Anda di halaman 1dari 22

PERSPEKTIF

KEPERAWATAN JIWA
PERTEMUAN 1
Dosen : Masnaeni Ahmad, S.Psi., MA
TUJUAN PEMBELAJARAN

Perkembangan
Keperawatan Jiwa
di Dunia

Perkembangan
Keperawatan Jiwa
di Indonesia

Upaya Kesehatan
Jiwa di Indonesia

Aspek Legal Etik


dalam
Keperawatan Jiwa
Perkembangan Keperawatan
Jiwa di Dunia

Zaman Mesir Kuno

Pada zaman ini, gangguan jiwa dianggap


disebabkan karena adanya roh jahat yang
bersarang di otak.

Oleh karena itu, cara menyembuhkannya


dengan membuat lubang pada tengkorak
kepala untuk mengeluarkan roh jahat
yang bersarang di otak tersebut
Zaman Yunani (Hypocrates)

Pada zaman ini, gangguan jiwa


sudah dianggap suatu penyakit.

Upaya pengobatannya dilakukan


oleh dokter dan orang yang berdoa
untuk mengeluarkan roh jahat.

Pada waktu itu, orang sakit jiwa


yang miskin dikumpulkan dan
dimasukkan dalam rumah sakit jiwa.
Zaman Vesalius

Vesalius tidak yakin hanya dengan mempelajari anatomi hewan saja, sehingga ia
ingin mempelajari otak dan sistem tubuh manusia  mencuri mayat

Versailus bisa menunjukkan adanya perbedaan antara manusia dan binatang.

Sejak saat itu dapat diterima bahwa gangguan jiwa adalah suatu penyakit.

Orang yang mengalami gangguan jiwa dirantai, karena petugasnya khawatir


dengan keadaan pasien.
Revolusi Prancis I : Phillipe Pinel
meminta kepada walikota agar
melepaskan belenggu untuk pasien
gangguan jiwa

Revolusi Kesehatan Jiwa II : Pada saat ini,


Qubius menuntut agar gangguan jiwa masuk
dalam bidang kedokteran. Oleh karena itu,
ganguan jiwa dituntut mengikuti
paradigmanatural sciences yaitu ada taksonomi
(penggolongan penyakit) dan nosologi (ada
tanda/gejala penyakit).

Revolusi Kesehatan Jiwa III : upaya


pusat kesehatan mental komunitas
(community mental health centre)
yang dipelopori oleh J.F. Kennedy
Perkembangan Keperawatan
Jiwa di Indonesia

Masa Penjajahan
Inggris (1812 –
Zaman Penjajahan
Masa Penjajahan 1816) : Pada tahun
Jepang (1942 –
Belanda : perawat 1819 didirikanlah
1945) : tugas
merupakan RS. Stadverband di
keperawatan tidak
penduduk pribumi Glodok Jakarta dan
dilakukan oleh
yang disebut pada tahun 1919
tenaga terdidik dan
Velpeger dengan dipindahkan ke
pemerintah Jepang
dibantu Zieken Salemba yang
mengambil alih
Oppaser sebagai sekarang bernama
pimpinan rumah
penjaga orang sakit RS. Cipto
sakit.
Mangunkusumo
(RSCM).
Zaman Kemerdekaan

Tahun 1985
Tahun 1962 : :merupakan
Pendirian sekolah momentum
keperawatan dimulai didirikan Akademi kebangkitan
pertama kali tahun Keperawatan milik keperawatan di
1952 : Departemen Indonesia, karena
Kesehatan di Jakarta Universitas Indonesia
Sekolah Guru
bertujuan untuk mendirikan PSIK
Perawat dan sekolah
menghasilkan (Program Studi Ilmu
perawat setingkat
Sarjana Muda Keperawatan) di
SMP.
Keperawatan. Fakultas
Kedokteran.
Upaya Kesehatan Jiwa di Indonesia
(UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa)

 Upaya Kesehatan Jiwa : setiap


kegiatan untuk mewujudkan derajat
kesehatan jiwa yang optimal bagi
setiap individu, keluarga, dan
masyarakat dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
diselenggarakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat.
Upaya preventif : suatu kegiatan untuk
mencegah terjadinya masalah kejiwaan dan
gangguan jiwa.

mencegah timbulnya
mencegah terjadinya
dan/atau kambuhnya
masalah kejiwaan;
gangguan jiwa;

mengurangi faktor
risiko akibat gangguan mencegah timbulnya
jiwa pada masyarakat dampak masalah
secara umum atau psikososial.
perorangan; dan/atau
AKTIVITAS FISIK DI RUTAN
MAMUJU
Upaya promotif : suatu kegiatan dan/atau rangkaian
kegiatan penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Jiwa
yang bersifat promosi Kesehatan Jiwa.

mempertahankan dan meningkatkan Kesehatan Jiwa


masyarakat secara optimal; meningkatkan pemahaman
dan peran serta masyarakat terhadap Kesehatan Jiwa;

menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran


hak asasi ODGJ sebagai bagian dari masyarakat;
meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat
terhadap Kesehatan Jiwa.
Upaya kuratif : kegiatan pemberian pelayanan kesehatan
terhadap ODGJ yang mencakup proses diagnosis dan
penatalaksanaan yang tepat sehingga ODGJ dapat
berfungsi kembali secara wajar di lingkungan keluarga,
lembaga, dan masyarakat

penyembuhan atau pemulihan;

pengurangan penderitaan;

pengendalian disabilitas; dan

pengendalian gejala penyakit


Upaya rehabilitatif Kesehatan Jiwa merupakan
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
Kesehatan Jiwa yang ditujukan untuk:

mencegah atau
mengendalikan
disabilitas;

memulihkan fungsi sosial;

memulihkan fungsi
okupasional; dan

mempersiapkan dan
memberi kemampuan
ODGJ agar mandiri di
masyarakat.
Aspek Legal Etik dalam
Keperawatan Jiwa
 Aspek legal dan etis Asuhan keperawatan jiwa perawat
dalam keperawatan jiwa
erat kaitannya
dituntut melakukan aktivitas pada
dengan peran fungsi tiga area utama yaitu:
perawat jiwa, domain
aktivitas keperawatan
jiwa, standar praktik aktivitas
keperawatan jiwa, dan aktivitas pengelolaan/p
aktivitas
penerapan konsep etika asuhan enatalaksanaa
komunikasi
dalam keperawatan langsung, n manajemen
jiwa. keperawatan.
Dalam menjalankan peran
fungsinya, perawat jiwa harus
mampu mengidentifikasi,
menguraikan, dan mengukur hasil
asuhan yang mereka berikan
pada pasien, keluarga, dan
komunitas.

Hasil adalah semua hal yang


terjadi pada pasien dan keluarga
ketika mereka berada dalam
sistem pelayanan kesehatan,
dapat meliputi status kesehatan,
status fungsional, kualitas
kehidupan, ada atau tidaknya
penyakit, jenis respons koping,
serta kepuasan terhadap tindak
penanggulangan.
Diskusikan dengan Kelompok, bentuk
upaya pelayanan kesehatan jiwa

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


1 2 3 4
• Upaya • Upaya • Upaya • Upaya
Preventif Promotif Kuratif Rehabilitatif
FORMAT TUGAS

 File MS Word
 Tuliskan nama anggota kelompok di dalamnya
 Nama File : KEPJIWA01_KELOMPOK BERAPA
 Kirimkan tugas ke email : kejiwapolkesmaju@gmail.com
 Tugas dikumpulkan paling lambat 24 jam setelah tugas
diberikan

Anda mungkin juga menyukai