KESEHATAN JIWA
Adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi
tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana
adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan
orang lain.
Menurut WHO
Menurut UU Kesehatan Jiwa No. 33 th 1966
Meliputi :
◼ Bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri
◼ Bagaimana perasaan anda terhadap orang lain
◼ Bagaimana kemampuan anda mengatasi persoalan hidup
anda sehari-hari
KEPERAWATAN JIWA
Adalah proses interpersonal
Menurut ANA (American Nurses Association), area khusus
dalam praktek keperawatan
Adalah pelayanan keperawatan profesional
ANA (American Nurses Association) juga mendefinisikan
keperawatan kesehatan mental dan psikiatrik sebagai : suatu
bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori
perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri
secara terapeutik sebagai kiatnya.
Lingkungan
Kesehatan
Keperawatan
keluarga,
RENTANG ASUHAN
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder
Pencegahan Tersier
EVALUASI HASIL
◼ Hasil adalah semua hal yang terjadi pada pasien dan keluarga
ketika mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan.
◼ Perawat jiwa harus mampu mengidentifikasi, menguraikan dan
mengukur hasil asuhan yang mereka berikan pada pasien,
keluarga dan komunitas.
◼ Evaluasi hasil dapat berfokus pada kondisi klinik, intervensi,
atau proses pemberian asuhan. Berbagai hasil yang dapat
dievaluasi mencakup indikator-indikator klinik, fungsional,
finansial dan perseptual tergantung pada pemberi asuhan
keperawatan jiwa.
SEJARAH DI INDONESIA
Pada Jaman Kolonial Belanda
Sebelum adanya RSJ di Indonesia para penderita gangguan
jiwa di tampung di RSU Sipil atau RS Militer di Jakarta,
Surabaya dan Malang.
Yang ditampung umumnya yang menderita gangguan jiwa
berat (psikosa)
Pada tahun 1862,
Diadakan sensus pada pasien-pasien jiwa di Pulau Jawa dan
Madura, hasilnya kurang lebih 600 orang menderita gangguan
jiwa.
Pada tahun 1882, tepatnya tanggal 1 juli 1882 RSJ pertama di
Bogor berdiri.
Pada tahun 1902, tepatnya 23 Juni 1902 RSJ Lawang didirikan.
Pada tahun 1923, RSJ Magelang juga didirikan.
Pada tahun 1910 telah dicoba untuk meninggalkan penjagaan yang terlalu
ketat terhadap pasien dengan memberi kebebasan yang besar (gerakan
no restraint).
Pada tahun 1930 mulai di coba terapi kerja seperti menggarap tanah,
hanya belum diadakan individualisasi dan diferensiasi.
Pada tahun 1947 , pada bulan Oktober Pemerintah Republik Indonesia
membentuk Jawatan Urusan Penyakit Jiwa.
Pada tahun 1950 Pemerintah RI kembali menugaskan Jawatan Urusan
Penyakit Jiwa untuk melaksanakan hal-hal yang dianggap penting bagi
penyelenggaraan dan pembinaan kesehatan jiwa di Indonesia.
Pada tahun 1960 terjadi de Institutionalization, artinya melanjutkan
perawatan dan dukungan terhadap masyarakat, mengembangkan
perawatan. Selain itu Urusan Penyakit Jiwa yang berada di bawah
naungan Departemen Kesehatan berubah nama menjadi Direktorat
Kesehatan Jiwa, yang dalam tahun 1966 sampai sekarang dipimpin oleh
seorang Direktur Kesehatan jiwa.
Pada tahun 1966 Undang-undang Kesehatan Jiwa No 33 ditetapkan oleh
pemerintah.
Pada tahun 1970, partisipasi masyarakat di pelayanan kesehatan.
Pada tahun 1974, PUSKESMAS memberi pelayanan kesehatan jiwa
dibantu oleh LKMD dan kader,