Pancasila Sebagai Paradigma
Pancasila Sebagai Paradigma
PEMBANGUNAN
KELOMPOK 9
• Yungli Clara Pondaag – 20091102172
• Kaniya Intika Meivani Sumayow – 20091102100
• Monica Lorenzio Syalom Lateka – 20091102188
• Elvira Maramis – 20091102176
• Alfandi Ravael Kandoli – 20091102130
• Cellin Kawengian – 20091102086
• Aprilia Winalda
• Sefanya Rondonuwu
• Kelvin
• Jonathan
1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
A. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik
Sistem politik Indonesia yang sesuai Pancasila sebagai paradigma
pembangunan adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter. Berdasar
hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan
(sila ke-4 pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik
didasarkan pada asas-asas moral. Oleh karena itu, secara berturut-turut
sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan moral keadilan.
Pada saat ini Indonesia tengah berada pada era reformasi yang telah diperjuangkan sejak tahun 1998. ketika gerakan reformasi melanda Indonesia maka
seluruh tatanan kehidupan dan praktik politik pada era orde baru banyak mengalami keruntuhan. Pada era reformasi ini, bangsa Indonesia ingin menata
kembali tatanan kehidupan yang berdaulat, aman, adil, dan sejahtera. Dengan pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi harus diletakkan
dalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-cita. Reformasi dengan paradigma pancasila adalah sebagai berikut :
a). Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, gerakan reformasi
berdasarkan pada moralitas ketuhanan dan harus mengarah pada kehidupan
yang baik sebagai makhluk Tuhan
b). Reformasi yang berkeprimanusiaan yang adil dan beradab. Artinya, gerakan
reformasi berlandaskan pada moral kemanusiaan yang luhur dan sebagai upah
penataan kehidupan yang penuh penghargaan atas harkat dan martabat
manusia.
c). Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan. Artinya, gerakan reformasi
harus menjamin tetap tegaknya negara dan bangsa Indonesia sebagai satu
kesatuan. Gerakan reformasi yang menghindarkan diri dari praktik dan
perilaku yang dapat menciptakan perpecahan dan disintegrasi bangsa.
d). Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan. Artinya, seluruh
penyelenggara kehidupan berbangsa dan bernegara harus dapat
menempatkan rakyat sebagai subjek.
e). Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Artinya, gerakan reformasi harus memiliki visi yang jelas, yaitu
demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Perlu
disadari bahwa ketidakadilanlah penyebab kehancuran suatu bangsa.
TERIMA KASIH