Anda di halaman 1dari 19

Towe Ch. Pamantung,SST.

GADAR DAPAT TERJADI:


• - di mana saja

• - kapan saja

• - pada siapa saja


PELAYANAN
KEGAWATDARURATAN
PERMENKES NO. 47 TAHUN 2018

KRITERIA:

Mengancam Nyawa
Gangguan A,B, dan C
Penurunan Kesadaran
Gangguan Hemodinamik
PELAKSANA :
• MASYARAKAT AWAM
• DOKTER
• PERAWAT
• BIDAN
• TENAGA KESEHATAN LAIN
•Upaya Pertolongan terhadap
penderita gawat darurat harus
dipandang sebagai satu
system yang terpadu dan tidak
terpecah-pecah.
Konsep dasar gawat darurat
harus dipahami oleh semua
petugas kesehatan, awam ,
ataupun awam khusus.
 Insiden/ kecelakaan makin meningkat
 Cara pertolongan salah  mortalitas, morbiditas
 Tindakan sederhana ditempat kejadian  dapat
memberi PERBEDAAN
Penanganan TEPAT dapat memberikan
PERBEDAAN :
1. HIDUP DAN MATI
2. PEMULIHAN LEBIH CEPAT DAN RAWAT INAP
YANG LEBIH LAMA
3. KECACATAN TEMPORER DAN KECACATAN
PERMANEN.
• Statistik membuktikan hampir 90%
korban meninggal ataupun cacat
disebabkan oleh korban terlalu lama
dibiarkan atau waktu ditemukan
telah melewati “the Golden Time”
dan ketidaktepatan serta akurasi
pertolongan pertama saat
ditemukan.
• Kegawatdaruratan adalah suatu keadaan kritis-
akut yang mengancam nyawa dan
mengakibatkan kecacatan, yang dapat
menimpa seseorang atau kelompok masyarakat,
yang dapat terjadi dimana saja, kapan saja
dalam skala yang dapat diatasi setempat.
• Keperawatan gawat darurat adalah bagian dari
asuhan keperawatan yang berhadapan dengan
korban yang berada dalam keadaan gawat
darurat (Emergensi , kritis).
• Asuhan keperawatan gawat darurat atau
emergensi saat ini diselenggrakan di Ruang
Gawat darurat dan atau di ruang rawat pada
korban yang mengalami kondisi gawat darurat.
Meliputi :
1. pre hospital ,
2. Intra hospital, dan
3. Antar hospital
Injury & Pre Hospital Stage Rehabilitation
Dissaster Hospital Stage
 First  Emergency  Fisical
Responder Room  Psycological
 Ambulance  Operating  Social
Service 24 Room
jam  Intensif Care
Unit
 Ward Care
Tujuan pelayanan gawat
darurat , sesuai dengan rentang
kegawatdaruratan :
Pre Hospital
1. Menyingkirkan benda benda berbahaya di tempat kejadian yang
beresiko menyebabkan jatuh korban lagi. Petugas kesehatan
memberi pertolongan apabila kondisi sudah aman dari resiko
jatuh korban berikutnya.
2. Melakukan triage atau memilah dan menentukan kondisi korban
gawat darurat serta memberikan pertolongan pertama sebelum
petugas kesehatan yang lebih ahli datang.
3. Memberikan bantuan hidup dasar.
4. Melakukan fiksasi atau stabilisasi sementara.
5. Melakukan evakuasi, yaitu korban dipindahkan ke tempat yang
lebih aman atau dikirim ke pelayanan kesehatan yang sesuai
kondisi korban.
6. Mempersiapkan masyarakat, awam khusus dan petugas kesehatan
nelalui pelatihan siaga terhadap bencana.
Dalam kedaruratan kesehatan , bidang garapan
/ sasaran pelayanan gawat darurat mencakup
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
berupa :
1. Sirkulasi (Circulation)
2. Kebutuhan jalan nafas yang utuh tanpa
sumbatan (Airway)
3. Kebutuhan untuk bernafas secara normal
(Breathing),
4. Kebutuhan Cairan ,
5. Kebutuhan Pergerakan yang normal
(disability),
6. Kebutuhan akan integritas fisik yang utuh
(exposure).
Kondisi gawat darurat berorientasi pada resusitasi
pemulihan bentuk kesadaran seseorang yang
tampak mati akibat berhentinya fungsi jantung
dan atau paru yang berorientasi pada otak.
Keyakinan yang perlu ditanamkan :

1. Pertolongan diberikan karena keadaan


yang mengancam kehidupan
2. Pertolongan diberikan karena
mengancam kerusakan organ-organ vital
3. Terapi kegawatan intensive.

Anda mungkin juga menyukai