Sidang
Sidang
oleh :
Dewi Nursaidah
1136000033
Latar Belakang Masalah
Fenomena yang terjadi pada siswa unggulan kelas VIII ini ialah menunjukkan
kematangan emosi yang kurang, sebab hampir semua siswa kelas unggulan
tersebut bersikap acuh tak acuh ketika mereka dihadapkan pada tuntutan
lingkungan seperti harus mencapai nilai KKM, bersopan santun pada guru,
menghormati guru dan orang tua.
Salah satu siswa kelas unggulan, ketika tidak dapat menguasai materi dalam
pelajaran suasana mood menjadi berubah sedih dan murung, dan ada seorang
siswa yang tidak dapat menahan amarahnya ketika hasil evaluasi belajar kurang
memuaskan. Idealnya mereka mampu mengendalikan emosi pada dirinya ketika
mereka dihadapkan pada permasalahan atau mereka mampu menguasai stress
yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapi. Akan tetapi hal itu
tidak muncul pada siswa kelas unggulan tersebut. Semua ini menggambarkan
siswa kelas unggulan menunjukkan emotional self- regulation yang rendah.
Namun yang terjadi pada siswa kelas unggulan di SMP X proses regulasi emosi tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan bahwa dengan adanya regulasi emosi individu dapat mengontrol
dan menyesuaikan emosi dengan lingkungan.
siswa kelas unggulan SMP ini kemungkinan juga disebabkan kurangnya perhatian dari orang
tua dan merasa bahwa mereka adalah siswa yang memiliki keistimewaan dibanding dengan
kelas lain yang dari segi fasilitas beserta perlakuan guru serta nilai pencapaian akademik.
karena mereka tidak hanya butuh dukungan finansial tetapi juga membutuhkan dukungan
perilaku emosi yang memberikan rasa kehangatan dan kenyamanan agar siswa tersebut dapat
mengatasi stress akibat adanya masalah yang dihadapi atau tekanan dari lingkungan. Namun
hal ini tidak terjadi pada rata-rata siswa kelas unggulan menurut wali kelas beberapa siswa
tersebut mempunyai keluarga yang orang tuanya bercerai, kemudian karena kedua orang
tuanya mempunyai kesibukan dalam bekerja.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat dukungan sosial keluarga siswa unggulan kelas
VIII di SMP X?
2. Bagaimana tingkat emotional self- regulation siswa unggulan kelas
VIII di SMP X?
3. Adakah hubungan antara dukungan sosial keluarga dan emotional
self regulation siswa unggulan kelas VIII di SMP X?
Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat dukungan sosial keluarga siswa unggulan kelas VIII
di SMP X
2. Untuk mengetahui tingkat emotional self-regulation siswa unggulan kelas VIII
di SMP X
3. Untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dan emotional self
regulation Siswa Unggulan kelas VIII di SMP X
Kegunaan Penelitian
4. Secara teoritis
5. Secara praktis
Tinjauan Teoritis
A. Dukungan sosial keluarga
Dukungan sosial merupakan hubungan antar individu dengan keluarga, teman, dan kelompok sehingga
dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungannya untuk memberikan dukungan emosi, pengalaman, dan
cara mengatasi masalah dari keputusan yang sulit serta dapat saling mendukung antar individu Sarafino
(2008).
Menurut Sarafino (2011) mengklasifikasikan kedalam empat fungsi dukungan sosial antara lain ialah :
a) emotional or esteem support ialah memberikan empati, peduli, perhatian, penilaian positif dan
dorongan terhadap individu.
b) Tangible or Instrumental langsung melibatkan bantuan berupa materi dan bantuan jasa
c) Informational support ialah memberikan nasihat, arahan, saran dan umpan balik tentang bagaimana
individu tersebut melakukannya.
d) Companionship support ialah dukungan yang mengacu pada kesediaan orang lain untuk
menghabiskan waktu dengan orang tersebut sehingga memberikan perasaan keanggotaan dalam
suatu kelompok.
B. Emotional Self-Regulation
Gross & Thompson (2007), emotional self-regulation (regulasi emosi)
merupakan pengaturan emosi yang mengacu pada proses intrinsik dan
proses ekstrinsik dalam mengatur emosi positif dan negatif. Individu
yang dapat mengatur emosi lebih dari respon emosinya, seperti ketika
individu tersebut mengalami emosi negatif serta dapat
mempertahankan atau memperkuat regulasi emosi.
C. Kerangka Pemikiran
Siswa kelas unggulan yang memiliki kemampuan
lebih dalam segi IQ dan bakat
C. Subjek Penelitian
Valid 30
N
Missing 0
Mean 145.93
Median 143.50
Range 56
Minimum 116
Maximum 172
Hasil Analisis Emotional Self-Regulation
Statistics
Valid 30
N
Missing 0
Mean 82.97
Median 81.50
Range 37
Minimum 65
Maximum 102
Frekuensi dan prosentase dukungan sosial keluarga
Tinggi X ≥ 143.50 15 50 %
Tinggi X ≥ 81.50 15 50 %
Rendah 12 3 15 50 %
Tinggi 3 12 15 50 %
Jumlah 15 15 30
Persenatse 50 % 50 % 100 %
Hasil uji korelasi Dukungan Sosial Keluarga dan Emotional Self-
Regulation
Variabel Hasil uji Kriteria pengujian Kesimpulan
Hasil korelasi α = 0.05
antara dukungan
Pvalue = 0.000 Tolak H0 jika Pvalue H0 ditolak
sosial keluarga
dan emotional rs = 0.635 <α H1 diterima
self-regulation r2 = 0.403
N = 30
Kriteria Uji
Jika ρvalue <α maka H0 ditolak, H1 diterima
Jika ρvalue > α maka H1 ditolak, H0 diterima
ρvalue = 0.000
α = 0.05
r = 0.635
karena ρvalue < α yaitu 0.000 < 0.05 , maka H1 diterima, H0 ditolak. Sehingga
dapat diketahui bahwa terdapat hubungan positif dukungan sosial keluarga
terhadap emotional self-regulation pada siswa unggulan kelas VIII di SMP
X Kota Bandung.
Simpulan
Saran