Anda di halaman 1dari 56

DISPENSING SEDIAN STERIL/ PHARMACY

INTRVENA ADMIXTURE SERVICES (PIVAS)

UNIT PENCAMPURAN SEDIAN STERIL


INSTALASI FARMASI
RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT
PHARMACY INTRVENA ADMIXTURE
SERVICES (PIVAS)
HANDLING CYTOTOXIC
PARENTERAL NUTRITION
INTRA VENA ADMIXTURE
PRINSIP PIVAS
HARUS MELINDUNGI PRODUK DARI
KONTAMINAN
HARUS MELINDUNGI PETUGAS DARI
PAPARAN OBAT
LATAR BELAKANG
Peningkatan infeksi nosokomial
Meningkatkan keamanan kerja petugas
Meningkatkan mutu prudok
Potensi Resiko Obat kanker
Paparan kerja dapat terjadi ketika tindakan
pengendalian tidak memadai
1. Efek akut: Rambut rontok, kerusakan hati, mual,
keguguran, perubahan kesuburan, iritasi mucos, mata
dan kulit.
2. Efek kronis: Karsinogen, mutagenic, teratogenik
Potensi Resiko Obat kanker
Paparan mungkin terjadi saat
1. Penyiapan obat
2. Pemberian obat
3. Penangan limbah pasien
4. Penangan limbah obat
5. Tumpahan
 Paparan terjadi melalui rute
1. Inhalasi
2. Tertelan
3. Absorbsi kulit dan membran mucus
4. Tusukan jarum
Insidens Paparan
 Falck dkk, th.1979 melaporkan bahwa perawat yang bekerja pada
ward kemoterapi tanpa perlindungan yang memadai
menunjukkan aktivitas mutagenik yang signifikan lebih besar dari
pada control subject.
 Tahun 1983 Sotaniemi, dkk. Melaporkan adanya kerusakan liver
pada 3 orang perawat yang bekerja pada ward oncology.
 Di dua rumah sakit di Italy telah dilakukan penelitian ditemukan
cyclophosphamide dan ifosfamide dalam urine perawat dan staf
farmasi yang tidak mengikuti peraturan khusus dalam menangani
obat-obat kanker.
VIII. STANDAR ASEPTIS
DISPENSING UNTUK PENANGAN
OBAT KANKER a. PERSONAL

1. Personal yang akan terlibat dalam preparasi obat injeksi baik kanker maupun non kanker harus
mendapatkan pelatihan yang memadai tentang teknik aseptic dan penanganan obat sitostatika.
2. Petugas wanita yang sedang hamil atau merencanakan untuk hamil tidak dianjurkan untuk
terlibat dalam rekonstitusi obat sitostatika
3. Petugas wanita yang sedang menyusui tidak dianjurkan terlibat dalam rekonstitusi obat
sitostatika
4. Petugas yang sedang sakit atau mengalami infeksi pada kulit harus diistirahatkan dari tugas
ini.
5. Setiap petugas yang akan terlibat dalam rekonstitusi obat sitostatika seminggu
sebelumnya harus mendapat pemeriksaan laboratorium, yang terdiri dari :
a. Complete blood count
b. Liver Function Test
c. Renal Function Test
6. Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan secara periodic setiap 6 bulan, jika
terdapat kelainan hasil pemeriksaan
UU NO. 36 TAHUN 2009 TTG KESEHATAN
 Ps 54 :
1. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DILAKSANAKAN SECARA
BERTANGGUNGJAWAB, AMAN, BERMUTU, SERTA MERATA DAN
NONDISKRIMINATIF.
2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggungjawab atas penyelenggaraan
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1)
3. Pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud ayat 1) dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat.
 Ps 55 :
1. PEMERINTAH WAJIB MENETAPKAN STANDAR MUTU PELAYANAN
KESEHATAN
2. Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah
UU No. 44 Tahun 2009 Ttg Rumah Sakit
Ps 2 :
Rumah Sakit diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan didasarkan kepada
nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan
keselamatan pasien serta mempunyai fungsi sosial.
Ps 3 : Pengaturan penyelenggaraan RS bertujuan :
1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan
2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan RS dan SDM di RS
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah
sakit dan.
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, SDM RS dan
RS.
Maksud dan Tujuan PKPO.5
Untuk menjamin KEAMANAN, MUTU, MANFAAT, DAN K
disiapkan dan diserahkan pada pasien maka rumah sakit dimi
menyerahkan obat dalam lingkungan yang aman bagi pasien, petu
serta untuk mencegah kontaminasi tempat penyiapan obat ha
perundang- undangan dan praktik profesi seperti :

1. Pencampuran obat kemoterapi harus dilakukan di dalam


yang bersih (clean room) yang dilengkapi dengan cyto
handling drug safety cabinet dimana petugas sudah te
dengan teknik aseptik serta menggunakan alat perlindun
yang sesuai
2. Pencampuran obat intravena, epidural dan nutrisi parentera
pengemasan kembali obat suntik harus dilakukan dalam
yang bersih (clean room) yang dilengkapi dengan lam
airflow cabinet dimana petugas sudah terlatih dengan t
aseptik serta menggunakan alat perlindung diri yang sesua
3. Staf yang menyiapkan produk steril terlatih d
prinsip
penyiapan obat dan teknik aseptik
ELEMEN PENILAIAN TELUSUR SKOR
PKPO 5
1. ada regulasi penyiapan dan R Regulasi tentang penyiapan dan penyerahan 10 T
penyerahan obat yang sesuai obat , termasuk : 5 L
dengan peraturan 1. PENCAMPURAN OBAT KEMOTERAPI 0 T
perundang- undangan dan 2. Pencampuran obat intravena /epidural/ S
praktek profesi nutrisi parenteral T
T
2. Ada bukti pelaksanaan staf D 1. Bukti pelaksanaan pelatihan tentang 10 T
yang menyiapkan produk steril prinsip penyiapan obat dan teknik 5 L
dilatih, memahami, serta aseptik, yang dimiliki staf farmasi 0 T
mempraktekkan dan teknik dan perawat S
aseptik 2. Bukti sertifikat pencampuran T
obat kemoterapi dari petugas T
yang melaksanakan
pencampuran obat kemoterapi
W 3. Bukti sertifikat pelatihan
pencampuran obat Intravena
/epidural/ nutrisi parenteral
Ka. Inst. Farmasi, Apoteker, dan TTK
3. Ada bukti Pelaksanaan O Lihat RUANG PENCAMPURAN 10 T
pencampuran obat kemoterapi OBAT KEMOTERAPI 5 L
dilakukan sesuai dengan praktek W Apoteker/TTK pelaksana pencampuran 0 T
profesi (O,W) lihat juga PPI 7 obat kemoterapi S
T
T
4. Ada bukti pencampuran obat O Lihat proses pencampuran obat Intravena 10 T
intravena, /epidural/ nutrisi parenteral /epidural/ nutrisi parenteral 5 L
serta pengemasan kembali obat W Apoteker/TTK pelaksana pencampuran 0 T
suntik dilakukan sesuai dengan obat Intravena /epidural/ nutrisi S
praktek profesi (OW) parenteral T
T
What can Affect
Quality?
Drug

Procedures
/ Work
QA/ Personnel
Processes Audit

Facilities &
Equipment
Drug
Stabilitas Obat
Personil
personil yang terkualifikasi
Kompetensi berpengalaman praktis
jumlah yang memadai
 Tiap personil memahami tanggung
jawab masing-masing dan dicatat
 Memahami prinsip CPOB serta memperoleh
pelatihan yang sesuai dan
berkesinambungan
 Memahami dan menjalankan instruksi
mengenai higiene yang berkaitan dengan
pekerjaannya
FASILITA
S

CYTOTOXICS
DRUG SAFETY
CABINET

APD CLEANROOM
CLEAN ROOM
Exhaust Filter Return Fan HVAC Systems
(95%)

Air Dumper
Heating Coil
Final Filter
Supply Fan 99.97%)

Pre Filter
(30%) Pre Filter
(80%) Cooling Coil
Middle Filter
(90%)
BSC Kelas 3
ALUR MASUK
ALUR MASUK BARANG

Company Logo www.themegallery.com


ALUR MASUK PETUGAS

Company Logo www.themegallery.com


RUANG GANTI PAKAIAN
KERJA

Company Logo www.themegallery.com


KORIDOR
HAND DRYER
RUANG ANTARA
RUANG PERSIAPAN
STANDARD,
KEBIJAKAN,PEDOMAN TERTULIS
• Up to date
• Untuk semua personel yang terlibat
• Harus diperbarui ketika terjadi
1 STANDAR YANG perubahan
1
DIGUNAKAN
2 PEDOM AN

3 PANDUAN

4 PROSEDUR
KERJA
PENANGANAN LIMBAH
SITOTOKSIK
Ruang
Perawatan
Kemoterapi
TPS
Petugas Limbah
Kebersihan B3
Unit
Pencampuran
obat sitostatika
• Mutu
• Obat produk yang
• Personil baik
Sesuai dan tepat
• Fasilitas • Tercapainya
• Prosedur keselamatan
kerja petugas
Kesimpulan
1. PELAYANAN FARMASI HARUS DAPAT MENJAMIN KEAMANAN, KHASIAT,
MUTU DAN MANFAAT
2. INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT HARUS MELAKSANAKAN
PELAYANAN FARMASI SECARA KOMPREHENSIF (MANAJEMEN FARMASI,
FARMASI KLINIK DAN PRODUKSI FARMASI) DAN SIMULTAN
3. LAKSANAKAN PEKERJAAN KEFARMASIAN SECARA PROFESIONAL
SESUAI KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN SEJAHTERA LAHIR
BATHIN
4. PENGELOLAAN OBAT SUNTIK ( BAIK KANKER MAUPUN NON KANKER)
DI RS HARUS TERJAMIN KUALITASNYA (STERIL & STABIL) UNTUK ITU
PERLU DILAKUKAN PELAYANAN IV-ADMIXTURE (PIVAS) SESUAI
STANDAR YANG DITETAPKAN
5. UNTUK MELAKSANAAN PIVAS MAKA PERLU DILENGKAPI FASILITAS,
SDM YANG KOMPETEN DAN SPO SESUAI KEBUTUHAN YANG
DITETAPKAN STANDAR
6. RUANG IV-ADMIXTURE & HANDLING CYTOTOXIC HARUS MEMENUHI
KRITERIA CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK (CPOB)
Langkah Tindak Lanjut
Jangka Panjang
Dispensing Sedian Steril di semua ruang rawat inap akan
dilakukan secara sentralisasi di Unit Pencampuran
Dengan membutuhkan Fasilitas dan SDM yang memadai
Jangka Pendek
Akan melakukan trial dispensing sedian steril:
1. Obat suntik terjadwal di ruang Punai anak,
Perinatologi, PICU
2. Obat suntik anestesi terjadwal di IBS
Alur Persiapan
Ruang Handling Cytotoxic Ruang IV Admixture

Ruang Antara Ruang Antara


Ruang Persiapan IV admixture

Ruang Ganti Ruang Administrasi


Ruang persiapan

Ruang Ganti

Ruang
Administrasi
Ruang Handling
Cytostatika Drug

Ruang IV
Admixture
Ruang Persiapan
• Verif Resep,
obat dan etiket
Prinsip 5 Benar

• Swab Alkohol
permukaan obat
dan BMHP

• Mengemas Obat
perpasien
Ruang Ganti
• Petugas
Administrasi

• Petugas
Rekonstitusi
Ruang Administrasi
• Mempersiapkan
obat yang akan di
rekonstitusi

• Verif akhir obat


yang sudah
direkonstitusi
prinsip 5 benar
Ruang IV
Admixture
• Disenfeksi BSC
• Rekonstitusi obat
suntik
• Dekontaminasi
BCS
• Verif akhir obat yang
sudah direkonstitusi
prinsip 5 benar
Hasil Akhir Obat
yang sudah
direkonstitusi
SDM yang sudah terlatih saat ini
Apoteker : 1 orang
TTK : 4 Orang
Ket: 2 orang istrahat

Rencana SDM untuk Trail pencampuran:


1 Apoteker (koordinator)
2 TTK Petugas Rekonstitusi
1 Apoteker Petugas Persiapan (relawan)
1 TTK Petugas Persiapan (relawan)

Jam Operasional
Shif Pagi: 3 Orang
Shif Sore: 2 Orang
BUD
NAMA OBAT
< 25° C 2-8 ° C

24 JAM 24 JAM
AMIKASIN
1 JAM 1 JAM
AMOXICILIN
1 JAM 1 JAM
AMPICILIN
24 JAM 24 JAM
ASAM TRANEKSAMAT
1 JAM 1 JAM
BACTESYN
48 JAM 48 JAM
CEFAZOLIN
24 JAM 24 JAM
CEFOPERAZON
6 JAM 96 JAM
CEFOPERAZON SULBACTAM
24 JAM 72 JAM
CEFOTAXIME
24 JAM 24 JAM
CEFTAZIDIME
24 JAM 24 JAM
CEFTRIAXON
14 HARI 14 HARI
CIPROFLOXACIN
24 JAM 24 JAM
DEXAMETASON
24 JAM 24 JAM
FENTANIL
24 JAM 24 JAM
MEROPENEM
48 JAM 48 JAM
METIL PREDNISOLON
24 JAM 24 JAM
METOCLORPAMID
24 JAM 24 JAM
MIDAZOLAM
12 JAM 12 JAM
OMEPERAZOL
48 JAM 48 JAM
ONDANCENTRON
6 JAM 6 JAM
PARACETAMOL
12 JAM 12 JAM
PROFOPOL
48 JAM 48 JAM
RANITIDIN
DATA TOTAL SEDIAN
PENCAMPURAN

TOTAL APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER

PASIEN 39 42 42 42 30 40

SITOSTATIKA 117 126 143 134 107 157

IV ADMIXTURE 449 141 216 338 416 355

TPN 18 8 10 66 78 6
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai