Anda di halaman 1dari 12

Besaran , satuan dan dimensi

Besaran : sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai


yang dapat dinyatakan dengan angka
Satuan : sesuatu yang digunakan untuk menyatakan nilai
dari besaran

Besaran Pokok dan Besaran Turunan


Besaran pokok : besaran dengan satuan yang sudah ditetapkan
sesuai dengan kesepakatan internasional
Besaran Turunan :Besaran yang terbentuk dari besaran pokok
Dimensi : susunan lambang besaran-besaran pokok yang
membentuk kwantitas tertentu dari besaran
Besaran dengan satuan standar international ( SI )

Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi


panjang meter m L

massa kilogram kg M

waktu sekon s T

Kuat arus listrik ampere A I

Suhu kelvin K θ

Jumlah zat mole Mol N

Intensitas cahaya candela Cd J


Besaran Satuan Singkatan Dimensi
Turunan
gaya Newton N Kg m / sec2 M.L.T-2
tekanan Pascal N/m2 Kg / m sec2 M.L-1 T-2
energi Joule Nm Kg m2 / sec2 M.L2 T-2
tenaga watt J/sec Kg.m2 / sec3 M.L2 T-3
torque Meter- mN Kg m2 / sec2 M.L2 T-2
Newton

Electric Coulomb C A.sec I.T


Charge
Potensial volt J/c Kg.m2 / sec3A M.L2 T-3 I -1
listrik

Tahanan Ohm V/A Kg.m2 / sec3A2 M.L2 T-3 I -2


Listrik
Besaran Skalar dan Besaran Vektor
Besaran Skalar : besaran yang hanya memiliki besaran dan
cukup dinyatakan dengan sebuah angka dan satuan
Misal : massa ( kg), Volume ( lt ), suhu ( 0 C )
Cara penjumlahan besaran skalar sama dengan cara
penjumlahan bilangan biasa.
Besaran Vektor : besaran yang memiliki besaran dan arah
Misal : perpindahan, kecepatan, gaya
Besaran Vektor
 Lambang besaran vektor dicetak dengan huruf tegak cetak

tebal . Misal : s = perpindahan, v = kecepatan, F = gaya


 Dalam tulisan dinyatakan dengan anak panah di atas lambang
besaran . Misal : s , v , F
 Besar suatu besaran vektor ditulis huruf miring
Misal : F ( besar dari gaya F )
Resultan Vektor
Resultan : hasil vektor-vektor yang dijumlahkan
Penjumlahan Vektor:
1. Metode poligon ( grafik )
Untuk menjumlahkan vektor A dengan vektor B
 lukislah B dengan ekornya berada di kepala A
 jumlah vektor A + B adalah vektor R yang
menghubungkan ekor A dengan kepala B
Penjumlahan vektor berlaku hukum komutatif : A + B = B + A
R R
A B = A
+ B =
2. Metode jajaran genjang
Untuk menjumlahkan dua buah vektor yang berpotongan
 Resultannya adalah diagonal jajaran genjang
 Ekor resultan R berimpit dengan ekor kedua vektor tersebut

R
B
A

Selisih Vektor
Untuk mendapatkan selisih A – B
 balikkanlah arah B, tentukanlah jumlah vektor A dan –B
A–B=A+(-B)
A

_ C
B = = B
A
A -B

Besar Resultan dua buah vektor V1 dan V2 yang


membentuk sudut α
R2 = V1 2 + V2 2 + 2V1V2 cos α

R
V2
α
V1
Komponen sebuah vektor
Vx = V cos θ
Vy = V sin

y
Vy V

θ
X
Vx

Vy
V= Vx 2 + Vy 2 Tan θ =
Vx
Perkalian Vektor
Perkalian titik vektor (perkalian skalar)

A . B = AB cos θ
Perkalian silang vektor (perkalian vektor)
A x B = AB sin θ
Pengukuran
Mengukur : membandingkan sesuatu dengan sesuatu lain yang sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan
Panjang diukur dengan : mistar, jangka sorong, mikrometer skrup
Suhu diukur dengan termometer
Massa diukur dengan timbangan

Proses pengukuran
1. Proses pengukuran pengulangan
pengulangan perdetik, per menit, per jam , dsb
Misal : breathing rate 15 / menit, denyut nadi 70 / menit, suhu 37 0 c
2. Proses pengukuran yang tidak diulang
hanya sekali, misal mengukur substansi asing yang dikeluarkan ginjal,
potensial aksi dari sel saraf
Proses pengukuran
1. Ketelitian ( accuracy )
pengukuran yang mendekati standar yang sebenarnya
misal : tinggi = 170 cm, 170,5 cm, 170,53 cm, 170,534 cm
untuk memperoleh ketelitian dicari nilai rata-rata (mean)
dan standar deviasi
2. Kebenaran ( precision )
kemampuan pengembalian suatu pengukuran tanpa
memperdulikan ketelitian dalam pengukuran

Anda mungkin juga menyukai