Anda di halaman 1dari 16

Rencana mutu untuk meningkatkan

sumber daya tenaga kesehatan, biaya


peralatan/perlengkapan material di
puskesmas

Dosen Pengampu : drg. Lucia Yauri M. Mkes KELOMPOK 4

Harifa Rahman (PO714261201043)


M Ramadhan Fajri Fatrah (PO7142612201045)
Pengertian Perencanaa Peningkatan Mutu
Sumber Daya Tenaga Kesehatan

Perencanaan sumber daya tenaga kesehatan merupakan proses


sistematis yang digunakan untuk memprediksi permintaan dan
penyediaan tenaga kesehatan dimasa yang akan datang. Secara
sederhana analisis kebutuhan pegawai merupakan suatu proses
analisis yang logis dan teratur untuk mematuhi jumlah dan kualitas
pegawai yang diperlukan dalam suatu unit organisasi. Tujuannya agar
setiap pegawai pada semua unit organisasi mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan tugas dan wewenang tanggung jawabnya.
Tujuan dari Pengadaan Sumber Daya Tenaga
Kesehatan
Pengadaan sumber daya kesehatan bertujuan untuk menetapkan
jumlah dan jenis tenaga yang sesuai dengan kebutuhan. Apabila
kebutuhan sumber daya manusia tidak direncanakan dengan baik maka
akan terjadi kekurangan tenaga yang mempengaruhi pelayanan serta
kenyamanan pasien dan mengakibatkan beban kerja meningkat. Dalam
penyusunan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan,
pengadaannya melalui usulan dari pihak puskesmas dikoordinasikan
dengan dinas kesehatan dan dinas kesehatan mengusulkannnya ke
badan kepegawaian dan diklat daerah serta badan kepegawaian negara.
Rencana Mutu Peningkatan Sumber Daya Tenaga Kesehatan

1. Melakukan bimbingan dan terjun langsung ke tiap wilayah serta dapat dilakukan
melalui aplikasi online untuk meningkatkan mutu SDM Puskemas
2. Mengadakan pelatihan pelayanan prima bagi karyawan puskesmas. Dimana
pelatihan tersebut mencakup bagaimana memberikan pelayanan yang baik, ramah,
menyenangkan kepada pasien.
3. setiap puskesmas membuat analisa beban kerja (ABK) untuk menentukan jumlah
SDM yang ideal dalam rangka memberikan pelayanan. Dengan demikian tidak ada
lagi karyawan yang merangkap pekerjaan, dan bisa fokus kepada pekerjaan yang
dilakukan
 
Peranan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

Untuk meningkatkan mutu tenaga kesehatan berdasarkan kompetensi


profesi dan berorientasi kepada paradigma sehat sehingga menghasilkan
tenaga kesehatan yang memenuhi harapan masyarakat.

Pendidikan dan pelatihan yang efektif akan menghasilkan sumber daya


manusia kesehatan yang lebih bermutu sehingga mampu melaksanakan
perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan baik kinerja sumber daya
manusia kesehatan tersebut maupun kinerja institusi tempatnya bekerja.

Pendidikan dan pelatihan harus berkualitas tinggi, dana yang cukup,


dievaluasi secara regular dan didesain untuk meningkatkan mutu sumber
daya manusia kesehatan secara proporsional dan berdasarkan kebijakan
yang jelas dari perencanaan
Perlengkapan Material di Puskesmas

Puskesmas sebagai salah satu FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) yang
difungsikan sebagai gate-keeper dalam pelayanan kesehatan.

Puskesmas dituntut :
1. Untuk memberikan penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat
dan perorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas, dan
memuaskan masyarakat.
2. Dapat menghasilkan kinerja yang optimal dan berkualitas, serta dapat
memuaskan masyarakat.
Semua kegiatan di puskesmas perlu adanya prinsip-prinsip
manajemen sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Penggerakan
3. Pelaksanaan
4. Pengendalian
5. Pengawasan
6. Penilaian.

Dari prinsip di atas seluruh sumber daya yang ada sebagai input
dalam pelayanan harus dikelola secara baik, untuk menghasilkan
output yang efektif dan efisien pada semua kegiatan di
puskesmas.
Pemenuhan sarana, prasarana dan alat kesehatan (SPA) harus bersamaan
dengan peningkatan tata kelola yang baik. Kompetensi fasilitas pelayanan
kesehatan harus dipenuhi dan dikelola dengan adanya SPA, Sumber Daya
Manusia (SDM), pemenuhan akreditasi, pembiayaan, sistem pelayanan
dan rujukan.

Untuk memenuhi sarana prasarana dan alat kesehatan, kemenkes


memberikan afirmasi yang mulai dilaksanakan tahun 2017. Afirmasi
meliputi menu pemenuhan sarana, prasarana dan alat kesehatan .
Untuk pemenuhan sarana, puskesmas dapat melakukan upaya
pembangunan puskesmas, renovasi/rehabilitasi puskesmas dan
pembangunan rumah dinas tenaga kesehatan puskesmas.

Untuk peningkatan prasarana, puskesmas dapat memenuhi kebutuhan


prasarana berupa generator set, ipal, ambulance, pusling roda 2,
pusling air, dan lain-lain. sedangkan untuk peningkatan alat kesehatan,
puskesmas dapat memenuhi kebutuhan alkes yang belum ada di
puskesmas sesuai dengan standar.
Peningkatan Biaya Peralatan/Perlengkapan material di Puskesmas

Biaya adalah sejumlah sumber daya yang dikorbankan (atau dikeluarkan) untuk mencapai tujuan
tertentu, dan biasanya dihitung secara finansial. Terdapat unsur-unsur yang berkaitan dengan biaya
yaitu:

1. Terdapat sumber yang dikorbankan secara finansial.


2. Dalam lingkup organisasi, sebenarnya terdapat perbedaan antara biaya (cost) dengan pengeluaran
(expenses). Biaya dan Pengeluaran sama-sama mengorbankan sejumlah sumber daya, namun biaya
tidak terkait dengan pendapatan (revenue), sedangkan pengeluaran terkait dengan pendapatan.
Biaya Pendapatan

Biaya atas pendapatan merupakan pengeluaran sumber daya finansial yang


digunakan untuk menghasilkan pelayanan sehingga diperoleh pendapatan
usaha. Biaya atas pendapatan terbagi dua yaitu biaya pelayanan/produksi
dan biaya usaha lain.
Biaya pelayanan atau produksi ada yang menyebutnya dengan biaya pokok
Pelayanan. Biaya pelayanan terdiri dari dua yaitu:
a. Biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya gaji/honor petugas
yang sifat pekerjaannya berhubungan langsung pelanggan atau pasien.
b. Biaya material langsung yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh material (dalam hal ini obat dan alkes)
Biaya usaha lain merupakan biaya yang terkait langsung
dengan pelayanan namun di luar biaya tenaga kerja dan biaya
material, misalnya:
a. Biaya kerusakan barang akibat pengiriman. Pada contoh ini,
biaya kerusakan disebabkan oleh pengiriman obat ke
pasien/pelanggan.
b. Beban sewa yaitu biaya yang digunakan untuk membayar
penyewaan asset/alat yang tidak dimiliki puskesmas.
Biaya memperoleh/menggunakan sumber daya yang berkaitan langsung dengan jasa yang dihasilkan
disebut direct cost atau biaya langsung, dan secara tidak langsung berhubungan dengan jasa yang
dihasilkan yaitu indirect cost atau biaya tidak langsung.
Biaya langsung terbagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Biaya material langsung (direct material cost). Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
material atau peralatan yang berhubungan langsung dalam pelayanan. Contohnya pada pelayanan
kesehatan adalah biaya bahan habis pakai, biaya leaflet promkes yang diberikan per pasien saat
acara sosialisasi kesehatan, dan lain-lain.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost). Biaya yang dikeluarkan untuk mendanai jasa
tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pelayanan. Contohnya pada pelayanan kesehatan adalah
honor dokter rawat jalan, gaji analis kesehatan, gaji promotor kesehatan, dan lain-lain.
Biaya tidak langsung atau sering disebut dengan biaya overhead terbagi menjadi:
a. Biaya material tidak langsung atau indirect material cost. Dalam pelayanan kesehatan,
biaya ini merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan atau
menggunakan material; (peralatan dan perlengkapan) yang tidak berkaitan langsung
dengan pelayanan. Misalnya biaya pemeliharaan AC , biaya pembelian Alat Tulis
Kantor di unit rawat jalan, dan lain-lain
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung atau indirect labor cost. Biaya ini merupakan
sejumlah dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan menggunakan tenaga kerja
yang tidak terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan. Misalnya , gaji kepala cabang
laboratorium, biaya perekrutan tenaga marketing, dan lain-lain.
c. Disamping itu terdapat biaya yang secara tidak langsung berkaitan dengan

pelayanan namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis biaya di atas

yaitu biaya penyusutan alat, biaya penyusutan gedung, biaya asuransi, biaya pajak

bumi dan bangunan, listrik, dan lain-lain. Biaya ini disebut dengan biaya lain-lain

tidak langsung.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai