By. PARMONO
09073
2.4 Airway
Pengelolaan airway merupakan hal utama
yang harus diperhatikan lebih dahulu
2.5 Trauma Thorax
1. Ada 2 keadaan yang harus dikenal pada survey
primer :
a. Open pneumo-thorax
Dapat timbul karena trauma tajam, sedemikian
rupa, sehingga ada hubungan udara luar dengan
rongga pleura, sehingga paru menjadi kuncup.
Seringkali hal ini terlihat sebagai luka pada
dinding dada yang mengisap pada setiap
inspirasi (sucking chest wound)
Dengan demikian maka yang harus dilakukan
adalah :
- Menutup dengan kasa 3 sisi. Kasa ditutup dengan
plester pada 3 sisinya, sedangkan pada sisi yang
atas dibiarkan terbuka (kasa harus dilapisi
zalf/sofratulle pada sisi dalamnya supaya kedap
udara)
- Menutup dengan kasa kedap udara. Apabila
dilakukan cara ini maka harus sering dilakukan
evaluasi paru. Apabila ternyata timbul tanda
tension pneumothorax, maka kasa harus dibuka
pada luka yang sangat besar, maka dapat dipakai
palastik infuse yang digunting sesuai ukuran.
b. Tension Pneumothorax
Apabila ada mekanisme ventil karena lubang pada
paru, maka udara akan semakin banyak pada satu
sisi rongga pleura, akibatnya adalah
- Paru sebelahnya akan tertekan, dengan akibat
sesak yang berat
- Mediastinum akan terdorong, dengan akibat timbul
syok Apabila keadaan berat, maka paramedic
harus mengambil tindakan dengan melakukan
tindakan dengan melakukan “needle
thoracosynthesis”, yakni menusukan dengan
jarum besar pada ruang interkostal 2, pada garis
mid-klavikuler.
d. Flail Chest
Tulang iga patah pada 2 tempat, pada lebih dari 2 iga,
sehingga ada satu segmen dinding dada yang tidak ikut
pada pernafasan. Pada ekspirasi, segmen akan menonjol
keluar, pada inspirasi justru akan masuk ke dalam, ini
dikenal sebagai pernafasan paradoksal.
Kelainan ini akan mengganggu ventilasi, namun yang lebih
diwaspadai adalah adanya kontusio paru yang terjadi.
Sesak berat yang mungkin terjadi harus dibantu dengan
oksigenasi dan mungkin diperlukan ventilasi tambahan.
Di RS penderita akan dipasang pada respirator, Apabila
analisis gas darah menunjukan pO2 yang rendah atau
pCO2 yang tinggi.
2. Beberapa keadaan yang dapat
dikenali pada survei sekunder
a. Fraktur Iga
Fraktur iga sering ditemukan, gejalanya adalah
nyeri pada pernafasan, ketakutan akan nyeri
pada gejala ini menyebabkan pernafasan
menjadi dangkal, serta takut batuk keadaan ini
dapat menyebabkan komplikasi pada paru
sehingga kadang-kadang memerlukan blok pada
nerfus interkostalis di Rumah Sakit.
Patah tulang iga sendiri tidak berbahaya, dan di
pra-RS tidak memerlukan tindakan apa-apa,
yang harus diwaspadai adalah timbulnya
pneumo/hemato-thorax
b. Kontusi paru
Pemadatan paru karena trauma, timbulnya
agak lambat, sehingga pada fase pra-RS
tidak menimbulkan masalah.
c. Keadaan lain seperti reptur aorta, rupture
diafragma, perforasi esophagus dan
sebagainya tidak mungkin dapat dikenal
pada fase pra-RS
BAB III
KESIMPULAN
Trauma thorax dapat timbul karena trauma
tajam, sedemikian rupa sehingga ada
hubungan udara luar dan dengan rongga
pleura, sehingga paru menjadi kuncup,
Seringkali hal ini terlihat sebagai luka pada
dinding dada yang menghisap pada setiap
inspirasi/sucking chost woundl
Trauma thorax sering ditemukan, sekitar
25% dari penderita multi-trauma ada
komponen ada komponen trauma thorax,
90% dari penderita dengan trauma thorax ini
dapat diatasi dengan tindakan yang
sederhana oleh dokter di Rumah sakit /
paramedic di lapangan, sehingga hanya
10% yang memerlukan operasi.