Anda di halaman 1dari 3

Soal

1). Jelaskan fungsi utama manajemen sumber daya manusia (SDM) dalam konteks sektor kesehatan.
Dan jelaskan peran manajemen SDM dalam meningkatkan kinerja organisasi kesehatan.

2). Bagaimana faktor-faktor demografis dan perubahan kebijakan kesehatan dapat mempengaruhi
perencanaan SDM di rumah sakit atau lembaga kesehatan?

3). Bagaimana proses penempatan karyawan dilakukan di lingkungan kesehatan, dan mengapa penting
untuk mempertimbangkan kecocokan keterampilan dan kebutuhan posisi?

4). Definisikan analisis jabatan? jelaskan mengapa penting untuk manajemen SDM di sektor kesehatan?
dan sebutkan strategi pelatihan yang dapat diterapkan dalam meningkatkan keterampilan karyawan di
sektor kesehatan.

5). Identifikasi dan jelaskan beberapa tantangan utama yang dihadapi manajemen SDM dalam
lingkungan layanan kesehatan. Serta berikan saran atau strategi untuk mengatasi tantangan tersebut.

Jawaban

1). Manajemen sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:

1. Mengelola SDM : Manajemen SDM bertanggung jawab untuk mengelola SDM yang bekerja di
organisasi kesehatan. Hal ini meliputi pengelolaan data SDM, pengembangan kebijakan SDM,
dan pengelolaan kinerja SDM.
2. Mengembangkan SDM : Manajemen SDM bertanggung jawab untuk mengembangkan SDM
yang bekerja di organisasi kesehatan. Hal ini meliputi pengembangan keterampilan, pelatihan,
dan pengembangan karir.
3. Mengatur hubungan kerja : Manajemen SDM bertanggung jawab untuk mengatur hubungan
kerja antara SDM dan organisasi kesehatan. Hal ini meliputi pengaturan upah, tunjangan, dan
hak-hak lainnya.
4. Mengatur lingkungan kerja : Manajemen SDM bertanggung jawab untuk mengatur lingkungan
kerja yang kondusif bagi SDM. Hal ini meliputi pengaturan jadwal kerja, kesehatan dan
keselamatan kerja, dan fasilitas kerja.

Peran manajemen SDM dalam meningkatkan kinerja organisasi kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan produktivitas : Manajemen SDM bertanggung jawab untuk meningkatkan


produktivitas SDM yang bekerja di organisasi kesehatan. Hal ini meliputi pengembangan
keterampilan, pelatihan, dan pengembangan karir.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan : Manajemen SDM bertanggung jawab untuk meningkatkan
kualitas pelayanan yang diberikan oleh organisasi kesehatan. Hal ini meliputi pengembangan
keterampilan, pelatihan, dan pengembangan karir.
3. Meningkatkan kepuasan SDM : Manajemen SDM bertanggung jawab untuk meningkatkan
kepuasan SDM yang bekerja di organisasi kesehatan. Hal ini meliputi pengaturan upah,
tunjangan, dan hak-hak lainnya.
4. Meningkatkan efisiensi : Manajemen SDM bertanggung jawab untuk meningkatkan efisiensi
organisasi kesehatan. Hal ini meliputi pengaturan jadwal kerja, kesehatan dan keselamatan
kerja, dan fasilitas kerja.

2). Faktor-faktor demografis dan perubahan kebijakan kesehatan dapat mempengaruhi perencanaan
SDM di rumah sakit atau lembaga kesehatan. Berikut adalah beberapa contoh:

1. Faktor demografis : Faktor-faktor seperti pertumbuhan penduduk, usia, jenis kelamin, dan
tingkat pendidikan dapat mempengaruhi perencanaan SDM di rumah sakit atau lembaga
kesehatan. Misalnya, jika populasi lansia meningkat, maka perlu SDM yang terlatih untuk
merawat pasien lansia.
2. Perubahan kebijakan kesehatan : Perubahan kebijakan kesehatan dapat mempengaruhi
perencanaan SDM di rumah sakit atau lembaga kesehatan. Misalnya, jika kebijakan kesehatan
baru memerlukan lebih banyak dokter spesialis, maka perlu SDM yang terlatih dalam bidang
tersebut.

Perencanaan SDM yang baik harus mempertimbangkan faktor-faktor ini dan menyesuaikan rencana
SDM dengan kebutuhan organisasi kesehatan.

3). Proses penempatan karyawan di lingkungan kesehatan melibatkan beberapa tahapan, seperti
identifikasi kebutuhan organisasi, pembuatan deskripsi pekerjaan, penilaian kandidat, dan penempatan
karyawan pada posisi yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuan mereka.

Penting untuk mempertimbangkan kecocokan keterampilan dan kebutuhan posisi dalam penempatan
karyawan di lingkungan kesehatan karena hal ini dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan.
Dengan menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuan
mereka, karyawan dapat bekerja lebih maksimal sehingga mempengaruhi produktivitas perusahaan.
Selain itu, penempatan karyawan yang tepat juga dapat menciptakan lingkungan kerja yang efektif di
mana ada kesesuaian yang baik antara kebutuhan manajemen dan kualifikasi karyawan.

4). Analisis jabatan adalah proses yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang tugas
jabatan, tanggung jawab, keterampilan yang dibutuhkan, hasil, dan lingkungan kerja. Hasil analisis
jabatan adalah Anda akan mendapatkan data sebanyak mungkin untuk menyusun deskripsi jabatan.

Manajemen sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan sangat penting karena SDM kesehatan
berperan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan yang optimal. Isu SDM kesehatan menjadi semakin strategis sejalan dengan
berlakunya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dengan tujuan memenuhi kebutuhan dasar hidup yang
layak, termasuk dengan penyediaan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk di Indonesia.
Perencanaan SDM yang baik harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti pertumbuhan penduduk,
usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
Strategi pelatihan yang dapat diterapkan dalam meningkatkan keterampilan karyawan di sektor
kesehatan antara lain:

1. Pelatihan keterampilan teknis : Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis
karyawan, seperti keterampilan medis, keperawatan, dan farmasi.
2. Pelatihan keterampilan manajemen : Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
manajemen karyawan, seperti keterampilan kepemimpinan, manajemen waktu, dan
manajemen proyek.
3. Pelatihan keterampilan interpersonal : Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan interpersonal karyawan, seperti keterampilan komunikasi, kerjasama tim, dan
negosiasi.

5). Manajemen sumber daya manusia (SDM) di lingkungan layanan kesehatan menghadapi beberapa
tantangan utama, yaitu:

1. Kekurangan SDM : Kekurangan SDM yang terlatih dan berkualitas dapat mempengaruhi kinerja
organisasi kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan beban kerja bagi SDM yang ada,
yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Perubahan kebijakan : Perubahan kebijakan kesehatan dapat mempengaruhi perencanaan SDM
di rumah sakit atau lembaga kesehatan. Misalnya, jika kebijakan kesehatan baru memerlukan
lebih banyak dokter spesialis, maka perlu SDM yang terlatih dalam bidang tersebut.
3. Persaingan pasar : Persaingan pasar antara rumah sakit atau lembaga kesehatan dapat
mempengaruhi perencanaan SDM. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan kesehatan untuk
merekrut SDM yang lebih banyak dan lebih terlatih, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
biaya operasional.
4. Perubahan teknologi : Perubahan teknologi dapat mempengaruhi perencanaan SDM di rumah
sakit atau lembaga kesehatan. Hal ini dapat mempengaruhi jenis keterampilan yang dibutuhkan
oleh SDM, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi biaya pelatihan dan pengembangan
keterampilan.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, manajemen SDM dapat menerapkan beberapa strategi,
seperti:

1. Meningkatkan efisiensi**: Manajemen SDM dapat meningkatkan efisiensi organisasi kesehatan


dengan mengoptimalkan penggunaan SDM yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan
memperkenalkan teknologi baru, mengembangkan kebijakan SDM yang lebih baik, dan
meningkatkan keterampilan SDM yang ada.
2. Meningkatkan keterampilan : Manajemen SDM dapat meningkatkan keterampilan SDM yang
ada dengan memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang tepat. Hal ini dapat
membantu SDM untuk mengatasi tantangan-tantangan baru yang muncul.
3. Meningkatkan kesejahteraan : Manajemen SDM dapat meningkatkan kesejahteraan SDM
dengan memberikan tunjangan dan insentif yang sesuai. Hal ini dapat membantu organisasi
kesehatan untuk merekrut dan mempertahankan SDM yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai