Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH KEPERAWATAN

JIWA
PROGRAM STUDI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO
Zaman Mesir Kuno
 Roh jahat
 Membuat lubang pada tengkorak kepala
 Dibakar, dipukuli, dan dimasukkan dalam air dingin.

Zaman Yunani (Hypocrates)


 Penyakit
 Dokter dan dukun
 ODGJ Miskin : di RSJ
 1841 Dorothea Line Dick berusaha memperbaiki pelayanan perawatan jiwa
 Herophillus dan Erasistratus mempelajari anatomi otak.

Zaman Vesalius
Mencuri mayat untuk mempelajari sistem tubuh manusia, namun dia ditangkap dan diadili. Sejak
saat itu gangguan jiwa dianggap penyakit, namun ODGJ tetap dirantai
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
JIWA DI DUNIA
MASA PERADABAN

Tahun 1770 – 1880


Yunani, Romawi, Arab :
• gangguan mental (emosional) diakibatkan
karena tidak berfungsinya organ pada otak.
• Pengobatan : ketenangan, mencukupi asupan gizi
yang baik, melaksanakan kebersihan badan yang
baik, mendengarkan musik dan melakukan aktivi-
tas rekreasi.
MASA
PERTENGA-
HAN
Revousi Perancis I

• Phillipe Pinel ; direktur RS Bicetri Prancis membebaskan belenggu


pada pasien gangguan jiwa.
• Pinel menganjarkan pentingnya hubungan pasien-dokter dalam
“pengobatan moral". Tindakan yang diperkenalkan nya adalah
menerapkan komunikasi dengan pasien, melakukan observasi peri-
laku pasien dan melakukan pengkajian riwayat perkembangan
pasien.
ABAD 18 &
19
• William Ellis (1836) seorang praktisi kesehatan mengusulkan perlunya
pendamping yang terlatih dalam merawat pasien dengan gangguan
jiwa.
• Bejamin Rush bapak Psikiatric Amerika tahun 1783, menulis tentang pent-
ingnya kerja sama dengan rs jiwa dalam memberikan bantuan kemanusiaan ter-
hadap pasien gangguan jiwa.
• Tahun 1843, Thomas Kirkbridge mengadakan pelatihan bagi dokter di
rumah sakit Pennsylvania mengenai cara merawat pasien gangguan jiwa.
• Tahun 1872, didirikannya pertama kali sekolah perawat di New England Hos-
pital Women’sHospital Philadelphia, tetapi tidak untuk pelayan pskiatrik.
• Tahun 1882 didirikannya pendidikan keperawatan jiwa pertama di McLean
Hospital di Belmont, Massachusetts.
• tahun 1890 diterimanya lulusan sekolah perawat bekerja sebagai staff
keperawatan di rumah sakit jiwa. Diakhir abad 19 terjadi perubahan peran per-
awat jiwa yang sangat besar, dimana peran tersebut antara lain menjadi con-
toh dalam pengobatan pengobatan pskiatrik seperti, menjadi bagian
dari tim kesehatan, mengelola pemberian obat penenang dan memberikan
Keperawatan Jiwa di
Abad 20
 Revolusi Kesehatan Jiwa
• Qubius ; menuntut g3 jiwa masuk dalam bidang kedokteran
• Taksonomi ; penggolongan penyakit
• Nosologi ; gejala & tanda penyakit
• Pusat Kesehatan Mental Komunitas : J.F Kennedy
 Keperawatan jiwa pada abad ini ditandai dengan terintegrasinya materi
keperawatan psikiatrik dengan mata kuliah lain.
 Pembelajaran dilaksanakan melalui pembelajaran teori, praktek dilaborato-
rium, praktek klinik di RS dan Masyarakat.
 Tingkat pendidikan yang ada pada abad ini adalah D.III, Sarjana, Pasca Sar-
jana dan Doktoral.
 Pelayanan berbasis komunitas
 Perawat sebagai manager
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
JIWA DI INDONESIA
• Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat merupakan penduduk
pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai
penjaga orang sakit. Tahun 1799 pemerintah kolonial Belanda mendirikan
Rumah Sakit Binen Hospital di Jakarta, Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Ke-
sehatan Rakyat yang bertujuan untuk memelihara kesehatan staf dan tentara
Belanda.
• Sedangkan pada zaman penjajahan Jepang masalah kesehatan menjadi lebih
buruk dibandingkan pada masa penjajahan Belanda dan Inggris.
• Thn 1882, dibuka RSJ pertama di Indonesia yaitu di Bogor
• Sampai sekarang telah berdiri 34 RSJ di Indonesia. Pd awal praktek keper-
awatan jiwa dilakukan dgn cara costudial care, lalu berkembang terapi kejang
listrik, dll
• Dgn berkembannya ilmu, perawatan dgn costudial care berubah. Pasien mulai
dilatih bekerja sesuai kemampuan, walaupun ruangan masih dikunci & pasien
tdk boleh keluar ruangan.
KONSEP DASAR
KEPERAWATAN JIWA
DEFINISI SEHAT JIWA
Menurut UU no.18 th 2014 ttg Kesehatan Jiwa
→ KESEHATAN JIWA adl kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif,
dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

→ ODMK adalah org yg mempunyai masalah fisik, mental, sosial, perkemban-


gan dan pertumbuhan, dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki resiko men-
galami gangguan jiwa

→ ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan
perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau pe-
rubahan perilaku yang bermakna serta dapat menimbulkan penderitaan dan
hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
8 Kriteria Sehat Jiwa (WHO, 2008)
• Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun
kenyataan itu buruk
• Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan
• Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya
• Merasa lebih puas untuk
• memberi daripada menerima
• Berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling
memuaskan
• Mempunyai daya kasih sayang yang besar
• Menerima kekecewaan untuk digunakan sbg pelajaran di kemudian
hari
• Mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan
konstruktif
PARADIGMA KEPERAWATAN JIWA
• Bio- Psiko – Sosial – Spiritual
• Manusia Sistem terbuka
• Respon Adaptif - Maladaptif

• Komprehensif
• Humanistik • Dinamis
• Universal

lingkungan fisik, psikologis, sosial.


budaya, status ekonomi, dan spiri-
tual
Dalam melakukan peran dan fungsinya seorang perawat harus memiliki
keyakinan terhadap nilai keperawatan yang menjadi pedoman
dalam memberikan asuhan keperawatan. Keyakinan yang harus dimiliki
oleh seorang perawat yaitu:
1. Bahwa manusia adalah mahluk holistik yang terdiri dari komponen bio-
psiko-sosio dan spiritual
2. Tujuan pemberian asuhan keperawatan adalah meningkatkan dera-
jat kesehatan manusia secara optimal
3. Tindakan keperawatan yang diberikan merupakan tindakan kolabo-
rasi antara tim kesehatan, klein amuapun keluraga.
4. Tindakan keperawatan yang diberikan merupakan suatu metode pemec-
ahan masalah dengan pendekatan proses keperawwan
5. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat
6. Pendidikan keperawatan harus dilakukan secara terus-menerus

Anda mungkin juga menyukai