Anda di halaman 1dari 17

Penguatan Kompetensi Teknis

Bidang Tugas (PKTBT)

M. FEBRI ANGGIAN SIREGAR, S.P.


CPNS BPDASHL WAMPU SEI ULAR
2022
1
Latar Belakang
1. Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pedoman Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil
2. Sistem Diklat Prajabatan pola baru ini dilaksanakan
dalam Struktur Kurikulum Pelatihan Dasar CPNS
yang terdiri atas: Kurikulum pembentukan karakter
PNS dan Kurikulum penguatan kompetensi teknis
bidang tugas (PKTBT).
3. Kurikulum PKTBT terdiri atas Kompetensi Teknis
Administratif dan Kompetensi Teknis Substantif
(bidang).
2
Maksud

Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada Calon


PNS baik yang bersifat umum/administratif dan bersifat spesifik
(substantif dan/atau bidang) yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Tujuan

Memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait ketentuan


dan prosedur pengelolaan kepegawaian, tata naskah kedinasan ,
pengelolaan keuangan, pengelolaan BMN, tugas dan fungsi
organisasi, serta tugas dan fungsi jabatan peserta
Waktu dan dilaksanakan mulai tangal 25 Maret s/d 18
April 2019
Tempat  bertempat di BP2HP Wilayah II Medan
Pelaksanaan

4
Teknis Administratif

• Pengelolaan Kepegawaian
1. Undang-Undang tentang Kepegawaian
- UU RI No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
- PP No. 11 Tahun 2017 Manajemen PNS
- PerkaBKN NO.24 Tahun 2017 Cuti PNS
- PP No.12 Tahun 2002 Kenaikan Pangkat PNS
2. Hak dan Kewajiban PNS
3. Tata Cara Pengajuan Cuti dan Jenis Cuti
4. Tata Cara Kenaikan Gaji Berkala
Teknis Administratif
• Tata Naskah Kedinasan
1. Undang-Undang tentang Tata Naskah Dinas
- Permenpan RB No 80 Tahun 2012 tentang Pedoman

Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah


- PermenLHK No P.63 Tahun 2015 tentang Tata
Naskah Dinas KemenLHK
2. Jenis-Jenis Tata Naskah Dinas
3. Format Penyusunan Naskah Dinas
4. Kewenangan Pejabat Penandatanganan Naskah Dinas
Teknis Administratif
• Pengelolaan Keuangan
1. Undang-Undang tentang Keuangan
- UU RI No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
- UU RI No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
- PMK RI No190 Tahun 2012 tentang Tata Cara
Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan APBN
- PP No.12 Tahun 2002 Kenaikan Pangkat PNS
2. Struktur dan Mekanisme Pelaporan Keuangan
3. Tata Cara Pertanggungjawaban Keuangan Suatu Kegiatan
Teknis Administratif
• Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)
1. Undang-Undang tentang Keuangan
- Permenhut No. No.P.45 Tahun 2008 tentang
Penatausahaan BMN Lingkup Kemenhut
- PMK RI No 50 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penghapusan BMN
- PMK RI No.246 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan BMN
2. Pengelolaan BMN
3. Pengelolaan Barang Persediaan & Daftar Inventaris
Ruangan
Teknis Substantif(Bidang Tugas)
• Tugas dan Fungsi Organisasi
1. Undang-Undang tentang Tugas dan Fungsi Organisasi
- PermenLHK No.P.12 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Pengelolaan Hutan Produksi
2. TUPOKSI BPHP
- Penyusunan rencana, program dan evaluasi
pelaksanaan tugas pokok balai
- Fasilitasi penyusunan rencana dan pelaksanaan KPHP
- Fasilitasi kerjasama pemanfaatan dan kemitraan KPHP
- Pemantauan dan evaluasi di Bidang Usaha Hutan Produksi
- Pemantauan dan evaluasi di Bidang Industri Hasil Hutan
- Penilaian kinerja dan pengembangan profesi GANIS
- Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai
Teknis Substantif(Bidang Tugas)

• Tugas dan Fungsi Organisasi


3. Struktur Organisasi dan SDM
Kepala Balai
(Ade Hermawan, S.Hut, M.Si)

Kepala Subbag TU
(Julietty Sihombing,S.H.)

Kepala Seksi P3HP Kepala Seksi PEPHP


(M. Jandi Pinem, S.Hut, M.Si) (Muhammad Zein, S.Hut, M.Sc)

Kelompok Jabfung
PEH
Teknis Substantif(Bidang Tugas)
• Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta
1. Undang-Undang tentang Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan
- PerMenPAN RB No. 50 Tahun 2012 tentang Jabatan
Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya
- PB Menhut dan BKN No. PB.1/Menhut-II/2013 dan No. 6 Tahun
2013 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan
- Permenhut No. P.10/Menhut-II/2014 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya
- PermenLHK No. P.67/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 tentang Standar Uji
Kompetensi Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan

2. TUPOKSI Jabatan Pengendali Ekosistem Hutan


Tugas pokok Pengendali Ekosistem Hutan yaitu melaksanakan pengendalian
ekosistem hutan yang kegiatannya meliputi menyiapkan, melaksanakan,
mengembangkan, memantau dan mengevaluasi kegiatan pengendalian ekosistem.
Teknis Substantif(Bidang Tugas)
3. Standart dan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan

a. Kompetensi Manajerial
- integritas; - kemampuan menghadapi perubahan;
- mampu bekerjasama; - kepemimpinan;
- perencanaan yang terorganisasi; - kemampuan berkomunikasi;
- kemampuan mempengaruhi orang lain; - membangun relasi; dan
- tanggap terhadap pengaruh budaya setempat.

b. Kompetensi Teknis
- Kometensi Inti
- Kompetensi Pilihan
Teknis Substantif(Bidang Tugas)
Kompetensi inti pada paket kompetensi Pengendali Ekosistem Hutan
Tingkat Keahlian di setiap bidang sebagai berikut:
- Kompetensi inti bidang pemanfaatan hasil hutan
• Menyusun rencana kerja PEH
• Melakukan inventarisasi flora
• Melakukan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan
Kompetensi Pilihan:
- Kompetensi pilihan bidang pemanfaatan hasil hutan
• Kelompok pemanfaatan dan usaha kawasan;
• Kelompok iuran dan peredaran hasil hutan; dan
• Kelompok pengolahan dan pemasaran hasil hutan.
Teknis Substantif(Bidang Tugas)
3. Jenjang Pangkat dan Golongan Ruang Jabatan Pengendali Ekosistem
Hutan Ahli
a. Pengendali Ekosistem Hutan Pertama:
1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
b. Pengendali Ekosistem Hutan Muda:
1. Penata, golongan ruang III/c; dan
2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
c. Pengendali Ekosistem Hutan Madya:
1. Pembina, golongan ruang IV/a;
2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan
3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
Hambatan dan Tantangan
Hambatan
Adapun hambatan yang dialami peserta PKTBT selama menjalani Pelatihan di
BPHP Wilayah II Medan yaitu keterbatasan waktu yang singkat dan terbatas
dikarenakan jadwal kegiatan PKTBT dan Pelatihan Dasar CPNS sangat dekat hanya
berjarak 20 hari kalender, sehingga kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan
cepat dan harus selesai sebelum dilaksanakan Pelatihan Dasar CPNS di Bogor.

Tantangan
Sedangkan Tantangannya adalah dengan adanya hambatan terkait waktu yang
singkat maka peserta pelatihan PKTBT dituntut mampu mempelajari dan
melaksanakan kegiatan PKTBT tersebut dengan baik dan optimal terkait
penyerapan nilai-nilai kompetensi dasar administratif dan bidang tugas dimasing-
masing instansi asal peserta sesuai pedoman teknis Penyelenggaraan PKTBT.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Masa PKTBT telah saya jalani dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang bersifat
umum/administratif dan bersifat spesifik (substantif dan/atau bidang) terkait ketentuan
dan prosedur pengelolaan kepegawaian, tata naskah kedinasan , pengelolaan keuangan,
pengelolaan BMN, tugas dan fungsi organisasi, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yang akan diterapkan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
di satuan kerja ataupun pelaksanaan tugas tambahan yang diperintahkan oleh atasan.
Saran
- Bagi pelaksana PKTBT kiranya di masa yang akan datang, masa Pelatihan PKTBT dapat
dijadwalkan lebih Panjang agar kesempatan untuk mengaktualisasikan nilai dasar
kompetensi administratif dan kompetensi bidang dapat lebih optimal.
- Bagi Pimpinan Satuan Kerja serta rekan sekerja kiranya di masa yang akan datang lebih
memahami pentingnya dukungan terhadap peserta PKTBT selama proses pelatihan.
Hal ini dilatarbelakangi oleh masih kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai Diklat
Prajabatan Pola Baru ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai