PENYELIDIKAN TANAH

BANDARA UDARA SULTAN SYARIEF KASIM II

PEKANBARU, RIAU
Oleh Ardhiansyah Putra
 TERKAIT DENGAN KERUSAKAN YANG TERJADI TERUS MENERUS PADA LAPISAN PERMUKAAN ASPAL

RUNWAY BARU SULTAN SYARIEF KASIM II DI PEKANBARU – RIAU YANG DIOPERASIKAN SEJAK AKHIR
DESEMBER 2018, PENYELIDIKAN TANAH DAN OBSERVASI DILAKUKAN DI LOKASI STUDI UNTUK DAPAT
MEMBERIKAN INDIKASI AWAL PENYEBABNYA DAN MENENTUKAN LANGKAH-LANGKAH SELANJUTNYA
UNTUK DAPAT MENANGGULANGI HAL TERSEBUT. LAPORAN INI BERISI DATA FAKTUAL HASIL
PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN
DESKRIPSI PROYEK
LOKASI PROYEK TERLETAK DI SEKITARAN RUNWAY BARU BANDARA SULTAN SYARIEF
KASIM II. MEMPERHATIKAN OPERASIONAL BANDARA UDARA YANG HANYA MEMILIKI
WAKTU JEDA 23.00 -04.00 DAN JALUR RUNWAY DIGUNAKAN DALAM PENERBANGAN
SEHARI-HARI, PENYELIDIKAN TANAH TIDAK DAPAT DILAKUKAN PERSIS PADA RUNWAY,
NAMUN BERJARAK 30 – 400 CM DARI TEPI RANWAY BAIK DISEBELAH BARAT MAUPUN
TIMUR NYA
LOKASI PROYEK
SECARA UMUM, TUJUAN PENYELIDIKAN TANAH PADA PROYEK INI ADALAH UNTUK
MEMBERIKAN INFORMASI AWAL MENGENAI INFORMASI STRATIFIKASI TANAH,
KUALITAS TIMBUNAN DAN HAL-HAL LAIN YANG MUNGKIN MENYEBABKAN
KERUSAKAN BERUPA PATAHAN/ RETAKAN PADA LAPISAN ASPAL RUNWAY BANDARA
UDARA SULTAN SYARIEF KASIM II PEKANBARU
TUJUAN
 PENYELIDIKAN TANAH BERUPA 5 TITIK CPTU/PIEZONE DILAKUKAN TANGGAL 2 S/5
OKTOBER 2019 DI SEPANJANG SISI TIMUR DAN BARAT RUNWAY BARU SULTAN SYARIEF
KASIM II PEKANBARU YANG MENGALAMI KERETAKAN/KERUSAKAN PADA
PERMUKAAN ASPAL.

ANALISA DAN KESIMPULAN

  
KESIMPULAN DAN SARAN DI BAWAH INI DIAMBIL DENGAN ASUMSI BAHWA
KONDISI TANAH DI BAWAH RUNWAY ADALAH MIRIP DENGAN HASIL
PENYELIDIKAN TANAH YANG DILAKUKAN BERJARAK 30 CM DARI TEPI RUNWAY.

ANALISA DAN KESIMPULAN

 TERDAPAT PERBEDAAN KONDISI STRATIFIKASI TANAH ASLI/ DASAR PADAAREAYANG DI-UJI:
STA 2+500 DAN 2+600 MENUNJUKAN TANAH TIMBUNAN BERADA DI ATAS TANAH DASAR LEMPUNG DENGAN
KONSISTENSI SANGAT LUNAK PADA KEDALAMAN 5 S/D 8 M.
STA 2+300 DAN STA 2+380 MENUNJUKKAN TIMBUNAN BERADA DI ATAS TANAH LANAU KEPASIRAN DENGAN
KONSISTENSI SEDANG HINGGA PADAT PADA KEDALAMAN 5-7 M. DATA SEKUNDER YAITU GAMBAR KONDISI AWAL
SEBELUM PEKERJAAN PENIMBUNAN MENUNJUKKAN ADANYA RAWA PADA STA 2+480 S/D 2+570. KONDISI TANAH
DASAR BERUPA LEMPUNG DENGAN KONSISTENSI SANGAT LUNAK INI MEMBERIKAN KONTRIBUSI PENYEBAB
KERUSAKAN PADA LAPISAN PERMUKAAN ASPAL.

ANALISA DAN KESIMPULAN

 KETEBALAN TIMBUNAN DIPERKIRAKAN 4-8 M DENGAN KONSISTENSI/ KUALITAS YANG BERVARIASI:
 
DI BAGIAN ATAS HINGGA KETEBALAN 1-1.5, KUALITAS TIMBUNAN BAIK YANG DITANDAI DENGAN NILAI
TAHANAN UJUNG KONUS QC DI ATAS 15 KG/CM2
KECUALI PADA STA 2+380, TIMBUNAN DARI 1 S/D 5 M MEMPUNYAI KUALITAS SANGAT JELEK HINGGA JELEK
YANG DITANDAI DENGAN NILAI QC < 15 KG/CM2. PADA KEDALAMAN TERTENTU BAHKAN DI DAPAT NILAI
TAHANAN UJUNG HAMPIR 0 ATAU NEGATIF. KONDISI TANAH TIMBUNAN DI 1 /SD 5 M INI DIPERKIRAKAN MENJADI
PENYEBAB UTAMA TERJADINYA PENURUNAN YANG MENGAKIBATKAN KERUSAKAN PADA LAPISAN
PERMUKAAN ASPAL
ANALISA DAN KESIMPULAN
PERBAIKAN TANAH PERLU DILAKUKAN BAIK PADA TANAH ASLI LEMPUNG SANGAT LUNAK DI STA
2+480 S/D 2+570 DAN TERUTAMA TIMBUNAN PADA KESELURUHAN RUNWAY BARU. PERBAIKAN
TANAH PADA LEMPUNG SANGAT LUNAK BIASANYA MENGGUNAKAN METODE VERTICAL DRAIN
YANG DIKOMBINASI DENGAN PRELOADING/VACUUM. DIPERLUKAN PENYELIDIKAN TANAH LEBIH
LANJUT UNTUK DAPAT LEBIH MEMETAKAN KONDISI TANAH ASLI YANG BERUPA LEMPUNG LUNAK.
ANALISA DAN KESIMPULAN
 TERDAPAT BEBERAPA PILIHAN UNTUK PERBAIKAN TIMBUNAN DENGAN KUALITAS SANGAT
RENDAH/RENDAH SEPERTI STONE COLOUM, PEMBONGKARAN DAN PEMADATAN ULANG, DYNAMIC
COMPACTION HINGGA GROUTING. MENGINGAT RUNWAY DAN BANDARA TELAH BEROPERASI, GROUTING
ADALAH PILIHAN YANG PALING MEMUNGKINKAN UNTUK DILAKUKAN. DISARANKAN UNTUK
MELAKUKAN TAMBAHAN PENYELIDIKAN TANAH UNTUK DAPAT LEBIH MEMETAKAN KONDISI TANAH
TIMBUNAN KHUSUSNYA DI BAWAH RUNWAY BARU YANG LEBARNYA MENCAPAI 45 M.
ANALISA DAN KESIMPULAN
APABILA DILAKUKAN METODE PERBAIKAN KUALITAS TIMBUNAN DENGAN GROUTING
MAKA PERLU DILAKUKAN SERANGKAIAN TRIAL/ UJI UNTUK MENDAPATKAN
EFEKTIVITAS ANTARA VOLUME GROUTING DENGAN PENINGKATAN NILAI KEKUATAN
TANAH TIMBUNAN.

ANALISA DAN KESIMPULAN

TERKAIT DENGAN PENTINGNYA INFORMASI, KONTROL MUKAAIR TANAH DAN KONTROL EFEKTIVITAS
GROUTING, DISARANKAN UNTUK MEMBUAT MINIMAL 4 SUMUR/ LUBANG PENGAMATAN MUKAAIR
TANAH DENGAN DIAMETER MINIMAL 3” DAN KEDALAMAN MINIMAL 8M. PIPA PERFORATED YANG
DIBUNGKUS GEOTEKSTIL ATAU IJUK KEMUDIAN DIMASUKKAN KE DALAM LUBANG. BAGIAN ATAS PIPA
KEMUDIAN DITUTUP DENGAN TOP UNTUK MENCEGAH MASUKNYAAIR DARI ATAS LUBANG.

ANALISA DAN KESIMPULAN

 SEKIAN
TERIMA KASIH