerja.
Penelitaian dan Pengembangan
Bab III

METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
• Sekolah Menengah Kejuruan 56 Jakarta
• Alamat di Jalan Pluit Timur Raya No. 1 RT. 10/
RW. 09, Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta
Utara
• Penelitdilakukan pada bulan Mei hingga Juli
2021
Metode Penelitian
• Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
R&D (Research and Development).
• Desain pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
diadaptasi dari penelitian dan pengembangan model R&D Borg &
Gall yang dimodifikasi oleh Sugiyono.

Potensi & Pengumpulan


Desain produk Validasi desain Revisi desain
masalah data

Uji coba
Produksi masal Revisi produk Revisi Produk Ujicoba produk
pemakaian
Metode Penelitian
• Mengingat keterbatasan waktu dan dana yang
dimiliki oleh peneliti, maka langkah-langkah
tersebut disederhanakan menjadi 6 langkah
pengembangan, yaitu:

Potensi Pengumpulan Desain Validasi Uji Coba


Revisi Desain
masalah data Produk Desain Produk
Tujuan Pengembangan
• Mengembangkan video pembelajaran yang
valid dan praktis untuk menunjang proses
belajar mengajar pada mata pelajaran Teknik
Pemesinan Bubut dengan kompetensi dasar
Identifikasi Mesin Bubut
• Untuk mengetahui tingkat kelayakan dari video
pembelajaran yang dikembangkan dalam
meningkatkan pemahaman terhadap siswa kelas
XI di Sekolah Menengah Kejuruan 56 Jakarta.
Teknik Pengumpulan Data
• Angket/Kuesioner
– Validasi Ahli:
• Ahli Materi
• Ahli Media
• Guru Mata Pelajaran
– Respon Peserta Didik
• Wawancara
• Observasi
Kisi-kisi Intrumen Penelitian Ahli Materi
No Aspek Indikator Butir
  Soal No.
1. Kualitas Materi Kesesuaian materi dengan Silabus 1
Kesesuaian materi dengan Kurikulum 2
Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 3
Kebenaran materi teori dan konsep 4
Relevansi dengan kemampuan siswa 5
Luas Cakupan materi 6
2. Isi Materi Keruntutan materi yang ditampilkan 7
Sistematika materi yang ditampilkan 8
Kejelasan materi 9
Ketuntasan materi 10
Relevansi gambar dan ilustrasi dengan materi 11
Kebermanfaatan gambar pendukung 12
Relevansi video dengan materi 13
Ketepatan kaidah bahasa yang digunakan 14
3. Kualitas Kebermanfaatan penggunaan media 15
Pembelajaran Keefektifan media untuk pembelajaran 16
Kemudahan memahami materi dari media yang dikembangkan 17
Penyajian materi dapat menarik minat peserta didik 18
Kisi-kisi Insrumen Penilaian Ahli Media
No Aspek Indikator Butir
  Soal No.

1. Kualitas media Kualitas video yang ditampilkan 1, 2, 3


 
Kejelasan suara 4, 5
Kejelasan teks/ keterbacaan 6, 7, 8,
9, 10
2. Penggunaan Bahasa Kualitas penggunaan bahasa 11, 12,
13, 14

Kesesuaian penempatan kalimat 15, 16,


17
3. Layout media Penyajian video 18, 19,
20
Tata letak 21, 22,
23
4. Kegunaan media Efektivitas dan efisiensi media 24, 25
Reliabilitas (kehandalan media saat digunakan) 26
Usabilitas (Kemudahan media untuk digunakan) 27
Kompatibilitas (Kemampuan media untuk dapat di jalankan 28
Kisi-kisi Penilaian Oleh Guru
No Aspek Indikator Butir
  Soal No.
1. Efektifitas Penampilan media video pembelajaran 1
Kesesuaian antara ilustrasi/ contoh/ gambar pada media video pembelajaran 2
Kejelasan penampilan media video pembelajaran 3
Kesesuaian urutan materi/kegiatan dalam media video pembelajaran 4
2. Relevansi Kesesuaian media video dengan materi yang di bahas 5
    Kesesuaian media video dengan tujuan pembelajaran 6
3. Efisiensi Penerapan/ pengaplikasian media video pembelajaran 7
Kegiatan dalam media video pembelajaran sesuai alokasi waktu yang tersedia 8
4. Kegunaan Isi dan penyajian media video pembelajaran dapat menarik minat peserta didik 9
Bentuk kegiatan yang ada pada video pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir peserta 10
didik dan mampu memberi petunjuk peserta didik untuk menemukan konsep secara mandiri

Media video pembelajaran dapat digunakan sumber belajar mandiri untuk menunjang proses 11
pembelajaran
Media video pembelajaran dapat digunakan sesuai dengan kondisi peserta didik 12
5. Kontekstual Bahasa yang digunakan dalam media video pembelajaran merupakan bahasa Indonesia yang baku dan 13
mudah di pahami peserta didik
Media video pembelajaran memiliki tampilan yang dapat meningkatkan kemampuan proses dan 14
berpikir ilmiah peserta didik
Kisi-kisi Instrumen Tanggapan
Peserta Didik
No Aspek Indikator Butir
yang   Soal
Dinilai No.
1. Tampilan Kemenarikan tampilan 1
Kejelasan video, gambar, 2, 3,
teks, dan suara 4, 5,
6, 7,
8
Inovatif 10,1
1
Komunikatif 9
2. aspek Materi yang disajikan mudah 12
Msteri dipahami.
Struktur materi yang 13
disajikan dapat dipahami
Urutan materi 14
Bahasa dan kata-kata yang 15
digunakan
3. Aspek Mempermudah 16,
kualitas pembelajaran mandiri 17,
pembela peserta didik 18
jaran Meningkatkan perhatian 19
peserta didik
Teknik Analisis Data
• Instrumen penelitian yang akan dikembangkan berupa angket
menggunakan skala likert. Skala likert digunakan guna mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang
paradigma sosial. Intrumen tersebut disusun dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang berisi 5 pilihan jawaban, dengan
masing-masing pilihan jawaban memiliki nilai/skor, yaitu:
• Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
• Setuju (S) diberi skor 4
• Cukup Setuju (CS) diberi skor 3
• (Tidak Setuju) diberi skor 2
• Sangat Tidak Setuju (STS). Diberi skor 1
• Nilai/skor akhir yang didapatkan dari lembar
angket validasi ahli dan respon peserta didik yang
sudah diisi akan diolah dan dihitung persentase
nilai rata-rata perindikatornya dengan rumus
sebagai berikut:

• Keterangan:


Kriteria Interpretasi Pendapat Para Validator
dan Peserta Didik

Skor Media Pembelajaran Kriteria


0-20 % Sangat kurang baik
20,01%- 40% Kurang baik
40,01%-60% Cukup baik
60,01%-80% Baik
80,01%-100% Sangat baik
Prosedur Pengembangan Media
Pembelajaran
• Potensi dan Masalah

• tersedianya sarana dan prasarana seperti laptop dan

potensi lcd yang dapat digunakan untuk menanpilkan media


pembelajaran di kelas

• belum tersedianya atau belum dikembangkannya

masalah
media pembelajaran yang inovatif, dan keterbatasan
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
• tidak meratanya tingkat kemampuan peserta didik
dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru
Pengumpulan informasi
• Peneliti mengumpulkan informasi melalui jurnal,
buku, dan internet. Informasi-informasi yang
dikumpulkan berupa teori dan referensi
pengembangan media pembelajaran, penelitian
terkait pengembangan media pembelajaran, dan
cara mengembangkan suatu media pembelajaran.
• Dari hasil pengumpulan informasi, penulis
memutuskan untuk mengembangkan media
pembelajaran berbasis video
Desain Produk

Anda mungkin juga menyukai